Pembimbing:
Dr. Shinta Fitri Boesoirie, dr., M.Kes., Sp.THT-KL (K)
I. Keterangan Umum
Nama : An. R
Umur : 6 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bandung
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
II. Anamnesa
Keluhan Utama:
Keluar cairan dari telinga kanan
Anamnesa Khusus:
Pasien mengeluhkan adanya cairan yang keluar sejak 2 hari yang
lalu disertai telinga terasa penuh dan pendengaran yang menurun.
Keluhan cairan berwarna kekuningan, tidak berbau dan
konsistensinya kental.
Riwayat keluhan nyeri pada telinga disertai demam 4 hari yang lalu.
Riwayat hidung tersumbat, bersin, hidung berair, hidung gatal 1
minggu yang lalu namun telah membaik. Riwayat nyeri
tenggorokan, suara serak, nyeri menelan, disangkal.
Riwayat alergi tidak diketahui. Riwayat keluhan yang sama
sebelumnya tidak ada. Tidak ada rowayat trauma telinga atau
mengorek telinga
III. Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital : dalam batas normal
Kepala, Leher, Thorax, Abdomen, Ekstremitas,
Neurlogis : dalam batas normal
III. Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
a) Telinga
Bagian Kelainan Dextra Sinistra
Preaurikular Kongenital - -
Radang - -
Tumor - -
Trauma - -
Nyeri tekan tragus - -
Aurikular Kongenital - -
Radang - -
Tumor - -
Trauma - -
Retroaurikular Edema - -
Hiperemesis Tenang Tenang
Nyeri tekan - -
Sikatriks - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
III. Pemeriksaan Fisik
Maksilofasial
Bentuk: Simetris
Parase N. Kranialis: Tidak ada
Leher
KGB: Tidak teraba membesar, normal
Tiroid: Tidak ada pembesaran,simetris
IV. Resume
Dari Pemeriksaan Fisik didapatkan keadaan umum baik, CM, tanda
vital normal. Status generalis dalam batas normal. Status lokalis pada
telinga didapatkan:
ADS : CAE tenang +|+, sekret +|-, serumen -|-, MT intak -|+, RC -|-, RA
tenang +|+
CN : mukosa tenang +|+, sekret -|-, concha inferior eutrofi +|+ , SD (-),
PU +|+
NPOP : Tonsil T1-T1 tenang, faring tenang
MF : simetris, parese Nervus cranialis (-)
Leher : KGB tidak teraba membesar
VII.Usulan Pemeriksaan
Umum: Khusus:
•Telinga jangan kemasukan air • Spooling H2O2 3%
• Amoxiclav syr forte 3x1 sendok takar
• Jangan mengorek telinga
• Pseudoefedrin sirup
• Menjaga agar telinga tetap kering
dan bersih
• Bila batuk pilek segera berobat
• Makanan bergizi
IX. Prognosis
the middle ear with acute onset of signs and symptoms, MEE, and signs and acute
Istilah "otitis media" umumnya dibagi menjadi dua subklasifikasi utama: OME dan AOM. OME
menggambarkan adanya efusi telinga tengah (MEE) tanpa tanda atau gejala infeksi. Sebelumnya,
OME telah disebut otitis media serosa (atau sekretori).
Epidemiologi
OKLUSI
HIPEREMIS
SUPURASI
PERFORASI
RESOLUSI
Stadium 1: Oklusi Tuba
Udara
Tekanan Retraksi
ET turun
intratimpanik membran
tertutup cairan
turun timpani
naik
Otalgia Resolusi
TM rupture
berkurang dimulai
Diagnosis
Penyakitnya muncul mendadak (akut);
Ditemukannya tanda efusi di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu
di antara tanda berikut: menggembungnya gendang telinga, terbatas / tidak adanya
gerakan gendang telinga, adanya bayangan cairan di belakang gendang telinga, cairan
yang keluar
Adanya tanda / gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah
satu diantara tanda berikut: kemerahan pada gendang telinga, nyeri telinga yang
mengganggu tidur dan aktivitas normal.
Diagnosis otitis media akut dibuat berdasarkan pada pemeriksaan membran timpani.
Manifestasi Klinis
riwayat timbulnya tanda dan gejala yang cepat seperti telinga terasa
penuh, penurunan pendengaran, otalgia (bisa nyeri sekali diikuti
HR dan RR meningkat) atau menarik telinga pada bayi, dan
otorrhea,
Tanda dan gejala yang kurang umum adalah:
Pusing
Tinitus
Demam ada pada dua pertiga anak-anak dengan OMA, tetapi demam (suhu
di atas 40 ° C) jarang terjadi
Telinga yang menonjol dengan pembengkakan di belakang telinga
mungkin merupakan mastoiditis dengan abses subperiosteal.
Pneumatic otoscope merupakan
instrument standar yang
direkomendasikan untuk melakukan
pemeriksaan dalam penegakan diagnosis.
Asesmen dilakukan untuk melihat
Kontur TM (normal, retraksi, full,
bulging)
Audiometri
Penunjang
Timpanometri
Faktor Predisposisi
Usia: lebih banyak pada balita
Faktor lingkungan:
Pemberian minumlewat botol susu
Pemberian makan saat anak berbaring
Tingat sosioekonomi rendah
Tinggal di Kawasan banya perokok
Riwayat orang tua dengan OME
Gangguan tuba
Otitis Media Efusi
Patogenesis
OM Serosa: perbedaan tekanan hidrostatik menyebabkan
transudate/plasma mengalir dari pembuluh darah ke telinga
tengah
OM Mukoid: sekresi kelenjar dan kista dalam mukosa telinga
tengah, tuba eustachius, rongga mastoid menimbulkan
akumulasi sekret di telinga tengah
Infeksi bakteri atau virus memicu beberapa hal seperti
Peningkatan produksi dan viskositas mucus telinga tengah
Edema dan inflamasi mukosa telinga tengah yang menyumbat
saluran eustachius
Eksotoksin bakteri yang menyebabkan paralisis silia
Otitis Media
Gejala
Hilangnya pendengaran
Gangguan bicara (anak-anak)
Nyeri ringan pada telinga
Pemeriksaan dengan otoskopi
MT tampak dull dan opaque dengan hilangnnya refleks cahaya.
MT terlihat berwarna kuning, abu-abu, atau kebiruan
MT menunjukkan tanda retraksi yang bervariasi. Terkadang dapat
terlihat penuh atau sedikit bulging pada bagian posterior
Terlihat adanya fluid-air level pada MT
Mobilitas MT berkurang
Otitis Media Serosa Akut dan
Otitis Media Serosa Kronik
Otitis Media Serosa Akut dan Otitis
Media Serosa Kronik
Otitis Media Serosa Akut dan
Otitis Media Serosa Kronik
intra cranial
• Extradural abscess
• Meningitis
• Lateral sinus thrombophlebitis
• Subdural abscess
• Brain abscess
Komplikasi • Otitic hydrocephalus
• Mastoiditis
• Petrositis
• Facial Paralysis
• Postauricular fistula
Menghindari faktor resiko
Hiperemis
Supuratif
Resolusi
Berdasarkan
Stadium : perforasi
Komplikasi : abses
TERIMA KASIH