OLEH
KELAS : A
JURUSAN AKUNTANSI
2020
LINGKUNGAN GLOBAL
A. GLOBALISASI
Globalisasi mengacu pada pada strategi untuk mengejar peluang di mana pun di dunia
yang memungkinkan suatu perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi bisnisnya di negara
tempatnya beroprasi. Suatu perusahaan dengan penjualan global mungkin memiliki aktivitas
mendesain perangkat lunak yang bernilai tinggi di Irllandia, sedangkan perusahaan tersebut
mencapai biaya produksi terendah melalui pengalihdayaan kegiatan produksi ke India.
Terdapat dua teori utama terkait pengenalan suatu produk secara global yaitu :
1. Standarisasi merupakan penggunaan produk, jasa, dan pesan yang umum di seluruh
pasar di dunia untuk menciptakan citra produk yang kuat.
Standarisasi berjalan dengan baik pada tahun 1990an, saat produsen merek global
mengalami penurunan pangsa pasarnya karena pelanggan merasa lebih cocok
denganproduk lokal yang mencerminkan identitas budayanya. Perubahan prilaku
pelanggan merupakan awal evolusi strategi internasional.
Standarisasi perlahan digantikan oleh sistem adaptasi lokal yang merupakan pencipta
produk dan jasa yang dimodifikasi dan pengguna suatu pesan yang diciptakan sendiri
guna mencapai permintaan populasi lokal.
Evolusi dari suatu perusahaaan gobal yang sering kali diikuti oleh kemajuan dari tingkatan
strategi yang terlibat :
-Tingkat Pertama : Sering kali diikuti oleh aktivitas ekspor-impor, memiliki dampak
minimal terhadap orientasi manajemen saat ini atau terhadap lini produkyang sudah
ada.
Tingkat Kedua : Dapat melibatkan lisensi asing dan transfer teknologi, membutuhkan
sedikit perubahan dalam manajemen atau operasi.
-Tingkat Ketiga : Ditandai oleh investasi langsung dalam operasi diluar negeri,
termasuk pendirian pabrik manufakturing.
Tingkatan strategi yang paling terlibat ditandai oleh peningkatan substansial dalam investasi
asing, di mana aset asing merupakan porsi yang paling signifikan dari total aset. Pada
tingkatan ini, perusahaan tersebut mulai muncul sebagai perusahaan global dengan
pendekatan global terhadap produksi, penjulan, keuangan, dan pengendalian.
Keunggulan teknologi yang pernah di alami oleh AS telah turun secara derastis
selama 30 tahun terakhir.Pada akhir 1950an, leebih dari 80% inovasi teknologi utama dunia
pertama kali di perkenalkan di AS. Akan tetapi, AS telah memperoleh kembali sebagian dari
keunggulan teknologinya yang hilang. Melalui globalisasi, perushaan-perusahaan AS sering
kali dapat memperoleh manfaat dari industri dan teknologi yang dikembangkan diluar negeri.
Bahkan, perusahaan jasa yang relatif kecil yang memiliki keunggulan kompetitif khusus
dapat memanfaatkan operasi yang besar di luar negeri.
1. Orientasi Etnosentris
Ketika nilai dan prioritas dari organisasi induk mengarahkan pengambilan keputusan
strategi dari seluruh operasi internasionalnya.
2. Orientasi Polisentris
Ketika budaya dari negara di mana suatu strategi adalah untuk diimplementsikan yang
diperbolehkan untuk mendominasi proses pengembilan keputusan internasional
perusahaan.
3. Orientasi regiosentris
4. Orientasi geosentris
Ketika suatu perusahaan internasional mengadopsi sebuah sistem pendekatan untuk
membuat keputusan strategis yang menekankan pada integrasi global.
Orientasi Perusahaan
Etnosentris Polisentris Regiosentris Geosentris
Misi Profitabilitas Penerimaan Profitabilitas Sama dnegan
(kelangsungan publik dan penerimaan regiosentris
usaha) (legitimasi) publik
(kelangsungan
usaha dan
legitimasi)
Tata kelola Dari atas ke Dari bawah ke Dinegosiasikan Dinegosiasi
bawah atas (setiap anak bersama antara bersama di
perusahaan kantor regional seluruh
menetapka an anak-anak tingkatan
sendiri tujuan perusahaannya perusahaan
lokal)
Strategi Integrasi global Daya tanggap Integrasi Integrasi
tingkat nasional regional dan regional dan
daya tanggap daya tanggap
nasional tingkat nasional
Struktur Hierarki divisi Hierarki divisi Organisasi Sebuah jaringan
produk area, dengan produk dan organisasi
otonomi unit- regional diikat (termasuk
unit nasional melalui sebuah beberapa
matriks kompetitor)
Budaya Negara asal Negara tuan Regionl Global
rumah
Teknologi Produksi massal Instalasi Manufakturing Manufaktur
produksi fleksibel yang fleksibel
Pemasaran Pengembangan Pengembangan Standarisasi Produk global
produk produk lokal dalam suatu dengan variasi
ditentukan berdasarkan wilayah, namun lokal
berdasarkan pada kebutuhan tidak
pada kebutuhan setempat antarwilayah
negara asal
Pendanaan Repatriasi laba Laba ditahan Reditribusi Redistribusi
ke negara asal dinegara tuan dalam suatu secara global
rumah wilayah
Kebijakan Orang-orang Orag-orang Orang-orang Pengembangan
Personalia dari negara asal lokal regional dan penempatan
dikembangkan dikembangkan dikembangkan karyawan secara
untuk untuk untuk global
menduduki menduduki menduduki
posisi-posisi inti posisi-posisi inti posisi-posisi
dunia di negara dimanapun di
mereka sendiri wilayah tersebut
TAMPILAN 5.4
E. AWAL GLOBALISASI
Penilainan eksternal dan internal dilakukan sebelum suatu perusahaan memasuki pasar
global.
Faktor melekat yang memperumit banyak perusahaan global adalah bahwa kebijakan
keuangannya biasanya dirancang untuk meraih sasaran induk perusahaan dan tidak begitu
memperhatikan sasaran dari negara tuan rumah. Bias ini menimbukan konflik antara berbagai
bagian dari perusahaan global tersebut, antara perusahaan secara keseluruhan dengan negara
asal dan negara tuan rumah, dan antara negara asal dengan negara tuan rumah itu sendiri.
Konflik diperkuat dengan digunakannya berbagai skenario untuk memindahkan laba dari satu
negara ke negara lain guna menghindari pajak, meninimalkan risiko , atau untuk mencapai
tujuan-tujuan lain.
Contoh dari kebutuhan akan koordinasi dala usaha-usaha global dan bukti bahwa perusahaan
dapat berhasil merencanakan kolaborsi global ( misalnya melalui rasionalisasi produk)
adaalah Ford Escort ( Eropa), mobil terlaris di dunia, dengan jaringan manufakturing
komponen yang terdiriatas pabrik-pabrik di 15 negara.
2. Industri Global
Adalah suatu industri di mana persaingan melintasi batas negara.
Perencanaan manajemen strategis harus menjadi global paling tidak karena
enam alasan berikut :
Lingkungan tugas manajemen global yang semakin luas.
Globalisasi perusahaan yang semakin meningkat.
Ledakan informasi.
Persaingan global yang semakin meningkat.
Perkembangan teknologi yang pesat.
Perencanaan manajemen strategis menumbuhkan kepercayaan diri
pada manajemen.
Waralaba
Warlaba merupakan suatu bentuk khusus lisensi, yang memberikan hak kepada
terwaralaba untuk menjual produk atau jasa yang sudah terkenal, dengan
menggunakan merek atau nama dagang, prosedur yang telah dikembangkan secara
hati-hati, dan strategi pemasaran perusahaan induk. Sebagai imbalannya, terwaralaba
membayarkan komisi kepada perusahaan induk, yang umumnya di dasarkan pada
volume penjualan pewaralaba di area pasar yang sudah ditetukan. Waralaba
dioperasikan oleh investor lokal yang harus menaati kebijakan ketat dari induk
perusahaan.
Ventura Bersama
Ketika semakin matang, kebanyakan strategi multinasional dari perusahaan-
perusahaan AS akan mencakup suatu ventura bersama dengan perusahaan di negara
sasaran. AT&T megambil pilihan ini dalam strateginya untuk memproduksi PC
sendiri dengan bergabung dalam beberapa ventura bersama produsen-produsen Eropa
guna memperoleh teknologi yang diperlukan dan memosisikan dirinya untuk
ekspansi di Eropa. Karena JV diawali dengan penggabungan modal, peralatan
produksi atau pemasaran, paten, merek dagang, atau keahlian manajemen yang
disepakati bersama, ventura bersama menawarkan hubungan kerja sama yang relatif
lebih permanen dibandingkan ekspor atau kontrak manufakturing.
Sebagai contoh, Siemens, perusahaan elektronik Jerman, memiliki beragam
aliansi strategis di seluruh Eropa guna berbagi teknologi serta pengembangan
penelitian. Selama bertahun-tahun, Siemens tumbuh melalui akuisisi, tetapi saat ini,
untuk mendukung tujuan ekspansi horizontalnya, Siemens terlibat dalam vetura
bersama dengan perusahaan-perusahaan, seperti Groupe Bull dari Prancis,
International Computers dari Inggris, General Electric Company dari Inggris, IBM,
Intell, Philips, dan Rolm. Contoh lainnya adalah Airbus Industries, yang
memproduksi pesawat penumpang besar untuk pasar dunia sebagai hasil langsung
dari JV antara beberapa perusahaan di Inggris, Prancis, Spanyol, dan Jerman.
Menurut David ( 2009, p176 ) semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan
dalam berbagai bidang fungsional bisnis. Analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan
ancaman tidak cukup untuk memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Analisis
lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan dan akuntansi,
pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional.
Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan
strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki
kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan
menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Sedangkan menurut Pearce dan
Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis lingkungan internal adalah pengertian mengenai
pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal.
Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan.Kekuatan atau keunggulan perusahaan itu meliputi keunggulan pemasaran,
keunggulan sumberdaya manusia, keunggulan kuangan, keunggulan operasi dan keunggulan
organisasi dan manajemen.
a. Finansial Leverage
Bauran dana jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari luar harus
sesuai dengan tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Konsep financail leverage
(rasio total hutang terhadap total aktiva) sangat berguna dalam menguraikan
penggunaan hutang untuk meningkatkan laba yang tersedia bagi pemegang saham.
b. Capital Budgeting
Capital budgeting merupakan analisis dan membuat peringkat investasi-
investasi ditinjau dari sudut pandang pengeluaran tambahan yang dibutuhkan dan
penerimaan tambahan yang dihasilkan. Sebuah bagian keuangan yang baik akan dapat
menyiapkan capital budgent dan membuat peringkat investasi berdasarkan kriteria
penerimaan atau hurdle rate (sebagai contoh, waktu yang diperlukan untuk menerima
hasil investasi (payback investment), tingkat pengembalian (rate of return), atau
periode untuk mencapai titik impas (break even point) yang berguna sebagai strategi
pengambilan keputusan.
Research & Development (R&D), berdasarkan definisi dari Organization for
Economic Cooperation dan Development (OECD) adalah “pekerjaan kreatif yang dilakukan
secara sistematik dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan
manusia, budaya dan masyarakat, serta menggunakan pengetahuan ini untuk inovasi baru”
Keunggulan dari R&D adalah karena riset yang kuat, menjadikan produk dan layanan
yang diberikan merupakan persis yang dibutuhkan oleh pelanggan. Riset yang kuat juga
memungkinkan perusahaan punya teknologi yang mumpuni dalam memproduksi produk
yang superior di industri.
Tugas manajer, karena itu meliputi (1) memilih salah satu di antara berbagai alternatif
teknologi baru yang akan dipakai oleh perusahaan, (2) mengembangkan penerapan teknologi
baru ke dalam produk dan proses produksi, (3) menyebarluaskan sumber daya- sumber daya
yang aada sehingga teknologi baru itu dapat dilaksanakan.
Namun, R&D bukan hanya sekedar berusaha mengembangkan produk yang superior
semata, melainkan juga riset dan mengembangkan pasar dan teknik pemasaran baru.
Contohnya tahun 80-an, dulu raksasa seperti IBM, Apple, HP dan Compaq memimpin pasar.
Dari mereka, semuanya menghabiskan miliaran dollar untuk menghasilkan produk superior
dan teknik produksi canggih. Namun, kemudian industri PC dikalahkan oleh Dell, yang
menawarkan metode pemasaran yang sangat berbeda, yakni direct selling dimana Dell
langsung menjual ke rumah dan datang ke rumah atau kantor untuk memperbaiki PC yang
rusak. Jadi, intinya tidak hanya riset dan pengembangan produk melulu yang harus
diperhatikan, melainkan juga riset mengenai peluang pasar, teknik pemasaran, dan
sebagainya.
Spesifik
Selaras dengan Strategi Bisnis
R&D Termasuk dalam Strategic Planning
Strategi R&D yang Komprehensif
Strategi Cukup Sederhana dan Mudah Dimengerti
Salah satu sasaran penting dari analisis rincian operasional ialah agar para pengambil
keputusan stratejik dalam perusahaan semakin mengenali kekuatan dan kelemahan
perusahaan tersebut. Di samping itu, melalui analisis rincian operasional, berakibat pada
“nilai tambah” bagi perusahaan.
Secara umum, proses pemanufakturan dapat bersifat terputus-putus (intermitten) atau
berkelanjutan. Dalam sistem intermitten (terputus-putus)/job shop, para pekerja biasanya
memproses satu item secara berurutan, tetapi macam pekerjaan dan urutan proses bervariasi
sesuai dengan itemnya. Di setiap lokasi, tugas-tugas akan menentukan rincian proses dan
waktu yang dibutuhkan.
Sementara itu, pada sistem berkelanjutan (continuous system), merupakan proses
yang disusun berurutan sehingga produk-produk dapat di rakit dan di proses dengan
berkelanjutan. Sebagai contoh sebuah rangkaian proses produksi mobil.
Kerangka kerja konseptual yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar
adalah kurva pengalaman (yang semula dikenal dengan learning curve atau kurva
pembelajaran). Sebagaimana diaplikasikan pada bidang pemanufakturan, kurva pengalaman
menyatakan bahwa biaya produksi per unit akan turun dengan jumlah tertentu dalam bentuk
persentase (biasanya 20% sampai 30%), setiap kali akumulasi volume produksi total berlipat
ganda. Tingginya jumlah unit terjual dan pangsa pasar, sebagai hasilnya, harus berakibat
dalam bentuk laba yang tinggi pula, didasarkan pada biaya per unit yang rendah.
Analisis rantai nilai (value chain analysis – VCA) mengacu pada proses dimana suatu
perusahaan menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisasional dari pembelian
bahan mentah sampai produksi dan pemasaran tersebut. VCA bertujuan untuk
mengidentifikasi di mana advantage atau disadvantage biaya rendah yang ada di sepanjang
rantai nilai. Penilaian substansial kiranya dibutuhkan dalam melakukan VCA karena hal-hal
yang berbeda dalam rantai nilai bisa berdampak secara positif atau negatif terhadap hal yang
lain, sehingga terdapat keterkaitan yang kompleks.
Terlepas dari kompleksitas VCAA, prosedur analisis ini dapat dilakukan dengan
menerapkan prosedur sebagai berikut :
a. Proses operasi suatu perusahaan dibagi ke dalam berbagai aktivitas atau proses bisnis
yang spesifik.
b. Analisis berusaha untuk mengenakan biaya pada setiap aktivitas dan biaya tersebut
bisa dalam bentu waktu dan uang.
c. Analis mengubah data biaya itu menjadi informasi yang mungkin menghasilkan
keunggulan atau kelemahan kompetitif.
Sebuah sumber daya adalah aset, kompetensi, proses, keterampilan, atau pengetahuan
yang dikendalikan oleh perusahaan. Sumber daya meliputi pengetahuan tentang konsep
analisis dan teknik prosedural umum untuk masing-masing daerah serta kemampuan orang-
orang di daerah masing-masing untuk menggunakannya secara efektif. Jika digunakan
dengan benar, sumber daya ini berfungsi sebagai kekuatan untuk kegiatan nilai tambah dan
mendukung keputusan strategis.
Tugas utama manajer SDM adalah meningkatkan kesesuaian antara individu dengan
pekerjaan-pekerjaan yang ada. Strategi yang terbaik sekalipun menjadi tidak berarti apabila
manusia yang dipekerjakannya tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk melakukan
tugas-tugas tersebut atau apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak dapat dirancang untuk
mengakomodasi pekerja yang ada.
Cara termudah untuk memulai analisa mengenai rantai nilai perusahaan adalah
dengan secara hati-hati menguji area fungsional tradisional yang dimiliki sebagai potensi
dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Terdapat lima langkah dalam upaya dalam
mengelola sumberdaya dalam strategi bersaing:
Budaya perusahaan adalah sekumpulan keyakinan, harapan, dan nilai yang dipelajari
dan dibagikan oleh anggota organisasi dan disampaikan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Budaya perusahaan mencerminkan nilai-nilai pendiri perusahaan dan misi
perusahaan tersebut.
Budaya organisasi adalah sistem pengertian yang diterima secara bersamaan. Katakterisstik
utamanya adalah inisiatif individual, toleransi terhadap risiko, arah (direction), integrasi,
dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, tolaransi terhadap konflik, dan
pola-pola komunikasi (Robbins, 1994).
Sistem informasi menurut Davis & Olson (1987), adalah suatu sistem mesin/orang
yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi ( Eko Nugroho, 1994).
a. External Factor Evaluation (EFE) matrix dan Internal Factor Evaluation (IFE) matrix.
(SWOT Analysis).
b. Environment Scanning, ada 3 bentuk utama :
1. Irregular Scanning Systems : system ini digunakan jika terjadi krisis lingkungan
dimana focus utamanya ditujukan pada hal-hal yang sudah terjadi. Ditekankan
untuk mengatasi krisis jangka pendek.
2. Regular Scanning Systems : Sistem ini menjalankan analisa regular atas
lingkungan yang signifikan. Biasanya analisis ini terjadwal per semester dalam
suatu review.
3. Continuous Scanning Systems : Sistem ini secara konstan memonitor komponen
lingkungan.
c. Environmental Forecasting : teknik ini merupakan proses penentuan kondisi-kondisi
apa yang mungkin muncul dalam lingkungan organisasi pada masa yang akan datang.
Matriks TOWS/SWOT
Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan
matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat
tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah: Strategi SO (Strength-
Opportunity), Strategi WO (Weakness-Opportunity), Strategi ST (Strength-Threat),
dan Strategi WT (Weakness-Threat).
Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini,
menentukan key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan
bagian yang sulit sehingga dibutuhkan judgment yang baik. Sementara itu, tidak ada
satu pun matching tool yang dianggap paling baik.
Internal Factors Strategic – (IFAS).
Internal Factor Evaluation (IFE Matrix) merupakan langkah terakhir dalam
melaksanakan audit manajemen strategis internal. IFE Matrix menyediakan informasi
penting bagi perumusan strategi. Alat perumusan strategi ini meringkas dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan
juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara
area tersebut.
Virtual teams adalah sekelompok pekerja yang menyebar secara geografi dan atau organisasi
di mana disatukan dengan menggunakan kombinasi teknologi informasi dan telekomunikasi
untuk mencapai tugas organisasi. Penggunaan vertual team untuk menggantikan kelompok
kerja yang tatap muka digerakan oleh 5 (lima) kecenderungan :
1. Struktur organisasi yang lebih flat dengan kebutuhan koordinasi antar fungsi yang
meningkat
2. Perubahan lingkungan bergejolak yang tidak menentu membutuhkan lebih banyak
kerjasama inter organisasi
3. Peningkatan partisipasi dan otonomi pekerja dalam pembuatan keputusan
4. Permintaan pengetahuan yang lebih tinggi dalam bidang jasa,
5. Peningkatan globalisasi dalam perdagangan dan aktivitas perusahaan.
STRATEGI BISNIS
A. Strategi Bisnis
Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu perusahaan untuk
dapat bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan memiliki sasaran jangka
panjang, menengah, dan jangka pendek :
a. Jangka Panjang
Sasaran ini berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya lima tahun
atau lebih.
b. Sasaran jangka menengah
Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki
sasaran jangka menengah di beberapa bidang.
c. Sasaran Jangka Pendek
Ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa bidang
yang berbeda. Meningkatkan penjualan 2 persen tahun ini, memotong biaya sampai 1 persen
pada kuartal berikutnya, dan mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sampai 4 persen
selama enam bulan berikutnya, semuanya adalah sasaran jangka pendek.
Perumusan Strategi
Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek peraktis dalam menetapkan sasaran,
memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya strategi cenderung memiliki cakupan
yang lebih luas. Strategi bisnis membuat garis besar mengenai cara bisnis dalam mencapai
tujuannya dan memuat tanggapan organisasi terhadap tantangan dan kebutuhan baru. Strategi
yang diru,uskan dengan baik sangat penting bagi keberhasilan suatu bisnis.
Perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar yaitu :
1. Mentapkan sasaran srategis
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari
pernyataan misi perusahaan.
2. Analisis SWOT
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh proses yang disebut
analisis SWOT. Proses ini mencakup penilaian kekuatan (strength), dan kelemahan
(weakness) organisasi serta peluang (opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan.
3. Mencocokkan Organisasi dan Lingkungannya
a. Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala
ancaman dan peluang. Perubaan selera konsumen dan perlawanan usaha pencaplokkan oleh
perusahaan pesaing merupakan ancaman, seperti itu juga peraturan pemerintah yang baru.
Ancaman yang lebih penting adalah produk dan kompetitor baru. Sementara itu peluang
mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk diperluas, dikembangkan, atau dimanfaatkan
perusahaan dengan kekuatan yang ada.
b. Menyesuaikan Orrganisasi dan Lingkungannya
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan
peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian
adalah jantung dari perumusan strategi.
Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan apakah suatu perusahaan biasanya
mengambil resiko atau berperilaku lebih konservatif.
Hierarki Perencanaan
Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan yaitu strategis, taktis, dan operasional.
a. Rencana Strategis
Rencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas
perusahaan, dan tahap-tahap yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis.
b. Rencana Taktis
Rencanan jangka pendek yang berhubungan dengan penerapan aspek spesifik dari
rencana strategis perusahaan.
c. Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau
bulanan.
b. Strategi Promosi
Ketika tujuan pemasaran sudah jelas, perusahaan harus mengembangkan strategi
promosi untuk mencapainya. Terdapat dua jenis strategi promosi :
1. Strategi Tarik (Pull Strategy)
Dirancang untuk pelanggan yang akan meminta produk langsung dari pengecer.
contoh : suatu iklan pakaian yang ada di media cetak (majalah) yang menarik minat
konsumen sehingga mendorong mereka untuk membelinya. Selanjutnya konsumen mencari
produk tersebut ke distributor dan distributor akan membelinya dari produsen.
2. Strategi Dorong (Push Strategy)
Perusahaan memasarkan produknya kepada penjual grosir dan pengecer untuk
memasarkan produk ke konsumen atau konsumen akhir.
contoh : Perusahaan memberikan motivasi berupa penghargaan atau reward kepada
distributornya agar mereka melakukan lebih banyak penjualan dan pada akhirnya akan
meningkatkan jumlah pelanggan.
Selain menggunakan kedua jenis strategi promosi tersebut, terdapat beberapa strategi
yang dapat dikembangkan, yaitu
1. Biaya produksi rendah (Low Cost Production)
Ini adalah cara untuk mengefisiensi produksi yaitu, dengan biaya yang cukup rendah, dapat
menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kualitas yang baik (Better Quality)
Meningkatkan standar mutu produksinya agar konsumen lebih percaya pada produk yang kita
miliki, seperti ISO dan SNI.
3. Diferensiasi Produk (Product Diferentiation)
Penciptaan produk atau citra produk yang berbeda dibandingkan produk pesaing dalam
rangka menarik konsumen.
1. Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan
perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan.
Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk
melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan.Untuk itu setiap pengusaha harus
mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen melalui penelitian pasar agar dapat
mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam menciptakan produk.
2. Price (harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen
merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan
dalam merebut konsumen.
Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati
dalam memperhatikan potensi pasar.Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan
agar harga yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
3. Place (distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi
kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana saja
dibutuhkan.
Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan barang-barang
atau jasa.Secara efisien dari produsen ke konsumen, maka diperlukan adanya kegiatan
penyaluran (distribusi) sebagai mata rantai yang harus dilalui oleh barang-barang dari
produsen ke konsumen pada waktu dan jumlah yang tepat.
Barang yang dihasilkan oleh para produsen biasanya tidak secara langsung mereka
menjualnya kepada konsumen, tetapi biasanya mereka melalui suatu perantara agar produk
yang dihasilkan dapat dengan mudah sampai ke tangan konsumen.
4. Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi dan
mempengaruhi serta menarik konsumen sicara lansung terhadap produk yang dihasilkan.
Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta
memperkenalkan barang-barang baru yang diproduksi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pengembangan bisnis tidak hanya dilakukan
didalam suatu wilayah atau negara saja, tetapi juga telah meluas menjadi bisnis
internasional dan membuat keadaan semakin kompetitif. Keadaaan demikian menuntut
perusahaan yang menjalankan bisnis internasional memutar otak untuk menemukan strategi
yang menempatkan mereka diposisi yang lebih depan dibandingkan yang lain. Strategi disini
dapat dipahami sebagai seperangkat rencana yang ditentukan oleh perusahaan tidak lain agar
perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan mereka (Wild, 2008:302). Jika kita amati arti dari
strategi ini, maka satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah adanya tujuan yang jelas,
karena tanpa tujuan yang jelas maka tidak ada arah yang pasti pula kemana rencana-rencana
tersebut diarahkan. Mengingat pentingnya unsur tujuan dalam perumusan strategi, maka
identifikasi tujuan inilah yang menjadi langkah pertama dalam penetapan strategi.
DAFTAR PUSTAKA
C.R.Wasson. 1978. Dynamic Competitive Strategi adan Product Life Cycle, Edisi Ketiga
(Austin, Tex : Austin Press,).
Eko Nugroho. 1994. Peran Sistem Informasi Dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing.
KELOLA. No.6/III/Mei 1994.