Anda di halaman 1dari 29

SISTEM RUJUKAN

PRE-EKLAMPSIA/EKLAMPSIA

dr. Retno Budiati Farid, SpOG.K


 Implementasi UU No. 40/2004 tentang SJSN
(Sistem Jaminan Sosial Nasional)  JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional)
 Konsepnya : Universal Health Coverage
 Peserta JKN harus mengikuti : Sistem Rujukan
Berjenjang
 Tujuan : Pelayanan Kesehatan Komprehensif,
murah, terjangkau namun berkualitas
Dampak lemahnya sistem rujukan :

 Banyak klien yang melakukan “ByPass”


untuk penyakit yang bisa ditangani di FKTP
 Penggunaan SDM dan teknologi canggih
tidak tepat guna
 Menurunnya kualitas pelayanan RS
TIGA AKSES JKN :

Akses fisik
Keterjangkauan keuangan
akseptabilitas
SISTEM RUJUKAN
 Merupakan wujud pelimpahan tugas-tugas
dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
 Timbal balik : vertikal, horizontal, struktural
maupun fungsional
KARAKTERISTIK RUJUKAN MEDIS (WHO)
a. Adanya kerjasama antara fasilitas pelayanan
kesehatan
b. Kepatuhan terhadap SOP Rujukan
c. Kelengkapan sumber daya pendukung, termasuk
transportasi dan komunikasi
d. Kelengkapan formulir rujukan
e. Komunikasi pra rujukan dengan fasilitas tujuan
rujukan dan
f. Ketentuan rujuk balik
KARAKTERISTIK RUJUKAN MEDIS
MENURUT UNFPA
a. Ketepatan dalam merujuk
b. Pertimbangan kemampuan bayar pasien
c. Kelayakan dan keterjangkauan fasilitas rujukan
d. Kepatuhan terhadap kebijakan dan SOP Rujukan
e. Kelengkapan fasilitas kesehatan rujukan lebih baik
daripada perujuk, dan
f. Melakukan rujukan balik dan juga feedback ke
fasilitas perujuk
MENURUT KEMENKES
a. Rujukan berdasarkan indikasi
b. Prosedur rujukan pada kasus kegawatan
c. Melakukan rujukan balik ke fasilitas perujuk
d. Keterjangkauan fasilitas rujukan
e. Rujukan pertama dari fasilitas primer
Jenjang Rujukan Pengertian Fasilitas Pelayanan Monitoring dan Evaluasi
Kesehatan oleh
Fasyankes Tingkat Mampu memberikan 1. Klinik Puskes (di Pus 1. Ka. Dinkes Kab/Kota
Pertama (Ayat 2, Ps 2 pelayanan kesehatan Kesmas dan Pusk. 2. Organisasi Profesi
dan 3) perseorangan/Medik Tk. TT) Cabang Kab/Kota
Pertama dilaksanakan 2. Klinik Pratama
oleh dokter/dokter gigi (Pemerintah &
dan khusus untuk Swasta)
pelayanan Maternal & 3. Praktek
Neonatal phisiologis dan Perseorangan
kondisi tertentu ditolong dr/drg)
Bidan 4. RS Sakit Pratama

Fasyankes Tingkat Dua Mampu memberikan 1. RS Kelas D atau 1. Kadinkes Prop.


(Ayat 2, Ps 4) layanan kesehatan per- Kelas C 2. Organisasi profesi
seorangan spesialistik 2. RS Kelas B Non cabang propinsi
Pendidikan, (Milik
Pemerintah ABRI/
POLRI/BUMN, Swasta
Fasyankes Tingkat Tiga Mampu memberikan 1. RS Kelas B 1. Dir. BUKR
(Ayat 2, Ps 5) layanan per seorangan Pendidikan/A di 2. Dirjen BUK,
sub spesialistik Propinsi 3. Organisasi profesi
2. RS A Rujukan Utama 4. Institusi pendidikan
Umum/ Khusus
Nasional di Pusat
GAMBARAN UMUM PENANGANAN PREEKLAMPSIA

Preeklmasia
Preeklampsia/tanpa
Kehamilan Normal berat/dengan Eklampsia dan Komplikasi PEB
gejala berat
gejala berat

Faskes Primer  HT Gestasional Faskes Primer Eklampsia klasik  Edema paru


Skrining Preeklampsia,  HT Kronis  Pasang iv line  CVA
jika negatif kontrol rutin Diperlakukan  Berikan inj SM  HELLP Sydrome
sama loading dose Primer  Gagal ginjal
Faskes Primer  Rujuk SEGERA  Pasang iv line  Eklampsia krusial
Rujuk Poliklinik  Berikan inj SM
JIKA (+)
loading dose
Primer
RUJUK
POLIKLINIK
 Beri oksigen,
- Pasang iv line
miringkan kepala
Faskes Sekunder - Berikan inj SM
 Rujuk SEGERA loading dose jika
Faskes Sekunder Faskes Sekunder - MRS
- Skrining - Evaluasi kondisi - iv line dan kateter syarat terpenuhi
Preeklampsia maternal (Gejala, - Inj SM sesuai - Rujuk SEGERA
- Aspirin dosis rendah VS, laboratorium prosedur
80 mg - Evaluasi kondisi - Anti HT Sekunder
- Kalsium 1g janin (USG, NST) Terminasi ≥ 34 - iv line dan kateter Sekunder
- Kontrol rutin, cek DV - ANC rutin di mgg - Inj SM sesuai - iv line dan kateter
a. uterina (sesuai Faskes Sekunder - < 34 minggu/ prosedur - Inj SM sesuai
fasilitas) perawatan - Oksigen, miringkan prosedur
konservatif  rawat kepala, spatel lidah - Anti HT
di sekunder*/rujuk - Anti HT - Diuretik bila edema
Faskes Sekunder tersier - Cegah kejang ulang, paru
Tetap PER cegah komplikasi - Rawat di sekunder*
Faskes Sekunder - Terminasi setelah /rujuk tersier
- Terminasi usia
Preeklampsia (-) stabil - Terminasi setelah
kehamilan 37
 Perawatan rutin stabil
minggu Rujuk Tersier

Rujuk Tersier

PENINGKATAN DERAJAT BERAT PENYAKIT


DETEKSI DINI PREEKLAMPSIA
DI FASKES PRIMER:

PERKUAT ASUHAN
ANTENATAL

ANC teratur dan berkualitas akan mampu mendeteksi


kemungkinan risiko
WHO
ANTENATAL
MODEL, 2016

Anda mungkin juga menyukai