Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI MODALITAS

TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY)


A. Topik : terapi modalitas berfokus pada terapi lingkungan
B. Latar Belakang
Terapi lingkungan adalah bentuk terapi yaitu menata
lingkungan agar terjadi perubahan perilaku pada kelayan dari
perilaku

maladaptive

menjadi

perilaku

adaptif.

Perawat

menggunakan semua lingkungan rumah sakit dalam arti


terapeutik. Bentuknya adalah memberi kesempatan kelayan
untuk tumbuh dan berubah perilaku dengan memfokuskan
pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaksi.
Dalam terapi lingkungan perawat harus memberikan
kesempatan,

dukungan,

berkembang

menjadi

pengertian

pribadi

yang

agar

kelayan

bertanggung

dapat
jawab.

Kelayan juga dipaparkan pada peraturan-peraturan yang


harus ditaati, harapan lingkungan, tekanan peer, dan belajar
bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Perawat juga
mendorong

komunikasi

dan

pembuatan

keputusan,

meningkatkan harga diri, belajar keterampilan dan perilaku


yang baru.
Bahwa lingkungan

rumah

sakit

adalah

lingkungan

sementara di mana kelayan akan kembali ke rumah, maka


tujuan dari terapi lingkungan ini adalah memampukan kelayan
dapat hidup di luar lembaga yang diciptakan melalui belajar
kompetensi yang diperlukan untuk beralih dari lingkungan
rumah sakit ke lingkungan rumah tinggalnya.
C. Landasan Teori
Manusia

adalah

makhluk

social

yang

terus-menerus

membutuhkan orang lain di sekitarnya. Salah satu kebutuhannya

adalah

kebutuhan

sosial

untuk

melakukan

interaksi

sesama

manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa yang dimiliki


oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaan dari orang
lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya
memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap
kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain.
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada kelayan lansia,
terapi

aktivitas

Kelompok

sering

diperlukan

dalam

Praktik

keperawatan Kesehatan Gerontik karena merupakan keterampilan


terapeutik. Terapi lingkungan merupakan sebagian dari Terapi
Modalitas

yang

berupaya

meningkatkan

psikoterapi

dengan

sejumlah kelayan dalam waktu yang bersamaan.

Adapun tujuan terapi modalitas itu sendiri antara lain:


a.

Kelayan

dapat

mengenal

diri

sendiri dan orangorang sekitarnya.


b.

Kelayan

dapat

mengetahui

tindakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang


dihadapi.
c.

Kelayan

dapat

menciptakan

lingkungan yang kondusif antar sesama.


d.

Kelayan

diharapkan

mampu

bersifat positif dalam kehidupan sehari-hari.


Beberapa aspek dari kelayan yang harus diperhatikan dalam
penjaringan kelayan yang akan diberikan Terapi modalitas adalah :
1. Aspek Emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak
dihargai,

tidak

diperhatikan,

terpencil,

kelayan

merasa

menghindar dari orang lain.


2. Aspek Intelektual

merasa

takut

dan

disisihkan,
cemas,

merasa

menyendiri,

Kelayan tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika


ditanya kelayan menjawab seperlunya, jawaban kelayan sesuai
dengan pertanyaan perawat.
3. Aspek Sosial
Kelayan sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat,

kelayan

mengatakan

bersedia

mengikuti

Terapi

modalitas, kelayan mau berinteraksi minimal dengan satu


perawat lain ke satu kelayan lain.
Terapi lingkungan merupakan sebagian dari Terapi modalitas
yang bisa dilaksanakan dalam Praktik Keperawatan Gerontik. Tetapi
ini diharapkan dapat memacu kelayan untuk melakukan hubungan
interpersonal yang adekuat.
D. Kriteria Kelayan
Kelayan menarik diri yang sudah mulai berinteraksi dengan
beberapa kelayan lain
Kelayan yang bisa mengontrol emosinya
Kelayan yang mengalami gangguan harga diri rendah yang
sudah mulai berinteraksi dengan kelayan lain
Kelayan yang kooperatif
Kelayan yang tidak mengalami gangguan pendengaran

E. MASALAH KEPERAWATAN
Therapi modalitas plant terapi ditujukan pada kelayan dengan
masalah keperawatan :
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah
F. TUJUAN TERAPI LINGKUNGAN
Membantu individu untuk mengembangkan rasa harga diri,
mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan
orang lain, membantu belajar mempercayai orang lain, dan

mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat. Menurut


Stuart dan Sundeen dalam buku Yosep, 2009 menjelaskan
beberapa

tujuan

pengalaman

terapi

positif

lingkungan:

pasien

khususnya

meningkatkan

yang

mengalami

gangguan mental, dengan cara membantu individu dalam


mengembangkan harga diri, meningkatkan kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain, menumbuhkan sikap percaya
pada orang lain, mempersiapkan diri kembali ke masyarakat
dan mencapai perubahan kesehatan yang positif.
G. PERSIAPAN
1. Analisa

situasi

meliputi:

waktu

pelaksanaan,

jumlah

perawat, pembagian tugas perawat, alat bantu yang


dipakai dan persiapan ruangan
2. Uraian tugas perawat (therapist)
a. Leader

dan

Co-Leader

bertugas

menganalisa

dan

mengobservasi pola-pola komunikasi dalam kelompok,


membantu

anggota

kelompok

untuk

menyadari

dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu


kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat
peraturan.

Pemimpin

dan

anggota

kelompok

mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya,


memotivasi

kesatuan

kelompok

dan

membantu

kelompok untuk berkembang dan bergerak secara


dinamis
b. Fasilitator

bertugas

memberikan

stimulus

kepada

anggota kelompok lain agar dapat mengikuti jalannya


kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon
kelayan, jalannya aktivitas therapi, peserta yang aktif

dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak


dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)
3. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari kelayan yang
dikelola oleh perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku
kelayan sehari-hari serta kemungkinan dilakukan therapi
kelompok

pada

kelayan

tersebut

dengan

perawat

ruangan
c. Melakukan

kontrak

pada

kelayan

untuk

mengikuti

aktivitas yang akan dilakukan


4. Program antisipasi masalah
Suatu

intervensi

mengantisipasi

keperawatan

keadaan

yang

yang

dilakukan

bersifat

dalam

darurat

atau

emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan


kegiatan therapi aktivitas kelompok.
H. KEGIATAN
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masingmasing

dipimpin

oleh

leader.

Leader

menjelaskan

peraturan kegiatan dalam kelompok.


2. Kegiatan
Kelayan

mencari

pasangan

yang

tepat,

melakukan

perkenalan dengan pasangan, melakukan perkenalan di


depan kelompok, melakukan perintah permainan dan
memberikan jawaban atas pertanyaan dari kelompok.
3. Evaluasi

Setelah mengikuti kegiatan kelayan dipersilahkan untuk


mengemukakan

perasaan

dan

pendapatnya

tentang

kegiatan
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan,
kelayan

menyebutkan

kembali

tujuan

dan

manfaat

kegiatan.
I. KRITERIA EVALUASI TERAPI LINGKUNGAN
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka lingkungan
harus bersifat terapiutik yaitu mendorong terjadi proses
penyembuhan,

lingkungan

tersebut

harus

memilki

karakteristik sebagai berikut :


a)

Pasien

merasa

akrab

dengan

lingkungan

yang

diharapkannya.
b)

Pasien merasa senang atau nyaman dan tidak merasa


takut dengan lingkungannnya.

c)

Kebutuhankebutuhan fisik pasien mudah di penuhi.

d)

Lingkungan rumah sakit atau bangsal yang bersih.

e)

Lingkungan menciptakan rasa aman dari terjadinya luka


akibat impuls-impuls pasien.

f)

Personal

dari

lingkungan

rumah

sakit

atau

bangsal

menghargai pasien sebagai individu yang memiliki hak,


kebutuhan dan pendapat serta menerima perilaku pasien
sebagai respon adanya stres.
g)

Lingkungan

yang

dapat

pembatasan

atau

larangan

kepada

pasien

untuk

mengurangi
memberikan

menentukan

membentuk perilaku yang baru.

pembatasankesempatan

pilihannya

dan

Disamping hal tersebut terapi lingkungan harus memilki


karakteristik:
a) Memudahkan perhatian terhadap apa yang terjadi pada
individu dan kelompok selama 24 jam.
b) Adanya proses pertukaran informasi.
c) Pasien merasakan keakraban dengan lingkungan.
d) Pasien merasa senang, nyaman, aman, dan tidak merasa
takut baik dari ancaman psikologi maupun ancaman fisik.
e) Penekanan pada sosialisasi dan interaksi kelompok dengan
fokus komunikasi terapeutik.
f)

Staf membagi tanggung jawab bersama pasien.

g) Personal dari lingkungan menghargai kelayan sebagai


individu yang memilki hak, kebutuhan, dan tanggung
jawab.
h) Kebutuhan fisik kelayan mudah terpenuhi.
J. RENCANA PELAKSANAAN
1. Kriteria kelayan yang mengikuti terapi modalitas di PSTW
puspakarma mataram.
-

