Anda di halaman 1dari 12

Sindroma Kompartemen

Pembimbing dr. M.Yogialamsa, MS, Sp.OT


Januwar Lukita
112019089
Pendahuluan

 Susunan otot manusia terdiri dari kelompok-kelompok otot yang dipisahkan oleh sebuah lapisan
tebal yang disebut fascia.
 Kelompok-kelompok otot ini terletak di ruangan yang dikenal dengan istilah kompartemen.
 Apabila tekanan dalam ruang tertutup ini meningkat sampai tingkat tertentu, akan muncul tanda
dan gejala yang disebut sindrom kompartemen.
Anatomi Kompartemen Tungkai Bawah
Epidemiologi

 Sebanyak 75% kasus kompartemen sindrom diawali fraktur, terutama fraktur tibia (tulang kering)
pada 36% kasus
 Sebagian besar kasus sindrom kompartemen terjadi pada pria dewasa berusia 30-35 tahun, antara
lain karena massa otot pada pria usia tersebut lebih besar daripada wanita seusianya (10:1) dan
lebih besar daripada pria berusia di atas 35 tahun.
Etiologi

 Peningkatan volume intra-kompartemen dengan luas ruang kompartemen tetap; dapat


disebabkan
 Fraktur
 Trauma
 Luka bakar
 Penurunan luas ruang kompartemen dengan volume intra-kompartemen yang tetap
 Kompresi terlalu ketat
 Luka bakar (konstriksi)
Patofisiologi
Gejala Klinis

 5P
 Pain
 Pallor
 Parasthesia
 Pulselessness
 Poikilothermia
 Riwayat trauma wajib ditelusuri lebih lanjut
Tatalaksana

 Prinsip utama adalah DEKOMPRESI


 Lepaskan semua plaster yang mengikat tungkai bawah
 Letakkan tungkai pada posisi sejajar dengan jantung, karena posisi lebih tinggi dari jantung dapat
menurunkan aliran darah arterial ke otot dan akan memperburuk keadaan iskemia
 Lakukan imobilisasi fraktur dengan posisi paling relaks
 Lakukan tindakan fasiotomi (pemotongan fascia) apabila ada indikasi
Cara Mengukur Tekanan Intrakompartemen

1. Siapkan alat pengukur stryker intracompartemental pressure monitors system dan hubungkan
dengan jarum infus ukuran 18 G.

2. Posisikan pasien senyaman mungkin dengan meletakkan posisi kompartemen yang akan
diukur sejajar jantung.

3. Lakukan prosedur septik dan aseptik pada daerah pengukuran, pilih jaringan kulit pada
kompartemen yang akan diukur dengan syarat kulit intak dan bebas infeksi.

4. Lakukan prosedur pembiusan.

5. Masukkan jarum yang terdapat pada alat pengukur secara tegak lurus sedalam 3 sentimeter
pada kompartemen tungkai bawah yang diukur.

6. Gerakkan kaki pada posisi fleksi dan ekstensi untuk melihat peningkatan tekanan
intrakompartemen dan memastikan ujung jarum sudah terletak di dalam kompartemen.

7. Dalam posisi diam, baca angka pada alat pengukur yang menunjukkan tekanan dalam
kompartemen.
Fasiotomi

 Fasiotomi merupakan tindakan operatif definitif dengan cara


memotong fascia untuk membuka ruang, sehingga tekanan dapat
langsung berkurang. (Teknik insisi dobel)

 Dua sayatan sejajar sepanjang 15-20 sentimeter dibuat di dua


tempat. Tempat pertama adalah bagian tepi luar depan
(anterolateral) tungkai untuk dekompresi kompartemen anterior dan
lateral, dan sayatan kedua pada bagian tepi dalam belakang
(posteromedial) tungkai untuk dekompresi kompartemen posterior.
Prognosis

 Sindrom kompartemen dapat bersifat sangat destruktif.


 Prognosis baik dapat dicapai dengan penanganan yang cepat dan apabila sindrom kompartemen dapat
dikenali sedini mungkin. Makin lambat ditangani, makin besar risiko kerusakan permanen otot dan saraf.
Kesimpulan

Sindrom kompartemen dapat terjadi pada kasus trauma yang disertai fraktur, paling sering di tungkai bawah.
Sindrom kompartemen tidak memiliki tanda dan gejala khusus, tanda dan gejalanya sering diduga berasal dari
trauma primer. Tanda dan gejala serta mekanisme terjadinya sindrom kompartemen sangat perlu dipahami agar
dapat didiagnosis dalam periode emasnya. Tindakan definitif terbaik dekompresi kompartemen tungkai bawah
adalah fasiotomi dengan teknik insisi ganda.

Anda mungkin juga menyukai