Anda di halaman 1dari 9

OUTSOURCING:

STRATEGI ALTERNATIF
DALAM PERENCANAAN

Kelompok 2
Pengertian dan Urgensi Outsourcing

Outsourcing adalah suatu strategi di mana sebuah


organisasi perusahaan memberikan atau menyerahkan sebagian
atau seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pengembangan
arsitektur sistem informasi ke organisasi (perusahaan lainnya
sehingga dapat lebih berkonsentrasi ke bisnis intinya.
Bagi sebuah perusahaan, keputusan untuk melakukan
outsourcing haruslah didasarkan kepada beberapa faktor seperti
visi, kompetensi inti, kekuatan modal, anggaran, kemampuan
personel arsitektur sistem informasi yang tersedia, dan besarnya
cakupan pasar yang dikuasai.
Outsourcing Teknologi Informasi dan
Pandangan Terhadap Biaya
Dari perspektif strategik, dengan
Outsourcing teknologi informasi outsourcing memungkinkan
perusahaan untuk:
sebenarnya sudah ada sejak pertengahan
(1) Meningkatkan hambatan masuk
tahun 1960-an, dan mulai berkembang bagi pendatang baru melalui
pesat pada tahun 1990-an. deferensiasi produk, skala
Outsourcing perlu dilakukan misalnya ekonomi, biaya peralihan, akses
saluran distribusi dan ancaman
dalam fungsi pemrosesan data sehingga barang subtitusi
dapat melakukan Penghematan dari (2) Meningkatkan kekuatan tawar
berbagai sisi seperti biaya pajak atas menawar pembeli dan pemasok,
investasi perangkat teknologi dan biaya dan
(3) Meningkatkan kualitas layanan
atau fee untuk outsourcing.
pada pelanggan.
Faktor-Faktor Pendorong Outsourcing
Tedapat beberapa faktor yang mendorong dilakukannya
outsourcing dari perusahaan lain. Faktor-faktor tersebut dapat
dirangkumkan menjadi beberapa hal di bawah ini (Mc Farlan &
Nolan, 1995) :

1. Perhatian manajer terhadap biaya kualitas


2. Kegagalan kinerja teknologi informasi yang ada
3. Tuntutan pemasok
4. Memudahkan pengawasan atau pengendalian proses inti.
5. Faktor keuangan.
6. Budaya perusahaan.
7. Pengembangan sistem yang selalu terlambat atau sudah tidak
sesuai lagi dengan kebutuhan yang diharapkan.
Implementasi Strategi Outsourcing
Quin dan Hilmer (1994) menyarankan dua pendekatan dalam melakukan
strategi outsourcing, dan keberhasilan penerapan strategi tersebut
tergantung pada kombinasi kedua pendekatan tersebut.

Yang pertama adalah Kedua, dengan menyerahkan


mengkonsentrasikan pada aktivitas lainnya yang bukan
semua sumber yang dimiliki merupakan kompetensi inti
oleh perusahaan sendiri pada perusahaan lain atau pihak
(kompetensi inti). lain untuk efisiensi.

Keberhasilan penerapan startegi ini dapat dilihat pada perusahaan Apple


Pendekatan Pemilihan Vendor
Menurut Filed (1997), terdapat beberapa faktor yang Dari sisi perusahaan sendiri, sebelum memutuskan
harus dipertimbangakn bila sebuah perusahaan ingin untuk melakukan outsourcing kepada salah satu
memilih referensi vendor yang baik dan sesuai dengan vendor, terdapat beberapa isu yang harus dipecahkan
kepentingan perusahaan: terlebih dahulu antara lain:

1. Seberapa besar keinginan vendor tersebut 1. Apa yang menjadi kompetensi inti
terhadap keperluan pekerjaan yang perlu di perusahaan?
outsource-kan? 2. Bagaimana bantuan yang dapat diberikan oleh
2. Apakah vendor memperlihatkan tingkat organisasi teknologi informasi kita membantu
felksibilitas yang tinggi dalam menjawab merealisasikan strategi korporat perusahaan?
tantangan bisnis dan perubahan teknologi? 3. Keahlian di bidang teknologi infomasi apa yang
3. Apakah vendor memiliki komitmen yang tinggi? diperlukan di masa yang akan datang?
4. Apakah untuk bagian keuangan terjamin 4. Apakah vendor yang dipilih dapat memberikan
keamanannya? layanan dalam menurunkan biaya variabel
5. Bagaimana dengan tingkat keahlian yang dimiliki yang terjadi?
vendor? Dll. 5. Apakah manajemen puncak memberikan
dukungan yang penuh atas keputusan kita
untuk melakukan outsourcing?
Timing Outsourcing Teknologi Infomasi
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mc Farlan &, Nolan (Winter, 1995), terdapat
empat faktor yang dapat dijadikan sebagai patokan kapan sebuah perusahaan
harus melakukan outsourcing teknologi informasi, yaitu :
1. Menentukan posisi berdasarkan strategic grid. Terdapat dua dimensi dalam strategic
grid, yang pertama adalah ketergantungan perusahaan secara langsung pada computer
atau sistem jaringannya, dan berada pada posisi vertical (sumbu Y), dan yang kedua
adalah pengembangan aplikasi komputer penting di mana yang akan datang, dan
berada pada sumbu horizontal (sumbu X).
2. Portopolio pengembangan sistem. Semakin tinggi tingkat persentase pemeliharaan
portopolio dalam pengembangan sistem sebuah perusahaan (sistemnya kompleks dan
tersebar) serta memerlukan penggunaan teknologi yang semakin canggih, sehingga
kemungkinan sebuah perusahaan dalam melakukan outsourcing semakin besar.
3. Organisasi belajar.
4. Posisi perusahaan pada lingkungan telmologi informasi saat ini.
Outsourcing: Manfaat Dan Resiko
Outsourcing memang memberikan berbagai manfaat bagi organisasi perusahaan. Namun
demikian tidak dapat dipungkiri apabila outsourcing juga memiliki resiko negatif.

Manfaat Resiko
1. Perusahaan dapat melakukan penghematan biaya dan 1. Kehilangan pengawasan.
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki. 2. Kerahasiaan system informasi perusahaan tidak terjamin.
2. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas layanan pelanggan. 3. Perusahaan menjadi selalu tergantung pada kelangsungan
3. Pengendalian biaya untuk teknologi informasi dapat lebih sesuai usaha vendor yang telah dipilih dan sukar untuk melepaskan
dengan anggaran yang telah ditetapkan. diri, serta sukar mengembangkan produk yang sesuai
4. Fleksibilitas dengan selera yang tuntutan konsumen.
5. Mengubah alokasi biaya tetap menjadi biaya variabel. 4. Perusahaan kesulitan dalam mendapatkan berbagai peluang
6. Mudah mendapatkan tenaga-tenaga yang professional sesuai yang lebih besar untuk menjadi pemimpin pasar, karena sulit
dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan. melakukan deferensiasi.
7. Menghemat waktu. 5. Keinginan yang diharapkan oleh perusahaan seringkali sukar
dipenuhi vendor, karena kemampuan dan kapasitas vendor
8. Keamanan seringkali berbeda dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai