NAMA : SRI NURLIANA BASRY NIM : 12.01.061 KELAS : STIFA A
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah Enzim dan Alergen ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Farmakognosi Analitik, yaitu Ibu Sitti Rahimah S.Farm., Apt. Sangat disadari bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari para pembaca demi perbaikan makalah untuk selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin..
Makassar, Juli 2014
Penulis
i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL . i KATA PENGANTAR.............. ii DAFTAR ISI ........................ iii BAB I PENDAHULUAN Latar belakang ........................................................ . 1 Rumusan masalah .................................................................. 2 Tujuan Penulisan .................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN Pengertian enzim ........................................................ ... 3 Klasifikasi enzim............................................................... 5 Enzim sebagai sasaran pengobatan................................. 7 Pengertian allergen.. ... 12 Jenis-jenis allergen.. 13 Cara kerja allergen... 15 Reaksi alergi.. 16 Cara menghimdari alergi.. 17 BAB III PENUTUP Kesimpulan ................. 19 Saran . 19 Daftar Pustaka ... 20
ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat. Enzim dalam pengobatan merupakan terapi di mana senyawa tertentu digunakan untuk memodifikasi kerja enzim, sehingga dengan demikian efek yang merugikan dapat dihambat dan efek yang menguntungkan dapat dibuat. Berdasarkan sasaran pengobatan, dapat dibagi menjadi terapi di mana enzim sel individu menjadi sasaran dan terapi di mana enzim bakteri patogen yang menjadi sasaran. Menurut ilmu imunologi, alergen adalah senyawa yang dapat menginduksi immunoglobulin E (IgE) melalui paparan berupa inhalasi (dihirup), ingesti (proses menelan), kontak, ataupun injeksi 1 Sebagai seorag farmasi mempelajari enzim dan alergen merupakan hal yang penting dimana diketahui terdapat obat-obat yang terkait seperti anti histamine. Oleh karena manfaat manfaat yang diberikan pada enzim dan allergen tersebut, maka klasifikasi enzim dan cara kerja allergen harus dikaji lebih dalam lagi. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian enzim ? 2. Bagaimana Klasifikasi Enzim? 3. Bagaimana Enzim sebagai sasaran pengobatan ? 4. Apa Pengertian alergen ? 5. Bagaimana Jenis- jenis Alergen? 6. Bagaimana Cara kerja Alergen ? 7. Bagaimana Reaksi alergi? 8. Bagaimana Cara Menghindari Alergi ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian enzim ? 2. Untuk mengetahui klasifikasi enzim ? 3. Untuk mengetahui enzim sebagai sasaran pengobatan ? 4. Untuk mengetahui Pengertian alergen ? 5. Untuk mengetahui jenis-jenis alergen ? 6. Untuk mengetahui cara kerja alergen ? 7. Untuk mengetahui reaksi alergi ? 8. Untuk mengetahui cara menghimdari alergi?
