Anda di halaman 1dari 6

PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI ANION

Anion-anion yang akan dibahas


1. Karbonat
2. Hidrogen karbonat
3. Sulfit
4. Tiosulfat
5. Sulfida
6. Nitrit
7. Sianida
8. Sianat
9. Tiosianat
10. Heksasianoferat(II)
11. Heksasianoferat(III)
12. Hipoklorit
13. Klorida
14. Bromida
15. Iodida
16. Fluorida
17. Nitrat
18. Klorat
19. Bromat
20. Iodat
21. Perklorat
22. Borat
23. Sulfat
24. Peroksodisulfat
25. Silikat
26. Heksafluorosilikat
27. Ortofosfat
28. Pirofosfat dan Metafosfat
29. Fosfit
30. Hipofosfit
31. Arsenit dan Arsenat
32. Kromat dan Dikromat
33. Permanganat
34. Asetat
35. Format
36. Oksalat
37. Tartrat
38. Sitrat
39. Salisilat
40. Benzoat
41. Suksinat
42. Hidrogen peroksida
43. Ditionit

PEMBAGIAN TUGAS

Karbonat
Hidrogen karbonat
Sulfit
Tiosulfat
Sulfida
Nitrit
Sianida
Sianat

Tiosianat
Heksasianoferat(II)
Heksasianoferat(III)
Hipoklorit
Klorida
Bromida
Iodida

Fluorida
Nitrat
Klorat
Bromat
Iodat
Perklorat
Borat

RONALD IVAN WIJAYA


Sulfat
Peroksodisulfat
Silikat
Heksafluorosilikat
Ortofosfat
Pirofosfat dan
Metafosfat
Fosfit

EVA INDRIANI
Hipofosfit
Arsenit dan Arsenat
Kromat dan Dikromat
Permanganat
Asetat
Format
Oksalat

NELI FADLIA
Tartrat
Sitrat
Salisilat
Benzoat
Suksinat
Hidrogen peroksida
Ditionit

ABDULLAH IRFAN R

ZHAFIRAH DWI F.

ANNISA MAULIDA A.

Cara penulisan reaksi-reaksi anion (SEKALIGUS MEMULAI MATERI)

KARBONAT (CO32-)
1. Asam klorida encer : terjadi penguraian dengan berbuih
CO32-(aq) + 2H+(aq) CO2(g) + H2O(l)
2. Larutan barium klorida (atau kalsium klorida) : endapan putih barium karbonat (atau
kalsium karbonat)
CO32-(aq) + Ba2+(aq) BaCO3(s)
CO32-(aq) + Ca2+(aq) CaCO3(s)
3. Larutan perak nitrat : endapan putih perak karbonat
CO32-(aq) + Ag+(aq) Ag2CO3(s)
4. Uji natrium karbonat-fenolftalein : uji ini berdasarkan fakta bahwa fenolftalein diubah
menjadi merah jambu oleh karbonat yang larut dan dijadikan tidak berwarna oleh
bikarbonat yang larut
CO32-(aq) + CO2(g) + H2O(l) 2HCO3-(aq)

HIDROGEN KARBONAT (HCO3-)

1. Pendidihan : hidrogen karbonat terurai


2HCO3-(aq) CO32-(aq) + H2O(l) + CO2(g)
2. Magnesium sulfat : terbentuk endapan putih magnesium karbonat ketika campuran
dipanaskan
Mg2+(aq) + 2HCO3-(aq) MgCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
3. Merkurium(II) klorida : tak terbentuk endapan, sedangkan dalam karbonat terbentuk
endapan merkurium(II) karbonat basa
CO32-(aq) + 4Hg2+(aq) + 3H2O(l) Hg4O3CO3(s) + 6H+(aq)
4. Uji padat : hidrogen karbonat alkali padat dipanaskan melepaskn karbon dioksida
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
5. Uji terhadap hidrogen karbonant dengan adanya karbonat normal : filtrat ion hidrogen
karbonat lolos ke dalam penyaringan jika ditambahkan amonia akan terbentuk
endapan atau keruhan
2HCO3-(aq) + 2Ca2+(aq) + 2NH3(g) 2CaCO3(s) + 2NH4+(aq)

