Disusun oleh :
Salecha Gunansyah 1001100001
Noviana Selfiani 1001100016
Tanti Arma Atus 1001100018
Novita Andriani 1001100027
Nur Ali Azis Adetia 1001100035
Semester/Kelas : III/A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Mengembangkan Kemampuan Menulis di Sekolah Dasar”. Penulisan Makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan Membaca dan Menulis.
Penyusunan Makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Cicih Wiarsih, S.Pd. dan Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd. selaku dosen
pengampu kami,
2. Kedua Orang tua kami yang tercinta yang telah memberikan dukungan
hingga terselesaikannya makalah ini,
3. Rekan kelompok kami yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah
ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, dan
bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun dan bermafaat dari para
pembaca sangat penulis harapkan guna sempurnaannya makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .............................................................................................................4
D. Manfaat ............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................19
B. Saran ..............................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, melainkan melalui
proses belajar mengajar. Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan
sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan sejak sekolah
dasar. Untuk dapat menuliskan huruf sebagai lambang bunyi, siswa harus mulai berlatih
dari cara memegang alat tulis.
Siswa juga harus berlatih menggerakan tangan dengan memperhatikan apa yang
harus ditulis atau digambarkan. Siswa harus dilatih dalam dalam mengamati lambang
bunyi, memahami setiap huruf sebagai lambang bunyi tertentu sampai dapat
menuliskannya dengan benar. Agar proses pembelajaran menulis permulaan tersebut
dapat bermakna, maka pembalajarannya dilaksanakan setelah siswa mampu mengenal
huruf-huruf yang diajarkannya.
B. Rumusan Masalah
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD yang harus dilatihkan oleh guru kepada siswa. Untuk itu guru
harus dapat menganalisa dan mempertimbangkan serta memperhatikan kemampuan
siswa bai secara umum ataupun secara khusus. Seorang pendidik atau seorang guru
juga harus mengetahui langkah awal pelaksanaan dalam mengembangkan kemampuan
menulis siswa Sekolah Dasar.
Selain siswa dapat mencapai Kompetensi Dasar yang sudah ditentukan, guru juga
perlu menciptakan siswa yang memiliki kemampuan menulis baik di rumah maupun di
sekolah . Dan agar semuanya dapat tercapai seorang guru harus menerapkan Program
Sekolah menulis yang baik dan benar secara maksimal dalam rangka mengembangkan
kemampuan menulis siswa Sekolah Dasar.
C. Tujuan
4
b. Seorang pendidik dapat mengetahui langkah-langkah pelaksanakan dalam
mengembangkan kemampuan menulis kepada siswa Sekolah Dasar.
c. Seorang pendidik dapat menemukan cara atau solusi yang terbaik untuk membantu
peserta didik menjadi penulis yang lebih baik, baik di rumah maupun di sekolah.
d. Seorang pendidik dapat menerapkan Program Sekolah menulis yang baik dan benar.
D. Manfaat
a. Karena seorang pendidik mampu menganalisa kemampuan siswa secara umum maka
siswa Sekolah Dasar menerima perhatian yang lebih terhadap kemampuan menulis
dari masing-masing peserta didik.
b. Dengan seorang pendidik mengetahui langkah yang harus dilaksanakan maka peserta
didik akan mengalami perkembangan awal pada kemampuan menulisnya
c. Peserta didik menjadi penulis yang baik, baik di rumah maupun di sekolah
d. Dengan diterapkannya Program Sekolah menulis dengan baik dan benar maka siswa
mengalami kemajuan atau peningkatan pada kemampuan menulisnya
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pada umumnya para siswa kelas 1 memiliki sesuatu tang ingin ditulis di kertas.
Kegiatan menulis tampaknya mengalir dari hasil yang tanpa kualitas dan setelah draft
pertama ditulis, beberapa anak merasa cemas untuk memulainya kembali. Dalam masa
menulis biasanya bagi pemula menulis tiga atau empat cerita dan bukan
mengembangkan dan menyempurnakan cerita pertama.
6
d. Melemaskan tangan dengan cara menulis di udara
Beberapa anak kelas dua melanjutkan kegiatan dengan meyakinkan dan antusias
seperti yang dikerjakan dikelas satu. Mereka menghasilkan sebuah cerita yang
menjelaskan kehidupan mereka. Bagi anak-anak lain menulis merupakan aktivitas
yang menarik. Kesalah ejaan pada suatu kata dapat menyebabkan siswa melempar
kertas itu sebelum mencoba menuli lagi. Bahkan tanda salah kecil dapat
menyebabakan anak membuang kertas dan memulai lagi.
Pada tahap pratulis peran guru sebagai fasilitator dan motivator dalam kegiatan
belajar siswa dilakukan melalui aktivitas sebagai berikut :
7
d. Menjelaskan langkah menulis ,
Pada tahap pascatulis peran guru sebagai fasilitator dan motivator dengan
melakukan aktvitas sebagai berikut :
8
a. Pengenalan huruf
b. Latihan
1. Latihan memegang pensil dan duduk dengan sikap dan posisi yang benar.
Tangan kanan untuk menulis , tangan kiri untuk memegang buku tilis agar
tidak bergeser. Pensil diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk. Posisi
badan hendaknya tegak, dada tidak menempel pada meja, jarak antara
mata dengan buku kira-kira 25-30cm.
c. Mengeblat
d. Menyalin
9
e. Menatap
f. Menulis Indah
g. Dikte/Imlak
10
i. Menulis Nama
j. Mengarang Sederhanaan
a. Pengenalan
Pada tahap ini guru harus benar-benar memeperhatika huruf yang akan
dikenalkan kepada anak terutama pada huruf yang belum dikenalkan.
b. Menyalin
3) Menyalin dari huruf kecil ke huruf besar pada huruf awal diawal kalimat
11
indah/halus yang harus diperhatikan adalah bentuk, ukuran tebal tipis dan
kerapianya.
d. Dikte/Imlak
e. Menuliskan Nama
f. Mengarang Sederhana
12
Pembelajaran menulis di kelas tinggi berdasarkan kompetensi-kompetensi dapat
dilaksanakan diantaranya melalui beberapa teknik berikut.
Kegiatan menulis ini dilakukan dengan cara menyajikan teks bacaan, dan
siswa diminta untuk membuat karangan berdasarkan teks yang telah dibacanya.
Bentuk tugas yang harus dikerjakan siswa dapat berupa membuat
ringkasan/rangkuman/sinopsis, membuat resensi, atau membuat kritik.
Bentuk kegiatan menulis laporan ini dilakukan dengan cara meminta siswa
untuk membuat laporan kegiatan yang pernah dilakukan seperti melakukan
kegiatan wawancara, mengikuti khotbah jum’at, mengikuti seminar/diskusi,
mengikuti darmawisata, atau kegiatan perkemahan atau kegiatan penelitian
sederhana yang telah dilakukan.
Kegiatan menulis surat dilakukan dengan cara: siswa diminta untuk menulis
sebuah surat (surat resmi yang dapat berupa surat lamaran kerja, surat undangan
13
rapat: atau surat pribadi yang dapat berupa surat kepada orang tua atau kepada
teman)
6. Menulis
Kegiatan menulis yang didasarkan pada tema tertentu dilakukan dengan cara:
menyajikan sebuah atau beberapa topik dan siswa diminta untuk membuat suatu
karangan berdasarkan topik yang telah ditentukan.
E. Cara untuk Membantu Siswa Menjadi Penulis yang Lebih Baik di Rumah
Maupun di Sekolah
14
c. Jadilah seperti yang bermanfaat yang dapat Anda dalam membantu anak-
anak menulis
Berbicara melalui ide-ide mereka dengan mereka, membantu mereka
menemukan apa yang mereka ingin katakan. Ketika mereka meminta bantuan
dengan ejaan, tanda baca, dan penggunaan, pasokan bantuan itu. Peran Anda
yang paling efektif adalah bukan sebagai kritikus tetapi sebagai penolong.
Bersukacitalah dalam upaya, senang ide, dan menahan godaan untuk bersikap
kritis.
15
g. Pujilah usaha anak dalam menulis
Lupakan apa yang terjadi padamu di sekolah dan menolak kecenderungan
untuk fokus pada kesalahan ejaan, tanda baca, dan aspek mekanis lainnya
menulis. Tekankan keberhasilan anak. Untuk setiap kesalahan anak membuat,
ada puluhan hal-hal yang dia telah dilakukan dengan baik.
d. Cari tahu apakah anak-anak diberi menulis instruksi dan praktek dalam
menulis secara teratur
16
Menulis setiap hari adalah ideal, seminggu sekali tidak cukup sering. Jika
kelas terlalu besar di sekolah Anda, memahami bahwa tidak mungkin bagi guru
untuk memberikan sebanyak menulis praktik karena mereka atau Anda ingin.
Bersikeras pada kelas yang lebih kecil - tidak lebih dari 25 di sekolah dasar dan
tidak lebih dari empat kelas 25 untuk guru sekolah menengah Inggris.
g. Periksa untuk melihat apakah ada terus kontak dengan penulisan imajinatif
penulis terampil
Meskipun benar bahwa kita belajar menulis dengan menulis, kita juga
belajar untuk menulis dengan membaca. Karya-karya penulis berbakat harus
dipelajari tidak hanya untuk ide-ide tetapi juga untuk keterampilan menulis yang
terlibat. Sastra yang baik merupakan bagian penting dari setiap program menulis
yang efektif.
h. Bekerja melalui Anda PTA dan dewan sekolah Anda untuk membuat tulisan
sebagai prioritas tinggi.
Pelajari tentang menulis dan cara anak-anak belajar menulis. Mendorong
siswa yang baik publikasi menulis di koran sekolah, jurnal sastra, koran lokal, dan
majalah. Biarkan semua orang tahu bahwa hal-hal menulis untuk Anda.
Dengan menjadi peserta aktif dalam pendidikan anak Anda sebagai penulis, Anda
akan melayani tidak hanya anak tetapi anak-anak dan pemuda lainnya juga. Anda
memiliki peran penting untuk bermain, dan kami mendorong keterlibatan Anda.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
harus dapat memberikan motivasi agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran
menulis. Sedangkan kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah,
melainkan melalui proses belajar mengajar. Menulis merupakan kegiatan yang
sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara
berkesinambungan sejak sekolah dasar. Agar proses pembelajaran menulis permulaan
tersebut dapat bermakna, maka pembalajarannya dilaksanakan setelah siswa mampu
mengenal huruf-huruf yang diajarkannya.
B. Saran
Dengan keadaan seperti di atas tidak ada lagi suasana yang menyenangkan,
siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya sesuai
dengan kompetensi yang dimilikinya.
19
Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya keterampilan menulis kurang bergairah sehingga siswa tidak terampil
menggunakan kemampuannya dalam mengikuti pembelajaran menulis. Hal itu perlu
diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Tatat. dkk. (2006) . Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah edisi
ke satu . Bandung : UPI PRESS
20
Resmini, Novi . dkk. (2006 ) . Kemampuan Membaca dan menulis di SD edisi ke satu .
Bandung : UPI PRESS
Indihadi, Dian . dkk . (2006) . Pembinaan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua edisi
ke satu . Bandung : UPI PRESS
http://translate.google.com/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.ncte.org/positions/statements/howtohelpenglish
Widodo, Rahma Dwi. (2009). Pendalaman Materi Menulis di SD. [Online]. Tersedia:
http://wywld.wordpress.com/2009/10/26/pendalaman-materi-menulis-di-SD/
[26/10/2011]
http://episentrum.com/search/mengembangkan%20kemampuan%20menulis%20SD
http://blog.tp.ac.id/meningkatkan-kemampuan-menulis-jurnal-pribadi-dengan-strategi
pemodelan
http://www.unesa.ac.id/bank/jurnal/Peningkatan_kemampuan_Membaca_dan_Menulis_Pe
rmulaan_Melalui_Pembelajaran_Konstruktivisme.pdf
21