2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Enzim Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator (protein katalitik) untuk reaksi-reaksi kimia di dalam sistem biologi. Katalisator mempercepat reaksi kimia. Walaupun katalisator ikut serta dalam reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reaksi telah selesai. Suatu katalis adalah suatu agen kimiawi yang mengubah laju reaksi tanpa harus dipergunakan oleh reaksi tersebut. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya konsentrasi substrat, pH, suhu, dan inhibitor (penghambat). (1 ) Berbeda dengan katalisator nonprotein (H + , OH - , atau ion-ion logam), tiap-tiap enzim mengkatalisis sejumlah kecil reaksi, kerapkali hanya satu. Jadi enzim adalah katalisator yang reaksi-spesifik karena semua reaksi biokimia perlu dikatalis oleh enzim, sehingga terdapat banyak jenis enzim. Menurut Smith (1981: 39), enzim merupakan komplek molekul organik yang berada dalam sel hidup yang beraksi sebagai katalisdalam mempercepat laju reaksi kimia. Tanpa enzim, tidak akan ada kehidupan. Meskipun enzim hanya dibentuk dalam sel hidup, namun beberapa dapat dipisahkan dari selnya dan melanjutkan fungsinya dalam kondisi in vitro. 3 Menurut Steve Prentis (1990: 12), enzim adalah katalisator biologis, karena suatu katalisator merupakan suatu senyawa yang mempercepat laju reaksi kimia. Hampir semua reaksi kimia yang penting bagi kehidupan akan berlangsung sangat lambat tanpa adanya katalisator yang sesuai. ( 2 ) Bisa disimpulkan bahwa enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa memperngaruhi keseimbangan reaksi. Dari beberapa pengertian tersebut jelaslah bahwa enzim sangat berperan dalam sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup, tak terkecuali mikroba yang banyak digunakan sebagai agen biologi dalam bioteknologi. Mekanisme kerja enzim berlangsung dalam dua tahap. Banyak enzim menggunakan lebih dari satu substrat tetapi untuk memahami prinsip dasar kerja enzim dengan mudah dengan memperhatikan reaksi enzim dengan satu substrat seperti berikut . Kemampuan enzim yang unik, spesifik terhadap substrat meningkatkan penggunaannya dalam proses industri secara kolektif yang dikenal dengan istilah teknologi enzim. Teknologi enzim mencakup produksi, isolasi, purifikasi, menggunakan bentuk yang dapat larutdan akhirnya sampai pada immobilisasi dan penggunaan enzim dalam skala yang lebih luas melalui sistem reaktor.
4 Peranan teknologi enzim berkontribusi pada pemecahan beberapa masalah vital di era modern seperti sekarang, misalnya produksi makanan, kekurangan dan pemeliharaan energi, dan peningkatan lingkungan. Teknologi baru ini dasarnya dari biokimia tetapi diterangkan lebih luas dengan mikrobiologi, kimia, dan proses alat teknologi yang mendukung keberadaan sains. (2) B. Klasifikasi Enzim Menurut IUBMB (International Union of Biochemistry and Molecular Biology), enzim-enzim dikelompokkan menjadi 6 golongan atau kelas, sebagaimana yang disajikan dalam tabel 3-3. Masing-masing kelas ini dikelompok-kelompokkan lagi menjadi beberapa subkelas. Misalnya, enzim kelas (1) yaitu kelas Oksidoreduktase, dibagi menjadi beberapa subkelas, antara lain subkelas (1) yaitu enzim oksidoreduktase yang bekerja pada gugus CH-OH donor dan subkelas (2) yaitu enzim yang bekerja pada gugus aldehida atau gugus okso senyawa donor, dan lain-lain. Demikian pula enzim kelas (2), (3), (4) dan selanjutnya, masing- masing juga dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subkelas. Kemudian, masing-masing subkelas juga masih dibagi-bagi lagi menjadi beberapa sub-subkelas. Misal, enzim subkelas (1) dari kelas (1) yaitu enzim oksidoreduktase yang bekerja pada gugus CH-OH donor, dibagi lagi menjadi beberapa sub-subkelas, antara lain sub-subkelas (1) yaitu yang bekerja dengan NAD or NADP 5 sebagai akseptor dan sub-subkelas (2) yaitu yang bekerja dengan sitokrom sebagai akseptor. Masing-masing sub-subkelas ini beranggotakan beberapa enzim yang memenuhi kriteria dalam pengelompokannya. Untuk memudahkan memahami pembagian enzim ini dapat dilihat skemanya pada Tabel 3-3 (4)
