Anda di halaman 1dari 10

MELOXICAM

Farmakologi
Meloxicam merupakan golongan Anti Inflamasi Non steroid (NSAID) derivat
asam enolat yang bekerja dengan cara menghambat biosintesis prostaglandin yang
merupakan mediator inflamasi melalui penghambat cyclooxygenase 2 (COX-2),
sehingga terjadinya proses inflamasi dapat dihambat tanpa terjadi efek samping
terhadap ginjal dan gastro intestinal yang merupakan ciri khas pada penggunaan obatobat Anti Inflamasi Non Steroid selama ini.
Indikasi
Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis.
Dosis
Pemberian oral:
Pada osteoarthritis: 7,5 mg satu kali sehari, jika diperlukan dosis dapat ditingkatkan
hingga 15 mg satu kali sehari.
Pada rheumatoid arthritis: 15 mg satu kali sehari, dapat dikurangi sampai 7,5 mg/hari
tergantung respon klinis.
Untuk pasien dengan resiko tinggi diberikan dosis awal 7,5 mg satu kali sehari.
Untuk pasien penderita gagal ginjal dosis tidak lebih dari 7,5 mg satu kali sehari.
Peringatan dan perhatian

Iritasi saluran cerna, tukak lambung, pendarahan dan perforasi dapat terjadi
pada penggunaan obat-obat NSAID.

Hati-hati jika diberikan kepada pasien dengan riwayat penyakit


gastrointestinal (pendarahan dan tukak), penurunan fungsi ginjal, kegagalan
fungsi hati, penyakit hepatik, dehidrasi, hipertensi ataupun asma.

Hati-hati jika diberikan pada orang tua.

Hati-hati jika digunakan bersamaan dengan antikoagulan.

Keamanan penggunaan pada anak belum diketahui dengan pasti.

Keamanan penggunaan untuk ibu menyusui belum diketahui dengan pasti


maka tergantung dari pentingnya pengobatan bagi si ibu disarankan untuk
menghntikan penggunaan obat atau berhenti menyusui.

Penderita sebaiknya diberitahu tentang tanda-tanda atau gejala-gejala


toksisitas gangguan pencernaan yang serius dan langkah-langkah yang harus
diambil jika terjadi.

Pengobatan harus dihentikan pada kasus tukak lambung atau perdarahan


gangguan saluran pencernaan.

Efek samping
Efek samping jarang terjadi, seperti:

Gangguan pencernaan: sakit perut, konstipasi, diare,


dispepsia, flatulence, mual dan muntah.

Seluruh tubuh: edema, pain.

Sistem saraf pusat dan periferal: pusing, sakit kepala.

Hematologi: anemia.

Musculo-skeletal: artralgia, back pain.

Psikiatri: insomnia.

Sistem pernafasan: batuk, sistem pernafasan bagian atas, infeksi


saluran pernafasan.

Kulit: pruritus, rash.

Saluran kemih: micturition frequency, infeksi saluran kemih.

Kontraindikasi

Pasien yang hipersensitif terhadap Meloxicam, Aspirin atau obat-obat Anti


inflamasi Non Steroid lainnya.

Penderita dengan penyakit ginjal berat.

Wanita hamil dan menyusui.

Anak-anak.

Tukak lambung aktif selama 6 bulan terakhir atau memiliki riwayat penyakit
tukak lambung yang berulang.

Gagal ginjal non-dialisis berat.

Perdarahan gangguan saluran pencernaan, perdarahan cerebrosvaskular atau


perdarahan penyakit lainnya.

Interaksi obat

Risiko pendarahan dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan


antikoagulan (walfarin, heparin), anti platelet (ticlopidine, clopidogrel,
aspirin, abciximab, dipyridamole, eptifibatide, tirofiban).

NSAID dapat menurunkan efek antihipertensi dariACE Inhibitor,


hidralazine dan thiazide.

Penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko


tukak lambung.

Aspirin meningkatkan konsentrasi meloxicamdalam serum.

Cholestyramine (kemungkinan juga colestipol) meningkatkan meloxicam


clearance.

NSAID dapat meningkatkan nefrotoksisitascylosporine.

NSAID dapat meningkatkan kadar litium.

Konsumsi alkohol dapat meningkatkan iritasi mukosa lambung

Cara kerja obat :


Artrilox adalah obat NSAI (Non Steroid Anti Inflammatory) baru dari golongan asam
enolat. Mekanisme kerja meloxicam sebagai efek anti-inflamasi, analgesik, dan
antipiretik melalui penghambatan biosintesa prostaglandin yang diketahui berfungsi
sebagai mediator peradangan. Proses penghambatan oleh meloxicam lebih selektif
pada COX2 daripada COX1. Penghambatan COX2 menentukan efek terapi NSAI,
sedang penghambatan COX1 menunjukan efek samping pada lambung dan ginjal
akan menyebabkan terjadinya sitopenia.

Kardiovaskuler: edema, peningkatan tekanan darah, palpitasi, muka kemerahan.


Pernafasan : jarang terjadi timbulnya asma akut setelah pemberian aspirin atau
obat-obat NSAI lainnya termasuk meloxicam. Sistem susunan saraf pusat : kepala
terasa ringan, pusing, vertigo, tinitus, ngantuk.
CONTOH PENELITIAN METODE PENETAPAN KADAR MELOXICAM
DALAM DARAH MANUSIA IN VITRO SECARA KROMATOGRAFI CAIR
KINERJA TINGGI
Pada penelitian kali ini hendak dilakukan uji metode terhadap pene-tapan
kadar senyawa meloxicam dalam sampel darah in vitrodengan melihat pengaruh
penggunaan se-nyawa baku dalam pada analisis sampel darah. Sampai saat ini Farmakope Indonesia belum melampir-kan metode baku untuk penetapan kadar
meloxicam. British Pharmacopeia menyatakan bahwa meloxicam dapat ditetapkan
kadarnya dengan meng-gunakan metode KCKT dengan fase gerak metanol/air
(70:30; v/v) pada panjang gelombang 354 nm (Anonim, 2002). Uji sampel darah
secara in vitro dilakukan dengan maksud sebagai langkah awal menuju analisis yang
lebih bermanfaat yaitu analisis sampel darah in vivo.

BAHAN DAN CARA KERJA


Bahan.Meloxicam (SUN Phar-maceutical Industries, India), Kofein anhidrat
(BPFI),Trimetoprim (BPFI), Salisilamid (BPFI), Piroksikam (BPFI),Metanol (p.a,
Merck), Kloroform (p.a,Merck), Akuabidestilata, Natriumhidroksida (Merck), Plasma
darah manusia (PMI), yang mengandung adenin citrate dextran (ACD)sebagai
antikoagulan, disimpan pada suhu 4 2C selama tidak lebih dari 3minggu.

Alat.Kromatograf cair kinerjatinggi, terdiri dari kolom WhatmanPartisil5, ODS-3 25


cm x 6 mm; pompaShimadzuLC-10AD; detektor Shi-madzuSPD-10A; integrator
ShimadzuCBM-102, program komputer ClassLC-10, Spektrofotometer UVVis,model UV-1601, Shimadzu, dilengkapidengan integrator UV-PC v.3,9;Sheaker;
Sentrifugator; Kipas angin;Lemari pendingin; Tabung reaksi,tabung sentrifuge dan
rak.
Cara Kerja
Pembuatan larutan-larutan:
(1) Pembuatan larutan induk meloxi-cam; ditimbang dengan seksama 10,0mg
meloxicamdilarutkan dalam 100mL metanol-air (70:30; v/v) dalamlabu ukur untuk
memperoleh larutandengan konsentrasi 100 g/mL.
(2) Pembuatan larutan fase gerakyang terdiri dari campuran metanol NaOH 0,001 N
(70:30; v/v)
Mencari kondisi analisis.
(a). Mengetahui waktu retensi meloxi-cam.
(b) Mencari baku dalam(internal standard) yang cocok dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
- Menghitung nilai koefisien distri-busi (KD) beberapa zat pilihan
- Membandingkan nilai waktu retensi beberapa zat terhadap waktu retensi
meloxicam
(c) Mencari panjang gelombang analisis yang cocok
(d) Uji Kesesuaian Sistem
(e) Pengujian Stabilitas

(f) Mencari limit deteksi dan limit kuantitasi


(g) Pengujian linearitas
(h) Pengujian akurasi dan presisi
(i)

Uji Ketangguhan metode

(j)

Pengujian sampel darah dengan penambahan meloxicam secara in vitro


- Uji Spesifitas
- Uji Perolehan Kembali

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dexa-medica.com/our-product/prescriptions/ogb/Meloxicam%20
http://www.meprofarm.co.id/ind/menus/detail_all_product-81-X-CAM

Harmita, Mansur, U., Firnando.2004. Metode Penetapan Kadar Meloxicam Dalam


Darah Manusia In Vitro Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Jakarta :
Departemen Farmasi FMIPA UI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah

Meloxicam

ini

sebatas

pengetahuan

dan

kemampuan

yang

dimiliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan
Makassar, 30 April 2015

Penyusun

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah

Obat-Obat yang Meningkatkan Asam Urat ini sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang

dimiliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan
Makassar, 30 April 2015

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai