Anda di halaman 1dari 49

Case Session

Otitis Media Akut


& Otitis Media Efusi

MAUIZA ARKAN 130110160139


MIKHA CLAUDIA 130110160090
NADYA PUTRI 130110160082

Pembimbing:
Dr. Shinta Fitri Boesoirie, dr., M.Kes., Sp.THT-KL (K)
I. Keterangan Umum

Nama : An. R
Umur : 6 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bandung
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
II. Anamnesa
 Keluhan Utama:
Keluar cairan dari telinga kanan
 Anamnesa Khusus:
Pasien mengeluhkan adanya cairan yang keluar sejak 2 hari yang
lalu disertai telinga terasa penuh dan pendengaran yang menurun.
Keluhan cairan berwarna kekuningan, tidak berbau dan
konsistensinya kental.
Riwayat keluhan nyeri pada telinga disertai demam 4 hari yang lalu.
Riwayat hidung tersumbat, bersin, hidung berair, hidung gatal 1
minggu yang lalu namun telah membaik. Riwayat nyeri
tenggorokan, suara serak, nyeri menelan, disangkal.
Riwayat alergi tidak diketahui. Riwayat keluhan yang sama
sebelumnya tidak ada. Tidak ada rowayat trauma telinga atau
mengorek telinga
III. Pemeriksaan Fisik

 Status generalis
 Keadaan umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda Vital : dalam batas normal
 Kepala, Leher, Thorax, Abdomen, Ekstremitas,
Neurlogis : dalam batas normal
III. Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
a) Telinga
Bagian Kelainan Dextra Sinistra
Preaurikular Kongenital - -
Radang - -
Tumor - -
Trauma - -
Nyeri tekan tragus - -

Aurikular Kongenital - -
Radang - -
Tumor - -
Trauma - -

Retroaurikular Edema - -
Hiperemesis Tenang Tenang
Nyeri tekan - -
Sikatriks - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
III. Pemeriksaan Fisik

Bagian Kelainan Dextra Sinistra


Canalis Acustikus Kongenital - -
Externa Kulit - -
Sekret + -
Serumen - -
Edema - -
Jaringan granulasi - -
Massa - -
Kolesteatoma - -

Membran Timpani Warna hiperemis hiperemis


Intak Perforasi central +
Reflek Cahaya - menurun
III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Dextra Sinestra


Tes Rinne - +
Tes Webber Lateralisasi (+) Lateralisasi (-)
Tes Schwabach Memanjang Normal
III. Pemeriksaan Fisik
b) Hidung

Bagian Kelainan Dextra Sinestra


Keadaan Luar Bentuk & Ukuran t.a.k t.a.k

Rhinoskopi Anterior Mukosa Tenang Tenang


Sekret - -
Krusta - -
Konka Inferior Eutrofi Eutrofi
Polip/Trauma - -
Pasase Udara + +
Septum Deviasi -
Rhinoskopi Posterior Mukosa Tenang Tenang
Post Nasal Drip - -
Choana Tenang Tenang
Sekret Tenang Tenang
Torus Tubarius Tenang Tenang
Fossa Rosenmuller Tenang Tenang
Tuba eustachius
Adenoid Tenang Tenang
Tenang Tenang
III. Pemeriksaan Fisik
c) Mulut dan Orofaring

Bagian Kelainan Keterangan


Mulut Mukosa Tenang
Lidah Simetris
Palatum molle Simetris
Gigi geligi Karies (-)
Uvula Simetris
Halitosis -
Tonsil Mukosa Tenang
Ukuran T1-T1
Kripta -
Detritus -
Perlengkatan -
Faring Mukosa Tenang
Granula -
Post Nasal Drip -
III. Pemeriksaan Fisik

Maksilofasial
 Bentuk: Simetris
 Parase N. Kranialis: Tidak ada

Leher
 KGB: Tidak teraba membesar, normal
 Tiroid: Tidak ada pembesaran,simetris
IV. Resume
Dari Pemeriksaan Fisik didapatkan keadaan umum baik, CM, tanda
vital normal. Status generalis dalam batas normal. Status lokalis pada
telinga didapatkan:

 ADS : CAE tenang +|+, sekret +|-, serumen -|-, MT intak -|+, RC -|-, RA
tenang +|+
 CN : mukosa tenang +|+, sekret -|-, concha inferior eutrofi +|+ , SD (-),
PU +|+
 NPOP : Tonsil T1-T1 tenang, faring tenang
 MF : simetris, parese Nervus cranialis (-)
 Leher : KGB tidak teraba membesar
VII.Usulan Pemeriksaan

 Pemeriksaan Darah Lengkap


 Kultur Sekret Telinga
V.Diagnosa Banding

1. Otitis Media Akut stadium perforasi auris dextra


2. Otitis Eksterna auris dextra
VI. Diagnosis Kerja

1. Otitis Media Akut stadium perforasi Auris Dextra


VIII. Penatalaksanaan

Umum: Khusus:
•Telinga jangan kemasukan air • Spooling H2O2 3%
• Amoxiclav syr forte 3x1 sendok takar
• Jangan mengorek telinga
• Pseudoefedrin sirup
• Menjaga agar telinga tetap kering
dan bersih
• Bila batuk pilek segera berobat
• Makanan bergizi
IX. Prognosis

 Quo ad vitam: ad bonam


 Quo ad functional: ad bonam
Otitis Media
Akut
Otitis media akut
The American Academy of Pediatrics (AAP) has defined AOM as an infection of

the middle ear with acute onset of signs and symptoms, MEE, and signs and acute

symptoms of middle ear inflammation.

