Anda di halaman 1dari 20

PHBS Mencegah Penularan

Covid-19
Jebsa Beypi - 102016198
Nelly Baharlianti - 102017008
Grace Raveena W Worumi - 102018031
Nurul Amelia Agustin - 102018069
Maximillian Justin Irawan - 102018097
Srimelita Ary P - 102018121
Togu Jastin L Simarmata - 102018149
Skenario 10

Virus COVID-19 adalah penyakit menular dari orang


ke orang. Virus ini dapat menyerang siapa saja , usia
tua, muda bahkan anak-anak, Pola hidup bersih dan
sehat merupakan salah satu solusi terbaik dalam
pencegahan penularan virus tersebut termasuk pada
anak-anak. Buatlah rancangan penelitian untuk
mengetahui bagaimana penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat pada anak-anak dalam pencegahan
covid masa pandemi sekarang ini.
A JUDUL

B DAFTAR ISI

Sistematik
Penulisan Proposal Penelitian
C BAB 1 : Pendahuluan

D BAB 2 : Tinjauan Pustaka

E BAB 3 : Metodologi Penelitian


BAB 1
Pendahuluan
BAB 1 : Latar
Belakang

Coronavirus itu sendiri adalah keluarga


besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada
setidaknya dua jenis corona virus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang
dapat menimbulkan gejala berat.
Coronavirus Diseases 2019 (COVID19)
adalah penyakit jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia.
BAB 1 : Rumusan
Masalah

apakah PHBS merupakan solusi terbaik


untuk mengurangi penyebaran
COVID-19?
BAB 1 : Hipotesis

PHBS dapat mencegah penularan


COVID-19
Tujuan Umum :
PHBS merupakan solusi
terbaik dalam pencegahan
penyebaran COVID-19

Tujuan
Terdiri Dari :
1. Tujuan Umum  tujuan
Penelitian
Tujuan Khusus :
yang melingkupi semua • Mengetahui faktor-faktor
tujuan penelitian yang mempengaruhi
2. Tujuan Khusus  PHBS dalam mencegah
mengandung hal yang COVID-19
lebih rinci dari tujuan
umum yang ingin
dicapai melalui
penelitian
• Manfaat bagi Tenaga Medis
Penelitian ini dapat membantu menambah pengetahuan
tentang pengaruh PHBS terhadap pasien yang positif
COVID-19 sehingga jika terbukti berhubungan, dapat
dilakukan pencegahan penyebaran dengan mengikuti PHBS
yang sudah di beritahukan, faktor resikonya yaitu
meninggal, sehingga dapat dijadikan salah satu sumber
untuk perancangan promosi kesehatan di Indonesia.
• Manfaat bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat menjadi pengetahuan tentang PHBS
dan pencegahan penyebaran COVID-19 pada masyarakat
dalam rangka menurunkan angka kejadian positif COVID-
19, sehingga dapat mengurangi angka mortalitas akibat
COVID-19.
BAB II : Tinjauan
Pustaka

Kerangka
Teori

Kerangka Teori

Kerangka
konsep

Kerangka
Konsep

Keywords
Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-
Kerangka Teori 19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut coronavirus 2
(SARS-CoV-2).

Gejala umum termasuk demam,


batuk, dan sesak napas.

Gejala lain mungkin termasuk nyeri


otot, produksi dahak, diare, sakit
tenggorokan, kehilangan bau, dan
sakit perut.

COVID-19 dapat menular dari


manusia ke manusia melalui kontak
erat dan droplet (percikan cairan
pada saat bersin dan batuk),
Kerangka Konsep
Pengetahuan dan
Sikap

PHBS :
Social Distancing
Mencuci Tangan
Tidak Menyentuh Wajah
Menggunakan Masker

COVID-19
BAB III
Metodologi Penelitian
Melakukan determinasi terhadap paparan dan hasil secara slimutan.
Cross-sectional Dapat dilihat pada waktu yang sama

Menentukan suatu kelompok yang terpapar faktor resiko dan yang tidak
Cohort terpapar, kemudian dilakukan follow-up untuk membandingkan insiden
penyakit. Diukur dari waktu kewaktu (longitudinal).

Backward looking (retrospective) berdasarkan exposure histories of case


Case Control
an control.
Kelebihan Kekurangan
Desain ini relative mudah, murah dan hasilnya cepat Sulit untuk menentukan sebab-akibat karena
dapat diperoleh pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada satu
saat yang bersamaan (temporal relationship tidak
jelas). Akibatnya seringkali tidak ditemukan mana
penyeab dan mana akibat
Memungkinkan menggunakan populasi dari Studi prevalens lebih banyak menjaring subjek dengan
masyarakat umum, tidak hanya pasien yang mencari masa sakit yang panjang daripada yang mempunyai
pengobatan, dengan demikian maka generalisasinya masa sakit yang pendek, karena individu yang cepat
cukup memadai sembuh atau yang cepat meninggal lebih sulit untuk
terjaring
Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel Dibutuhkan jumlah subjek yang cukup banyak,
terutama saat variabel yang dipelajari banyak
Jarang terancam loss to follow-up (drop out) Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens
dan prognosis
Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang
selanjutnya yang bersifat lebih konklusif
Mungkin dapat terjadi bias prevalens atau bias
insidens karena efek suatu faktor risiko selama periode
tertentu yang disalahtafsirkan sebagai efek penyakit.
Variable Penelitian

• Variabel bebas (independen) merupakan varoiabel yang berubah dan


diduga mempengaruhi nilai variabel tergantung.

Contoh: PHBS, Pengetahuan dan Sikap sebagai variabel bebas.


• Variabel tergantung (dependen) merupakan variabel yang nilainya
berubah dengan perubahan variabel bebas.
Contoh: COVID-19 sebagai variabel tergantung
Tempat dan Waktu
Penelitian

Menerangkan dimana dan kapan


penelitian dilakukan:
Penelitian di lakukan di RSU Ukrida
pada tanggal 15 November 2020
Populasi Penelitian

Pada Anak-anak yang di wakilkan oleh


orangtua yang datang berobat ke RSU
Ukrida dengan gejala demam, batuk
dan bersin. pada tanggal 15 November
2020
Kriteria Inklusi dan
Eksklusi

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi merupakan syarat umum yang harus dipenuhi oleh peserta
agar dapat disertakan pada penelitian. Pada kasus penelitian ini, peneliti
memilih kriteria inklusi sebagai berikut:
Pasien anak dengan gejala demam, batuk dan pilek yang berada di RSU
Ukrida
Pasien anak dengan gejala dan juga yang menggunakan masker di RSU
Ukrida

Kriteria ekslusi adalah sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dari studi oleh karena berbagai sebab antara lain:
Pasien yang menolak

Pengambilan Data

Primer Sekunder Tersier

Data primer adalah data yang


diperoleh atau dikumpulkan Data sekunder adalah data Data tersier adalah
langsung di lapangan oleh yang telah tersusun dalam data yang diperoleh
orang yang melakukan dokumen yang berasal dari dari pustaka.
penelitian atau yang instansi misalnya puskesmas
bersangkutan yang dan rumah sakit. Untuk
memerlukannya. Data primer pengambilan data pada
di dapat dari sumber informan penelitian ini peneliti
yaitu individu atau mengambil data dari rekam
perseorangan seperti hasil medik.
wawancara yang dilakukan
oleh peneliti.
Thank You
Stay Safe and Always Happy

Anda mungkin juga menyukai