Anda di halaman 1dari 14

Spermatogenesis

• Spermatogenesis adalah semua peristiwa yang berlangsung pada saat


perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa.
• Pada pria, diferensiasi sel benih primordial dimulai pada masa pubertas
(pada wanita, proses ini mulai in utero pada bulan ke-3
perkembangan).
• Pada saat lahir, sel benih pada laki-laki merupakan sel yang besar,
pucat, dikelilingi sel penunjang di dalam tali benih testis.
• Sel penunjang ini berasal dari epitel permukaan kelenjar testis seperti
sel folikuler dan menjadi sel sustentakuler atau sel sertoli.
• Sesaat sebelum masa pubertas, tali benih menjadi berongga dan
menjadi tubuli seminiferi (tunggal: tubulus seminiferus)

Gametogenesis 1
Gambar 1.13. A. Potongan melintang melalui tali benih primitif pada seorang neonatus laki-
laki, yang memperlihatkan sel-sel benih primordial dan sel penunjang. B dan C. Dua segmen
tubuli seminiferi pada potongan melintang. Perhatikan berbagai tingkatan dalam
spermatogenesis.
Gametogenesis 2
Spermatogenesis – Lanjutan 3

• Sel benih primordial berkembang menjadi spermatogonia, yang


terdiri dari dua jenis:
– spermatogonia jenis A, yang membelah secara mitosis
untuk terus-menerus menyediakan sel induk,
beberapa sel jenis A meninggalkan populasi sel induk dan
berkembang menjadi generasi spermatogonia berikutnya, yang lebih
terdiferensiasi daripada generasi sebelumnya;
– spermatogonia jenis B, yang selanjutnya mengalami
mitosis, sehingga terbentuklah spermatosit primer.

Gametogenesis 3
Spermatogenesis – Lanjutan 4

• Spermatosit primer kemudian memasuki masa profase yang


panjang (22 hari), diikuti dengan selesainya meiosis I dengan cepat
dan pembentukan spermatosit sekunder.
• Spermatosit sekunder membentuk spermatid pada pembelahan
meiosis kedua.
– Spermatid mengandung jumlah haploid 23 kromosom.

Gametogenesis 4
Spermatogenesis – Lanjutan 5

• Dari saat sel jenis A meninggalkan populasi sel induk sampai ke


pembentukan spermatid, sitokinesis tidak selesai sehingga generasi-
generasi sel berikutnya saling dihubungkan oleh jembatan-jembatan
sitoplasma.
• Dengan demikian, progeni dari satu spermatogonium jenis A
membentuk sebuah kelompok sel benih yang tetap saling menyatu di
sepanjang diferensiasi.

Gametogenesis 5
• Spematogonia dan spermatid tetap tertanam di lekukan-lekukan sel-
sel sertoli yang dalam di sepanjang masa perkembangan mereka.
• Dengan cara ini, sel-sel sertoli memberikan sokongan dan
perlindungan bagi sel-sel benih tersebut, ikut menunjang nutrisi
mereka, dan membantu dalam pelepasan spermatozoa matang.

Gambar 1.17. Pembesaran tinggi sebuah sel Sertoli, yang memperlihatkan hubungannya
dengan sel-sel benih. Spematosit dan spermtid dini menduduki lekukan-lekukan di aspek
terletak di lekuk-lekuk dalam di dekat apeks. 6
Gametogenesis
basal sel Sertoli, sementara spermatid tua
Gambar 1.14. Menggambarkan ilustrasi asal klon sel-sel benih pria. Hanya spermatogonia
jenis A yang paling primitif yang mengalami sitokenesis mengisi kembali populasi sel induk.
Begitu sel jenis A meninggalkan populasi sel induk, sel-sel dalam setiap pembelahan
berikutnya dihubungkan oleh jembatan sitoplasma sampai masing-masing sperma
dipisahkan dari badan sisa. Sebenarnya, jumah sel-sel yang saling dihubungkan ini jauh
lebih besar daripada yang digambarkan di dalam gambar ini. 7
Gambar 1.15. Gambaran skematik spermatogenesis pada manusia.

Gametogenesis 8
Spermiogenesis
• Serangkaian perubahan yang menimbulkan transformasi spermatid
menjadi spermatozoa.
• Perubahan ini adalah:
– pembentukan akrosom, yang menutupi lebih dari setengah
permukaan inti;
– kondensasi inti;
– pembentukan leher, bagian tengah, dan ekor; dan
– peluruhan sebagian besar sitoplasma.

Gametogenesis 9
Spermiogenesis – Lanjutan 2

• Pada manusia, waktu yang diperlukan oleh spermatogonium untuk


berkembang menjadi spermatozoa matang adalah sekitar 64 hari.
• Pada mulanya gerakannya lambat, namun spermatozoa
mendapatkan kemampuan gerak penuhnya di dalam epididimis.

Gambar 1.16. Gambar-gambar skematik yang memperlihatkan tahap-tahap penting dalam


transformasi spermatid manusia menjadi spermatozoon.
Gametogenesis 10
A mature human Spermatozoon

Gametogenesis 11
Kaitan Klinis
• Pada manusia dan pada kebanyakan mamalia, satu folikel ovarium
kadangkala mengandung dua atau tiga oosit primer yang jelas-jelas
berlainan.
– Biasanya oosit-oosit ini mengalami degenerasi sebelum menjadi matang
atau bisa juga menghasilkan kembar dua/tiga.
• Pada kasus yang jarang, satu oosit primer mengandung dua atau
bahkan tiga nuklei.
– Tetapi oosit berinti dua atau tiga semacam itu, mati sebelum mencapai
kematangan.

Gametogenesis 12
Kaitan Klinis – Lanjutan 2

• Spermatozoa abnormal sering terlihat; hingga 10% dari semua


spermatozoa ternyata jelas mengalami cacat.
– Kepala, juga ekor, bisa abnormal; spermatozoa bisa berbentuk raksasa
atau kerdil, dan kadangkala mereka bergabung menjadi satu.
• Sperma dengan kelainan morfologi mempunyai motilitas yang
abnormal dan mungkin tidak membuahi oosit.

Gametogenesis 13
Gambar 1.18. Gambar-gambar sel benih abnormal pada wanita dan pria. A. Folikel
primordial dengan dua oosit. B. Oosit berinti tiga. C. Berbagai jenis spermatozoa abnormal.

Gametogenesis 14

Anda mungkin juga menyukai