Bank yang mengalami kalah kliring yaitu bank yang perhitungan kliringnya
mengalami defisit akibat kewajibannya dalam kliring lebih besar dibandingkan
dengan tagihannya dalam kliring. Penyebabnya yaitu dikarenakan cash flow bank
yang kurang baik. Apabila fenomena kalah kliring tersebut terjadi maka para
nasabah bank tersebut tidak dapat menarik dana yang mereka terima dari transfer
bank lain. Untuk itu Bank Indonesia selalu menghimbau agar bank dapat
melakukan cash flow management secara baik serta selalu memelihara saldo giro
yang cukup untuk mengantisipasi kemungkinan kalah kliring.
Menang kliring
Peristiwa menang kliring artinya bank yang bersangkutan pada akhir masa kliring
memiliki tagihan keluar (kliring keluar) lebih besar dari tagihan yang masuk
(kliring masuk). Sedangkan untuk bank yang tagihan masuknya lebih besar dari
tagihan keluarnya dikatakan sebagai kalah kliring. Atau dapat juga dikatakan jika
jumlah mutasi kredit lebih besar dari jumlah mutasi debet dikategorikan sebagai
menang kliring.