Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DIABETES MELITUS ( DM )

OLEH :
 Meirisa
Prog study : S1 Keperawatan
Semester : 1V
STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
1. Pengertian Diabetes Militus

Diabetes mellitus, DM (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia
dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan oleh
banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya
defisiensi transporter glukosa.
atau keduanya.
2 Type – type Diabetes Militus
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus
berdasarkan perawatan dan simtoma:
Diabetes tipe
1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga
rusaknya sel beta di dalam pankreas yang
disebabkan atau menyebabkan autoimunitas,
dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan
patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau
defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada
penggolongan ini.
Diabetes tipe
2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi
insulin, seringkali disertai dengan
sindrom resistansi insulin
Diabetes gestasional, yang meliputi gestational
impaired glucose tolerance, dan menurut tahap
klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat
menjadi:
  Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (
bahasa Inggris: childhood-onset diabetes,
juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes
mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi
karena berkurangnya rasio insulin dalam
sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta
penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans
pankreas.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes mellitus tipe 2 (bahasa Inggris: adult-
onset diabetes, obesity-related diabetes, non-
insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM)
merupakan tipe diabetes mellitus yang terjadi
bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam
sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan
metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada
banyak gen, termasuk yang mengekspresikan
disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon
insulin.
Diabetes mellitus tipe 3

Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di


sekitar 2–5% dari semua kehamilan. GDM
bersifat temporer dan dapat meningkat maupun
menghilang setelah melahirkan. GDM dapat
disembuhkan, namun memerlukan pengawasan
medis yang cermat selama masa kehamilan.
3 Tanda dan gejala Diabetes Militus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa
seseorang menderita DM atau kencing manis
yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan
kadar gula darah, dimana peningkatan kadar
gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180
mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing
manis yang mengandung gula (glucose),
sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti
semut.
Penderita kencing manis umumnya
menampakkan tanda dan gejala dibawah ini
meskipun tidak semua dialami oleh penderita :

1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak


(Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga
(Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak
(Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus
(Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas
sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf
ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-
tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat
penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
4 Faktor penyebab Diabetes Militus
Penyakit diabetes bisa disebabkan oleh
beberapa faktor pemicu,diantaranya:
Ø  Pola makan
Ø  Obesitas (kegemukan)
Ø  Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Ø  Penyakit dan infeksi pada pancreas
Ø  Pola hidup
Ø  Teh manis
Ø       Gorengan
Ø  Suka ngemil
Ø  Kurang tidur
Ø  Kecanduan rokok
Ø  Menggunakan pil kontrasepsi
Ø  Keranjingan soda
4.1 Patofisiologi
Kemungkinan induksi diabetes tipe 2 dari
berbagai macam kelainan hormonal, seperti
hormon sekresi kelenjar adrenal, hipofisis dan
tiroid merupakan studi pengamatan yang
sedang laik daun saat ini. Sebagai contoh,
timbulnya IGT dan diabetes mellitus sering
disebut terkait oleh akromegali dan
hiperkortisolisme atau sindrom Cushing.
4.2 Komplikasi
Komplikasi jangka lama termasuk
penyakit kardiovaskular (risiko ganda),
kegagalan kronis ginjal (penyebab utama
dialisis), kerusakan retina yang dapat
menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf
yang dapat menyebabkan impotensi dan
gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi
yang lebih serius lebih umum bila kontrol
kadar gula darah buruk.
5 Cara pengobatan dan penanganan
Diabetes Militus
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani
pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir,
Humalog, Novolog atau Apidra) yang
berkesinambungan, selain itu adalah dengan
berolahraga secukupnya serta melakukan
pengontrolan menu makanan (diet).
SEKIAN
DAN TRIMAH KASIH
ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai