Anda di halaman 1dari 52

Timbang Terima Keperawatan, Ronde Kep

dan Supervisi Kep

By
Oyoh,S.Kep.,Ners.,M.Kep

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Timbang Terima/Hand Over
Pengertian
Suatu cara dalam menyampaikan
dan menerima sesuatu/laporan
yang berkaitan dengan kondisi
umum ruangan dan keadaan
pasien secara umum

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Tujuan
 Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
 Menyampaikan hal yang sudah/belum
dilakukan dalam asuhan keperawatan pada
pasien.
 Menyampaikan hal yang harus ditindaklanjuti
oleh perawat dinas berikutnya.
 Menyususn rencana kerja untuk dinas
berikutnya.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


MANFAAT
• Bagi perawat
 Meningkatkan kemampuan komunikasi
antar perawat
 Menjalin hubungan kerjasama dan
bertanggungjawab antar perawat
 Pelaksanaan asuhan keperawatan
teerhadap pasien yang berkesinambungan
 Perawat dapat mengikuti perkembangan
pasien secara paripurna.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


MANFAAT
• Bagi Pasien
 Klien dapat menyampaikan masalah
secara langsung bila ada yang belum
terungkap.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Ruang Lingkup
• Kondisi Umum Ruangan
• Kondisi klien yang khusus

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


PROSEDUR
1. Karu membuka acara operan dengan
salam.
2. Dibacakan do’a kesembuhan setiap operan
3. Operan dilaksanakan setiap pergantian
shift.
4. Hal-hal yang bersifat khusus dan
memerlukan perincian yang lengkap harus
dicatat untuk kemudian diserahterimakan
kepada perawat shift berikutnya (di catat
dalam buku komunikasi)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Lanjutan ……
5. Hal-hal yang perlu disampaikan saat operan adalah:
Keadaan umum ruangan : Jumlah pasien, klasifikasi
pasien menurut tingkat ketergantungan, pasien pulang,
jumlah pasien masuk, rencana pindah ruangan/rujukan,
kapasitas tempat tidur yang tersedia, logistic ruangan,
visite dokter.
5. Klien secara umum dan klien yang mempunyai masalah
istimewa
6. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
dalam kegiatan selanjutnya, misal : operasi,
pemeriksaan laboratorium, dan persiapan prosedur lain
yang dilaksanakan secara rutin

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Lanjutan,,,

PrPN VI STIKES A> YANI CIMAHIiTAHUN 2011-2012

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
• Dilakukan tepat pada saat pergantian shift
• Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien
• Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
• Informasikan yang disampaikan harus akurat, singkat,
sistematis dan menggambarkan kondisi pasien saat ini serta
menjaga kerahasiaan pasien.
• Pada saat timbang terima dikamar pasien, menggunakan
volume suara yang cukup sehingga pasien disebelahnya tidak
mendengar sesuatu yang rahasia bagi klien. Sesuatu yang
dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara
langsung di dekat pasien.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Supervisi

11
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Definisi
• Mc Farland (1988, dlm Harahap, 2004)
– Proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah
hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
bawahannya sesuai dgn rencana, perintah,
tujuan/kebijakan yg telah ditentukan
• Swansburg (1999) :
– Segala usaha untuk mengetahui & menilai kenyataan
yg sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas

12
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Supervisi adalah pengamatan atau pengawasan
secara langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan
yang sifatnya rutin.

• Supervisi klinik adalah proses aktif dalam


mengarahkan, membimbing dan
mempengaruhi kinerja perawat dalam
melaksanakan tugasnya

13
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Latar Belakang

Keperawatan

Kegiatan kemanusiaan
Pelayanan RS
SUPERVISI
Pendekatan profesional

Service of Excellent
Rencana dan
prosedur yang
terstandar

14
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
DASAR PEMIKIRAN
MANUSIA

SIFAT KHILAF SIFAT MEMBIMBING

ATASAN :
•Menghargai
•Mendidik
•Membimbing
•Menghukum

15
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pendekatan Supervisi
1. Pendekatan Klasik
2. Pendekatan Struktural
3. Pendekatan Kekuasan (Power)
4. Pendekatan Sistem Human Relation
(Behaviour)

16
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pendekatan Klasik
• Menggunakan sistem mekanistis dan
penerapan prinsip, peraturan scr kaku.
• Mencari kesalahan  Sanksi
• Disiplin dan kepatuhan
• Dibentuk unit khusus yg melakukan
identifikasi & monitor pelaksanaan
peraturan

17
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pendekatan Struktural
• Menggunakan struktur organisasi
• Fungsi pengawasan dilakukan
berdasarkan fungsi yg telah ditetapkan
• Menjalankan fungsi  reward

18
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pendekatan Kekuasaan
(Power)
• Power dpt mempengaruhi orang lain untuk
berperilaku
• Internal dan eksternal organisasi
• Power : kemampuan seseorang untuk dpt
mempengaruhi hasil-hasil perusahaan
(Mintzberg, 1983, dalam Harahap, 2004)