6 C. Enzim sebagai sasaran pengobatan merupakan terapi di mana senyawa tertentu digunakan untuk memodifikasi kerja enzim, sehingga dengan demikian efek yang merugikan dapat dihambat dan efek yang menguntungkan dapat dibuat. Berdasarkan sasaran pengobatan, dapat dibagi menjadi terapi di mana enzim sel individu menjadi sasaran dan terapi di mana enzim bakteri patogen yang menjadi sasaran. ( 5 ) a. Pada terapi di mana enzim sel individu sebagai sasaran kinerja terapi, digunakan senyawa-senyawa untuk mempengaruhi kerja suatu enzim sebagai penghambat bersaing. Contoh penyakit yang dapat diobati dengan terapi ini adalah: 1. Diabetes Melitus. Pada penyakit Diabetes Melitus, senyawa yang diinduksikan adalah akarbosa (acarbose), di mana akarbosa akan bersaing dengan amilum makanan untuk mendapatkan situs katalitik enzim amilase (pankreatik - amilase) yang seyogyanya akan mengubah amilum menjadi glukosa sederhana. Akibatnya reaksi tersebut akan terganggu, sehingga kenaikan gula darah setelah makan dapat dikendalikan. 2. Penumpukan cairan. Enzim anhidrase karbonat merupakan enzim yang mengatur pertukaran H dan Na di tubulus ginjal, di mana H akan terbuang keluar bersama urine, sedangkan Na akan diserap kembali ke dalam darah. Adalah senyawa 7 turunan sulfonamida, yaitu azetolamida yang berfungsi menghambat kerja enzim tersebut secara kompetitif sehingga pertukaran kation di tubulus ginjal tidak akan terjadi. Ion Na akan dibuang keluar bersama dengan urine. Sifat ion Na yang higroskopis menyebabkan air akan ikut keluar bersamaan dengan ion Na; hal ini membawa keuntungan apabila terjadi penumpukan cairan bebas di ruang antar sel (udem). Dengan kata lain senyawa azetolamida turut berperan dalam menjaga kesetimbangan cairan tubuh. 3. Pengendalian tekanan darah diatur oleh enzim renin-EKA dan angiosintase. Enzim renin-EKA berperan dalam menaikkan tekanan darah dengan menghasilkan produk angiotensin II, sedangkan angiosintase bekerja terbalik dengan mengurangi aktivitas angiotensin II. Untuk menghambat kenaikan tekanan darah, maka manipulasi terhadap kerja enzim khususnya EKA dapat dilakukan dengan pemberian obat penghambat EKA (ACE Inhibitor). 4. Mediator radang prostaglandin yang dibentuk dari asam arakidonat melibatkan dua enzim, yaitu siklooksigenase I dan II (cox 1 dan cox II). Ada obat atau senyawa tertentu yang mempengaruhi kinerja cox 1 dan cox II sehingga dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit. 8 5. Dengan menggunakan prinsip pengaruh senyawa terhadap enzim, maka enzim yang berfungsi untuk memecah AMP siklik (cAMP) yaitu fosfodiesterase (PD) dapat dihambat oleh berbagai senyawa, antara lain kafein (trimetilxantin), teofilin, pentoksifilin, dan sildenafil. Teofilin digunakan untuk mengobati sesak nafas karena asma, pentoksifilin digunakan untuk menambah kelenturan membran sel darah merah sehingga dapat memasuki relung kapiler, sedangkan sildenafil menyebabkan relaksasi kapiler di daerah penis sehingga aliran darah yang masuk akan bertambah dan tertahan untuk beberapa saat. 6. Penyakit kanker merupakan penyakit sel ganas yang harus dicegah penyebarannya. Salah satu cara untuk mencegah penyebarannya adalah dengan menghambat mitosis sel ganas. Seperti yang diketahui, proses mitosis memerlukan pembentukan DNA baru (purin dan pirimidin). Pada pembentukan basa purin, terdapat dua langkah reaksi yang melibatkan formilasi (penambahan gugus formil) dari asam folat yang telah direduksi. Reduksi asam folat ini dapat dihambat oleh senyawa ametopterin sehingga sintesis DNA menjadi tidak berlangsung. Selain itu penggunaan azaserin dapat menghambat biosintesis purin yang membutuhkan asam glutamate. 6-aminomerkaptopurin juga dapat 9 menghambat adenilosuksinase sehingga menghambat pembentukan AMP (salah satu bahan DNA). 7. Pada penderita penyakit kejiwaan, pemberian obat anti- depresi (senyawa) inhibitor monoamina oksidase (MAO inhibitor) dapat menghambat enzim monoamina oksidase yang mengkatalisis oksidasi senyawa amina primer yang berasal dari hasil dekarboksilasi asam amino. Enzim monoamina oksidase sendiri merupakan enzim yang mengalami peningkatan jumlah ada sel susunan saraf penderita penyakit kejiwaan. b. Pada terapi dimana enzim mikroorganisme yang menjadi sasaran kerja, digunakan prinsip bahwa enzim yang dibidik tidak boleh mengkatalisis reaksi yang sama atau menjadi bagian dari proses yang sama dengan yang terdapat pada sel pejamu. Hal ini bertujuan untuk melindungi sel pejamu, sekaligus meningkatkan spesifitas terapi ini. Karena yang dibidik adalah enzim mikroorganisme, maka penyakit yang dihadapi kebanyakan adalah penyakit-penyakit infeksi. Contoh terapi dengan menjadikan enzim mikroorganisme sebagai sasaran kerja antara lain: 1. Pada penyakit tumor, sel tumor dapat dikendalikan perkembangannya dengan menghambat mitosisnya. Mitosis sel tumor membutuhkan DNA baru (purin dan pirimidin baru). Proses ini membutuhkan asam folat sebagai donor metil 10 yang dapat dibuat oleh mikroorganisme sendiri dengan memanfaatkan bahan baku asam p-aminobenzoat (PABA), pteridin, dan asam glutamat. Suatu analog dari PABA, yaitu sulfonamida dan turunannya dapat dimanfaatkan untuk menghambat pemakaian PABA untuk membentuk asam folat. 2. Penggunaan antibiotika, yaitu senyawa yang dikeluarkan oleh suatu mikroorganisme di alam bebas dalam rangka mempertahankan substrat dari kolonisasi oleh mikroorganisme lain dalam memperebutkan sumber daya, juga berperan dalam terapi. Contohnya adalah penisilin, suatu antibiotik yang menghambat enzim transpeptidase yang mengkatalisis dipeptida D-alanil D-alanin sehingga peptidoglikan di dinding sel bakteri tidak terbentuk dengan sempurna. Bakteri akan rentan terhadap perbedaan tekanan osmotik sehingga gampang pecah. 3. Perbedaan mekanisme sintesis protein antara mikroorganisme dan sel pejamu. juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu prinsip terapi. Penggunaan antibiotika tertentu dapat menghambat sintesis protein pada mikroorganisme. Contohnya antara lain: 11 Tetrasiklin yang menghambat pengikatan asam amino-tRNA pada situs inisiator subunit 30S dari ribosom sehingga asam amino tidak dibawa oleh tRNA. Streptomisin yang berikatan langsung dengan subunit 50S dari ribosom sehingga laju sintesis protein berkurang dan terbentuk protein yang tidak semestinya akibat kesalahan baca kodon mRNA. Kloramfenikol yang menyaingi mRNA untuk duduk di ribosom. Neomisin B yang mengubah pengikatan asam amino-tRNA ke kompleks mRNA ribosom. D. Pengertian alergen Alergen adalah setiap antigen yang dapat menimbulkan reaksi alergi.Istilah alergen ini merujuk baik pada molekul antigen itu sendiri maupun kepada sumber antigen seperti serbuk sari, animal dander, bisa bintang, dan produk makanan. Alergen dapat mensensitisasi tubuh dan pada individu yang hipersensitif sksn menyebabkan suatu respon tertentu. Alergen dapat berasal dari golongan yang berbeda-beda seperti senyawa biologis, senyawa kimia baik alam maupun sintesis bahkan beberapa faktor lain pun dapat bertindak memacu timbulnya alergi misalnya faktor emosional, lingkungan, psikosomati, serta penyakit infeksi. Menurut ilmu imunologi, alergen adalah senyawa yang dapat menginduksi immunoglobulin E (IgE) melalui paparan berupa 12 inhalasi (dihirup), ingesti (proses menelan), kontak, ataupun injeksi. Respon tubuh terhadap suatu alergen terjadi melalui proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sifat inang, lingkungan, dan sifat fisik dari alergen. Sebagian besar alergen merupakan protein yang dapat merangsang respon imun tubuh melalui reaksi enzimatik atau aktivasi reseptor pada sel epitelium mukosasecara langsung. (6) E. Jenis- jenis Alergen a. Beberapa contoh antigen spesifik adalah : 1. Aeroalergen Protein atau glikoprotein yang tersebar di udara dan bersumber dari berbagai macam sumber, seperti spora kapang, serbuk sari tumbuhan, bulu hewan, dan kotoran tungau serta kecoa. 2. Alergen makanan Beberapa contoh makanan yang biasanya menimbulkan alergi pada anak-anak adalah telur, susu, kedelai, gandum, dan kacang. 3. Alergen lateks Alergi yang disebabkan oleh karet lateks sering ditemukan pada pekerja industri karet, petugas kesehatan, dan orang yang menjalani operasi di saat bayi.
13 4. Alergen farmasi Contohnya penisilin dan sefalosporin. 5. Alergen bisa serangga Sengatan serangga dapat menimbulkan alergi pada sebagian orang b. Berdasarkan jalur masuknya alergen : 1. Alergen inhalan Alergen golongan ini terdistribusi di udara dan akan masuk ke dalam tubuh saat terhirup (pada saat respirasi). Contoh dari alergen inhalan serbuk sari tanaman tertentu misalnya ragweed (Ambrosia spesies), rumput bermuda (Cynodon dactylon), pohon oak (Quercus alba), debu, serpihan benang dari sarung bantal danselimut, serpihan kapuk bantal, serpihan epidermis hewan, spora jamur, kutu, dan sediaan kosmetik yang didalamnya 2. Alergen ingestan Alergen yang masuk ke dalam tubuh dengan cara ditelan. Alergi yang disebabkan makanan umunya menimbulkan gangguan gastrointestinal, disamping dapat juga menyebabkan ruam kulit, bengkak pada bibir dan lidah, migrain, rhinitis, asma bronkial, dan ekzema. Contoh alergen ini adalah cukup banyak misalnya obat-obatan, susu sapi, sea 14 food, coklat, jus jeruk, minyak ikan, bahkan tomat dan strowbery. 3. Alergen injektan Alergen yang memasuki tubuh lewat jalur parenteral misalnya reaksi alergi terhadap injeksi penisillina. Sengatan tawon, dan gigitan ular termasuk alergen injekatan 4. Alergen kontaktan Substansi yang dapat menimbulkan alergi jika kontak dengan kulit. Contoh tanaman Poison ivy (Toxicodendron radicans) Sediaan kosmetik seperti sabun mandi, cat kuku, cat rambut, hairspray, serta detergen. 5. Alergen infektan Beberapa organisme dapat memicu alergi melalui produk metabolismenya. Contoh hasil metabolisme bakteri 6. Alergen infestan Organisme parasit (Mis cacing) dapat mensensitisasi tubuh. Produk metabolisme parasit ini yang terdapat dalam tubuh dapat bertindak sebagai infestan alergen F. Cara kerja Alergen Alergi adalah respon tubuh kita yang tidak tepat terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya seperti makanan, zat yang terhirup, inhalan, atau zat zat kimia pada makanankimia tertentu. Dalam tubuh kita terdapat sistem kekebalan tubuh yang 15 bertugas melindungi tubuh dari segala benda atau zat asing dari luar yang dianggap membahayakan. Sistem ini bertugas mendeteksi tipe zat penyerang itu dan membentuk antibodi untuk menanggulanginya. Nah, ketika ada zat- zat tertentu yang masuk ke tubuh kita, adakalanya sistem kekebalan tubuh kita salah menafsirkan itu sebagai zat yang berbahaya. Sel-sel kekebalan tubuh pun segera bekerjasama membentuk antibodi untuk memerangi zat asing tersebut. G. Reaksi alergi Reaksi sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh secara berlebihan ini, tidak hanya menciptakan antibodi yang menghancurkan zat-zat yang dianggap sebagai penyerang, melainkan juga menghancurkan dirinya sendiri. Reaksi berlebihan terhadap alergen (yang menyebabkan alergi) tertentu yang datang inilah yang kemudian menimbulkan reaksi alergi. Molekul-molekul antibodi yang disebut IgE (imunoglobulin E) ini kemudian menempel pada reseptor, pada sel- sel mast, yang menjadi tempat pernikahan tempat menerima zat- zat alergen dari luar untuk pertama kalinya. IgE kemudian melepaskan zat histamin yang menjadi biang keladi bersin-bersin, alergi pada kulit, kulit gatal, mata berair, dan reaksi-reaksi alergi