Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberinikmat dan kasih sayangNya kepada
kami
karena
hanya
dengan
izinNya
lah
kami
dapat
Kesehatan
yang
telah
memberikan pengarahan,
banyak
kekurangan
baik
secara
sistematika
bermanfaat
bagi
kami
khususnya
dan
umumnya
bagi pembacanya
Penulis
DAFTAR ISI
B. Pembahasan ............................................................14
BAB III PENUTUP ................................................................17
a. Kesimpulan ..............................................................17
b. Saran .......................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang banyak sekali orang yang kekurangan
gizi atau mengalami gizi buruk. Masalah ini sangat meresahkan
sekali, karena asupan gizi itu penting sekali bagi kelangsungan
hidup manusia. Dengan gizi yang baik, manusia dapat hidup
sehat karena dengan mengkonsumsi gizi yang baik dapat
mencegah penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh sehingga
bisa terhindar dari berbagai penyakit.
Kekurangan gizi ini bisa diakibatkan oleh panen yang gagal,
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi itu sendiri, dan
bisa juga diakibatkan oleh kebiasaan-kebiasaan atau pantanganpantangan yang dianut atau dipercaya oleh suatu masyarakat,
dimana
makanan
tidak
boleh
yang
memakan
justru
atau
mengkonsumsi
mengandung
banyak
suatu
gizi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka
penulis dapat merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan antropologi ?
2. Apa yang dimaksud dengan gizi ?
3. Bagaimana hubungan antara antropologi dengan gizi ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian antropologi
2. Untuk mengetahui pengertian gizi
3. Untuk mengetahui hubungan antara antropologi dengan gizi
D. Kegunaan Makalah
Dalam
menambah
penyusunan
makalah
pengetahuan
tentang
ini
diharapkan
antropologi,
gizi,
dapat
dan
E. Prosedur Makalah
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode
deskriptif dan teknik kajian pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Antropologi
Antropologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari
tentang seluk beluk manusia dan juga budayanya. Menurut
Koentjaraningrat (1981 : 11) antropologi berarti ilmu
tentang manusia. Ilmu antropologi telah berkembang
dengan
luas,
ruang
lingkup
dan
batas
lapangan
masalah
sejarah
asal,
perkembangan
dan
suatu
masalah
sudah
dapat
dipastikan
antropologi
tidak
terlalu
mempersoalkan
untuk
para
anggota
individual
mereka.
Ilmu
antropologi
menawarkan
kepada
ilmu-ilmu
rumpun
kesehatan
dan
merupakan
desa-desa.
bagian
dari
ilmu
kesehatan
masyarakat
itu
sendiri.
adalah
disiplin
biobudaya
yang
memberi
akan
tetapi
antropologi
mempunyai
akar.
Anderson
(2006
kesehatan
4)
ini
menyatakan
menyatakan
antropologi
kesehatan,
untuk
menjadi
seseorang
seorang
memerukan
ahli
dasar
dapat
memasuki
dunia
kesehatan
dan
Para
ahli
mencatat,
geografi,
antropologi
dan
harus
menjadi
menginterpretasikan
kebudayaan
material,
data
kehidupan
cukup
seorang
ahli
antropologi
harus
bisa
2. Pengertian Gizi
Ilmu gizi merupakan salah satu ilmu terapan yang
berkaitan dengan berbagai ilmu dasar seperti ilmu kimia,
biokimia, biologi, fisiologi, pathologi, ilmu pangan, dan lainlain. Lahirnya ilmu gizi diawali dengan penemuan tentang
hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan
meliputi proses pernapasan, oksidasi, dan kalorimetri.
Gizi merupakan zat yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita. Dan untuk mengetahui tentang
gizi ini kita harus lebih mendalam mempelajari tentang
gizi. Almatsier (2004 : 3) menyatakan ilmu gizi adalah ilmu
yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya
dengan
kesehatan
optimal.
Kata
gizi
Selain
pendapat
Almatsier,
banyak
juga
yang
(1987),
beliau
menyatakan
ilmu
gizi
yang
mempelajari
zat-zat
dari
pangan
yang
tubuh,
serta
dampaknya
terhadap
membangun
mengatur
dan
proses-proses
memelihara
jaringan.
jaringan,
Dengan
serta
demikian,
diperlukan
untuk
mengatur
proses
tubuh.
kebiasaan
makan
yang
salah,
dan
tepat
tidak
ada,
tidak
ada
sensus
mengenai
keliru
yang
terdapat
di
mana-mana,
tergantung
pantangan-pantangan
pada
dan
kepercayaan-kepercayaan,
upacara-upacara,
yang
makanan
tradisional
yang
berubah,
untuk
konteks
budayanya
yang
menunjuk
kepada
dari
penduduk
yang
mereka
observasi.
kompleks
kesukaran
kegiatan
dan
ketidaksukaran,
kepercayaan-kepercayaan,
takhayul-takhayul
masak-memasak,
yang
masalah
kearifan
rakyat,
pantangan-pantangan,
berkaitan
dengan
dan
produksi,
mengetahui
betapa
kuatnya
kepercayaan-
sehingga
orang
terbukti
untuk
sangat
sukar
menyesuaikan
untuk
makanan
bahwa
nutrimen
adalah
suatu
konsep
kita.
berapa
banyak
mereka
harus
makan
agar
sebagai
ungkapan
ikatan
sosial
yang
ditawarkan
perasaan
yang
adalah
mengakui
diungkapkan
dan
dan
untuk
membalasnya.
b. Makanan
sebagai
ungkapan
dari
kesetiakawanan
kelompok
Makanan sering dihargai sebagai lambang-lambang
identitas suatu bangsa atau nasional. Namun tidak
dan
ketenteraman
stress
Makanan
dalam
memberi
keadaan-keadaan
rasa
yang
sikap-sikap
mencerminkan
terhadap
persepsi
makanan
tentang
bahaya
sering
maupun
terhadap
jiwa
atau
terhadap
keamanan
berbeda,
bahasa
mencerminkan
hubungan-
persepsi
kepribadian,
dan
keadaan
mengetahui
betapa
rumit
masalah
yang
dipelajari
oleh
masyarakat
rumpun
maupun
juga
kebutuhan-kebutuhan
akan
makanan
yang
besar
dalam
pemahaman
tentang
yang
berulangkali
terjadi
untuk
mengenal
ditafsirkan
dalam
hal
berbagai
makanan.
adalah
mengenali
seringnya
bahwa
kegagalan
anak-anak
mereka
mempunyai
untuk
kebutuhan-
menggambarkan
aturan
yang
umum.
Meskipun
perubahan
dari
ekonomi
sub
sistem
menjadi
gizi
karena
perubahan
budaya.
Beliau
menemukan masalah kekurangan gizi pada rumah tanggarumah tangga di desa yang lebih miskin, yang hidupnya
berorientasi pada pertanian setengah sub sistem, menurun
secara menyolok terutama di atara anak-anak. Bahwa
suatu peningkatan dalam pertanian sub sistem sebagian
besar atau seluruhnya menjelaskan perbaikan ini, hal itu
dibuktikan oleh angka-angka kekurangan gizi di perkotaan,
yang tetap konstan karena perubahan yang berarti dalam
hal pola penyediaan makanan.
Setelah mengetahui keterkaitan atau hubungan antara gizi
atau makanan dengan antropologi atau kebudayaan, bagi
kita yang menaruh perhatian pada usaha memperbaiki
tingkatan gizi dari masyarakat yang menderita kurang gizi,
jelaslah bahwa analisis klinis dari kekurangan gizi baru
merupakan langkah awal. Kemajuan akan sedikit sekali
tercapai,
kecuali
apabila
petugas
penyuluhan
juga
membangkitkan
perhatian
mereka
terhadap
tertentu
membatasi
kemungkinan
untuk
Sebaliknya,
sungguh
mengecewakan
untuk
besar
kepada
ilmu
gizi
dalam
lapangan
B. Pembahasan
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
segala
sesuatu
yang
berkaitan
dengan
manusia
dan
manusia,
budaya,
dan
kesehatan.
Di
dalam
tingkah
laku
manusia
yang
mempengaruhi
tumbuh
dengan
baik
karena
zat
gizi
ini
dapat
banyak
kita
dapat
melihat
hubungan
antara
dikarenakan
mereka
mempercayai
bahwa
makanan
mempelajari
antropologi
akan
memudahkan
kita
untuk
penyuluhan
kita
mempelajari
kepercayaan-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
seluk beluk manusia dengan budayanya, atau juga berarti
ilmu tentang manusia. Dalam antropologi diterangkan
bagaimana hubungan manusia dengan budayanya dan apa
pengaruhnya. Cakupan ilmu antropologi itu luas sekali,
salah satunya antropologi kesehatan yang menerangkan
tentang manusia, budaya, dan kesehatan sehingga kita
dapat mengetahui kaitan antara budaya suatu masyarakat
dengan kesehatan masyarakat itu sendiri.
2. Gizi merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
kita. Ilmu gizi sendiri adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan
kesehatan optimal. Gizi itu sangat penting sekali bagi
kelangsungan hidup kita. Apabila gizi kita terpenuhi, maka
kita akan terhindar dari berbagai penyakit karena kita
mempunyai tubuh yang sehat.
3. Hubungan antara antropologi dengan gizi itu sangat erat
sekali, karena banyak sekali orang yang kekurangan gizi
yang bukan diakibatkan oleh masalah ekonomi, akan tetapi
diakibatkan oleh kepercayaan atau kebudayaan mereka
yang melarang memakan makanan yang sebenarnya
mengandung banyak gizi. Hal ini menimbulkan sesuatu
yang
sangat
mengecewakan.
Di
satu
sisi
terdapat
masyarakat
yang
kekurangan
gizi
akibat
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, penulis berharap pembaca
lebih mendapatkan pengetahuan tentang hubungan antara
antropologi dengan gizi, sehingga pembaca dapat mengetahui
tentang pentingnya gizi dan pengaruh antropologi terhadap
gizi
suatu
masyarakat,
pengetahuan
tentang
sehingga
cara-cara
pembaca
mendapatka
meningkatkan
derajat
DAFTAR PUSTAKA