Anda di halaman 1dari 6

NAMA : VINA DENI PUTRI

NIM : 1600005103
KELAS : 2B/PGSD

PERMAINAN TRADISIONAL

ASAL KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT

a. Nama Permainan : Cak Kelelet

b. Jalannya Permainan
Tugas setiap pemain dalam regu A adalah secara bergiliran (bergantian)
melempar/menappak (memukul) tongkat pendek dengan tongkat panjang sebanyak 3
giliran (jika memungkinkan) yaitu melalui ritual nyungkel, nappak, dan potong ayam :
1. Ritual pertama nyungkel (mencongkel) dilakukukan dengan cara tongkat pendek
dilintangkan di atas lubang cak kelelet lalu dikais (dicongkel) sejauh mungkin ke arah
lawan.
2. Rutual kedua nappak (memukul) dilakukan di belakang lubang cak kelelet dengan
memegang tongkat pendek dan tongkat panjang secara bersamaan lalu tangan yang
memegang tongkat tersebut diayunkan keatas sambil melepas tongkat pendek. Jika
ritual ini dilakukan dengan benar maka tongkat pendek akan melambung ke atas dan
tongkat panjang tetap di tangan baru kemudian tongkat pendek yang lagi melambung
tersebut dipukul kearah lawan sejauh mungkin.
3. Ritual terakhir yaitu Potong ayam dilakukan dengan cara tongkat pendek ditegakkan
sudut terdepan lobang cak kelelet lalu ujung tongkat pendek yang sedikit mencuat
keluar dari lubangnya dipukul dengan tongkat panjang (mirip ritual menyembelih
ayam). Jika pukulan ini tepat dan benar maka tongkat pendek akan keluar dari
kediamannya dan melambung keatas lalu pemain memukulnya lagi ke arah lawan
sejauh mungkin.

Dalam menggagalkan permainan regu A ini pemain regu B harus berhasil menyambut
(menangkap) tongkat kecil yang di congkel pemain regu A sebelum menyentuh tanah lalu
melemparkan tongkat pendek tersebut kearah tongkat panjang yang dilintangkan di
tengah-tengah lubang cak kelelet. Jika lemparan ini mengenai tongkat panjang dan mampu
menggeser tongkat panjang menjauhi lubang cak kelelet maka pemain regu A tersebut
dinyatakan gugur dan tidak ber hak melakukan ritual permainan selanjutnya (hanya
berahir sampai disini). Permainan ini diteruskan oleh pemain regu A yang selanjutnya dan
dimulai dengan ritual nyungkel kembali. Jika lemparan pemain regu B ke tidak mengenai
tongkat panjang maka ia gagal menggugurkan permainan regu A hal ini juga berlaku
walaupun lemparan tersebut mengenai sasaran akan tetapi tidak mampu menggeser
tongkat panjang menjauhi lubang., hanya saja lemparan yang mengenai sasaran ini
mendapatkan sejumlah point. Regu jaga (B) dinyatakan gagal bertahan (menggagalkan
permainan lawan) jika tak seorang pun dari regunya yang mampu menangkap tongkat
pendek yang di congkel pemain regu A, dalam hal ini maka pemain regu A berhak
melanjutkan ritual selanjutnya. Jika ritual nyongkel tidak dapat digagalakan regu B maka
mereka masih dapat menggagalkan permainan regu A pada ritual nappak. Cukup dengan
menangkap / menyambut lemparan tongkat pendek hasil pukulan pemain regu A tersebut
sebelum tongkat tersebut jatuh ke tanah maka ia berhasil menggugurkan pemain. Selain itu
sambutan ini juga menjadi tambahan point buat regu B. Jika ha ini kembali gaga dilakuakn
pemain regu B maka pemain regu A barhak melanjutkan permainan ke ritual terahir
(motong ayam)
Untuk memperkecil point permainan regu A maka seluruh pemain regu B yang
bertugas jaga ini harus berhasil menggagalkan setiap ritual permainan pemain regu A
sebelum mencapai ritual terahir. Jika pemain regu A tadi berhasil lolos hingga ke ritual
terahir (motong ayam) maka pemain regu B hanya bisa memperkecil hitungan point regu
A atau bahkan membuat hitungan point menjadi minus dengan cara menendang /
mendorong (tanpa dipegang/ditangkap) lemparan tongkat pendek hasil pukulan pemain
regu A kearah lobang cak kelelet. Hitungan point pemain regu A menjadi minus
(dikurangi) jika tongkat pendek berhasil dikembalikan membelakangi lobang cak kelelet.

c. Formasi Permainan
Sejumlah anak dibagi dalam dua buah regu secara seimbang yaitu regu pemain dan
regu penjaga (lawan) sekitar 3-10 orang anak di tiap regunya. Regu pemain adalah regu
yang menang dalam adu pimpa / osom (suit) dan yang pertama memainkan permainan
kita sebut saja regu A. Begitu juga sebaliknya dan kita sebut saja dengan regu B (regu
jaga / bertahan)
Permain ini dilakukan bergiliran per regu dan tiap orang dalam regunya.

d. Mekanisme Penilaian atau Pen-skor-an


Sistem point dalam permainan cak kelelet. Dalam permainan ini point dihitung dalam
satuan tongkat (baik itu tongkat panjang maupun tongkat pendek). Uniknya lagi point tidak
hanya bisa didapatkan oleh regu pemain akan tetapi juga di dapat dikoleksi oleh regu
lawan/regu jaga/regu bertahan. dan tentunya regu yang berhasil mengumpulkan point
terbanyaklah yang menjadi regu pemenang.

Point didapatkan regu A dengan cara :


*) dalam ritual nyungkel pemain regu A mendapatkan point 0 karena ritual ini adalah
ritual prasyarat untuk menentukan ritual selanjutnya.
*) dalam ritual nappak point dihitung dari jarak tempat tongat pendek jatuh pertama
kali ke arah lobang cak kelet (jika tidak berhasil ditangkap pemain lawan) atau tempat
(titik) tongkat pendek ditangkap pemain lawan kearah lubang cak kelelet jika ritual ini
digagalkan pemain lawan. Point dalam ritual nappak ini seluruhnya dihitung dengan
satuan tongkat panjang. Misal, jarak ini terhitung sejauh 20 tongkat panjang maka
point yang didapatkan regu A adalah 20
*) dalam ritual potong ayam poin dihitung dengan satuan tongkat pendek yaitu dari
titik terjauh tongkat pendek terlempar (bukan tempat pertama jatuh) baik itu point
plus (ditambahkan) maupun poin yang dihitung minus (dikurangi). Dalam hitungan
ritual potong ayam ini juga bisa mendapatkan bonus jumlah hitungan yang dikalikan
(x). Bonus ini didapatkan setelah lambungan tongkat pendek yang pertama kali pada
ritual potong ayam dilambungkan kembali keatas baik sekali maupun berkali-kali
baru kemudian dipukul menjauhi lubang cak kelelet. Jika berhasil melambungkannya
kembali sebanyak 10 kali misalnya maka poin yang didapatkan regu pemain adalah
jumlah hitungan jarak lemparan tongkat kearah lubang dikalikan dengan niali 10.
Misalnya jarak lemparan tongkat ke arah lubang cak kelelet terhitung sejauh 20
tongkat pendek tetapi sebelum menappak tongkat tersebut pemain melambungkannya
sebanyak 3 kali maka point yang didapatkan adalah 20x3 = 30. hal ini juga berlaku
jika posisi tongkat pendek hasil lemparan berada dibelakang lubang cak kelelet
(setelah di gagalkan/dikembaikan pemain lawan tentunya) maka point nya tetap
dikalikan cuma dihitung berkurang (minus) misalnya seperti contoh tadi maka point
yang didapatkan regu A adalah -30
Point didapatkan regu jaga (regu B) jika:
*) berhasi mengagalkan ritual pertama permainan pemain regu A pointnya mendapat
10. Point ini juga berlaku jika leparan kearah tongkat panjang tepat sasaran (mengenai
tongkat panjang) walaupun tidak sampai mengagalkan permainan regu A (lihat point
a)
*) berhasil mengagalkan ritual kedua dari permainan pemain regu A. Untuk setiap
sambutan atau tangkapan yang menggunkan sebelah tangan pointnya 10 sedangkan
tangkapan dua belah tangan mendapat poit 5.

a. Nama Permainan : Singalauan Balek

b. Jalannya Permainan
Pertama-tama siapkan dahulu peralatan yang diperlukan dalam permainan ini yaitu
kaleng yang sudah kosong dan biasanya kaleng bekas. Ukuran dari kaleng tadi tidaklah
ada ketentuan. Biasanya dipakai kaleng bekas susu. Hanya yang harus diperhatikan ialah
kaleng itu harus dapat mengeluarkan suara yang sangat lantang apabila disepak. Untuk itu
biasanya kaleng tadi diisi dengan batu-batu kerikil, supaya bila disepak dapat berbunyi
dengan keras.permainan ini biasanya di halaman rumah atau tanah lapang yang agak
kering.
Sebelum berlangsungnya permainan, terlebih dahulu para pemain membuat lingkaran di
tengah-tengah lapangan atau halaman. Garis tengahnya adalah sepanjang 0,5 meter.
Kegunaan lingkaran itu adalah untuk meletakkan beleg dan sebagai pusat di dalam
pelaksanaan permainan. Setelah lingkaran dibuat dan beleg diletakkan di dalamnya, maka
diadakan undian. Siapa yang kalah (hanya satu orang) sebagai penunggu beleg. Penunggu
beleg sebenarnya berfungsi sebagai pencari sedangkan yang menang dalam undian tadi
adalah berfungsi sebagai yang dicari.
Bila dusah didapati siapa sebagai penunggu beleg, maka semua peserta pemain
mengelilingi lingkaran yang dibuat tadi dengan sikap kaki untuk berlari. Salah satu
anggota yang menang undian menyepak beleg sejauh-jauhnya. Penunggu beleg
mengambil beleg yang disimpan tadi untuk dimasukkan kembali dalam lingkaran. Pada
saat penunggu beleg mengambil beleg inilah pemain yang lain berlari untuk mengambil
tempat persembunyian sebelum penunggu beleg dapat meletakkan kembali beleg ke dalam
lingkaran. Andaikata penjaga beleg sudah meletakkan beleg tadi dalam lingkaran, ternyata
ada dari pemain yang sembunyi ternyata kelihatan oleh si penjaga beleg, maka si penjaga
beleg dapat menyebut namanya dari peserta yang masih kelihatan. Pemain yang sudah
disebutkan namanya ini tidak boleh sembunyi lagi dan harus berdiri dekat lingkaran. Pada
saat setiap menyebutkan nama pemain yang sembunyi tadi harus diiringi pula dengan
membunyikan beleg. Bila beleg tidak dibunyikan, maka penyebutan nama yang sembunyi
tidak sah atau batal.
Untuk membunyikan beleg ini bukan saja hak dari penjaga beleg tapi juga hak semua
pemain. Misalnya penjaga beleg dapat menyebutkan salah satu atau beberapa yang
sembunyi, maka baik yang disebutkan namanya tadi atau peserta lain dapat berlomba
dengan penjaga beleg menuju lingkaran untuk membunyikan beleg. Bila dalam
perlombaan ini ternyata salah satu yang sembunyi tiba terlebih dahulu dekat beleg, mereka
menyepak beleg tadi sejauh-jauhnya, maka tidak sahlah nama pemain yang sudah
disebutkan tadi. Tetapi apabila penjaga beleg terlebih dahulu dapat membunyikan beleg,
maka yang sudah disebutkan namanya tadi harus berdiri dekat lingkaran tidak boleg
sembunyi lagi.
Hanya pada saat beleg disepak ke luar, maka semua peserta yang berlomba berlari
menyembunyikan atau menyepak beleg tadi kecuali penjaga beleg, maka harus cepat-cepat
sembunyi lagi sebelum beleg dapat dimasukkan kembali dalam lingkaran. Malah yang
sudah disebutkan namanyapun atau yang sudah dapat dicaripun dapat sembunyi lagi. Hal
semacam ini merupakan pertolongan bagi yang sudah dapat dicari.
Memang dalam permainan ini ada istilah tolong-menolong antara yang sudah
disebutkan namanya dengan yang masih sembunyi. Pertolongan ini dilakukan dengan
misalnya, penjaga beleg dalam keadaan lengah atau jauh meninggalkan beleg, maka oleh
salah satu yang masih sembunyi berlari sekuat-kuatnya menuju lingkaran untuk menyepak
beleg. Bila beleg sudah dapat disepak semua peserta yang sudah dapat disebutklan
namanya secepatnya sembunyi lagi sebelum beleg dimasukkan kembali ke dalam
lingkaran oleh penjaga beleg. Namun dapat saja pembantu atau penolong ini tidak dapat
menyepak beleg karena didahului dipegang atau disembunyikan oleh penjaga beleg.
Dengan demikian penolong tadi dapat saja menjadi semacam orang tahanan yang tidak
boleh sembunyi lagi seperti temannya yang lain yang sudah disebutkan namanya.
Penggantian penjaga beleg dapat terjadi apabila semua yang semua yang sembunyi
dapat semua dicari oleh penjaga beleg atau dengan kata lain sudah keluar semua
persembunyiannya. Untuk menentukan siapa penjaga beleg berikutnya, maka diadakan
undian sedangkan yang sudah menjadi penjaga beleg tadi diberikan keistimewaan untuk
tidak ikut undian.
Biasanya penggantian penjaga beleg ini dapat terjadi dalam waktu yang lama dan
dapat pula secara cepat. Lama apabila misalnya setelah beberapa orang keluar atau dapat
dicari dari tempat persembunyian akan tetapi ditolong oleh yang belum dapat dicari. Maka
yang sudah disebutkan namanya ini sembunyi lagi. Demikianlah proses ini terjadi
berulang kali sehingga memakan waktu yang lama. Malah mungkin sampai
usainyapermainan ini penjaga beleg tidak diganti-ganti hanya satu orang saja.
c. Formasi Permainan
Permaianan ini dapat dimainkan oleh 3 orang atau lebih (lebih ramai lebih asyik)
dengan metode ada 1 orang yang dihukum jaga (ngallau) dan yang lainnya bersembunyi.
Anak yang jaga adalah anak yang kalah osom / pimpa untuk pertama kali permainan ini
dimainkan. Selanjutnya yang jaga ditentukan dari siapa yang pertama kali ditemukan dari
tempat persembunyiaanya itupun dengan catatan kalah dalam beradu lempar canting. Anak
yang jaga ini bertugas menemukan semua teman-temannya dari segala tempat
persembunyiannya.

Anda mungkin juga menyukai