lainnya 16 Adakalanya pula terjadi reaksi alergi yang hebat, seperti alergi pada ikan, kandungan kacang tanah kacang atau sengatan serangga. Alergi hebat ini kemudian menyebabkan jaringan yang membengkak bahkan kesulitan bernafas jika pembengkakan terjadi pada saluran pencernaan saluran pernafasan. Alergi jenis ini disebut anafilaksis. Reaksi alergi jenis ini bisa dinetralisir dengan menyuntikkan epinefrin sintesis, atau hormon sintesis yang biasa dihasilkan oleh adrenalin. Orang-orang yang memiliki potensi mengalami alergi hebat, sangat dianjurkan untuk selalu membawa pena epinefrin, sehingga sewaktu-waktu serangan alergi hebat terjadi bisa segera ditanggulangi H. Cara Menghindari Alergi Berikut beberapa tips menghindari alergi. Kenali alergen atau sesuatu yang membuat Anda alergi. Apakah itu jenis-jenis makanan tertentu, zat-zat tertentu yang terhirup, atau kondisi cuaca tertentu. Jika Anda mengenali alergen Anda, akan lebih mudah bagi Anda untuk menghindarinya. Jika Anda alergi terhadap suatu makanan tertentu, hindarilah mengkonsumsi makanan tersebut. Cermati pula kandungan yang terdapat pada suatu makanan, termasuk juga mencermati label makanan yang terdapat pada makanan kemasan. Jika Anda makan 17 di rumah makan, tidak ada salahnya Anda menanyakan kandungan makanan tersebut kepada sang juru masak. Jika Anda alergi terhadap debu, hindari terpapar debu dalam tempo yang lama. Kenakan masker saat mengendarai sepeda di jalan, atau pada saat membersihkan rumah. Jika Anda alergi udara dingin, lindungi diri Anda dengan jaket bagus (maksudnya, yang sesuai) tebal yang memungkinkan tubuh Anda tetap berada pada kondisi hangat sehingga sistem kekebalan tubuh Anda tidak akan bereaksi terhadap alergen dingin yang hadir. Bagi Anda yang memiliki potensi mengalami alergi hebat, selalu bawa pena epinefrin, untuk mencegah kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. ( 7 )
18 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Enzim ialah senyawa protein yang disintesiskan di dalam sel secara biokimiawi. Enzim merupakan biokatalis yaitu senyawa yang diproduksi oleh organisme. Peranan enzim sangat besar dalam kehidupan manusia. alergen adalah senyawa yang dapat menginduksi immunoglobulin E (IgE) melalui paparan berupa inhalasi (dihirup), ingesti (proses menelan), kontak, ataupun injeksi. Respon tubuh terhadap suatu alergen terjadi melalui proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa factor. B. Saran Peranan enzim dalam kesehatan sangat penting, untuk itu manusia hendaknya lebih menjaga kesehatan. Dan penyusun mengharapkan masukan untuk penyempurnaan makalah ini.
19 DAFTAR PUSTAKA 1. Albert Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga. 2. Campbel and Reece. 1987. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 3. John E. Smith. 1981. Biotechnology. London: Edward Arnold Publisher. 4. Prentis, Steve. 1990. Bioteknologi Suatu Revolusi Industri Yang Baru. Erlangga : Jakarta 5. Primrose. 1987. Modern Biotechnology. London: Blackwell Scientific Publications 6. http://www.scribd.com/doc/78721550/ALERGEN. Diakses tanggal 30 juni 2014 7. http://www.herdinbisnis.com/2012/02/mekanisme-alergi- mekanisme-alergi.html . Diakses tanggal 30 juni 2014