Kelayan menarik diri yang sudah mulai berinteraksi


dengan beberapa kelayan lain

Kelayan yang sudah dapat mengontrol emosinya

Kelayan yang tidak mau bergaul

2. Peserta : 10 orang
3. Masalah Keperawatan
-

Menarik diri

Harga diri rendah

4. Persiapan
a. Analisa Situasi
1). Waktu Pelaksanaan

Hari/ Tgl

:Selasa, 27 Februari 2012

Waktu

: 09.00 WITA

Alokasi Waktu

: Perkenalan dan pengarahan (5

menit)
Permainan (35 menit)
Ekpress feeling (15 menit)
Penutup (5 menit)
2). Jumlah Perawat
Mahasiswa Program Profesi Ners

: 8 Orang

3). Pembagian Tugas


a) Leader
Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi
modalitas sebelum kegiatan dimulai
Mampu

memotivasi

anggota

untuk

aktif

dalam

kelompok dan memperkenalkan dirinya


Mampu memimpin terapi modalitas dengan baik dan
tertib
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam
kelompok
Menjelaskan permainan
b) Co. Leader
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
tentang aktivitas kelayan
Mengingatkan Leader jika kegiatan menyimpang
Mengatur alur permainan (menyiapkan Sawi)
c) Fasilitator
Memotivasi kelayan yang kurang aktif
Berperan sebagai role play bagi kelayan selama
kegiatan
d) Observer
Mengobservasi jalannya proses kegiatan

Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama


kegiatan berlangsung
Mengatur alur permainan (menanam dan menyiram)

4). Alat Bantu

Sawi
cangkul

b. Proses Pelaksanaan
1) Perkenalan
-

Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan


ditunjuk

oleh

pembimbing

untuk

memulai

menyebut nama, kemudian leader menjelaskan


tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok
-

Bila akan mengemukakan perasaannya kelayan


diminta

untuk

lebih

dulu

menunjukkan

tangannnya
-

Bila kelayan ingin keluar untuk minum, BAB/BAK


harus minta ijin pada perawat

Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi


kemampuan identifikasi terhadap perawat dengan
menanyakan nama perawat yang ditunjuk oleh
leader

2) Permainan
-

Kelayan yang telah diseleksi dikumpulkan di


tempat yang cukup luas dan duduk membentuk
lingkaran

Siapkan

bibit

sawi

secara

khusus

sebelum

ditanam.
-

Persiapan

lubang

tanam,

sesudah

itu

bibit

ditanam di atas bendengan sampai permukaan.


-

Berikan

pupuk

melingkar,

pada

dilakukan

setiap
dalam

batang
dua

tahap

secara
yaitu

sebelum penanaman sebagai pupuk dasar dan


sesudah penanaman sebagai pupuk susulan.
-

Pengairan

sebaiknya

dilakukan

dengan

cara

menyiramkan air, dilakukan pada pagi dan sore


hari, agar tumbuh dengan baik tanaman sawi ini
yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar
tidak terlalu kering, atau sebaliknya air jangan
sampai tergenang dalam waktu lama (Yrama,
2008).
3) Peer Review (Evaluasi Kelompok)
-

Kelayan

dapat

mengemukakan

perasaannya

setelah memperkenalkan dirinya


-

Kelayan

mengemukakan

perasaannya

setelah

disapa oleh kelayan lain dengan menyebut nama


-

Kelayan

mengemukakan

pendapat

tentang

kegiatan ini
4) Terminasi
-

Kelayan

dapat

menyebutkan

kembali

tujuan

kegiatan
-

Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan


manfaat dari kegiatan kelompok ini

5) Antisipasi Masalah
a. Penanganan kelayan yang tidak aktif saat aktifitas
kelompok
-

Memanggil kelayan

Memberi kesempatan kepada kelayan tersebut


untuk menjawab sapaan perawat atau kelayan
yang lain

b. Bila

kelayan

pamit :

meninggalkan

permainan

tanpa

Panggil nama kelayan

Tanya alasan kelayan meninggalkan permainan

Berikan penjelasan tentang tujuan permainan


dan berikan penjelasan pada kelayan bahwa
kelayan

dapat

melaksanakan

keperluannya

setelah itu kelayan boleh kembali lagi


c. Bila ada kelayan lain ingin ikut
-

Berikan

penjelasan

bahwa

permainan

ini

ditujukan pada kelayan yang telah dipilih


-

Katakan

pada

kelayan

lain

bahwa

ada

permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh


kelayan tersebut
-

Jika kelayan memaksa, beri kesempatan untuk


masuk dengan tidak memberi peran pada
permainan tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Frends Hospital, 2005. Milieu Therapy (Terapi Lingkungan).
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai