Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“FILSAFAT PATRISTIK ABAD PERTENGAHAN EROPA”


Di Susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Lastaria M.pd

Di Susun Oleh :
1. NORLALILI : 18.42.020273

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
KAMPUS II KASONGAN
NOVEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul ‘’
FILSAFAT PATRISTIK ABAD PERTENGAHAN EROPA ‘’ yang mana makalah ini
disusun bertujuan untuk memenuhi tugas dan memberikan informasiserta
pengetahuan tambahan bagi para pembaca.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam


penyajian data makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat
saya harapkan dari pembaca dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun
akan saya perhatikan danpertimbangkan guna perbaikkan dimasa
mendatang.

Demikian makalah ini saya susun , apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan,saya mohon maaf sebesar-
besarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENG ANTAR ii
DAFTAR ISI .......................................................
BAB I PEND AHULUAN
1.1 Latar B elakang 2
1.2 Rumu san masalah 2
1.3 Tujua n 2
BAB 5 PEMBAHASAN
A. Filsafat Patristik Abad Pertengahan E
ropa
B. J ustinus Martir ......................................................
C. Clement ......................................................
D. Origen .......................................................
E. Tertullianus .......................................................
F. Agustinus .......................................................

BAB 6 P ENUTUPAN
A. Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................
BAB 1

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah filsafat abad pertengahan dimulai kira-kira pada abad ke-5 sampai awal abad
ke-17. Para sejarawan umumnya menentukan tahun 476, yakni masa berakhirnya
Kerajaan Romawi Barat yang berpusat di kota Roma dan munculnya Kerajaan
Romawi Timur Yang kelak berpusat di Konstantinopel ( Sekarang Istambul ), sebagai
data awal zaman abad pertengahan dan tahun 1492 ( Penemuan benua Amerika
oleh Columbus ) sebagai data akhirnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Filsafat Patristik Abad Pertengahan Eropa
2. Apa Ciri Filsafat Abad Pertengahan
3. Apa Saja Periode-Periode pada Abad Pertengahan

C. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Filsafat Abad Pertengahan Eropa
2. Mengetahui Ciri Filsafat Abad Pertengahan
3. Mengetahui Periode-periode pada abad pertengahan
Bab V
FILSAFAT PATRISTIK ABAD PERTENGAHAN EROPA
Istilah Patristik berasal dari bahasa latin,peter yang berarti bapak. Adapun yang dimaksud
bapak di sini adalah para pemimpin gereja. Biasanya, para pemimpin gereja dipilih dari
golongan atas atau para ahli pikir.

Ketika peradaban Yunani sudah tersebar dikalangan mereka,para ahli pikir dari pemimpin
gereja berbeda pendapat mengenai perlu-tindaknya filsafat yunani digunakan oleh kalangan
pemimpin gereja. Pada waktu itu ,para pemimpin gereja sangat mewarnai corakn kehidupan
masyarakat karena mereka lah yang dapat mengeluarkan peraturan-peraturan gereja
sebagai pengalaman terhadap ajaran-ajaran Tuhan.

Perbedaan ahli pikir dalam menghadapi masalah perlu tindaknya filsafat Yunani digunakan
oleh para pemimpin gereja untuk ikut mewarnai peraturan-peraturan atau kebijaksanaan
yang mereka keluarkan memunculkan dua pendapat berbeda.

Pertama, segolongan orang menolak filsafat Yunani dengan alasan bahwa mereka sudah
mempunyai sumber kebenaran , yaitu firman Tuhan, dan tidak dibenarkan apabila mencari
sumber kebenaran yang lain,seperti dari filsafat Yunani.

Kedua, segolongan orang yang menerima filsafat Yunani sebagai kebijaksanaan yang dapat
diambil. Alasan mereka ialah bahwa walapun telah ada sumber kebenaran, yaitu firman
Tuhan, tidak ada jeleknya menggunakan filsafat Yunani,dengan hanya mengambil
metodenya saja ( tata cara berpikir )Juga, walaupun filsafat yunani sebagai kebenaran
manusia, manusia juga sebagai ciptaan Tuhan. Jadi,memakai atau menerima filsafat Yunani
diperbolehkan selama dalam tidak bertentangan dengan agama.

Perbedaan pendapat tersebut berkelanjutan, sehingga orang-orang yang menerima filsafat


Yunani menuduh bahwa mereka ( orang-orang kristen yang menolak filsafat Yunani )
sebagai orang munafik. Kemudian, orang yang dituduh munafik tersebut menyangkal dan
mengatakan tuduhan tersebut sebagai fitnah. Orang-orang yang menolak filsafat Yunani
mengatakan bahwa merekalah yang benar-benar hidup sejalan dengan Tuhan.

Kemudian, muncullah upaya-upaya untuk membela agama Kristen, yaitu para apologis
( pembela iman Kristen ) dengan kesadarannya membela iman kristen dari serangan filsafat
Yunani.Para pembela iman kristen tersebut adalah Justinus Martir ,Irenaeus, Origenes,
Gregorius, Nissa, Tertulliaanus, Diosios Arepagos, Aurelius Augustinus.
A. Justinus Martir

Orang-orang apologis dari kalangan ahli pikir menggunakan filsafat Yunani untuk
membela Injil. Nama aslinya ialah Justinus, sedangkan nama Martir diambil dari
istilah Orang-orang yang rela mati hanya untuk kepercayaannya. Ia berbendapat
bahwa filsafat yang digabung dengan idea-idea keagamaan akan menguntungkan.
Esensi dari pengetahuan ialah pemahaman tentang Tuhan. Semakin banyak kita
memikirkan kesempurnaan Tuhan, semakin bertambah kemampuan intelek kita.
Bagi Justinus, agama Kristen bukan agama baru, karena Kristen tua dari filsafat
Yunani, dan Nadi Musa dianggap sebagai awal kedatangan Kristen. Musa Hidup
sebelum Socrates dan Plato. Socrates dan Plato sendiri sebenarnya telah
menurunkan hikmahnya dengan memakai hikmah Musa. Dikatakan bahwa filsafat
Yunani mengambil dari kitab Yahudi. Pandangan ini didasarkan bahwa kristus adalah
logos. Dalam mengembangkan aspek logosnya ini, orang-orang Yunani
( Socrates,Plato, dan lain-lain ) kurang memahami apa yang terkandung dan
memancar dari logosnya, yaitu pencerahan, sehingga orang Yunani dapat dikatakan
menyimpang dari ajaran murni.
Demon atau setan tersebut dapat mengubah pengetahuan yang benar kemudian
dipalsukan.

B. Clement

Menurut Clement ,Tuhan itu diluar kategori ruang dan waktu. Jadi Tuhan itu
transendens. Pengetahuan yang bagaimana pun tingginya tentang Tuhan adalah
sifat-Nya, bukan esensi-Nya, bukan hakikat zat-Nya. Pengetahuan manusia tentang
sifat Tuhan itu pun bukan lah pengetahuan yang tuntas, sifat tuhan juga esensial.
Clement mengajarkan bahwa pengetahuan tentang Tuhan haruslah dicapai melalui
logos,bukan dengan akal rasional. Ia menyatakan bahwa hubungan manusia dengan
Tuhan dicapai melalui logos. Melalui logos, Tuhan memperlihatkan kuasa-Nya,
melalui logos pula,Tuhan menciptakan alam semesta,dan melalui logos juga,
manusia dapat mengenal Tuhan. Logos digunakan oleh Erness sebagai jembatan
antara dunia spritual dan dunia material.

C. Origen

Origen (185-254) lahir pada tahun 185 M dan meninggal tahun 254 M. Ia belajar
pada beberapa guru yang terkenal ialah Clement. Ia berusaha mempertahankan
interprestasi kiasan tentang bibel,yang secara rasional seperti berlawan dengan
keimanan. Tuhan menutu Origen adalah transendes. Transendes ialah suatu konsep
yang menjelaskan bahwa Tuhan berada di luar alam,tidak dapat dijangkau oleh akal
rasional.
Menurut Origen, alam semesta ini abadi Menurut Injil, alam semesta ini diciptakan
ada akan dihancurkan. Argumen yang diajukan oleh Origen cuklup menarik. Bila alam
semesta ini tidak abadi, akan ada suatu perbedaan antara potensialitas dan
aktualitas.
Bila dibayangkan ada masa tidak ada alam semesta, berarti alam semesta pernah
ada pada masa atau keadaan potensialitas. Setelah Tuhan menciptakan alam
semesta , alam semesta itu menjadi aktual. Ini berarti bahwa sifat Tuhan yang
tadinya pontensialitas menciptakan berubah menjadi aktualitas terciptanya alam
semesta. Kesimpulannya tentu saja Tuhan mengelamiperubahan sifat.

D. Tertullianus

Tertullianus terkenal sebagai pembela kristen yang fanatik. Dia berpendapat bahwa
wahyu Tuhan sudahlah cukup, dan tidak ada hubungan antara teologi dan filsafat,
ada hubungan antara gereja dan akademi, tidak ada hubungan antara kristen dan
penemuan baru.
Ia mengatakan bhwa dibandingkan dengan cahaya kristen, segala yang dikatakan
oleh para filosof Yunani dianggap tidak penting. Hal ini karena apa yang dikatakan
oleh para filosof Yunani tentang kebenaran pada hakikatnya merupakan kutipan dari
kitab sui.Karena kebodohan para filosof,kebenaran kitab suci tersebut dipalsukan.
Lama-Kelamaan Tertullianus akhirnya menerima juga filsafat yunani sebagai cara
berpikir yang rasional. Alasannya bagaimana pun berpikir filsafat yang diharapkan
tidak dibakukan saat itu dan filsafat hanya mengajarkan pemikiran-pemikiran ahli
pikir yunani saja.
Menurutnya bahwa Tuhan adalah pemegang kekuasaan dan peraturan. Kristus lahir
sebagai juru selamat. Di dalam bukunya Adversus Praxean, ia mengatakan bahwa
tuhan mempunyai tiga oknum, yaitu Bapak,Anak, dan Roh Kudus.