Istilah "otitis media" umumnya dibagi menjadi dua subklasifikasi utama: OME dan AOM. OME
menggambarkan adanya efusi telinga tengah (MEE) tanpa tanda atau gejala infeksi. Sebelumnya,
OME telah disebut otitis media serosa (atau sekretori).
Epidemiologi

 tingkat kejadian AOM kumulatif di seluruh dunia adalah


10,85%, yaitu, 709 juta kasus per tahun; dengan, 51%
terjadi pada anak-anak berusia <5 tahun (2012)
Faktor Resiko Otitis media paling sering dikaitkan dengan pajanan pada
sejumlah besar anak-anak lain (seringkali dengan infeksi
saluran pernapasan atas [URI]) melalui perawatan anak
atau rumah tangga yang penuh sesak, penurunan
pemberian ASI, dan pajanan terhadap perokok pasif.

• Age <2 years Peningkatan musiman dalam insiden OM juga telah


• Atopy
• Genetic dilaporkan, paling sering di musim dingin, musim gugur,
• Chronic sinusitis dan musim semi.
• Ciliary dysfunction
• Anatomical anomalies
• Altered host defense Peningkatan kejadian pada OMA dan COM telah
• First episode of AOM when
ditemukan pada anak-anak yang hidup dalam kondisi
younger than 6 months of age
• Immunocompromising sosial ekonomi rendah, yang memiliki perawatan
conditions medis yang buruk, atau keduanya.
DURASI
PATOGENESIS
Anak-anak memiliki tabung yang lebih pendek, lebih horizontal,
tulang rawan elastis yang belum matang, dan kelenjar gondok
yang lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Ini
menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi untuk
obstruksi dan refluks sekresi dan patogen nasofaring. Tabung
Eustachius pada anak-anak biasanya mencapai panjang dewasa
pada usia enam tahun.
Mikrobiologi
STADIUM DAN
MANIFESTASI

 OKLUSI
 HIPEREMIS
 SUPURASI
 PERFORASI
 RESOLUSI
Stadium 1: Oklusi Tuba
Udara
Tekanan Retraksi
ET turun
intratimpanik membran
tertutup cairan
turun timpani
naik

Penyebab gangguan/tertutupnya tuba:


- Infeksi
- edema
- hipertrofi adenoid
- Disfungsi silia  stagnansi mucus  sumber infeksi
- akibat toxin dari rokok
- Cystic fibrosis  sekresi tebal
- Tumor
- Scar
- Gangguan
normalfungsional
- Pada anak kecil dan bayi: kekakuan kartilago menurun dan
mekanisme bukaan tuba tidak efektif
Stadium 2: Hiperemis
Bakteria
menginvasi Vasodilatasi
Hiperemia Inflamasi Sekret
kavum dan edema
timpani
Stadium 3: Supurasi
TM TM menegang TM iskemik
Pus bertambah
terkompresi dan bulging dan nekrosis
Stadium 4: Perforasi

Otalgia Resolusi
TM rupture
berkurang dimulai
Diagnosis
 Penyakitnya muncul mendadak (akut);
 Ditemukannya tanda efusi di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu
di antara tanda berikut: menggembungnya gendang telinga, terbatas / tidak adanya
gerakan gendang telinga, adanya bayangan cairan di belakang gendang telinga, cairan
yang keluar
 Adanya tanda / gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah
satu diantara tanda berikut: kemerahan pada gendang telinga, nyeri telinga yang
mengganggu tidur dan aktivitas normal.
 Diagnosis otitis media akut dibuat berdasarkan pada pemeriksaan membran timpani.
Manifestasi Klinis
riwayat timbulnya tanda dan gejala yang cepat seperti telinga terasa
penuh, penurunan pendengaran, otalgia (bisa nyeri sekali diikuti
HR dan RR meningkat) atau menarik telinga pada bayi, dan
otorrhea,
Tanda dan gejala yang kurang umum adalah:
 Pusing
 Tinitus
 Demam ada pada dua pertiga anak-anak dengan OMA, tetapi demam (suhu
di atas 40 ° C) jarang terjadi
 Telinga yang menonjol dengan pembengkakan di belakang telinga
mungkin merupakan mastoiditis dengan abses subperiosteal.
 Pneumatic otoscope merupakan
instrument standar yang
direkomendasikan untuk melakukan
pemeriksaan dalam penegakan diagnosis.
 Asesmen dilakukan untuk melihat
 Kontur TM (normal, retraksi, full,
bulging)

Diagnosis  Warna (abu-abu, kuning, merah muda


putih, merah, biru)
 Kejernihan (translusen, semiopaque,
opaque
 Mobility (normal, berkurang, bertambah,
absen)
 Landmark : short process dan manubrium
dari malleus, pars flaccida pada bagian
superior.
Pemeriksaan fisik

Temuan pada otoscopy menunjukkan


adanya MEE dan peradangan yang terkait
dengan OMA termasuk eritema,
kekeruhan, penonjolan TM, bersama
dengan hilangnya landmark TM, seperti
gagang malea dan pars flaccida, cone of
light.
Darah perifer lengkap

Audiometri

Pemeriksaan Timpanocentesis -> kultur

Penunjang
Timpanometri

• mobilitas membran timpani dan


rantai tulang pendengaran
• tekanan telinga tengah dan patensi
tabung miringotomi
otitis media akut
myringitis
DD otitis media efusi
abses telinga
otitis eksterna
Otitis Media Efusi

 Sebuah keadaan akumulasi sekret nonpurulen dalam telinga


tengah dengan membrane timpani yang utuh, tanpa gejala dan
tanpa radang maupun infeksi
 Etiologi
 Malfungsi tuba eustachius (karena adenoid hyperplasia, chronic
rhinits and sinusitis
 Alergi
 Unresolved otitis media
 Infection (mostly viral) stimulate secretory activity
 Klasifikasi
 OM Serosa
 OM mukoid
Otitis Media Efusi

 Faktor Predisposisi
 Usia: lebih banyak pada balita
 Faktor lingkungan:
 Pemberian minumlewat botol susu
 Pemberian makan saat anak berbaring
 Tingat sosioekonomi rendah
 Tinggal di Kawasan banya perokok
 Riwayat orang tua dengan OME
 Gangguan tuba
Otitis Media Efusi

 Patogenesis
 OM Serosa: perbedaan tekanan hidrostatik menyebabkan
transudate/plasma mengalir dari pembuluh darah ke telinga
tengah
 OM Mukoid: sekresi kelenjar dan kista dalam mukosa telinga
tengah, tuba eustachius, rongga mastoid menimbulkan
akumulasi sekret di telinga tengah
 Infeksi bakteri atau virus memicu beberapa hal seperti
 Peningkatan produksi dan viskositas mucus telinga tengah
 Edema dan inflamasi mukosa telinga tengah yang menyumbat
saluran eustachius
 Eksotoksin bakteri yang menyebabkan paralisis silia
Otitis Media

 Gejala
 Hilangnya pendengaran
 Gangguan bicara (anak-anak)
 Nyeri ringan pada telinga
 Pemeriksaan dengan otoskopi
 MT tampak dull dan opaque dengan hilangnnya refleks cahaya.
 MT terlihat berwarna kuning, abu-abu, atau kebiruan
 MT menunjukkan tanda retraksi yang bervariasi. Terkadang dapat
terlihat penuh atau sedikit bulging pada bagian posterior
 Terlihat adanya fluid-air level pada MT
 Mobilitas MT berkurang
Otitis Media Serosa Akut dan
Otitis Media Serosa Kronik
Otitis Media Serosa Akut dan Otitis
Media Serosa Kronik
Otitis Media Serosa Akut dan
Otitis Media Serosa Kronik
intra cranial

• Extradural abscess
• Meningitis
• Lateral sinus thrombophlebitis
• Subdural abscess
• Brain abscess
Komplikasi • Otitic hydrocephalus

Otitis Media intra temporal

• Mastoiditis
• Petrositis
• Facial Paralysis
• Postauricular fistula
Menghindari faktor resiko

Meningkatkan imunitas: nutrisi yang baik


dan istirahat

Tatalaksana Mencegah terjadinya ISPA pada bayi dan


anak-anak
Umum • Pemberian ASI minimal enam bulan

menghindari paparan asap rokok

Menjaga kebersihan telinga dan tidak


mengorek telinga dengan benda tajam
Oklusi tuba

• dekongestan oral/topikal, mukolitik, antibiotik

Hiperemis

• dekongestan, antibiotik, mukolitik, analgesik

Supuratif

Tatalaksana • dekongestan, antibiotik, mukolitik, analgesik,


antipiretik, miringotomi
Khusus Otitis Perforasi
Media Akut • obat cuci telinga H2O2
• dekongestan, antibiotik, mukolitik

Resolusi

• dekongestan, antibiotik, mukolitik


• Tympanoplasty (apabila perforasi membrane
timpani menetap)
Prognosis

The prognosis for most of the patients with otitis media is


excellent.

Berdasarkan
 Stadium : perforasi
 Komplikasi : abses
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai