Disusun oleh :
Kasus
Keluarga dengan kepala keluarga berinisial Tn. A usia 54 tahun. Memiliki
seorang istri berinisial Ny.E berusia 50 tahun. Anak pertama bernama Tn.S,
berjenis kelamin laki-laki, berusia 27 tahun dan baru 6 bulan menikah dan
berprofesi sebagai guru SD. Anak kedua bernama Ny.F, berjenis kelamin
perempuan, berusia 25 tahun, sekarang sudah bekerja sebagai di bank swasta dan
sudah tidak tinggal dengan orang tuanya.Tn.A. bekerja sebagai Guru SMP dan
Ny.E sebagai ibu rumah tangga. Sebagai Guru SMP, Tn.A mendapat gaji Rp.
2.000.000 per bulan. Tahun depan Tn.A akan pensiun.
Tn.A merasa sedikit bingung dengan apa kegiatan yang akan ia lakukan
setelah pensiun dan memikirkan bahwa penghasilan juga akan berkurang. Tn.A
merasa kebingungan sudah persiapan masa pensiun dan sudah ditinggalkan kedua
anaknnya, sehingga Tn.A sekarang jarang berkomunikasi dengan istrinya serta
keluarga bingung akan tugas perkembangan yang dijalaninya saat ini.
Tn.A memiliki penyakit hipertensi sejak 3 tahun lalu. Tn.A sering merasa
pusing dan terasa berat pada tengkuk saat Tn.A merasa terlalu lelah. Akan tetapi
Tn.A tidak segera berobat ke puskesmas, Tn.A hanya beristirahat dan meminum
obat dari warung karena beranggapan bahwa sakit tersebut akan hilang dengan
sendirinya.
Pengkajian
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga : Tn.A
b. TTL : Magelang, 14 Juni 1965
c. Usia : 54 Tahun
d. Alamat : Kendal kebonagung kecamatan
porong
e. Pekerjaan KK : Guru SMP
f. Pendidikan KK : S1 Pendidikan
g. Komposisi keluarga : Ayah, ibu dan dua orang anak
Genogram
Tn.A
Ny.E
54 th
50 th
Tn .S
Nn. F
27 th
25 th
Keterangan :
: Tinggal serumah
h. Tipe keluarga
Tipe keluarga adalah keluarga inti (Nuclear Family) dengan orang
tua dan dua anak kandung tetapi sekarang hanya tinggal berdua Tn.A dan
Ny.E
i. Latar belakang budaya
Keluarga ini adalah keluarga dengan latar belakang budaya Jawa
Timur baik Tn.A maupun Ny.E. Keluarga ini memegang adat budaya Jawa
Timur dalam praktik kehidupan sehari-hari. Budaya tentang kesehatan yaitu
apabila sakit keluarga menyarankan untuk istirahat tidak dibawa ke rumah
sakit.
j. Identifikasi agama
Keluarga memeluk agama islam dan aktif dalam kegiatan
keagamaan di lingkungan sekitar. Ny.E sering mengikuti pengajian ibu-ibu
setiap satu minggu sekali. Menurut Ny.E, keluarganya melaksanakan shalat
dan puasa.
k. Status sosial ekonomi keluarga
Tn.A merupakan pencari nafkah di keluarga, ia bekerja sebagai
Guru SMP. Status ekonomi tergolong sederhana dengan penghasilan Rp.
2.000.000 per bulan dan Ny.E tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga.
Menurut Ny.E penghasilan Tn.A sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari
terkadang apabila membutuhkan sesuatu yang darurat keluarga biasanya
dibantu oleh anaknya sudah berkerja tetapi akhir-akhir ini anknya sibuk untuk
bekerja sehingga lupa untuk mengirimkan uang. Keluarga Tn.A tidak
memiliki tabungan yang dikhususkan untuk kesehatan dan Tn.A. Sedang
menjalani persiapan pensiun/masa tuanya.
l. Aktivitas rekreasi atau waktu luang
Pada hari libur, biasanya keluarga Tn.A berkumpul di rumah untuk
membersihkan kebun kecil dibelakang rumah mereka dan menonton televisi
bersama. Waktu luang juga biasa digunakan Ny.E untuk berbincang dengan
tetangga. Tetapi pada akhir-akhir ini Ny.E merasa Tn.A. sering tidur selesai
bekerja, dan saat hari libur digunakan untuk menjalankan tugasnya sebagai
guru SMP sehingga apabila ada permasalahan tidak diungkapkan secara
terbuka. Tn.A dan Ny.E jarang untuk berkomunikasi.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.A dalam tahap keluarga dengan usia pertengahan.