E. Agustinus

Agustinus juga sering disebut Aurelius Agustinus. Pendidikan yang mula –mula
diterimanya ialah dalam bidang gramatika dan aritmetika.
Takala berumur sebelas tahun , ia dikirim ke sekolah madaurus, suatu tempat orang
kafir atau sebutlah lingkungan kafir. Ada beberapa pengaruh yang diterimanya, di
antaranya ialah dari Saint Ambrose dari temannya Simplicianus, dan Noeplatonisme.
Semua itu menggiringnya untuk menerima gereja Kristen. Tobatlah ia pada hari
paskah 25 April 378 M, ia dan anaknya, Adeodatus dibaptiskan. Setalah mengelami
konversi, ia mengabdi seluruh dirinya kepada Tuhan dan melayani pengikut-
pengikutnya.
Pandangan Agustinus tentang tuhan bahwa terpisah dari tuhan tidak ada realitas,
karena esensi hanyalah milik tuhan. Hakikat yang sebenarnya adalah hanya tuhanlah
yang merupakan sebab awal . Ajaran Agustinus dapat dikatakan berpusat pada dua
pool ; Tuhan dan manusia.
Maksud argumen ini ialah bahwa kebenaran tentang benar, banyak kebenaran
tentang indah,banyak kebenaran tentang baik.
Ciri-Ciri Filsafat Abad Pertengahan

Filsafat Abad Pertengahan dicirikan dengan adanya hubungan erat antara agama
kristen dan filsafat. Filsafat abad pertengahan memang merupakan filsafat kristiani,
Para pemikir zaman ini hampir semuanya klerus , yakni golongan rohaniwan atau
biarawan dalam gereja katolik ( misalnya uskup,imam,pimpinan biara,rahib) minat
dan perhatian mereka tercurah pada ajaran agama Kristiani.
Periode abad pertengahan mempunyai perbedaan yang menyolok dengan abad
sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak pada adominasi agama. Sebab,
sebagaimana nanti akan kita lihat tema yang selalu muncul dalam sejarah filsafat
abad pertengahan adalah hungan antara iman yang berdasarkan wahyu Allah
sabagaimana termasuk dalam kitab suci dan pengetahuan yang berdasarkan
kemampuan rasio manusia.

Periode-Periode Pada Abad Pertengahan


Sejarah filsafat abad pertengahan dibagi menjadi dua zaman atau periode, yakni
periode pratistik dan periode skolastik.
a. Patristik ( 100-700)
Dalam perjalan waktu terjadilah reaksi timbal balik ,kristenisasi helenisme dan
helenisasi kristianisme. Maksudnya, untuk menjelaskan dan membela ajaran
iman kristen, para bapa gereja memakai filsafat yunani sebagai sarana
(helenisme’’ di kristenksn’’). Unsur-unsur pemikiran kebudayaan helenisme ,
terutama filsafat Yunani bisa masuk dan berperan dalam bidang ajaran iman
kristen dan ikut membentuknya ( ajaran kristen ‘’di Yunanika’’ lewat gaya dan
pola argumentasi filsafat yunani). Misalnya ,Yustinus Martir melihat “ Nabi dan
Martir” kristus dalam diri sokrates.
b. Skolastik (800-1500)
Zaman skolastik dimulai sejak abad ke-9. Kalau tokoh masa Patristik adalah
pribadi-pribadi yang lewat tulisannya memberikan bentuk pada pemikiran filsafat
dan teologi pada zamannya. Para tokjoh zaman Skolastik adalah para pelajar dari
lingkungan sekolah kerajaan dan sekolah katedral yang didirika oleh Raja Karel
Agung (742-814) dan kelak juga dari lingkungan universitas dan ordo-ordo
biarawan.
Dengan demikian , kata “skolastik”menunjuk kepada suatu metode
tertentu,yakni “metode skolastik”.
Dengan metode ini,berbagai masalah dan pertanyaan diuji secara tajam dan
rasional, ditentukan pro-contra-nya untuk kemudian ditemukan pemecahannya.
KESIMPULAN

Zaman pertengahan ialah zaman dimana Filsafat abad pertengahan dicirikan


dengan adanya hubungan erat agama kristen dan filsafat. Abad pertengahan
memang merupakan filsafat kristiani.Para pemikir zaman ini hampir semua klerus
Yakni golongan rohaniwan atau biarawan dalam gereja katolik ( misalnya
uskup,imam,pimpinan biara,rahib ) minat dan perhatian mereka tercurah pada
ajaran agama kristiani.
Sejarah filsafat abad pertengahan dibagi menjadi dua zaman atau periode ,yakni
periode pratistik dan periode skolastik.
DAFTAR PUSTAKA

Muzairi.(2009).Filsafat Umum Yogyakarta : Teras


Petrus, Simon. (2004). Petualangan Intekletual. Yogyakarta: Kanisius
Tafsir,Ahmad.(2010).Filsafat Umum.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai