Anda di halaman 1dari 3

ESSAY FOOD SECURITY DAN HALAL FOOD

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

DEWANTI FEBRIKURNIAH 1605025140

DEWI PUTRI R 1605025179

FAHIRA AULIA APRILIA 1605025153

FYASTIKA RIZKA R 1605025182

INDRIYANI 1605025183

LENI MARLINA 1605025138

RAHMA YUDANTI 1605025158

PRODI GIZI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA 2019
Ketersediaan dan keamanan pangan merupakan hak dasar manusia. Masalah tersebut saat
ini menjadi keprihatinan dunia karena ratusan juta manusia dilaporkan menderita penyakit akibat
keracunan pangan. Peran pemerintah dalam hal pangan adalah memberikan rasa aman bagi
masyarakat. Salah satu kunci keberhasilan untuk mewujudkan Indonesia sehat pada tahun
2010 adalah tersedianya makanan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Kenyataanya
dilapangan masih terjadi beberapa masalah antara lain keamanan pangan belum menjadi
pertimbangan utama dalam pemilihan menu keluarga di Indonesia dan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang sanitasi dan preservasi makanan untuk menjadi makanan
yang ASUH. Pola hidup sehat sepertinya masih belum menjadi perhatian yang serius oleh
masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang masih membeli makanan-
makanan yang berlokasi di pinggir jalan, yang mungkin belum bisa dijamin kebersihannya. Hal
ini ternyata tidak hanya dilihat dikalangan anak-anak saja tetapi juga kalangan dewasa
maupun orang tua. kasus yang sering ditemukan di awal 2000-an banyak bahan makanan
yang mengandung formalin ataupun boraks, begitu juga dengan minuman. Jika hal ini
dibiarkan terus-menerus tentunya akan berakibat buruk bagi bidang ketahanan pangan di
Indonesia. Dan semakin berkembangnya teknologi produksi, sistem perdagangan internasional,
gaya hidup konsumen tersebut pada realitasnya meningkatkan resiko dengan implikasi
yang luas pada kesehatan dan keselamatan konsumen. Produk halal, terutama makanan dan
minuman yang bersertifikat halal, telah menjadi produk yang banyak dicari konsumen. Keadaan
ini terjadi karena adanya kesadaran konsumen dan produsen terhadap produk halal. Baru-baru
ini, media massa sering melaporkan makanan kasus-kasus skandal penipuan sepanjang rantai
pasokan makanan yang menimbulkan keprihatinan serius di kalangan konsumen Muslim produk
makanan halal. Halal melibatkan proses yang berbeda seperti penyembelihan, penyimpanan,
tampilan, persiapan, kebersihan, dan sanitasi. Jadi, konsumen Muslim prihatin ketika sebagian
besar produk makanan halal sedang diimpor dari negara-negara non-Muslim. Umumnya,
pasokan daging halal global berasal dari non-Muslim negara-negara seperti Brasil, Australia,
India, Prancis, Cina, Belanda, dan Spanyol beberapa kasus yang mengungkapkan tinggi
kemungkinan kontaminasi silang antara halal dan produk haram. Kasus-kasus seperti ketika
daging halal disimpan bersama dengan daging non-halal.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawardani1, Usisa. (2018). Adopsi Inovasi Penyuluhan Keamanan Pangan Badan


Pengawas Obat Dan Makananrepublik Indonesia. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. 22(1):
45-64.

Ruslan, Kamarulzaman. (2018). Muslim Consumers’ Awareness And Perception Of


Halal Food Fraud. International Food Research Journal.

Djoko Rianto Budi Hartono. (2018). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengendalian


Mutu Dan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan Dalam Rangka Perlindungan Konsumen.
International Journal of Educational and Environmental Education (IJEEM). 3(22)

Anda mungkin juga menyukai