Anda di halaman 1dari 27

PRESENTASI KASUS

Hematemesis, Melena ec Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas


susp. Non-Variceal Bleeding

Oleh :
Revania Radina Thirza

Pembimbing :
dr. Mouriezt Arafah Niode

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2020
Identitas Pasien

Nama : Tn. A
Usia : 49 tahun
Tangal Lahir : 12-05-1972
Tanggal Masuk RS : 08 Januari 2022
Anamnesis
RPS
Pasien datang dengan keluhan mual (+) muntah (+) 2x isi darah merah segar sebanyak 1/4 gelas sejak HMRS.
Sebelumnya pasien mengeluh nyeri ulu hati (+) kurang lebih satu minggu, nyeri dirasakan ketika perut kosong dan saat
makan pun terasa perih, sehingga nafsu makan menurun. Demam (-) menggigil (-). BAB lembek warna kehitaman jumlah
sedikit sejak 2 HSMR. BAK t.a.k, cukup dan jernih, tidak seperti teh. Keluhan lain seperti batuk, pilek, sesak disangkal.
Pasien sudah berobat ke mantri dan minum 3 jenis obat, namun obat sudah habis dan pasien tidak ingat obat
apa saja yang diminum. Riwayat konsumsi alkohol (-). Riwayat konsumsi obat tertentu (-). Penurunan berat badan
signifikan (-).

RPD
Gastritis (+)
Penyakit Liver (-)
Gangguan darah (-)
DM (-), Hipertensi (-), Penyakit Jantung (-), Stroke (-), Penyakit Paru (-)
Anamnesis

RPK
Keluhan serupa (-)
Gastritis (+)

RSos
Pasien merupakan seorang pedagang
Penjamin : BPJS PBI
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadahan : Compos Mentis (E4M6V5) STATUS GENERALIS
• Kepala : Normocephal
• Mata : CA +/+, SI -/-, mata cekung -/-, air mata +/+
• Hidung : nch -/-, discharge -
Vital Sign • Mulut : mukosa basah
• TD : 97/68 mmHg • Leher : pembesaran KGB - deviasi trakea -
• Thorax :
• Nadi : 107x/menit Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
• Suhu : 36,7oC Pulmo : vbs +/+, ronkhi (-), wheezing (-)
• Abd : Cekung, BU (+) normal, NT (+) epigastrik et
• RR : 20x/menit hipokondriaka dextra, hepar/lien tidak teraba pembesaran,
spider nevi (-), caput medusa (-)
• SaO2 : 98% • Eks : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), palmar
eritema (-) pucat (+)
• Kulit : ikterik (-)
DIAGNOSIS

Diagnosis Banding Diagnosis Kerja

Hematemesis, Melena ec Perdarahan Hematemesis, Melena ec Perdarahan


Saluran Cerna ec : Saluran Cerna ec non-variceal bleeding
• non-variceal bleeding susp. ulkus peptikum
• variceal bleeding
• Keganasan : esofagus, gaster Susp. Anemia

Susp. Anemia
TATALAKSANA IGD
Tatalaksana Jawaban Konsul, Sp. PD
Rawat Inap
• Konsul dr. Sp. PD, Advis :
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm (transfus set) • Loading NaCl 0.9% 250 cc
• Pasang NGT bilas lambung 500 cc
Inj. Asam tranexamat (Kalnex) 3x500 mh • Pasien dipuasakan dulu
Inj. Vitamin K 1x10 mg • Bolus Lansoprazole 2 amp se;anjutnya 1
amp/8 jam
Inj. Omeprazole 2x40 mg • Inj. Vit K 1 amp/8 jam
• Inj. Kalnex 500 mg/8 jam
Inj. Ondansetron 2x4 mg • Inj. Ondansetron 8 mg/12 jam
Konsul Sp. PD • Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam
Pemeriksaan Penunjang
• H2TL, HJL, Ur, Cr, GDS, Swab Ag, CRP
• Tambahan : SGOT, SGPT
• EKG
• Ro Thorax
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Interpretasi Nilai Rujukan
Hb 5.6 LL 12.00-16.00
Leukosit 12.27 H 4.00-10.00
Ht 36,5 L 37,0-43,0

Basofil 0,0 0-1


Eos 0,0 L 1-4
Neutrofil Batang 0,0 L 2-8
Neutrofil Segmen 76 H 50-70
Limfosit 6.0 L 20-40
Monosit 4 2-8
NLR 15

GD (POCT) 128
Ur 20 10-50
Cr 0,6 0,5-0,9

SGOT 19 <31
SGPT 19 <32
Tinjauan Pustaka

Perdarahan Saluran Cerna


Bagian Atas
DEFINISI

Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (PSCBA) atau Upper Gastrointestinal


Bleeding (UGIB) Kehilangan darah dari saluran cerna bagian atas (batas anatomis
ligamentum Treitz) yaitu dari mulut, esofagus, lambung, hingga duodenum
(segmen ke 4)

