Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.H


20 TH P0 A0 PRAKONSEPSI
FISIOLOGIS

EUIS KARTINA
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas :
• Ibu Suami
• Nama : Ny. HTn. R
• Umur : 20 Th 26 Th
• Agama : Islam Ialam
• Pendidikan: MTs SMP
• Pekerjaan : IRT Buruh
• Golongan Darah : O+ -
• Alamat: Kp. Balukbuk RT 02/ 01 Desa Tarunajaya Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Tasikmalaya
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin segera punya anak setelah sebelumnya memakai alat kontrasepsi suntik satu bulanan selama 1 tahun.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengeluh setelah berhenti di suntik KB haidnya tidak teratur dan sedikit-sedikit, pertama kali haid setelah lepas KB
tgl 17 Juli 2021, bulan Agustus tidak haid, tgl 1 September 2021 haid lagi dan sampai sekarang belum haid lagi, pernah di
test kehamilan hasilnya negatif.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat, seperti : Jantung, Asma, DM, Hypertensi, dll dan tidak pernah dioperasi
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dikeluarga, dan tidak ada yang sedang sakit dirumah

d. Riwayat Genetika
Ibu mengatakan dikeluarga tidak ada yang menderita kelainan keturunan baik kejiwaan maupun kelainan darah dan cacat
bawaan
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 15 Th
HPHT : 1 September 2021
Lamanya haid : 6-7 hari
Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut
Siklus : tidak teratur.
Keluhan selama haid : Tidak ada keluhan
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Ibu belum pernah Hamil
c. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan KB suntik 1 bulanan selama 1 th. Terakhir disuntik tgl 17 Juni 2021
d. Status Imunisasi TT
Ibu pernah di imunisasi DT sewaktu SD 2x dan waktu mau menikah 1x
5. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari :
• Pola makan dan minum : makan 2-3 kali sehari, menu bervariasi, minum air bening sekitar 4 - 6 gelas
sehari.
• Pola Istirahat/Tidur : Tidur malam 7-8 jam, tidur siang kadang-kadang
• Aktivitas Fisik : Ibu sehari hari bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, dan kadang-kadang
menjadi buruh menjahit , olah raga Tidak teratur
• Personal Hygiene : Mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari, gosok gigi 2x sehari. Keramas 2 hari 1x
• Eliminasi : BAB 1 kali sehari, konsistensi lembek, BAK sekitar 5x sehari.
• Kebiasaan yang mengganggu kesehatan : Ibu tidak merokok, tidak mengkonsumsi Jamu dan obat-obat
terlarang juga tidak minum minuman beralkohol.
• Pola Hubungan Seksual : Ibu melakukan hubungan seksual 2 hari sekali.

6. Riwayat psikososial dan spiritual :


Ibu menikah 1 kali , lamanya 1 th 6 bulan dan sudah mendambakan kehadiran seorang anak
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Cm
c. Keadaan Emosional : Stabil
d. Antrofometri : BB 80 kg, TB 166 cm, LILA 33 cm , IMT 29,03
e. Tanda – tanda vital : Tekanan darah 110/90, S: 36,6, Nadi 84, R. 17
2. Pemeriksaan Fisik
f. Kepala : Warna rambut hitam, kebersihan kulit kepala bersih, rambut tidak rontok
g. Mata : simetris, Konjunctiva merah muda, sklera putih, gerakan bola mata simetris, tidak ada nyeri
tekan
h. Telinga : Simetris, tidak terdapat serumen, cairan, maupun benjolan, pendengaran baik
i. Hidung : Tidak terdapat polip, bersih, tidak ada nyeri tekan, penciuman normal
j. Mulut : Warna bibir normal,Tidak ada stomatitis, tidak bau mulut,lidah bersih, gigi tidak ada caries,
Tonsil normal
a. Leher : Tidak ada pembengkakan KGB, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pelebaran
vena jugularis, mobilisasi leher baik
b. Thorax dan fungsi pernapasan: Gerakan simetris, tidak terdengar stridor maupun weezing, Bunyi napas
normal
c. Payudara : Simetris tidak teraba benjolan, Puting susu menonjol, tidak ada pengeluaran cairan.
d. Abdomen: Bentuk simetris, tidak ada bekas luka operasi,tidak terdapat striae, tidak teraba masa dan tidak
ada nyeri tekan.
e. Ano Genitalia : Tidak dilakukan karena klien menolak
f. Ekstremitas : Lengan kiri dan kanan simetris, kaki kiri dan kanan simetris, jumlah jari lengkap, tidak ada
clubing finger, tidak sianosis, gerakan normal, reflek patela +/+, tidak ada oedema
 
3. Pemeriksaan Penunjang : HB 15,8 g%,
C. Analisa
Ny. H 20 tahun P0 A0 dengan Prakonsepsi Fisiologis
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan yang baik dengan klien. Klien tidak sungkan mengatakan keluhannya
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada Ibu . Ibu mengerti
3. Memberikan KIE tentang Prakonsepsi dan Persiapan kehamilan yang sehat. Ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan atau suplemen asam folat untuk prakonsepsi.
Disarankan mengkonsumsi asam folat minimal 1 bulan sebelum hamil agar indung telur yang dihasilkan
berkualitas. Ibu mengerti
5. Anjuran konsumsi tablet penambah darah guna mencegah terjadinya anemia serta konsumsi
vitamin C sebagai suplemen penambah imunitas dan membantu penyerapan zat besi dalam tubuh
6. Menganjurkan PUS untuk pemeriksaan Laboratorium lengkap untuk pemeriksaan terkait darah, urin,
infertilitas baik WUS dan pasangannya serta sebagai deteksi dini penyakit menular/ keturunan
7. Menganjurkan ibu untuk kembali lagi setelah di dapat 6 siklus mentruasi, Ibu bersedia mencatat 6 siklus
Haidnya
8. Melakukan pendokumentasian
Data Subjektif

• Ny. H 20 tahun menikah 1 tahun 6 bulan yang lalu


• Ibu menunda kehamilannya selama 1 tahun karena dari segi usia waktu nikah 19 tahun
• Menunda kehamilannya selama 1 tahun dengan menggunakan alat kontrsepsi Suntik 1 bulanan
selama 1 tahun
• Berhenti KB suntik sejak 3 bulan yang lalu
• Setelah berhenti berKB menstruasinya jadi tidak teratur dan sedikit – sedikit padahal sebelumnya
menstuasinya normal/ teratur
• Sekarang ingin segera hamil
• Riwayat Kesehatan, Ibu tidak pernah menderita penyakit berat, tidak ada penyakit keturunan dan
tidak ada riwayat kelainan genetika di keluarga
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
• Identitas Ny H berusia 20 tahun dan suami usia 26 tahun, keduanya termasuk dalam
kategori usia reproduksi sehat. Sesuai Prawirohardjo (2010), usia reproduksi sehat pada
perempuan yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun
• Ibu sebelumnya menunda kehamilannya selama 1 tahun dengan menggunakan alat
kontrasepsi suntik 1 bulanan merupakan keputusan yang tepat dimana Menurut World
Health Organization (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan
yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval
di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Sejak berhenti berKB menstruasi ibu menjadi tidak teratur, hal itu normal dimana untuk alat
kontrasepsi 1 bulanan rata-rata kembalinya masa subur setelah 5 bulan penghentian

pemakaian suntikan.

• Setelah penghentian suntikannya dan kontinuitas kontrasepsi suntik cukup


tinggi, 50-75% setelah 1 tahun (hartanto,2010) akan mengalami Amenorea,
spoting, metroraghia, dan menoragia (Suratun, 2008)
• Menurut teori Hartanto, (2010) kontrasepsi suntik mempunyai permasalahan
atau efek samping. Pada pemakian KB suntik mengalami beberapa
permasalahan utama yaitu gangguan pola haid. Gangguan haid yang terjadi
tergantung pada lama pemakian. Gangguang haid yang terjadi seperti
perdarahan bercak, perdarahan ireguler, amenorea dan perubahan dalam
frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang
Data Objektif