19
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pendekatan Sistem Human
Relation
• Supervisi dilihat dari manusianya
• Pendekatan :
1. Langsung
2. Tidak langsung
3. kolaboratif

20
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pendekatan Langsung
• Pendekatan dari Karu thd masalah PP/PA
• Arahan langsung : bimbingan, memberi
penjelasan/contoh
• Karu lebih dominan
• Demokratis, komunikatif, edukatif,
persuasif

21
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Cara Langsung
Pengawasan

Mencegah Lingkungan
Penyimpangan

Prayudi, A (1982)

22
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pendekatan tidak Langsung
• Karu tdk langsung mengadakan
pendekatan dgn PP
• Perawat lebih aktif memberikan laporan
• Kelemahan : ABS

Perawat Cenderung melaporkan hal yang positif

23
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Teknik
• Langsung • Inspeksi
• On The Spot Report

• Tidak Langsung • Laporan  Tulis &


Lisan, Elektronik

24
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pendekatan Kolaboratif
• Perpaduan langsung dan tak langsung
• Karu dan PP menetapkan standar, proses
dan kriteria pemecahan masalah bersama
• Tugas Utama Karu sbg Supervisor :
menolong pekerja mencapai tujuan
organisasi

25
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Supervisi Struktur Management
• Top Management
• Middle Management
• First Line Management

SUPERVISOR

PEGAWAI/PERAWAT

26
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Tujuan supervisi keperawatan
adalah
• Mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan
• Melatih staf dan pelaksana keperawatan
• Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar
menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi dan
tugas sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan.
• Memberikan layanan dan kendala bantuan kepada staf
dan pelaksana keperawatan apabila mereka
menghadapi kendala dalam tugasnya.
• Mengembangkan kemampuan staf dan pelaksana
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.

27
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Prinsip Supervisi
• Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
• Kegiatan direncanakan secara matang.
• Bersifat educative, supportive dan informal.
• Membina perasaan aman pada staf pelaksana keperawatan.
• Memberikan kerja sama yang demokratik antara ketua tim dan staf
pelaksana keperawatan.
• Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
• Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan
kelebihan masing-masing.
• Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri sesuai dengan
kebutuhan.
• Dapat meningkatkan kinerja bawahan.

28
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
SASARAN SUPERVISI
– Struktur organisasi dan hirarki sesuai dengan
rencana.
– Staf yang kualified dapat dikembangkan secara
continue.
– Penggunaan alat yang efektif.
– Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang.
– Pembagian tugas dan wewenang ada
pertimbangan objektif/rasional.
– Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan
kekuasaan, kedudukan dan keuangan.

29
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
MODEL SUPERVISI
• Model Developmental/pengembangan
(change agent, counselor, dan teacher)
• Model Eksperiental (training dan mentoring)
• Model 4S (Structure, Skills,
Support/mendukung dan
Sustainability/keberlanjutan)
• Model Akademik (educative, supportive,
managerial)

30
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Keterampilan Supervisor
(Robbin, 1997)
• Keterampilan teknis (Technical Skill),
• Keterampilan konseptual (Conceptual
Skill)
• Keterampilan kemanusiaan (Human skill)

31
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Technical Skill
• Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,
metode, prosedur dan teknik-teknik tertentu
dalam melaksanakan suatu tugas.
• Sangat penting : supervisor  harus
berhubungan langsung dgn kegiatan fungsional
dan jika diperlukan, harus dapat memberikan
bantuan teknis/melatih bawahan
• Penghargaaan akan muncul apabila supervisor
memiliki keterampilan teknis yang baik.

32
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Conceptual Skill
• Keterampilan untuk melihat keseluruhan organisasi,
memahami suatu konsep abstrak serta mampu
melaksanakan konsep tersebut dalam situasi tertentu.
• Penting bagi manajer puncak dibanding dengan manajer
yang berada di bawahnya.
• Supervisor  penting untuk memiliki keterampilan
konseptual dalam rangka untuk menggambarkan
kemampuan unit kerjanya dalam menyesuaikan diri
dengan organisasi secara keseluruhan.

33
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Human Skill
• Kemampuan untuk memahami,
berkomunikasi, bekerja dan berhubungan
secara harmonis dengan orang lain.
• Keterampilan kemanusiaan penting agar
memiliki toleransi terhadap cara pandang
dan nilai-nilai yang berbeda. 
komunikasi dan sangat terampil untuk
menggunakannya dalam hubungan kerja.