Tugas perkembangan saat ini adalah mempunyai lebih banyak
waktu dan kebebasan, mengolah minat social dan waktu santai,
memulihkan hubungan antara generasi muda dan tua, keakraban
dengan pasangan, memelihara hubungan atau kontak dengan anak
dan keluarga, persiapan masa taua atau pensiun.
Saat ini kondisi Tn.A pusing dan berat pada tengkuk. Tn.A sudah
di diagnosis hipertensi sejak 3 tahun lalu saat berobat ke
puskesmas. Saat ditanya mengenai hipertensi, Ny.E dapat
menjelaskan dengan sederhana bahwa hipertensi adalah tekanan
darah tinggi. Tn.A dan Ny.E tidak mengetahui penyebab dari
hipertensi, selain itu Tn.A dan Ny.E tidak mengetahui tanda dan
gejala hipertensi selain pusing dan berat pada tengkuk. Menurut
Tn.A, keluhan Tn.A tidak terlalu mengkhawatirkan karena Tn.A
tidak terlihat sakit, dan tetap dapat menjalankan aktivitas seperti
biasa. Tn.A tidak mau berobat ke puskesmas karena merasa bahwa
keluhan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Ny.E mengatakan
bahwa Tn.A sering makan makanan yang mengandung tinggi
garam misalnya rumput laut, ikan asin bersambal.
4. Struktur lingkungan
a. Pola komunikasi
Ny.E mengatakan setelah Tn.A ditinggalkan anak keduanya Tn.A.
sering tertutup dengan permasalahan. Apabila ada masalah tidak
dibicarakan dengan terbuka. Komunikasi anatara Tn.A. dan Ny.E.
telah mengalami kesulitan, karena Tn.A merasa sekarang lebih
sensitive semenjak Tn.A. di kasih informasi sama kepala sekolah
bahwa Tn.A dalam persiapan masa pensiun dan akhir – akhir ini
Tn.A sering beristirahat karena takut darah tinggi nya naik
sehingga Tn.A. kurang membuka perasaan atau masalah dengan
Ny.E.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Tn.A dan Ny.E selalu berusaha saling memperlihatkan kasih
sayang baik antara mereka berdua untuk anak-anaknya. Tidak ada
perbedaan antara anak pertama dan kedua. Mereka selalu berusaha
menerapkan komunikasi terbuka dalam segala hal sehingga jarang
jarang terjadi perselisihan antara Tn.A dan Ny.E. Semenjak
anaknya meninggalkan rumah Tn.A. tidak menerapkan komunikasi
terbuka karena merasa keluarganya sudah tidak ada dirumah dan
tidak perlu berkomunikasi terbuka lagi.
b. Fungsi sosialisasi
Dalam hal pengasuhan anak, Tn.A menyerahkan sepenuhnya pada
Ny.E namun apabila ada masalah yang mendesak biasanya mereka
membicarakan bersama tetapi akhir-akhir ini jarang untuk
membicarakan dengan terbuka. Menurut keluarga, anak adalah
amanah yang harus dijaga sebaik-baiknya. Keluarga mencoba
menerapkan kedisiplinan kepada semua anak mereka, sosialisasi
keluarga dengan lingkungan sekitar berjalan dengan baik. Begitu
juga dengan anak-anak mereka. Tn.A dan. Ny.E dapat
bersosialisasi dengan masyarakat.
d. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.A sudah mempunyai anak 2 yang sudah
meninggalkan rumah dan keluarga sudah menjalani Keluarga
Berencana.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn.A terolong keluarga Pra sejahtera jarena banyak hal
yang harus terpenuhi tetapi belum terpenuhi.
7. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan perawat ke rumahnya adalah
keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga. Dengan demikian
keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan
batin. Mereka juga berharap akan banyak mendapatkan banyak
pengetahuan tentang berbagai macam penyakit dan cara perawatannya.
8. Pemeriksaan fisik
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, pada keluarga secara
umum kondisi kesehatan secara fisik, Ny.E tidak memiliki gangguan.
Sedangkan Tn.A merasa pusing dan berat pada tengkuk. Tn.S dan Nn.F
belum terkaji karena mereka tidak ada dirumah saat dilakukan
pengkajian. Dibawah ini akan dijabarkan hasil pemeriksaan fisik Tn.A
dan Ny.E.
1. Pemeriksaan umum
a. Penampilan Saat ini Tn.A berusia 54 tahun. Saat ini Ny.E berusia 50
umum Tubuh Tn.A proporsional dengan tahun. Tubuh Ny.E
TB 168 cm dan BB 62 kg, cara proporsional dengan TB 150
berpakaian rapi, tubuh dan cm dan BB 60 kg, cara
pakaian terlihat bersih. berpakaian rapi, tubuh dan
pakaian terlihat bersih.
b. Status mental Status emosi Tn.A terkadang Status emosi Ny.E, orientasi
berubah menjadi sensitif, orientasi baik, cara bicara normal dan
baik, cara bicara normal dan dapat dapat dimengerti.
dimengerti.
Rambut dan kulit Rambut dan kulit kepala terlihat Rambut dan kulit kepala
kepala bersih, warna rambut hitam, tebal, terlihat bersih, warna rambut
tekstur halus, jumlah dan hitam, tebal, tekstur halus,
distribusi normal, tidak terdapat jumlah dan distribusi normal,
lesi pada kulit kepala. tidak terdapat lesi pada kulit
kepala.
Kuku Kuku bersih, rata dan tidak Kuku bersih, rata dan tidak
terdapat kelainan. terdapat kelainan.
Telinga Telinga tidak ada kelainan, tidak Telinga tidak ada kelainan,
ada lesi, bengkak maupun nyeri tidak ada lesi, bengkak
tekan. maupun nyeri tekan.
Hidung dan sinus Hidung terlihat simetris, tidak ada Hidung terlihat simetris, tidak
lesi maupun cairan. ada lesi maupun cairan.
Mulut dan Warna bibir merah muda, lembab, Warna bibir merah muda,
tenggorokan tidak terdapat caries gigi, tidak lembab, tidak terdapat caries
ada gigi berlubang dan tidak ada gigi, tidak ada gigi berlubang
bau mulut. dan tidak ada bau mulut.
Leher Leher terlihat simetris, tidak ada Leher terlihat simetris, tidak
gangguang fungsi dan kelainan ada gangguang fungsi dan
anatomis. Akan tetapi Tn.A kelainan anatomis. Akan
mengatakan terasa berat pada tetapi Ny.E mengatakan
tengkuk. terasa berat pada tengkuk.
4. Pemeriksaan dada
5. Pemeriksaan abdomen
6. Pemeriksaan ekstremitas
Analisa Data
Data Objektif:
a. TD 140/90 mmHg
b. Nadi 88 kali per menit
c. Tidak memiliki obat hipertensi
2. Data Subyektif: Ketidakefektifan Proses Keluarga
Tn.A.
- Ny.E. mengatakan semenjak tinggal
kedua anaknya Tn.A. selalu diam apabila
ada masalah.
- Ny.E. merasa Tn.A. banyak beban
apalagi tahun depan akan pensiun dalam
pekerjaanya.
- Ny.E. mengatakan sering membentaknya
saat ingin bercerita tentang anaknya
karena merasa anaknya meninggalkan
beliau.
- Ny.E. merasa bahwa apabila Tn.A
mendapatkan masalah kurang
berkomunikasi dalam memecahkan
masalahnya.
- Tn.A dan Ny.E jarang untuk
berkomunikasi.
Data Obyektif :
- Tn.A. tidak dapat mengekspresikan
masalahnya karena yang meluapkan apa
yang dirasakan dalam keluarga adalah
Tn.A.
3. Data Subyektif: Perubahan Pemeliharaan Kesehatan
Tn.A Keluarga Tn.A
- Ny.E mengatakan bahwa meskipun Tn.A
di diagnose oleh dokter hipertensi 3
tahun yang lalu Tn.A sering makan
diluar yang banyak garam dan suka agar-
agar rumput laut.
- Ny.E bahwa Tn.A tidak pernah berobat,
bila keluhan datang Tn. A hanya istirahat
atau membeli obat warung.
- Fasilitas penunjang kesehatan yang
dimiliki keluarga masih kurang misalnya
tidak tersedia obat P3K dalam rumah
serta tidak menganggarkan biaya untuk
pemeliharaan kesehatan
Data Obyektif
- TD 140/90 mmHg
- Nadi 88 kali per menit
- Tidak memiliki obat hipertensi
- Tn.A terlihat bingung
- Tn.A sering bertanya tentang penyakitnya
Total 4½
nN
Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
o.
Total 4
1/
oN
Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
o.
Total 2 2/3
I.1 Kesimpulan
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui
ikatan perkawinan dan kedekatan emosi. Tahap ketujuh dari siklus kehidupan
keluarga tahap usia pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu
pasangan Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun
dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun
kemudian.
I.2 Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para
pembaca, dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang Tahap
Perkembangan Keluarga ke VII
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. M. (2002). Buku Ajar KEPERAWATAN KELUARGA Riset, Teori, & Praktik Edisi
5. Jakarta: EGC.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan III. Jakarta: DPP
PPNI.