Anda di halaman 1dari 28

Laporan kasus

Asfiksia

Nama :
- Rosa Nurhalizah
- Nur Aflah
-Muslim Jalil Perdana

Preseptor :
dr. Heri Wijatmoko, Sp.F. DFM
SA
N PA
A
N
?
R
PE

Oksigen lingkungan yang


masuk ke paru-paru
(ventilasi), oksigen yang
berdifusi dari udara ke dalam
darah (pertukaran gas paru),
serta darah yang memberikan
oksigen ke seluruh jaringan
(transport gas).
ASFIKSIA ?

Definisi
Asfiksia berasal dari bahasa Yunani, yaitu terdiri dari “a”
yang berarti “tidak”, dan “sphinx” yang artinya “nadi”.

Adalah suatu kondisi yang disebabkan karena


berkurangnya oksigen dan berlebihnya karbon dioksida
dalam darah, hal ini terjadi karena adanya gangguan
pertukaran oksigen dalam alveoli paru-paru dengan
karbon dioksida dalam darah kapiler paru.
EPIDEMIOLO
GI
Salah satu penyebab
kematian tersering ditemukan
pada kasus kedokteran
forensik. Diindonesia sendiri
asfiksi berada pada urutan
ketiga setelah KLL dan
trauma mekanik. Penyebab
kasus tersering akibat
penggantungan, pencekikan,
penjeratan.
PEMBAGIAN ASFIKSIA

ANOKSIK
ANEMIK STAGNAN HISTOTOKSIK
(alamiah)
• Kurangnya • Darah tidak dapat • Darah tidak • Gangguan pada
oksigen / menyerap mampu jaringan itu
obstruksi jalan oksigen, seperti membawah sendiri, sehingga
nafas baik karena pada keracunan oksigen ke jaringan / tubuh
penyakit atau karbon jaringan, seperti tidak dapat
kekerasan. monoksida. pada gagal menggunakan
Contoh fibrosis jantung,syok dll oksigen secara
paru,pneumotorak efektif, seperti
s bilateral, pada keracunan
gantung diri, sianida
pencekikan,
pembekapan.
Beberapa Keadaan yang menyebabkan asfiksia
1. Strangulasi
Gantung (Hanging)
Penjeratan (Strangulation by Ligature)
Pencekikan (Manual Strangulation)
2. Sufokasi
3. Pembengkapan (Smothering)
4. Penyumpalan (Choking/ Gagging)
5. Tenggelam (Drowning)
6. Crush Asphyxia
Tekanan pada dada oleh benda berat
Berdesakan
7. Keracunan CO dan SN
PATOFISIOLOGI
Gejala-gejala asfiksia
dispnoe
• Kekurangan o2 disertai meningkatnya kadar co2 yg akan merangsang pusat
pernafasan
Terbagi menjadi 3 stadium
• Gerakan pernafasan bertambah dalam dan cepat disertai bekerjanya otot pernafasan
tambahan
Ketiga
• Wajah cemas, bibir kebiruan, mata menonjol, denyut nadi dan TD meningkat
stadium
ini
konvulsi
• Gerakan klonik yang kuat hampir pada seluruh otot tubuh berakhir
• Kesadaran menurun dalam 3-5
• Relaksasi spingter (feses dan urine keluar spontan)
• TD ddan nadi masih tinggi ,sianosis makin jelas menit
atau lebih
lama 5-8
Apnoe menit.
• Kehabisan nafas karena depresi pusat pernafasan
• Otot menjadi lemah,refleks menghilang, dilatasi pupil, TD turun
• Pernafasan dangkal dan semakin memanjang akhrinya berhenti bersamaan dengan
lumpuhnya pusat pusat kehidupan.
• Walau nafas telah berhenti dan denyut nadi hampir tidak teraba,pada stadium ini
bisa dijumpai jantung masih berdenyut beberapa saat lagi
Tanda-tanda
post mortem

wajah bengkak dan


biru
Bibir kebiruan dan mata
menonjol
Lidah bengkak
dan menjulur
Dan kadang
kadang tergigir
Buih di rongga
mulut dan
hidung
Bintik
perdarahan
(ptechie
haemorrha
ge)
Cadaveric spasme
Lebam mayat
berwarna merah
kebiruan
Tabel 2. Perbedaan pembunuhan dengan bunuh diri

Faktor Pembunuhan Bunuh Diri

Lokasi Variabel Tersembunyi

Kondisi Tidak Teratur Teratur

Pakaian Variabel Rapih dan Baik


Berasal dari si Berasal dari alat yang
Alat pembunuh tersedia di tempat
Surat atau catatan
Tidak Ada Ada
peninggalan
Variabel, bila terkunci
Kamar dikunci dari luar
Terkunci dari dalam
Faktor Pembunuhan Bunuh Diri
Simpul Variabel Tersembunyi

Lilitan Mati biasanya Hidup

Arah Mendatar Serong ke atas


Jarak simpul dengan
Lebih dekat jauh
tumpuan
Jejas berjalan
Jejas jerat Serong
mendatar
Perlawanan Ada (biasanya) Tidak ada
Ada (sering di Tidak ada(biasanya), luka
Luka lain percobaan dapat ditemukan
daerah leher)
Dekat, sering kali
Jarak dengan lantai Jauh
masih menempel
PEMERIKSAAN DI TKP
PEMBUNUHAN
BUNUH DIRI
Pemeriksaan Luar Jenazah
Pemeriksaan Dalam Jenazah

Mukosa trachea dan bronkus merah >> kongesti dan sering


dijumpai bercampur darah
Paru paru bengkak dan berwarna gelap
Bintik perdarahan dipermukaan paru, jantung, otak dan
selaput otak “tardeous spot” >> yang terjadi karena
permeabilitas kapiler meningkat dan kapiler mudah pecah ,
bintik ini dapat juga dijumpai di konjungtiva bulbi,
konjungtiva palpebra dan kulit wajah
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai