Skenario 2
Seorang pasien Tn. GS berusia 22 tahun dibawa keluarga ke UGD RS Ukrida
karena sejak 45 menit yang lalu pasien tidak bisa bicara, badan lemas,
keringat dingin terus. Kira-kira 50 menit yang lalu pasien mengeluh pusing
saat akan makan pagi jam 10.00. Sudah sejak 6 tahun yang lalu pasien
suntik Actrapid tiap sebelum makan dengan takaran 16-14-14 U
I.I: Actrapid
RM: Tn. GS berusia 22 tahun sejak 45 menit yang tidak bisa bicara, badan
lemas, keringat dingin terus. Kira-kira 50 menit yang lalu pasien mengeluh
pusing saat akan makan pagi jam 10.00.
Anamnesis:
-Apa pernah seperti ini sebelumnya?
-Keluhan lain? (sesak nafas, gemetar, berdebar?)
-Penyakit dahulu?
ABCDE Penanganan darurat
-Riwayat keluarga? (tidak ada keterangan)
(Resusitasi cairan, dll) hipoglikemi
-Sudah berapa lama menderita DM?
-Kepatuhan minum obat? Jadwal minum obatnya dan
makannya bagaimana?
-Pola makan? Keseimbangan ion
RM
-Kegiatan (apa ada kegiatan memerlukan tenaga lebih) tubuh
PF:
-KU: sakit berat
-Kesadaran (GCS) : Somnolen WD: Hipoglikemi ec DM tipe 1/2
-TTV 100/60, nadi 96, nafas 24, akral dingin DD: ketoacidosis DM,
PP:
-GDS: 56
-AGD: K 4,5 meq, Na 135 meq Hipotesis: Tuan GS 22 tahun mengalami hipoglikemi
Hb 12.8 sehingga mengalami penurunan kesadaran
Skenario 5
Seorang perempuan usia 65 tahun datang dengan keluhan penglihatan
mata kanan buram mendadak. Keluhan mulai dirasakan 3 hari yang lalu,
dengan diawali rasa nyeri, berair dan mengganjal pada mata kanan.
Pasien memakai kacamata kedua mata +3.50 Addisi (add) +3.00
I.I: -
RM: perempuan usia 65 tahun mata kanan buram mendadak, nyeri,
berair dan mengganjal sejak 3 hari yang lalu.
Anamnesis:
-Sebelum mata buram melakukan aktivitas apa?
-Riwayat trauma mata, kemasukan benda asing
-Apakah pernah mengalami hal yang sama? Manifestasi klinis (Permeriksaan
-Apakah mata sensitive terhadap cahaya? mata, penunjang) RM
-Buram hanya mata kanana atau kiri juga?
-Riwayat penyakit penyerta seperti hipertensi, DM, dll? Tatalaksana keratitis
-Riwayat konsumsi obat”an tertentu> herpes simplex
-Apa pernah berobat sebelumnya?
-Penggunaan lensa kontak?
-Gejala lainnya?
-Orang disekitar ada yang seperti ini juga?
-Kapan terakahir kali ganti kacamata?
-Best corrected visual acuity Hipotesis: Perempuan 65 tahun mengalami keratitis herpes simplex
OD 3/60
OS 6/6
TIO:
OD 12
OS 12
Skenario 6
Seorang anak laki-laki umur 5 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan
nyeri seluruh perut sejak 1 jam yang lalu setelah jatuh dari sepeda
motor ketika pasien dibonceng ayahnya.
I.I: -
RM: anak laki-laki umur 5 tahun dengan keluhan nyeri seluruh perut
sejak 1 jam yang lalu setelah jatuh dari sepeda motor.
Anamnesis:
-sesak nafas/nyeri dada? Pasien diberikan kristaloid IV 500cc dalam 1 jam
-Mekanisme jatuh? Dievaluasi kesadaran CM, 100/70, nadi 120x, nafas
-Kronologi kejadian? 24x, suhu 36.8
-Apa terjadi pendarahan?
-Pernah mengalami hal seperti ini?
-Sebelum kecelakaan apakah pernah seperti ini juga? ABCDE Penanganan shock
-Sifat nyerinya? (tertusuk, terbakar, dll) (pemeriksaan kesadaran, (resusitasi cairan, dll)
-Hilang timbul, atau saat beraktivitas? pemberian cairan, dll)
-Mual & muntah
RM
PF:
-KU: shock haemorrhagic
-Kesadaran: Somnolen
-TTV Nadi 130, TD 90/60, nafas 28x, suhu 36.8
Akral dingin & lembab
-Jejas pada pinggang kiri
-Abdomen datar
-bising usus menurun
WD: shock haemorrhagic ec trauma abdomen
DD: peritonitis, hemoperitoneum, bowel perforation
-Inspeksi: tanda jejas? Luka, hematoma, edema, distensi
abdomen, bekas operasi
-Defans muscular? Hipotesis:
-Nyeri tekan abdomen?
-Auskultasi: perubahan bunyi abdomen
Skenario 8
Seorang ibu membawa bayi laki-lakinya berusia 5 bulan karena tersedak
saat makan snack pisang (MPASI). Sesaat setelah tersedak, bayi tampak
pucat sehingga ibunya segera membawa ke IGD terdekat.
I.I: -
RM: bayi laki-lakinya berusia 5 bulan tampak pucat karena tersedak
saat makan snack pisang .
Anamnesis:
-apakah snack ini MPASI pertama atau sebelumnya sudah
Tatalaksana aspirasi
-Penyakit kongenital
-Batuk/sesak nafas?
-Penyakit lainnya belakangan ini, seperti demam? ABCDE RM
-Ada yang sudah dilakukan ibunya? (menepuk” bayi,
mengeluarkan dengan jari, merangsang muntah,dll) Edukasi (konsistensi MPASI
mungkin kurang lembek)
PF:
-KU:
-Kesadaran
-TTV
-Inspeksi: pergerakan (statis/dinamis) dada simetris/tidak
-Auskultasi: suara nafas
-Palpasi: pergerakan dada WD: aspirasi benda asing
-Perkusi (cek apa ada actelectasis, pneumothroax) DD:
I.I: -
RM: laki-laki berusia 45 tahun lemas, tidak mau makan, serta tampak
kerja nafas (work of breathing) yang memberat pada hari ke-3
perawatan COVID-19.
Anamnesis:
-Sejak kapan?
Tatalaksana gagal nafas
-Gejala lainnya ABCDE
(Terapi oksigen, dll)
-Pemasangan alat bantu nafas
RM
-Batuk/sesak nafas?
-Kenapa tidak mau makan? Penilaian NEWS
-Keluarga apa ada yang mengalami hal serupa?
-Riwayat penyakit sebelumnya Gagal nafas Penilaian Q-SOFA
(+tipe” lainnya)
-Batuk memberat 5 hari, Riwayat terpapar rekan kerja positif
covid-19 7 hari sebelum masuk RS
3 hari yll diantar keluarga ke RS, masih bisa jalan sendiri
2 hari terakhir makan pasien berkurang
Saat ini sesak nafas saat makan atau bila pindah posisi di
tempat tidur, keluhan tidak berkurang meski istirahat di tempat
tidur
PF:
-KU WD: Gagal nafas tipe 2 ec COVID-19
-Kesadaran E3M5P4 DD: gagal nafas tipe lainnya
-TTV : 90/50, nadi 122x, nafas 30-35x, suhu 38.6
-Saturasi: oksigen 92% dengan room air
-Inspeksi, Palpasi, perkusi, auskultasi dada Hipotesis:
-Pemeriksaan akral