Anda di halaman 1dari 2

NAMA : AAN CHOIRUN NISA

NIM : 191300024

JURUSAN : PKH (PENDIDIKAN KHUSUS)

SOAL :

1. Bagaimana keterkaitan identifikasi dan asesmen dengan intervensi dini?

2. Jelaskan mengenai model-model intervensi dini?

3. Bagaimanakah pengimplementasian layanan multidisiplin pada intervensi setelah


ditentukan hasil asesmen?

4. Berikan contoh kasus pengimplementasian identifikasi dan asesmen pada sekolah


regular!

5. Apa yang Anda ketahui mengenai keterlibatan orangtua dalam pelaksanaan


identifikasi, asesmen dan pemberian intervensi!

JAWABAN :

1. Keterkaitan identifikasi dan asesmen dengan intervensi dini yaitu Intervensi dini
diberikan setelah melakukan identifikasi dan asesmen ABK (peserta didik di sekolah
maupun di masyarakat sekitar). Kondisi ABK lebih baik diketahui sedini mungkin
agar pelayanan dapat berupa medis, terapi, akademik, vokasional untuk anak ABK
dapat berhasil sesuai harapan orang tua, guru dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu
identifikasi dan asesmen sangat terkait dengan intervensi dini terhadap anak ABK.

2. Model-model intervensi dini ada 3 yaitu

A) Langsung dilakukan oleh tenaga ahli dengan fokus penanganan pada anak artinya
Mempercayakan sepenuhnya kepada ahli tanpa keterlibatan orang tua dalam intervensi
B) Dilakukan oleh tenaga ahli dengan melibatkan orangtua melalui ajakan-ajakan artinya
tenaga ahli bekerja sama dengan orang tua dalam intervensi, akan tetapi orang tua tidak
dapat menjadi intervenor yang aktif
C) Dilakukan oleh tenaga ahli melalui pemberdayaan orangtua artinya tenaga ahli bekerja
sama penuh dengan orang tua dengan memberikan Program pengembangan
keterampilan orangtua dalam menangani ABK melalui pelatihan dan penyediaan sumber
belajar.
3. Pengimplementasian layanan multidisiplin pada intervensi setelah ditentukan hasil
asesmen yaitu setelah ditentukan hasil asesmen selanjutnya
Tim Multidisiplin antara lain guru, orthopedagok, konselor, psikolog, dokter, ahli gizi,
terapis, akan melakukan intervensi di bidangnya. Misalnya psikolog membuat
program tahunan atau tenaga sukarela di center dalam intervensi yang dilakukannya
pada anak ABK untuk mengukur keberhasilan terapi-terapi yang dilakukannya pada
anak ABK tersebut.
4. Contoh kasus pengimplementasian identifikasi dan asesmen pada sekolah regular
yaitu setelah dilakukan identifikasi dan asesmen pada sekolah regular, misalnya anak
ABK ini tergolong ketunaan apa maka pembelajaran yaitu dapat menggunakan model
kurikulum bagi ABK yang cocok seperti model kurikulum duplikasi, modifikasi , subtitusi
atau omisi.
5. Keterlibatan orangtua dalam pelaksanaan identifikasi, asesmen dan pemberian
intervensi yaitu : orangtua/ pengasuh sebagai intervenor utama juga penyediaan
sumber belajar, juga Orangtua secara keseluruhan bertanggungjawab terhadap
program pengadministrasian, pengorganisasian dan perencanaan

Anda mungkin juga menyukai