Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Patient Safety

“ Sterilisasi dan Desinfektan”


KELOMPOK 4

Aulia Ihsan (183110244)


Denada Rahmadhani (183110248)
Febyoza Wulandari (183110253)
Liwa Unnasari (183110259)
Namira Syabadilla (183110264)
Rahmezzia Rajni Putri (183110268)
Septri Annisa Azmi (183110272)
Tricia Andeska Putri (183110276)
YulizaNovita (183110280)
Pengertian sterilisasi

Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan


membebaskan suatu bahan atau benda dari
semua bentuk kehidupan. Sterilisasi sangat
diutamakan baik alat-alat yang dipakai maupun
media
Tujuan Mensterilisasi Alat
Memahami dan melaksanakan proses sterilisasi yang tepat dan sesuai untuk alat dan
bahan yang akan digunakan dalam pengujian.

Mampu menyiapkan dan membuat media steril untuk pengujian

Menyiapkan aneka peralatan kedokteran agar siap pakai

Mencegah supaya peralatan kedokteran tidak cepat rusak

infeksi silang

Menjamin peralatan kedokteran tetap dalam keadaan bersih

Menetapkan produk akhir yang akan digunakan telah steril atau aman
digunakan
Macam-Macam Sterilisasi Alat
1. Terminal Sterilization.
Dikatakan oleh PDA Technical Monograph Terminal
Sterilization dibagi dua :
1. overkill method
2. Bioburden sterilizaton
2. Aseptic Processing.
Metode ini ialah pembuatan produk steril dengan filter
khusus yang digunakan untuk bahan baku steril yang telah
diformulasikan secara khusus kemudian dimasukkan
dalam kontainer steril dengan lingkungan yang terkontrol
Istilah metode sterilisasi yang populer
digunkan di Indonesia
• Rebus (Boile)
• Kukus (Stoom)
Sambungan....
• Panas Kering (Dry Heat Sterilization)
Peralatan akan disterilkan degnan oven yang memiliki uap panas tinggi. Termasuk
di antaranya adalah peralatan logam tajam atau yang terbuat dari kaca serta obat
terten
• Kimiawi (zat kimia)
Bahan kimia yang digunakan di antaranya adalah alkohok, uap formalin serta
sublimat. Penggunaan zat kimia terutama untuk mensterilkan peralatan yang cepat
rusak jika terkenal uap panas, seperti sarung tangan serta kateter.
• Sinar UV (UV Sterilization)
Metode ini biasa dilakukan untuk mensterilkan jaringan segar ataupun yang sudah
diawetkan. Jaringan yang sudah diawetkan akan menggunakan radiasi pada
temperatur kamar atau proses dingin sehingga tidak mengubah strukturnya.
Sementara untuk jaringan beku akan dilakukan pada suhu minus 40 derajat Celcius.
Teknologi ini dijamin aman untuk diaplikasikan di jaringan biologi.
• Filtrasi (Penyaringan)
di mana cairan yang mudah rusak jika terkena panas akan disterilkan melalui suatu
jaringan dengan pori diameter kecil sehingga dapat menyaring bakteri. Virus takkan
tersaring menggunakan metode ini.
• Gas
Dalam metode ini akan digunakan pemaparan gas maupun uap guna membunuh
spora serta mikroorganisme yang ada di dalamnya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam proses sterilisasi :
• Sterilisator haruslah dalam kondisi siap pakai
• Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan bersih
serta masih berfungsi
• Peralatan yang dibungkus juga sebaiknya diberi label yang
mencantumkan nama alat, jenis alat, tanggal serta jam saat
disterilkan
• Susun peralatan dalam sterilisator sedemikian rupa agar
semua bagiannya bisa steril
• Waktu sterilisasi harus tepat untuk tiap alatnya
• Jangan memasukkan ataupun menambahkan alat lain
dalam sterilisator selama proses sterilisasi berlangsung
• Gunakan korentang steril saat hendak memindahkan
peralatan yang telah selesai disterilkan
Sebelum melakukan percobaan dengan
mikroorganisme, diperlukan proses dekontaminasi
terlebih dahulu untuk meminimalisir organisme
yang aktif dari suatu sistem bakteri atau virus
Ada beberapa metode dekontaminasi, yaitu:
• Sterilisasi : proses penghancuran secara lengkap
semua mikroba hidup dan spora-sporanya.
• Desinfeksi : metode untuk memusnahkan atau
menghancurkan mikroorganisme patogen.
• Sanitasi : metode untuk mengurangi tingkat
organisme yang hidup.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan
dekontaminasi :

– Target mikroorganisme.
– Dekontaminan yang digunakan (bentuk dan target yang
diinginkan).
– Tingkat inaktivasi yang diperlukan.
– Adanya substrat organik seperti darah, agar, dsb.
– Tipe permukaan dari target seperti : padat, berpori atau
mudah diterbangkan udara.
– Konsentrasi tertinggi dari sel yang dapat ditanggulangi dengan
inaktivasi.
– Kemampuan dekontaminan kontak dengan mikroorganisme.
– Prosedur antisipasi yang diperlukan dalam dekontaminasi agar
efisien dalam waktu dan konsentrasi yang digunakan.
– Toksisitas dari dekontaminan yang dapat membahayakan
praktikan di area tersebut.
5 metode umum sterilisasi

Sterilisasi Uap (Panas Lembab)


Sterilisasi Panas Kering
Sterilisasi dengan Penyaringan (Filtrasi)
Sterilisasi Gas
Sterilisasi dengan Radiasi

Anda mungkin juga menyukai