34
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Keterampilan Supervisor
(Ramsey, 1994)
1. Membuat perencanaan kerja
2. Melakukan kontrol terhadap pekerjaan
3. Memecahkan masalah
4. Memberikan umpan balik terhadap kinerja
5. Melatih (coaching) bawahan
6. Membuat dan memelihara atmosfir kerja yang motivatif
7. Mengelola waktu
8. Berkomunikasi secara informal
9. Mengelola diri sendiri
10. Mengetahui sistem manajemen perusahaan
11. Konseling karir
12. Komunikasi dalam pertemuan resmi

35
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Supervisi dan Produktifitas
Output
Input adalah sumber daya (resources) yang dipergunakan dalam
 produktifitas
sebuah kegiatan, berupa pegawai, material, perlengkapan, waktu
dan modal.
Input
Output adalah sesuatu hal yang merupakan hasil produksi, baik
barang maupun jasa.
Produktivitas akan merujuk kepada jumlah barang atau jasa yang
dihasilkan seorang pekerja perperiode tertentu; jam, hari atau
minggu. Pengukuran produktivitas merupakan salah satu fungsi
kontrol dari manajemen

36
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Teknik Supervisi yang
Memberdayakan
1. Memilih model Kepemimpinan yang
efektif.
Kepemimpinan situasional  Seorang
pemimpin akan menggunakan teknik
kepemimpinan tertentu tergantung
kesiapan bawahannya (Hersey dalam
Miner, 1994).

37
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Teknik……….
2. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Moss & Tubbs (Rakhmat, 1994) ciri-ciri
komunikasi yang efektif adalah
a. terjadi saling pemahaman
b. menimbulkan perasaan senang
c. membuat perubahan sikap
d. menciptakan hubungan sosial yang lebih baik
e. membuat perubahan tingkah laku.

38
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RONDE
KEPERAWATAN

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


PENGERTIAN

Ronde keperawatan adalah kegiatan


yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang
dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas
dan melaksanakan asuhan
keperawatan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


TUJUAN
• Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
• Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
• Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan.
• Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah
pasien.
• Meningkatkan kemampuan memodifkasi rcncana
asuhan keperawatan.
• Meningkatkan kemampuan justifikasi.
• Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


KRITERIA PASIEN
• Mempunyai masalah keperawatan
yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
• Pasien dengan kasus baru atau
langka.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


LANGKAH-LANGKAH RONDE

• Pra Ronde
 Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak
teratasi dan masalah yang langka).
 Menetukan tim ronde.
 Mencari sumber atau literatur.
 Membuat proposal.
 Mempersiapkan pasien: informed consent dan
pengkajian.
 Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg
mendukung?; Bagaimana intervensi yang sudah
dilakukan dan apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Lanjutan,,
• Pelaksanaan Ronde
 Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer
yang difokuskan pada masalah keperawatan dan
rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan.
 Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
 Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau
konselor atau kepala ruangan tentang rnasalah
pasien serta rencana tindakan yang akin
dilakukan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Lanjutan,,
• Pasca Ronde
Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan
diagnosis; intervensi keperawatan
selanjutnya.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Tahapan Ronde
PP
Keperawatan
Persiapan Pasien

Persiapan Pasien :
Informed Consent
Hasil Pengkajian / Validasi Data

Tahap Penyajian Masalah Apa diagnosa keperawatan?


Pelaksanaan Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Di Nurse station Apa hambatan yang ditemukan?

Validasi Data

Tahap Pelaksanaan Diskusi PP-PR


Konselor, KARU
Di kamar pasien
Lanjutan- Diskusi si Nurse Station

Kesimpilan dan Rekomendasi Solusi Masalah


Pasca Round

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


MANFAAT
• Masalah pasien dapat teratasi.
• Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
• Terciptanya komunitas keperawatan yang
profesional.
• Terjalinnya kerja sama antar tim
kesehatan.
• Perawat dapat melaksanakan model
asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


PERAN
• Peran Perawat Primer dan Perawat Associate
 Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah
pasien.
 Menjelaskan diagnosis keperawatan.
 Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
 Menjelaskan hasil yang didapat.
 Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dart tindakan
yang diambil.
 Menggali masalah-masalah pasien yang belum
terkaji.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Lanjutan…
• Peran Perawat Konselor
Memberikan justifikasi.
Memberikan reinforcement/penguatan.
Memvalidasi kebenaran dari masalah
dan inrervensi keperawatan scr rasional
tindakan.
Mengarahkan dan koreksi.
Mengintegrasikan konsep dan teori yang
telah dipelajari.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


KRITERIA EVALUASI
• Struktur
 Persyaratan administratif (Informed consent,
alat, dan lainnya).
 Tim ronde keperawatan hadir dl tempat
pelaksanaan ronde keperawatan.
 Persiapan dilakukan sebelumnya.
• Proses
 Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga
akhir.
 Seluruh peserta berperan aktif dalam kcgiatan
ronde sesuai peran yang telah ditentukan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


 Hasil
Lanjutan…
 Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
 Masalah pasien dapat teratasi.
 Perawat dapat :
• Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
• Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
• Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
• Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis kepe­
rawatan.
• Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah pasien.
• Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
• Meningkatkan kemampuan justifikasi.
• Meningkatkan kemampuan menilai

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


52
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Anda mungkin juga menyukai