SULFIT (SO32-)
1. Asam klorida encer (atau asam sulfat encer) : terjadi penguraian yang melepaskan
belerang dioksida
SO32-(aq) + 2H+(aq) SO2(g) + H2O(l)
2. Larutan barium klorida : endapan putih barium sulfit
SO32-(aq) + Ba2+(aq) BaSO3(s)
3. Larutan perak nitrat; mula-mula, tak terjadi perubahan yang dapat dilihat karena
pembentukan ion kompleks sulfitoargentat, dengan reagen yang berlebih terbentuk
endapan putih, perak sulfit
SO32-(aq) + 2Ag2+(aq) Ag2SO3(s)
4. Larutan kalium permanganat yang diasamkan dengan asam sulfat encer sebelum
pengujian : warna menjadi hilang karena adanya reduksi menjadi ion Mangan(II)
5SO32-(aq) + 2MnO4-(aq) + 6H+(aq) 2Mn2+(aq) + 5SO42-(aq) + 3H2O(l)
5. Larutan kalium dikromat yang diasamkan dengan asam sulfat encer sebelum
pengujian : dihasilkan warna hijau dari ion kromium(III)
3SO32-(aq) + Cr2O72-(aq) + 8H+(aq) 2Cr3+(aq) + 3SO42-(aq) + 4H2O(l)
6. Larutan timbel asetat atau timbel nitrat : endapan putih timbel sulfit
SO32-(aq) + Pb2+(aq) PbSO3(s)
7. Zink dan asam sulfat : gas hidrogen sulfida dilepaskan
SO32-(aq) + 3Zn(s) + 8H+(aq) H2S(g) + 2Zn2+(aq) + 3H2(g) + 3H2O(l)
8. Air kapur : terbentuk endapan putih kalsium slufit
SO32-(aq) + Ca2+(aq) CaSO3(s)
9. Uji fuksin. Larutan-larutan encer zat pewarna trifenilmetana, seperti fuksin dan hijau
malakhit segera dihilangkan warnanya oleh sulfit-sulfit yang netral.
10. Uji nikel(II) hidroksida. Auto-oksidasi dari belerang dioksida (atau asam sulfit)
mengubah nikel(II) hidroksida (hijau) menjadi nikel(III) hidroksida (hitam).
11. Uji natrium nitroprusida-zink sulfat. Endapan nitroprusida bereaksi dengan belerang
dioksida yang basah memberi suatu senyawa merah dengan komposisi yang ak
diketahui.
12. Membedakan sulit dengan hidrogen sulfit (bisulfit)

SO32-(aq) + H2O2(l) SO42-(aq) +H2O(l)


HSO3-(aq) + H2O2(l) SO42-(aq) + H+(aq) + H2O(l)

(netral)
(asam)

TIOSULFAT (S2O32-)
1. Asam klorida encer : larutan mengeruh karena terbentuk belerang dan ketika larutan
dipanaskan, belerang dioksida terlepas yang dapat dikenali dari baunya
S2O32-(aq) + 2H+(aq) S(s) + SO2(g) + H2O(l)
2. Larutan iod : dihilangkan warnanya, pada mana terbentuk larutan ion tetrationat
I2(l) + 2S2O32-(aq) 2I-(aq) + S4O62-(aq)
3. Larutan barium klorida : terbentuk endapan putih barium tiosulfat
S2O32-(aq) + Ba2+(aq) BaS2O3(s)
4. Larutan perak nitrat : terbentuk endapan putih perak tiosulfat
S2O32-(aq) + Ag+(aq) Ag2S2O3(s)
5. Larutan timbel asetat atau timbel nitrat : terbentuk endapan putih timbel tiosulfat
S2O32-(aq) + Pb2+(aq) PbS2O3(s)
6. Larutan kalium sianida : reaksi lebih lanjut menghasilkan produk terakhir yang
berwarna merah
S2O32-(aq) + CN-(aq) SCN-(aq) + SO32-(aq)
3SCN-(aq) + Fe3+(aq) Fe(SCN)3(aq)
7. Uji cincin biru : tiosulfat dicampurkan dengan larutan amonium molibdat terbentuk
cincin biru.
8. Larutan besi(III) klorida : reduksi besi(III) oleh tiosulfat
2Fe3+(aq) + 2S2O32-(aq) 2Fe2+(aq) + S4O62-(aq)
9. Reagensia nikel etilendiamina nitrat : terbentuk endapan kristal ungu
[Ni(en)3]2+ + S2O32-(aq) [Ni(en)3]S2O3(s)

SULFIDA (S2-)
1. Asam klorida atau asam sulfat encer : terbentuk gas hidrogen sulfida
S2-(aq) + 2H+(aq) H2S(g)
2. Larutan perak nitrat : terbentuk endapan hitam perak sulfida
S2-(aq) + 2Ag+(aq) Ag2S(s)
3. Larutan timbel asetat ; terbentuk endapan hitam timbel sulfida
S2-(aq) + Pb2+(aq) PbS(s)
4. Perak : dihasilkan noda perak sulfida yang coklat sampai hitam
5. Larutan natrium nitroprusida : terjadi warna ungu yang tak tetap (transien) dengan
adanya larutan-larutan alkali
S2-(aq) + [Fe(CN)5NO]2-(aq) [Fe(CN)5NOS]4-(aq)
6. Uji biru metilena : terbentuk zat warna biru metilena

NITRIT (NO2-)
1. Asam klorida encer : terbentuk cairan biru pucat

NO2-(aq) + H+(aq) HNO2(aq)


3HNO2(aq) HNO3(aq) + 2NO(g) + H2O(l)
2. Larutan besi(II) sulfat : terbentuk cincin coklat
Fe2+(aq) + SO42-(aq) + NO(g) [Fe,NO]SO4(aq)
3. Larutan perak nitrat
NO2-(aq) + Ag+(aq) AgNO2(s)
4. Larutan kalium iodida : gas NO dibebaskan
2NO2-(aq) + 2I-(aq) + 2CH3COOH(aq) I2(aq) + 2NO(g) + 2CH3COO-(aq) + 2H2O(l)
5. Larutan kalium permanganat : warna larutan ini dihilangkan oleh nitrit
5NO2-(aq) + 2MnO4-(aq) + 6H+(aq) 5NO3-(aq) + 2Mn2+(aq) + 3H2O(l)
6. Amonium klorida : terlepas gas nitrogen dari larutan
NO2-(aq) + NH4+(aq) N2(g) + 2H2O(l)
7. Urea : terlepas gas N2 dan CO2
CO(NH)2(aq) + 2HNO2(aq) 2N2(g) + CO2(g) + 3H2O(l)
8. Tiourea : gas nitrogen dilepaskan
CS(NH)2(aq) + HNO2(aq) N2(g) + H+(aq) + SCN-(aq) + 2H2O(l)
9. Asam sulfamat : gas nitrogen juga dilepas
HOSO2NH2(aq) + HNO2(aq) 2N2(g) + 2H+(aq) + SO42-(aq) + H2O(l)
10. Reagensia asam sulfanilat- -naftilamnina : membentuk zat warna diazo yang
merah
11. Reagensia indola : terbentuk nitroso-indola yang berwarna merah

SIANIDA (CN-)
1. Asam klorida encer : terbentuk asam sianida yang berbau seperti amandel pahit
CN-(aq) + H+(aq) HCN(g)
2. Larutan perak nitrat : terbentuk endapan putih perak sianida
CN-(aq) + Ag+(aq) AgCN(s)
3. Asam sulfat pekat : dilepaskan gas karbon monoksida (terbakar dengan warna nyala
biru)
2KCN(aq) + 2H2SO4(aq) + 2H2O(l) 2CO(g) + K2SO4(aq) + (NH4)2SO4(aq)
4. Uji biru Prusia : terbentuk endapan biru Prusia
6CN-(aq) + Fe2+(aq) [Fe(CN)6]4-(aq)
3[Fe(CN)6]4-(aq) + 4Fe3+(aq) Fe4[Fe(CN)6]3(s)
5. Larutan merkurium(I) nitrat : endapan abu-abu merkurium logam
2CN-(aq) + Hg22+(aq) Hg(s) + Hg(CN)2(aq)
6. Uji besi(III) tiosianat : terbentuk warna merah besi(III) tiosianat
CN-(aq) + S22-(aq) SCN-(aq) + S2-(aq)
3SCN-(aq) + Fe3+(aq) Fe(SCN)3(aq)
7. Uji tembaga sulfida : pembentukan ion tetrasianokuprat(I) yang tak berwarna
2CuS(s) + 10CN-(aq) 2[Cu(CN)4]3-(aq) + 2S2-(aq) + (CN)2(g)
8. Uji tembaga asetat-benzidina

SIANAT (OCN-)
1. Asam sulfat encer : terjadi pembuihan yang besar

OCN-(aq) + H+(aq) HOCN(aq)


HOCN(aq) + H+(aq) + H2O(l) CO2(g) + NH4+(aq)
2. Larutan perak nitrat : terbentuk endapan putih perak sianat
OCN-(aq) + Ag+(aq) AgOCN(s)
3. Larutan kobalt asetat : terbentuk warna biru pada larutan
4OCN-(aq) + Co2+(aq) [Co(CN)4]2-(aq)
4. Uji tembaga sulfat-piridina : terbentuk endapan biru-ungu
2OCN-(aq) + Cu2+(aq) + 2C5H5N(aq) [Cu(C5H5N)2](OCN)2(s)

Anda mungkin juga menyukai