PSCBA PSCBB
• Hematemesis/Melena • Hematokezia
• BAB berwarna hitam/gelap, tekstur • BAB warna merah terang
lembek seperti petis/kopi kental • Kadang bergumpal, bercampur
• Aspirasi nasogastrik (+) dengan kotoran, atau menetes
• Rasio BUN/SK meningkat >35 setelah kotoran keluar
• Auskultasi usus meningkat • Aspirasi nasogastrik (-)
• Rasio BUN/SK <35
• Auskultasi usus normal
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

Non-Variceal Variceal
• Ulkus peptikum : ulkus gaster, duodenum • Sirosis Hepatis
• Mallory-Weiss Tear • Alcoholic liver disease
• Gastritis erosiva • Bud chiarry syndome
• Neoplasma • Hepatoma
• Pseudoaneurisma • Trombosis vena splenikus
• Fustula
• Trauma

Meningkatnya faktor ofensif (NSAID, aspirin, Peningkatan resistensi intrahepatik (akibat


infeksi H.pylori) dan menurunnya faktor proses fibrosis sinusoid dalam hepar) >>
defensif (mukosa, pembuluh darah) >> peningkatan tekanan porta > 5 mmHg
mucosal break >> jika terkena pembuluh (Hipertensi Porta) >> vasodilatasi vena
darah >> perdarahan kolateral (gaster, vena lienalis)
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

• Anemia defisiensi besi : akibat occult bleeding (perdarahan yang


tersembunyi) Non-Variceal Variceal
• Hematemesis : muntah darah jika jumlah banyak Anamnesis PF
• RPO NSAID (OA) • eritema palmar,
• Melena : BAB warna hitam gelap (akibat tercampur asam lambung) • RPO anti koagulan : • asites,
lembek seperti kopi kental jika jumlah sedikit warfarin, heparin, • hepatomegali, hepar
rivaroxaban berdungkul-dungkul
• Gejala lain : nyeri perut, kembung (bersifat iritan >> peristaltik
• RPO Anti platelet : Aspirin, • ikterus,
meningkat) CPG (Penyakit Jantung, • vena kolateral, spider navy
• Frekuensi BAB sering (mirip diare) karena darah bersifat osmotik Stroke)
• Alkoholisme
• Anemia
• Gangguan hemodinamik
Terapi PPI dan
C.
Somatostatin
B.
Pemasangan NGT dan Manajemen Agen
D.
Bilas Lambung Antitrombotik
C
B D

MANAJEMEN
A E
Stabilisasi PSCBA
Hemodinamik,
A. Strategi Transfusi
Guideline ESGE (European Society of
E. Endoskopi
RBC, dan Stratifikasi
Gastrointestinal Endoscopy) 2021
Risiko Pasien
A. Stabilisasi Hemodinamik, Strategi Transfusi RBC, dan
Stratifikasi Risiko Pasien
Stratifikasi Risiko PSCBA
B. Pemasangan NGT dan Bilas Lambung

Menurut Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI)


2012 :
• Pemasangan nasogastric tube (NGT) dilakukan pada
perdarahan yang diduga masih berlangsung disertai
dengan gangguan hemodinamik.
• NGT bertujuan untuk mencegah aspirasi, dekompresi,
dan menilai perdarahan sehingga tidak diperlukan pada
semua pasien dengan perdarahan.
• Lavage nasogastrik atau orogastrik (bilas lambung)
dilakukan menggunakan air suhu kamar dengan tujuan
memperbaiki hemostatik dan menghentikan perdarahan.
Penggunaan air es tdak direkomenda sikan sebagai bilas
lambung.
• NGT dapat dilepas 1x24 jam jika produksi jernih
C. Terapi PPI dan Somatostatin

• Pemberian PPI dosis loading diikuti infus dosis tinggi selama 72 jam. Misalnya dosis loading
omeprazole 80 mg IV diikuti dosis tinggi secara infus 8 mg/jam selama 72 jam.
• Setelah PPI dosis tinggi, dilanjutkan dengan PPI oral dengan dosis ganda dua kali sehari,
selanjut PPI dilanjutkan dengan dosis tunggal sekali sehari.

• Somatostatin/ocretide masih digunakan pada pasien PSCBA variseal dengan tujuan menurunkan aliran darah
splanikus dan menurunkan sekresi asam lambung
• Somatostatin : 250 mcg IV >> drip 250 mcg/jam selama 12-24 jam hingga perdarahan berhenti
• Ocreotide : IV bolus 100 mcg >> Drip 25 mcg/jam selama 8-24 jam atau hingga perdarahan berhenti
D. Manajemen Agen Trombotik

• Vitamin : ko faktor dalam kaskade koagulasi


• Asam Traneksamat : antifibrinolitik yang memiliki potensi untuk meningkatkan
stabilitas bekuan darah dan menurunkan risiko perdarahan kembali
E. Endoskopi
ENDOSKOPI DIAGNOSTIK
(Grade Varises Esofagus)
ENDOSKOPI DIAGNOSTIK
(Ulus Peptikum)
img

Endoskopi Terapeutik

Indikasi :
Tindakan tukak peptik:
• Perdarahan varises esofagus • Injeksi epinefrin
• Ulkus peptikum dengan perdarahan aktif • Heater probe
• Haemoclip
• Malformasi pembuluh darah Tindakan varises esofagus :
• Perdarahan akibat robekan Mallory-weiss • ligase
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai