Resume ODS
Profesi KMB
Nama Mahasiswa :
Hanny Trihidayani
Kasus/Diagnosa Medis:
Afakia OD
KOREKSI I KOREKSI II
(…………………………………………………………) (………………………..……...………………………….)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN SERANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Jl. Raya Cilegon KM 06 PelamunanKramatwatuSerangBantenTlp/Fax.0254.232729
Pengkajian Pre-Oprasi
Pada tanggal 13 Agustusr 2019 pasien datang ke poli mata dengan keluhan penglihatan
buram,setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menganjurkan pasien untuk melakukan
tindakan operasi. sebelum operasi pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium diantaranya adalah pemeriksaan H2TL, gula darah sewaktu, HBs Ag,
pemeriksaan visus dan biometri. Setelah di periksa LAB pasien dikonsulkan ke poli
jantung untuk memeriksa keadaan jantungnya, pasien melakukan pemeriksaan EKG
dengan hasil keadaan jantung baik dan di izinkan untuk oprasi oleh dokter spesialis
jantung. Setelah melawati beberapa pemeriksaan, akhirnya pasien diinstruksikan oleh
dokter untuk operasi di ODS mata pada tanggal 21 Agustus 2019 dan Pada saat dikaji
tanggal 21 Agustus jam 11.30 WIB kesadaran pasien composmentis, TD: 140/90
mmHg, Nadi :84x/menit, RR: 20x/menit, S: 37,00C.
Keluhan utama
Pasien mengatakan penglihatan buram dan seperti berkabut pada mata kanan
2. Pemeriksaan Fisik (Tanda vital, status nutrisi, status respirasi, status kardiovaskuler,
fungsi hepar dan ginjal, spesifik penyakit)
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 97 X/menit, RR: 23 x/menit, S : 36,2 C.
System penglihatan, mata tampak simetris, terlihat warna keabu-abuan seperti kabut kedua
mata, konjungtiva ananemis, seklera anikterik, ketika diberi rangsang cahaya pupil miosis
dengan latar belakang warna putih keruh.lapang pandang normal dalam 90o,
Sistem Cardiovaskuler, warna kulit tidak pucat, konjungtiva ananemis, tidak ada
peningkatan JVP, tidak ada pulsasi apeks jantung, auskultasi jantung reguler S1 & S2.
perkusi jantung dullnes ICS 2-5. Saat dipalpasi CRT <2 detik, akral hangat, tidak ada edema.
Sistem pernafasan, irama reguler, RR: 23x/menit. bentuk dada simetris, pergerakan dada
simetris, tidak ada retaksi dada. pengembangan dada kanan dan kiri simetris, vermitus vokal
sama antara kanan dan kiri. perkusi suara paru resonan pada paru kanan dan kiri, suara paru
vesikuler pada semua lapang paru.
b. Pemeriksaan Penunjang
Biometri
2. 21-08- Biometri OD : 118.40 OS: 118.40 Nilai tengah
2019 Axial= 23,36 Axial, 23,48 OD : 19,50.
19.00-0,27 18.50- OS 19,00
19.50-0.03 0.23
20.00-.0.53 19.00-
0.17
19.50-
0.57
Visus
3 21-08- Visus OD 4/60- 275- OS 2/60-
2019 100x80 6/30. 2.50x75x80
6/75. Dan
TIO OD 17.,
OS 20,6.
4. Persiapan Operasi (Sudah dilakukan atau belum, isi strip pada kedua kolom jika
aspek persiapan tidak sesuai atau tidak dibutuhkan dalam tindakan operasi yang
akan dijalani )
No Aspek Persiapan Ya Tidak
1 Puasa
2 Pengosongan kolon
3 Hygiene
4 Pencukuran daerah operasi
5 Pengosongan kandung kemih
6 Pemasangan Infus
7 Pemasangan NGT
8 Persiapan darah
9 Pemeriksaan EKG, lab, thorax foto
10 SIO (Surat ijin Operasi)/informed Concern
SIA (Surat ijin Anastesi)
11 Persiapan IOL OD (19.50)
12 Mengganti baju operasi
13 Memeriksa tanda – tanda vital
14 Merendam kaki dalam larutan clorin 1:9
15 Marking mata yang akan dioprasi dengan plester putih
dengan cara menempelkannya diatas alis
16 Memberikan tetes mata sebanyak 3x/15 jam dengan obat
efrisel, concort dan midriatil agar pupil melebar
Pre-operatif Teaching:
13 Latihan nafas dalam dan batuk
14 Mobilisasi dini
15 Leg exercise
Implementasi Evaluasi
1. Memonitor penglihatan mata S:-
pasien O:
R/ pasien masih dapat pasien masih dapat membedakan
membedakan warna yang warna yang ditunjukan oleh
ditunjukan oleh pemeriksa pemeriksa
inspeksi terdapat kekeruhan
2. Memonitor kelainan tanda dan pada lensa mata anterior
gejala penglihatan
R/ inspeksi terdapat kekeruhan A : Kerusakan sensori persepsi
pada lensa mata anterior penglihatan belum teratasi
2. Persiapan pasien :
Pasien dibawa ke ruang oprasi di posisikan supin/terlentang, beri pasien semangat
dan ajak berdoa sebelum dilakukannya oprasi.
4. ProsedurAnestesi :
Melakukan anastesi topical dengan cara meneteskan obat tetes pantocain ke mata
klien. Dan melakukan anestesi blok dengan pemberian obat lidocain.
P : intervensi dilanjutkan
7. Deskripsi Post-OP
Perawatan di Recovery Room
Pasien masuk ke recovery room pukul 12.00. pasien mengatakan sudah tenang karena
oprasinya bejalan lancar. Pada pengkajian kognitif didapatkan data pasien mengatakan
baru pertama kali melakukan operasi dan belum pernah mendapatkan informasi
perawatan post operasi mata, kemudian pasien dilakukan pemeriksaan fisik. Berdasarkan
hasil pemeriksaan terbukti bahwa pasien tidak ada tanda – tanda alergi setelah post
operasi seperti pada sistem kardiovaskuler pasien tidak merasakan jantung nya berdebar
– debar, TD 130/80 mmHg, nadi 83 x/menit konjungtiva ananemis. Pada sistem
pernafasan pengembangan dada simetris, pasien tidak sesak napas, respirasi 20x/menit,
tidak ada suara tambahan di paru-paru. Pada sistem integumen tidak terdapat kemerahan
pada kulit, tidak gatal – gatal, dan tidak merasakan panas pada daerah operasi. Pada sistem
pencernaan pasien tidak mual dan muntah. Membuka gaun oprasi serta menyimpannya di
tempat linen kotor. Membuka nurse cap dan membuangnya ditempat sampah yang telah
disediakan. Mempersilakan pasien duduk dan memanggil keuarga untuk dijelaskan terkait
penyakit yang dialami serta. Selain itu diberikan juga penjelasan terkait perawatan
sesudah oprasi katarak. Memberitahu tentang kontrol ulang kembali ke poli mata satu
hari setelah pembedahan (22 Agustus 2019) dengan membawa obat tetes yang diberikan.
selanjutnya menjelaskan obat yang harus diminum oleh pasien.
Jenis Obat Dosis
Oral
Ranitidine 2x sehari 1 tablet (150 mg)
Mefenamat acid 3x sehari 1 tablet (500 mg)
Mhetilpredinson 3x sehari 4 tablet (4 mg)
Cifrofloxacin 2x sehari 1 tablet (500 mg)
Analisa data
Mengetahui,
Ka.Ruang/ CI Mahasiswa ,