PEMBAGIAN TUGAS
Karbonat
Hidrogen karbonat
Sulfit
Tiosulfat
Sulfida
Nitrit
Sianida
Sianat
Tiosianat
Heksasianoferat(II)
Heksasianoferat(III)
Hipoklorit
Klorida
Bromida
Iodida
Fluorida
Nitrat
Klorat
Bromat
Iodat
Perklorat
Borat
EVA INDRIANI
Hipofosfit
Arsenit dan Arsenat
Kromat dan Dikromat
Permanganat
Asetat
Format
Oksalat
NELI FADLIA
Tartrat
Sitrat
Salisilat
Benzoat
Suksinat
Hidrogen peroksida
Ditionit
ABDULLAH IRFAN R
ZHAFIRAH DWI F.
ANNISA MAULIDA A.
KARBONAT (CO32-)
1. Asam klorida encer : terjadi penguraian dengan berbuih
CO32-(aq) + 2H+(aq) CO2(g) + H2O(l)
2. Larutan barium klorida (atau kalsium klorida) : endapan putih barium karbonat (atau
kalsium karbonat)
CO32-(aq) + Ba2+(aq) BaCO3(s)
CO32-(aq) + Ca2+(aq) CaCO3(s)
3. Larutan perak nitrat : endapan putih perak karbonat
CO32-(aq) + Ag+(aq) Ag2CO3(s)
4. Uji natrium karbonat-fenolftalein : uji ini berdasarkan fakta bahwa fenolftalein diubah
menjadi merah jambu oleh karbonat yang larut dan dijadikan tidak berwarna oleh
bikarbonat yang larut
CO32-(aq) + CO2(g) + H2O(l) 2HCO3-(aq)
SULFIT (SO32-)
1. Asam klorida encer (atau asam sulfat encer) : terjadi penguraian yang melepaskan
belerang dioksida
SO32-(aq) + 2H+(aq) SO2(g) + H2O(l)
2. Larutan barium klorida : endapan putih barium sulfit
SO32-(aq) + Ba2+(aq) BaSO3(s)
3. Larutan perak nitrat; mula-mula, tak terjadi perubahan yang dapat dilihat karena
pembentukan ion kompleks sulfitoargentat, dengan reagen yang berlebih terbentuk
endapan putih, perak sulfit
SO32-(aq) + 2Ag2+(aq) Ag2SO3(s)
4. Larutan kalium permanganat yang diasamkan dengan asam sulfat encer sebelum
pengujian : warna menjadi hilang karena adanya reduksi menjadi ion Mangan(II)
5SO32-(aq) + 2MnO4-(aq) + 6H+(aq) 2Mn2+(aq) + 5SO42-(aq) + 3H2O(l)
5. Larutan kalium dikromat yang diasamkan dengan asam sulfat encer sebelum
pengujian : dihasilkan warna hijau dari ion kromium(III)
3SO32-(aq) + Cr2O72-(aq) + 8H+(aq) 2Cr3+(aq) + 3SO42-(aq) + 4H2O(l)
6. Larutan timbel asetat atau timbel nitrat : endapan putih timbel sulfit
SO32-(aq) + Pb2+(aq) PbSO3(s)
7. Zink dan asam sulfat : gas hidrogen sulfida dilepaskan
SO32-(aq) + 3Zn(s) + 8H+(aq) H2S(g) + 2Zn2+(aq) + 3H2(g) + 3H2O(l)
8. Air kapur : terbentuk endapan putih kalsium slufit
SO32-(aq) + Ca2+(aq) CaSO3(s)
9. Uji fuksin. Larutan-larutan encer zat pewarna trifenilmetana, seperti fuksin dan hijau
malakhit segera dihilangkan warnanya oleh sulfit-sulfit yang netral.
10. Uji nikel(II) hidroksida. Auto-oksidasi dari belerang dioksida (atau asam sulfit)
mengubah nikel(II) hidroksida (hijau) menjadi nikel(III) hidroksida (hitam).
11. Uji natrium nitroprusida-zink sulfat. Endapan nitroprusida bereaksi dengan belerang
dioksida yang basah memberi suatu senyawa merah dengan komposisi yang ak
diketahui.
12. Membedakan sulit dengan hidrogen sulfit (bisulfit)
(netral)
(asam)
TIOSULFAT (S2O32-)
1. Asam klorida encer : larutan mengeruh karena terbentuk belerang dan ketika larutan
dipanaskan, belerang dioksida terlepas yang dapat dikenali dari baunya
S2O32-(aq) + 2H+(aq) S(s) + SO2(g) + H2O(l)
2. Larutan iod : dihilangkan warnanya, pada mana terbentuk larutan ion tetrationat
I2(l) + 2S2O32-(aq) 2I-(aq) + S4O62-(aq)
3. Larutan barium klorida : terbentuk endapan putih barium tiosulfat
S2O32-(aq) + Ba2+(aq) BaS2O3(s)
4. Larutan perak nitrat : terbentuk endapan putih perak tiosulfat
S2O32-(aq) + Ag+(aq) Ag2S2O3(s)
5. Larutan timbel asetat atau timbel nitrat : terbentuk endapan putih timbel tiosulfat
S2O32-(aq) + Pb2+(aq) PbS2O3(s)
6. Larutan kalium sianida : reaksi lebih lanjut menghasilkan produk terakhir yang
berwarna merah
S2O32-(aq) + CN-(aq) SCN-(aq) + SO32-(aq)
3SCN-(aq) + Fe3+(aq) Fe(SCN)3(aq)
7. Uji cincin biru : tiosulfat dicampurkan dengan larutan amonium molibdat terbentuk
cincin biru.
8. Larutan besi(III) klorida : reduksi besi(III) oleh tiosulfat
2Fe3+(aq) + 2S2O32-(aq) 2Fe2+(aq) + S4O62-(aq)
9. Reagensia nikel etilendiamina nitrat : terbentuk endapan kristal ungu
[Ni(en)3]2+ + S2O32-(aq) [Ni(en)3]S2O3(s)
SULFIDA (S2-)
1. Asam klorida atau asam sulfat encer : terbentuk gas hidrogen sulfida
S2-(aq) + 2H+(aq) H2S(g)
2. Larutan perak nitrat : terbentuk endapan hitam perak sulfida
S2-(aq) + 2Ag+(aq) Ag2S(s)
3. Larutan timbel asetat ; terbentuk endapan hitam timbel sulfida
S2-(aq) + Pb2+(aq) PbS(s)
4. Perak : dihasilkan noda perak sulfida yang coklat sampai hitam
5. Larutan natrium nitroprusida : terjadi warna ungu yang tak tetap (transien) dengan
adanya larutan-larutan alkali
S2-(aq) + [Fe(CN)5NO]2-(aq) [Fe(CN)5NOS]4-(aq)
6. Uji biru metilena : terbentuk zat warna biru metilena
NITRIT (NO2-)
1. Asam klorida encer : terbentuk cairan biru pucat
SIANIDA (CN-)
1. Asam klorida encer : terbentuk asam sianida yang berbau seperti amandel pahit
CN-(aq) + H+(aq) HCN(g)
2. Larutan perak nitrat : terbentuk endapan putih perak sianida
CN-(aq) + Ag+(aq) AgCN(s)
3. Asam sulfat pekat : dilepaskan gas karbon monoksida (terbakar dengan warna nyala
biru)
2KCN(aq) + 2H2SO4(aq) + 2H2O(l) 2CO(g) + K2SO4(aq) + (NH4)2SO4(aq)
4. Uji biru Prusia : terbentuk endapan biru Prusia
6CN-(aq) + Fe2+(aq) [Fe(CN)6]4-(aq)
3[Fe(CN)6]4-(aq) + 4Fe3+(aq) Fe4[Fe(CN)6]3(s)
5. Larutan merkurium(I) nitrat : endapan abu-abu merkurium logam
2CN-(aq) + Hg22+(aq) Hg(s) + Hg(CN)2(aq)
6. Uji besi(III) tiosianat : terbentuk warna merah besi(III) tiosianat
CN-(aq) + S22-(aq) SCN-(aq) + S2-(aq)
3SCN-(aq) + Fe3+(aq) Fe(SCN)3(aq)
7. Uji tembaga sulfida : pembentukan ion tetrasianokuprat(I) yang tak berwarna
2CuS(s) + 10CN-(aq) 2[Cu(CN)4]3-(aq) + 2S2-(aq) + (CN)2(g)
8. Uji tembaga asetat-benzidina
SIANAT (OCN-)
1. Asam sulfat encer : terjadi pembuihan yang besar