Muhammad Iqbal Julian Arrizky - 1710115210015 - Kelas B - Mineralogi Dan Petrologi - Tugas 1
Muhammad Iqbal Julian Arrizky - 1710115210015 - Kelas B - Mineralogi Dan Petrologi - Tugas 1
(ABKA555)
Disusun Oleh:
Muhammad Iqbal Julian Arrizky
(1710115210015)
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT. karena berkat
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Semoga dengan adanya makalah ini semakin membuka pintu pengetahuan
dan pemahaman pembaca tentang materi.
Upaya pemenuhan makalah ini diharapkan mampu meningkatkan
efektifitas pelaksanaan kegiatan perkuliahan, dan diharapkan para pembaca dapat
mengembangkan wawasan dan kemampuan dari apa yang dibahas dalam makalah
yang berjudul “Mineral, Kristal, dan Batuan” ini. Tetapi makalah ini bukan
satu-satunya sumber belajar atau referensi, untuk itu para pembaca diharapkan
lebih proaktif untuk mencari dan menggali ilmu pengetahuan mengenai materi
terkait.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya para pembaca. Kami mengharapkan saran dan masukan serta kritikan
yang sifatnya membangun karena kami menyadari bahwa makalah yang kami
susun ini masih banyak terdapat kekurangan. Kami juga memohon maaf atas
kejanggalan-kejanggalan yang terdapat dalam makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 MINERAL.................................................................................................6
2.2 KRISTAL................................................................................................16
2.3 BATUAN................................................................................................21
3.1 KESIMPULAN............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga
struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan
komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Ada ribuan mineral,
meskipun hanya beberapa lusin yang disebutkan dalam buku ini. Di alam, mineral
ditemukan dalam batuan, dan sebagian besar batuan terdiri dari setidaknya
beberapa mineral yang berbeda.
PEMBAHASAN
2.1 MINERAL
2.1.1. PENGERTIAN MINERAL
Mineral adalah suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur atau
pesenyawaan kimia yang di bentuk secara alamiah oleh proses-proses
anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai
penempatan atom-atom secara beeraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai
struktur Kristal. Selain itu, kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini
bergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain
dengan pengertian mineral di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti
geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya
bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai
sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta
molekul-molekul dari berbagai unsure kimia, dimana atom-atom tersebut
tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini
akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada
umumnya merupakan zat anorganik (Murwanto, Helmy, dkk. 1992).
Beberapa zat yang kita pikir pasti mineral bukan karena mereka
kekurangan struktur atom 3 dimensi yang berulang. Kaca vulkanik adalah
contohnya, seperti halnya mutiara atau opal. Seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1, opal tampaknya memiliki struktur reguler, tetapi itu bukan struktur
atom.
Gambar 1 Opal (kiri) seperti mineral, tetapi tidak memiliki struktur kristal. Sebaliknya, itu terdiri dari
lapisan bola silika yang dikemas erat (kanan).
Gambar 1 (kiri): Opal yang berharga. © James St. John. CC OLEH.
Gambar 1 (kanan): Manik-manik opal. © Divisi Mineralogi, Ilmu Geologi dan Planet, Caltech. CC BY-NC.
1. Warna Isiokhromatik
Apabila mineral mempunyai warna yang selalu tetap, pada umumnya
dijumpai pada mineral - mineral, yang tidak tembus cahaya (opaque) atau
berkilap logam. Contoh : Magnetit, Galena, Pirit, Pirolusit, dll.
2. Warna Allokhromatik
Apabila mineral warnanya tidak tetap tergantung terhadap mineral
pengotornya, pada umumnya yang dijumpai pada mineral yang tembus cahaya
(transparan/translucent) atau berkilap non logam. Contoh : Kuarsa, Gipsum,
Kalsit, dll.
Skala
Mineral Rumus Kimia
Kekerasan
1 Talc H2Mg3 (SiO3)4
2 Gypsum CaSO4. 2H2O
3 Calcite CaCO3
4 Fluorite CaF2
5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)2
6 Orthoklase K Al Si3 O8
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO3O8
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C
1. Rapuh (Brittle)
Bila digores menjadi tepung, tetapi isinya atau bubuknya tidak pergi ke segala
arah dan mudah untuk dihancurkan.
2. Dapat Diiris (Sectile)
Dapat diiris dengan pisau dan juga pada kenampakannya memberikan
kehalusan.
3. Dapat Dipintal (Ductile)
Dapat dibentuk layaknya kapas.
4. Lentur (Elastic)
Bila dibengkokkan dapat kembali keseperti semula.
5. Fleksible
Bila dibengkokkan tidak dapat kembali lagi keseperti semula.
6. Dapat Ditempa
Bila mineral dipukul, dapat menjadi lebih tipis atau melebur.
Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan
dapat kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh: muskovit.
2.1.2.10.Berat Jenis
Berat jenis mineral merupakan perbandingan antara berat mineral di
udara terhadap volumenya didalam air. Yang dimaksud dengan volumenya di
dalam air adalah berat volume air yang sama dengan berat mineral tersebut.
2.1.2.11.Diapaneaty
Merupakan sifat yang dimiliki beberapa mineral, yaitu kemampuan
suatu mineral untuk memindahkan cahaya.
a. Transparant : apabila benda diletakan di bawah suatu mineral, maka benda
tersebut dapat dilihat dengan jelas.
b. Translucent : suatu mineral dapat memindahkan cahaya, tetapi benda
yang berada di bawahnya tidak dapat dilihat dengan jelas.
c. Opaque : sifat suatu mineral yang tidak dapat memindahkan cahaya.
2.1.2.12.Kelistrikan (Electricity)
kelistrikan merupakan sifat dalam mineral yang berhubungan dengan
arus atau aliran listrik. Sifat listrik mineral dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
2.2 KRISTAL
Kristal atau hablur adalah suatu padatan berbentuk polihedral yang
dibatasi bidang-bidang datar. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika
mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal
tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau
struktur kristal yang sama. Tetapi, kebanyakan kristal terbentuk secara
simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan
logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal. Struktur kristal
tergantung pada larutannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan
tekanan. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
- Rekristalisasi
- Reorientasi
- Pembentukan mineral baru, dari unsur yang telah ada sebelumnya.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Mineral adalah suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur atau
pesenyawaan kimia yang di bentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik,
mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan
atom-atom secara beeraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur Kristal.
• Warna: suatu yang kita tangkap dengan mata apabila mineral terkena oleh
cahaya atau spektrum cahaya yang dipantulkan oleh mineral itu sendiri.
• Kilap: ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah
mineral yang erat hubungannya itu dengan sifat pemantulan dan
pembiasan.
• Cerat: warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping
porselin atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari
bubukan tersebut.
• Pecahan: kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang
tidak teratur apabila mineral dikenai gaya.
• Belahan: kenampakan mineral untuk membelah melalui bidang yang rata,
halus, dan licin, serta pada umumnya selalu berpasangan
• Bentuk
• Kekerasan: ketahanan mineral terhadap suatu goresan
• Kemagnetan: sifat mineral pada gaya tarik magnet
• Sifat dalam: reaksi mineral terhadap gaya seperti memberi penekanan,
pemotongan, pembengkokan, pematahan, atau penghancuran.
• Berat jenis: perbandingan antara berat mineral di udara terhadap
volumenya didalam air.
• Diapeneaty: sifat yang dimiliki beberapa mineral, yaitu kemampuan suatu
mineral untuk memindahkan cahaya.
• kelistrikan: sifat dalam mineral yang berhubungan dengan arus atau aliran
listrik.
Mineral utama penyusun kerak bumi adalah batuan. Batuan adalah suatu
agregat atau beberapa mineral dan atau mineraloid yang terjadi secara alamiah dan
menyusun lapisan kulit bumi. Batuan memiliki sifat dan karakter yang berbeda
satu dengan yang lain. Batuan penyusun kerak bumi terbagi menjadi tiga, yaitu: