Resume Singleton Akfor Bab 2
Resume Singleton Akfor Bab 2
FRAUD PRINCIPLE
1. PENGERTIAN FRAUD
Fraud mempunyai banyak definisi. Fraud dapat diartikan sebagai penipuan, dapat juga diartikan
sebagai tindak kejahatan yang melukai orang lain. Beberapa definisi fraud :
• Fraud sebagai kriminal : hasil dari kecerdikan manusia untuk memikirkan sebuah cara
untuk mendapatkan keuntungan dengan cara-cara yang salah
• Corporate fraud : tindakan kejahatan yang dilakukan oleh, untuk, atau melawan
perusahaan.
• Management fraud : tindakan kejahatan berupa penyajian yang tidak benar mengenai
kinerja corporate atau departemen yangsengaja dilakukan oleh karyawan dengan tujuan
memperoleh bonus, promosi jabatan, dan keuntungan ekonomi lainnya.
• Layperson fraud : ketidakjujuran dalam bentuk penipuan yang disengaja berupa salah saji
yang menimbulkan kerugian yang material.
Definisi fraud menurut ACFE : penggunaan posisi pekerjaan untuk memperoleh keuntungan
pribadi dengan cara menggunakan atau mencuri aset atau sumber daya perusahaan secara
sengaja.
Fraud merupakan general term, termasuk didalamnya pencurian, penggelapa aset, penipuan,
kejahatan kerah putih,dll
Theft (pencurian) : mengambil dan membawa kabur properti atau aset dengan cara merampas
dari pemiliknya.
Embezzlement (penggelapan) : pelaku kejahatan mengambil aset atau properti dari pemilik sah
nya, kemudian mengubahnya menjadi miliknya dalam bentuk lain. Dalam proses pengubahan
aset tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara : dijual, digadaikan, atau dipindahkan dalam
bentuk harta yang lain.
Penelitian Jaspan and Black mengenai antifraud, dan merumuskan bahwa perusahaan jika ingin
mencegah terjadinya fraud harus melakukan hal berikut :
Hartung tidak sependapat dengan Jaspan and Black dan mengungkapkan bahwa individu
dipengaruhi oleh lingkungannya untuk berbuat jahat, bukan disebabkan oleh kurangnya empati
terhadap individu karyawan.
Penelitian jaspan, Black, dan Hartung menghasilkan kesamaan teori yaitu : menciptakan
lingkungan dengan sedikit kesempatan bagi tindak kejahatan.
2. FRAUD TRIANGLE
Cressey mengungkapkan bahwa setiap kejahatan fraud mempunyai 3 komponen utama, yaitu :
pressure, rasionalisasi, dan kesempatan & pengetahuan.
Pressure (tekanan) : sesuatu yang terjadi dalam kehidupan pribadi pelaku fraud yang
memberikan tekanan stress dan memotivasi dirinya untuk mencuri atau menipu. Contoh : gaya
hidup glamour, kebutuhan keluarga, judi, hutang,dll
Suhita Whini Setyahuni - 120301174200059
Akuntansi Forensik – Fraud Principle
Maksi 38-A
Rasionalisasi : pembenaran terhadap sesuatu yang salah dan mengabaikan efek dari tindakan
kejahatannya. Contoh : tidak apa-apa mencuri, hanya mengambil sedikit.
Kesempatan : kondisi yang disebabkan karena lemahnya pengendalian dan pengawasan sehingga
menimbulkan peluang terjadinya fraud. Contoh : lemahnya SPI.
Fraud terjadi di semua skala perusahaan, baik yang kecil,menengah maupun perusahaan skala
besar dan internasional. Tidak ada perusahaan yang aman dari fraud, bahkan perusahaan kecil
sekalipun. Perusahaan dengan SPI kuat juga tidak bebas dari ancaman fraud.
Metode terbaik untuk mencegah fraud : pengendalian internal dan audit internal
a) Variabel Personal
• Kemampuan
• Perilaku (attitude)
• Kebutuhan pribadi
• Nilai-nilai kepercayaan
b) Variabel Organisasi
• Lingkup pekerjaan
• Pelatihan yang diberikan
• Sistem reward/ pengakuan terhadap kinerja karyawan
• Kualitas manajemen dan pengawasan
• Kejelasan tanggung jawab pekerjaan
• Kejelasan tujuan dari pekerjaan
• Kepercayaan terhadap individu
• Iklim kerja yang memotivasi dan beretika.
c) Variabel Eksternal
• Tingkat persaingan dengan perusahaan lain
• Kondisi ekonomi secara umum
• Nilai-nilai sosial
Suhita Whini Setyahuni - 120301174200059
Akuntansi Forensik – Fraud Principle
Maksi 38-A
Pelaku tindak kejahatan yang berasal dari level manajemen yang tinggi lebih mudah melakukan
fraud karena lebih mudah menghilangkan kontrol atau pengawasan. Jumah kejahatan yang
dilakukan oleh manajemen high level lebih besar daripada low level.
Berdasarkan survey ACFE, pelaku fraud yang paling merugikan adalah mereka yang :
Sedangkan pelaku fraud pada umumnya yang sering dijumpai adalah mereka yang :
• Mempunyai masa kerja yang hampir sama dengan fraud high level
• Mempunyai income yang lebih sedikit dibanding high level fraud
• Wanita dan laki-laki
• Umur antara 41-50 tahun
• Telah menyelesaikan pendidikan tinggi
• Beroperasi sendirian
• Belum pernah tersangkut kasus kriminal
Hall and Singleton mendeskripsikan ciri pelaku secara general sebagai berikut :
Ancaman fraud dapat berasal dari dalam dan luar entitas. Dalam entitas adalah jajaran
manajemen dan karyawan. Sedangkan luar entitas adalah supplier, vendor, kontraktor,dll.
Fraud terjadi pada perusahaan yang tidak mempunyai kontrol pengendalian, tidak ada
kepercayaan, tidak ada standar etika, tidak profit, dan tidak mempunyai masa depan.
Entitas bisnis yang kecil mempunyai resiko fraud lebih tinggi daripada entitas bisnis yang besar,
karena biasanya mereka hanya mempunyai satu akuntan, tidak ada pemisahan fungsi, dan tidak
ada pengendalian atau kontrol dari atasan. Sehingga membuka peluang yang lebih besar untuk
melakukan kejahatan fraud.
6. FRAUD TAXONOMIES
7. FRAUD TREE
ACFE membangun model untuk mengkategorikan fraud kedalam 49 jenis fraud yang dilakukan
individu, yang disebut fraud tree. 3 komponen utama dalam fraud tree :
• Fraud laporan keuangan : tipe fraud yang dilakukan oleh top eksekutif. Contoh :
Manipulasi laporan keuangan untuk menarik investor. Efek dari fraud laporan
keuangan sangat pervasif dan dapat memakan banyak korban,bahkan bisa memicu
terjadinya gejolak perekonomian seperti inflasi.
• Penggelapan aset : merupakan jenis fraud yang paling sering dilakukan. Efeknya
tidak material. Biasanya dilakukan oleh individu, sehingga kesulitan untuk
diungkap jika menggunakan metode general auditing. Karena mudah dilakukan,
jenis fraud ini merupakan yang paling banyak jenisnya.
• Korupsi : fraud yang dilakuakn berdasarkan hubungan antar pihak internal dengan
eksternal, dan bahkan hubungan tersebut tidak dapat diketahui oleh perusahaan.
Suhita Whini Setyahuni - 120301174200059
Akuntansi Forensik – Fraud Principle
Maksi 38-A
KARAKTERISTIK FRAUD
PENGGELAPAN
KRITERIA FINANCIAL FRAUD KORUPSI
ASET
Pelaku Top – executive management Karyawan 2 pihak
Ukuran Sangat besar Kecil Menengah
Frekuensi Jarang terjadi Sering Sedang
Motivasi Menaikkan harga saham, bonus Tekanan pribadi Tantangan,
pengembangan bisnis
Materialitas Sangat material Tidak material Tergantung
Pihak yang Perusahaan dan pelaku Pelaku melawan Pelaku
terlibat perusahaan
Jumlah Besar dan banyak Kecil Tergantung
korban
Suhita Whini Setyahuni - 120301174200059
Akuntansi Forensik – Fraud Principle
Maksi 38-A
EVOLUSI FRAUD