• Hasil pemeriksaan fisik ditemukan IMT 29, 03, termasuk dalam kategori kegemukan atau
obesitas. menurut kemenkes (2013) bahwa IMT lebih dari 27 termasuk dalam kategori gemuk
berat, sedangkan menurut WHO (2005) IMT 25-29,9 termasuk dalam kategori Obesitas I.
• Pemberian asuhan kebidanan pada Ny H umur 20 tahun dengan prakonsepsi berupa
pemeriksaan fisik dilakukan berupa pemeriksaan fisik dilakukan sesuai dengan prosedur, hal
ini sesuai dengan teori Siti Rahmadani 2017 yang menyebutkan bahwa pemeriksaan fisik
terdapat beberapa komponen yang perlu dilakukan yaitu inspeksi, palpasi dan auskultasi dan
perkusi dan pemeriksaan dilakukan secara sistematis atau berurutan. Tetapi pada kasus ini
pemeriksaan anogenitalia tidak dilakukan karena klien menolak. Hal ini tidak sesuai dengan
teori dan ada kesenjangan.
Data Objektif

• Berbeda dengan berdasarkan pemaparan webinar IBI oleh Dr Marcia Soumokil


(2020) mengenai Peran Bidan Dalam Iplementasi WCC bahwa bidan
menghormati dan melindungi hak perempuan setiap hari, Bidan perlu
lingkungan kerja yang aman dan mendukung. Sehingga perempuan memiliki
hak untuk mengakses layanan kesehatan dan reproduksi
Analisa Data

• Penentuan analisa data terhadap klien Ny H 20 tahun dengan prakonsepsi disesuaikan


dengan data dan masalah yang dialami oleh klien. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyebutkan analisa data ini mencakup data subjektif. objektif, diagnosa, idenrifikasi
masalah dan identifikasi kebutuhan klien. Hal ini sesuai dengan teori dan tidak ada
kesenjangan (Siti Rahmadani, 2017)
• Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa data subjektif yang didapat secara lagsung
dari pasien diantaranya pasien sudah menikah 1 tahun 6 bulan dan menghentikan KB dengan
alasan ingin mempunyai anak. Hal ini sesuai pendapat Katherin (2013) bahwa klien sedang
ada pada masa prakonsepsi. Prakonsepsi adalah masa sebelum kehamilan terjadi. Periode
prakopsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi
Penatalaksanaan

• Penatalaksanaan asuhan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan klien, intervensi


yang diberikan berupa KIE tentang asuhan prakonsepsi. Asuhan prakonsepsi memiliki
potensi untuk memberikan dampak positif bagi 208 juta kehamilan di seluruh dunia setiap
tahun (Dean et al., 2013). Asuhan prakonsepsi berguna untuk mengidentifikasi hal-hal
yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kebiasaan gaya hidup, atau masalah sosial yang
kurang baik yang memungkinkan mempengaruhi kehamilan (Dean et al., 2013).
• Pengetahuan dan sikap seseorang dapat dibentuk melalui pendidikan kesehatan.
Keberhasilan suatu pendidikan kesehatan salah satunya ditentukan oleh media pendidikan
yang digunakan. Media pendidikan yang baik dibentuk sesuai dengan tingkat penerimaan
sasaran agar informasi lebih mudah diterima (Notoatmodjo, 2011
Lanjutan

• Pemberian tablet fe menjadi salah satu asuhan yang dianjurkan kepada klien untuk
mencegah kondisi anemia sebelum hamil karena menurut penelitian dari Dainty, et al
(2014) bahwa pentingnya skrining status anemia pada masa prakonsepsi adalah agar dapat
diketahui kadar hemoglobin pada calon pengantin sehingga bila terjadi anemia defisiensi
besi dapat dilakukan upaya pengobatan sebelum terjadi kehamilan.
• Asuhan lain yang diberikan adalah anjuran mengkonsumsi asam folat. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian dari Opon, et al (2017) bahwa ibu hamil biasanya tidak menyadari
bahwa dirinya hamil pada awal kehamilan. sehingga suplementasi asam folat lebih baik
diberikan dari sebelum hamil. Suplai asam folat yang tepat dari masa prakonsepsi,
kehamilan dan laktasi sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan janin yang tepat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai