Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KELOMPOK LITERATUR REVIEW DENGAN MASALAH

KEPERAWATAN DIABETES ULKUS DIABETIKUM


KEPERAWATAN KRITIS
Dosen Pembimbing : Maria Manungkalit, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 7 :

- Zefa 9102320001
- Cahya Ningtri 9102320004
- Agatha Ninda 9102320008
- Gaspar Anggra Abu 9102320016
- Maharani Fella 9102320022
- Ulfa Nadya 9102320029
- Windriyanto K B 9102320030

PROGAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KELOMPOK

LITERATUR REVIEW

Dokumentasi asuhan keperawatan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam


menyelesaikan mata kuliah Praktek Profesi Keperawatan Kritis

Surabaya, 01 Maret 2021


Pembimbing Akademik

(Maria Manungkalit, S.Kep., Ns., M.Kep)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatnya sehinga saya sebagai Mahasiswa Progam Studi Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dapat menyelesaikan penyusunan
laporan dengan judul “Laporan Kelompok Literatur Review Dengan Masalah Keperawatan
Diabetes Ulkus Diabetikum” Sebagai salah satu tugas untuk memenuhi Praktek Keperawatan
Kritis dengan Progam Studi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis tak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, Laporan lengkap ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari beberapa pihak. Maka penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Yessiana Dwi Werdani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2. Maria Manungkalit, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai dosen pembimbing yang bersedia
menyediakan waktu dan memberikan pengarahan serta membimbing penulis dalam
proses pembuatan Asuhan Keperawatan.
3. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya, yang telah membantu penulis berkembang demi mencapai masa depan penulis.
4. Keluarga penulis yang telah memberikan kasih sayang, semangat dan selalu mendukung
penulis dalam doa dan juga selalu mendukung penulis baik secara moral maupun finansial
selama penulisan literatur review ini.

Penulis sangat berharap literatur review ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa literatur review ini
jauh dari kata sempurna, maka peneliti memohon kritik dan saran yang membangun, untuk
perbaikan literatur review ini agar menjadi lebih baik.

Surabaya, 01 Maret 2021


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan Laporan...........................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum......................................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus.....................................................................................................5
1.4 Manfaat Laporan.........................................................................................................6
1.4.1 Manfaat Akademik...............................................................................................6
1.4.2 Manfaat teoritis....................................................................................................6
BAB 2 METODE PENELITIAN............................................................................................7
2.1 Design Penelitian.........................................................................................................7
2.2 Populasi Sampel, Teknik Pengambilan Sampel..........................................................7
2.2.1 Populasi................................................................................................................7
2.2.2 Sampel..................................................................................................................7
2.3 Kerangka Kerja Penelitian...........................................................................................7
2.4 Metode Pengumpulan Data.........................................................................................7
BAB 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MAPPING ARTIKEL..................9
3.1 Mapping Artikel..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang umum bagi pasien dengan diabetes
melitus. Penyembuhan luka yang lambat dan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi cenderung
terjadi, ganggren dapat berkembang dan terdapat resiko tinggi perlu dilakukannya amputasi tungkai
bawah hal ini di akibatkan oleh gangguan neurologis (neuropati) dan vaskuler pada tungkai (Morison,
2012).
Dalam perawatan ulkus diabetikum American Diabetik Association (ADA), membuat target
yang harus di capai, yaitu meningkatkan fungsi dan kualitas hidup, mengontrol infeksi, meningkatkan
status kesehatan, mencegah amputasi, dan mengurangi pengeluaran biaya pasien. Namun pada
kenyataannya dalam 30 detik terjadi amputasi pada ulkus diabetikum di seluruh dunia (Lestari, 2012).
Menurut Handayani (2010 dalam Falanga, 2005) “ulkus diabetik kalau tidak segera
mendapatkan pengobatan dan perawatan, maka akan mudah terjadi infeksi yang segera meluas dan
dalam keadaan lebih lanjut memerlukan tindakan amputasi bahkan kematian. Amputasi dan kematian
pada pasien ulkus diabetikum ini dapat disebabkan oleh kegagalan dalam penyembuhan (delayed
healing) yang berlanjut pada infeksi lokal maupun general. Dalam proses penyembuhan luka, 3
delayed healing dapat terjadi bila sel inflamasi dan sel imunitas yang diperlukan pada fase inflamasi,
proliferasi dan maturasi tidak dapat bekerja secara optimal. Sel sel tersebut adalah platelet (fase
koagulasi), neutrofil dan monosit (fase koagulasi dan inflamasi), makrofag (fase inflamasi),
keratinosit, fibroblas dan sel endotelial (fase proliferasi),serta miofibroblas (fase maturasi). Proses
penyembuhan ulkus diabetikum dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah usia, manajemen
perawatan luka, nutrisi, merokok dan infeksi.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana kesamaan, ketidaksamaan, pandangan, membandingkan, dan meringkas
beberapa jurnal diabetes ulkus diabetikum pada beberapa jurnal

1.3 Tujuan Laporan


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui kesamaan, ketidaksamaan, pandangan, membandingkan, dan meringkas
beberapa jurnal diabetes ulkus diabetikum pada beberapa jurnal

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui Kesamaan beberapa jurnal
2. Mengetahui ketidaksamaan beberapa jurnal
3. Mengetahui pandangan beberapa jurnal
4. Mengetahui beberapa jurnal
5. Meringkas beberapa jurnal

1.4 Manfaat Laporan


1.4.1 Manfaat Akademik
Melalu pembuatan laporan ini diharapan pembaca akademik memiliki wawasan luas
mengenai literatur review tentang KAD atau ketoasidosis diabetik

1.4.2 Manfaat teoritis


Melalui pembuatan laporan ini penulis dapat memahami cara mencari kesamaan,
ketidaksamaan, memberikan pandangan, membandingkan, dan meringkas jurnal
BAB 2
METODE PENELITIAN

2.1 Design Penelitian


Design penelitian ini menggunakan design systematic review, yaitu suatu design
penelitian yang melibatkan serangkaian proses yang sistematis, untuk mengumpulkan,
mengidentifikasi, menilai serta menginterpretasikan bukti (evidence) dari hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan, yang bisa digunakan sebagai landasan praktik klinis
berdasarkan bukti (evidence-base) (Donsu, 2016)

2.2 Populasi Sampel, Teknik Pengambilan Sampel


2.2.1 Populasi
Menurut Donsu (2016) definisi dari populasi adalah segenap subjek atau objek bersifat
homogen yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti dan mempunyai kualitas serta
karakteristik tertentu. Pada literatur review ini populasi yang digunakan adalah pasien KAD /
Ketoasidosis Diabetik dengan umur anak hingga dewasa akhir, serta mempunyai jenis
kelamin laki-laki dan perempuan.

2.2.2 Sampel
Menurut Donsu (2016) definisi dari sampel penelitian adalah jumlah dari populasi yang
telah ditentukan oleh kriteria inklusi dan eksklusi. Pada literatur review ini sampel yang
digunakan adalah jurnal yang melakukan penatalaksanaan medis pada pasien KAD /
Ketoasidosis Diabetik dengan umur anak hingga dewasa akhir, serta mempunyai jenis
kelamin laki-laki dan perempuan.

2.3 Kerangka Kerja Penelitian


2.4 Metode Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data jurnal yang ada pada literatur review ini adalah dengan
memilih 10 jurnal bahasa indonesia maupun bahasa inggris yang populasinya ditentukan
dengan subjek pasien KAD / Ketoasidosis Diabetik dan disaring menggunakan kriteria
inklusi yaitu pasien KAD / Ketoasidosis dengan rentang umur anak hingga dewasa akhir,
serta mempunyai jenis kelamin laki-laki/perempuan dan jurnal yang membahas tentang
penatalaksanaan medisnya.

Setelah itu 10 jurnal yang ada dilakukan perangkuman meliputi 9 pokok, yaitu tujuan
jurnal dibuat, design yang digunakan, populasi dalam jurnal, sampel dalam jurnal, teknik
sampling yang digunakan pada jurnal, metode penelitian pada jurnal, instrumen penelitian
yang digunakan, teknik analisa data dan hasil/temuan dari jurnal tersebut.

Sehingga setelah 9 pokok penting ditemukan, maka dilakukan kembali penulisan


mengenai persamaan dan perbedaan dari 10 jurnal yang dianalisis. Lalu ditarik menjadi
kesimpulan yang ada.
BAB 3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MAPPING ARTIKEL

3.1 Mapping Artikel


Analisis kritis terhadap 10 Artikel yang telah dimapping tertuang dalam Tabel dibawah
ini, beberapa artikel telah dirasa memenuhi kriteria karena semua sampel memiliki kesamaan
yaitu pasien KAD atau bisa disebut Ketoasidosis Diabetik, dengan kriteria dewasa/anak dan
membandingan atau meneliti lebih lanjut tentang penatalaksanaan medis 10 artikel yang
didapat ditulis oleh pengarang Indonesia maupun di Indonesia.

Matriks Mapping Artikel

No Nama Pengarang Judul artikel Nama jurnal, Tahun Terbit


Volume, No hal Jurnal
1. Zuhrinah Ridwan, Ketoasidosis Diabetik Indonesian
Uleng Bahrun, Di Diabetes Melitus Journal Of
Ruland DN Pakasi R Tipe 1 Clinical Pathology
And Medical 2016
Laboratory,
Volume 22, No 2
Maret 2016
2. Rina Lizza Roostati, Asidosis Laktat Pada CDK-242/
Joseph Rusli Ketoasidosis Diabetik Volume 43 no 7
2016
Berat di Instalasi tahun 2016
Perawatan Intensif
3. Bryson Duhon, Intravenous Sodium Journal The
Rebbeca L Bicarbonate Therapy In Annals Of
Attridge, A Severely Acidotic Pharmacotherapy
Crystal Franco- Diaabetic Ketoacidosis , 5 (47) : 970-975 2013
Martinez, Pamela
R Maxwell,
Darrel W Hughes
4. Ria Janita Riduan, Penatalaksanaan Jurnal Medulla
Syazili Mustofa KAD dan DM tipe 1 Unila, 2(7) :
2017
Pada Anak Usia 15 114-122
Tahun
5. Miarta, A., Tatalaksana Pasien Anestesia dan
Zulkifli., & Ketoasidosis Critical Care,
2019
Zulfariansyah, A. Diabetikum yang 37 (3), 90-96
Disertai Syok Sepsis.
6. Rinawati, P., & Peningkatan Ners Muda, 2020
Chanif, C. Efektivitas Pola 1(1), 50-58
Napas Pada Pasien
Ketoasidosis
Diabetik.
7. Faisal, Aliva Correlation of Sari Pediatri,
Tamara Adelaine Diabetic Vol. 22, No. 2,
Mulyadi, Titing Ketoacidosis Agustus 2020
Nurhayati Severity and
2020
Potassium Levels in
Pediatric Patients at
Hasan Sadikin
General Hospital in
2014-2019
8. Carles, Lili Hubungan Nilai Eaely Enisklopedia of
Rahmani Warning Score (EWS) journal, vol 2,
Dengan Kadar Gula No 1, Edisi 1
Darah Pada Pasien Oktober 2019
Diabetes Militus Di 2019
Ruangan Penyakit
Dalam RSUD Tengku
Fafiaan Kabupaten Siak

Sintesis dan interpretasi Artikel

Artikel 1

Judul artikel : Ketoasidosis Diabetik Di Diabetes Melitus Tipe 1

1) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perawatan pasien dengan ketoasidosis
diabetik berat di IRD RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar
2) Design penelitian
Design penelitian ini menggunakan Study kasus, yaitu design dengan mempunyai
suatu sampel yang berupa kasus lalu dipelajari tentang intervensi apa yang akan
dilakukan kepada sampel
3) Populasi penelitian
Populasi penelitian pada artikel ini adalah 1 orang yaitu seorang anak perempuan
berusia 12 tahun, masuk di IRD RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar
pada tanggal 15 September 2012 dengan keluhan utama Berat Badan (BB) yang turun
9 kg sejak 3 tahun yang lalu.
4) Sampel penelitian
Sampel penelitian pada artikel ini adalah 1 orang yaitu seorang anak perempuan
berusia 12 tahun, masuk di IRD RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar
pada tanggal 15 September 2012
5) Teknik sampling penelitian
Teknik sampling pada penelitian ini yaitu teknik total sampling yang artinya adalah
semua dari populasi dijadikan sampel penelitian karena jumlah dari populasi maupun
sampel adalah sama yakni 1 orang
6) Metode penelitian
Penelitian ini dilakukan di Makasar Indonesia tepatnya dirumah sakit IRD RSUP
Dr.Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar. Pertama tama untuk memulai
penelitian ini penulis mempunyai beberapa keluhan utama saat klien masuk yaitu Ibu
pasien mengatakan bahwa berat badan anaknya menurun terus menerus sejak 3 tahun
yang lalu, dari sebelumnya yang 37 kg dan sekarang menjadi 28 kg. Pasien selalu
merasa lapar, haus dan sering BAK. Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu:
mempunyai riwayat sering demam (+), lemas, mual (+), muntah (-), batuk (+), sesak
nafas (-). Dalam riwayat sakit tifoid saat pertama kali, mulai terjadi penurunan berat
badan, tetapi riwayat dalam keluarga dengan keluhan yang sama disangkal. Di
samping itu ada riwayat berobat di Rumah Sakit Umum Daerah selama lima (5) hari
dan didiagnosis DM tipe 1 kemudian dirujuk ke RSWS. BAB dinyatakan biasa
berwarna kuning dan BAK biasanya lancar serta berwarna kuning. Selanjutnya dalam
pemeriksaan fisik yang dilakukan didapatkan kondisi umum terkesan sakit berat/gizi
buruk, tetapi terdapat kesadaran. Berat Badan: 28 kg, Tinggi Badan: 124 cm. Tanda
kehidupan tekanan darah: 120/70 mmHg, Nadi: 110x/mnt, Suhu : 36,5o C,
Pernapasan: 22x/menit. Di kepala dan leher tidak ditemukan kelainan. Paru: dalam
batas normal. Perut: tampak cekung, mengikuti gerak pernapasan. Anggota gerak
(eksremitas) dalam batas normal. Dalam penelitian ini hari terakhir tidak sesuai yang
diharapkan dalam artian Setelah dirawat sembilan hari di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo, kondisi pasien stabil dengan tingkat glukosa darah yang terkendali.
Pasien dipulangkan dan dianjurkan untuk rawat jalan, tetapi ia meninggal di rumah
setelah dua (2) bulan keluar dari rumah sakit. Penyebab kemungkinan pasien
meninggal, yaitu koma
7) Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini tidak menyebutkan instrumen apa yang digunakan untuk
melakukan intervensi
8) Teknik analisa data penelitian
Tidak ada teknik analisa data dalam penelitian ini, penelitian ini seperti study kasus
yang mempunyai sampel lalu dilakukan intervensi terhadapnya dan melihat hasil
akhir dari intervensi yang dilakukan sudah baik dan benar atau buruk dan salah.
9) Hasil/temuan penelitian
Kasus ketoasidosis diabetik dengan diabetes melitus tipe 1 pada seorang perempuan,
umur 12 tahun telah dilaporkan dalam artikel ini. Diagnosis ditetapkan berdasarkan
manifestasi klinis (gejala klasik) berupa: poliuria, polifagi dan polidipsi; bersamaan
penurunan berat badan, serta hasil memeriksa di laboratorium terdapat peningkatan
tingkat glukosa darah. Di samping itu terdapat peningkatan HbA1c, asidosis
metabolik dan tingkat C-peptide yang menurun serta di air kemih rutin terdapat
glukosuria (+4) dan keton (+3). Pemeriksaan uji laboratorik yang lain untuk kasus
DM tipe 1 dianjurkan adalah untuk mendeteksi autoantibodi menggunakan uji Islet
Cell Autoantibodies (ICA) dan Glutamic Acid Decarboxylase Autoantibodies
(GADA). Pemeriksaan autoantibodi ini relatif mahal dan belum ada di Indonesia.
dalam laporan ini diakhir intervensi pada hari ke 9 klien dinyatakan kemungkinan
meninggal yaitu koma

Artikel 2

Judul artikel : Ketoasidosis Diabetik Di Diabetes Melitus Tipe 1

1) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perawatan pasien dengan ketoasidosis
diabetik berat diinstalasi perawatan intensif tepatnya dirumah sakit immanuel
bandund indonesia
2) Design penelitian
Design penelitian ini menggunakan Study kasus, yaitu design dengan mempunyai
suatu sampel yang berupa kasus lalu dipelajari tentang intervensi apa yang akan
dilakukan kepada sampel
3) Populasi penelitian
Populasi pada penelitian ini berjumlah 1 orang pasien yang masuk keruang ICU
Rumah Sakit Imannuel Bandung Indonesia
4) Sampel penelitian
Sampel pada penelitian ini berjumlah 1 orang dengan kriteria hasil seorang pria
berumur 76 tahun, dengan penurunan kesadaran, gagal nafas dan henti jantung. Pasien
dalam perawatan hari ke-4 dengan diagnosis awal bronkopneumonia bilateral dan
diabetes melitus tipe 2 tidak terkontrol
5) Teknik sampling penelitian
Teknik sampling pada penelitian ini yaitu teknik total sampling yang artinya adalah
semua dari populasi dijadikan sampel penelitian karena jumlah dari populasi maupun
sampel adalah sama yakni 1 orang
6) Metode penelitian
Penelitian ini dilakukan didaerah Bandung Indonesia, ditempat rumah sakit
Immanuel. Proses penyaringan populasi maupun sampel terlihat sama dengan
menggunakan total sampling yang artinya total populasi dijadikan sampel karena telah
memenuhi kriteria yaitu mempunyai diagnosa keperawatan diabetes dan terjadi
komplikasi KAD (ketoasidosis diabetik). Dan setelah melakukan perawatan
ditemukanlah hasil diagnosis pasien ini adalah asidosis laktat pada ketoasidosis
diabetik dengan sepsis akibat bronkopneumonia bilateral sebagai pencetus.
Komplikasi asidosis laktat pada pasien ini berupa gangguan elektrolit, hiperkalemia
berat, hipokalsemia dengan nilai albumin dalam batas normal, gangguan asam basa,
gangguan hemodinamik serta penurunan kesadaran. Setelah itu sampel dilakukan
intervensi keperawatan, dan diakhir intervensi klien dilakukan rencana hemodialisis.
Dari hasil yang dilakukan instrumen intervensi keperawatan yang digunakan yaitu
menggunakan intrumen SIKI dan NANDA NIC NOC.
7) Instrumen penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua instrumen intervensi keperawatan yang digunakan,
yaitu instrumen SIKI dan NANDA NIC NOC untuk menentukan rencana
keperawatan dan perlakuan apa yang akan dilakukan kpada sampel penelitian
8) Teknik analisa data penelitian
Tidak ada teknik analisa data dalam penelitian ini, penelitian ini seperti study kasus
yang mempunyai sampel lalu dilakukan intervensi terhadapnya dan melihat hasil
akhir dari intervensi yang dilakukan sudah baik dan benar atau buruk dan salah.
9) Hasil/temuan penelitian
Data demografi yang didapat dari penelitian ini yaitu pasien berasal dari Bandung
Indonesia, mempunyai umur 76 tahun dan jenis kelamin laki-laki, mempunyai
penyakit diabetes tipe 2 dan mempunyai komplikasi KAD atau ketoasidosis diabetik.
Hasil dari intervensi yang dilakukan sangat baik hingga pasien dapat kembali kerawat
inap dan pada hari terakhir dapat pulang serta dalam jurnal ini mempunyai suatu
ringkasan yaitu, ketoasidosis laktat dapat terjadi pada ketoasidosis diabetik yann
merupakan komplikasi akut diabetes melitus tipe 1 ataupun tipe 2. Asidosis laktat
memerlukan penatalaksanaan segera dan tepat sesuai patofsiologinya karena dapat
mengancam nyawa dengan menurunkan kontraktilitas otot jantung dan mempengaruhi
perfusi jaringan. Penatalaksanaan meliputi stabilisasi hemodinamik (EDGT/ Early
Goaldirected Treament), koreksi elektrolit (natrium bikarbonat dan insulin bila
hiperkalemia, koreksi kalsium dengan kalsium glukonas). Insulin diperlukan bukan
hanya untuk menurunkan kadar glukosa darah melainkan juga menekan ketogenesis,
lipolisis, dan glukoneogenesis.

Artikel 3

Judul artikel : Intravenous Sodium Bicarbonate Therapy In Severely Acidotic Diaabetic


Ketoacidosis

1) Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan terapi bikarbonat

intravena mendapatkan hasil yang lebih baik pada pasien dengan diabetik ketoasidosis

yang parah di gawat darurat.

2) Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kohort retrospektif.

3) Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah 97 orang dewasa berusia lebih dari 18 tahun di

Rumah Sakit Pendidikan San Antonio Texas.

4) Jumlah Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah 86 dari setiap kelompok yang memenuhi kriteria

inklusi dengan 44 menerima terapi bikarbonat intravena dan 42 tidak menerima.

Adapun kriteria inklusinya yaitu pasien dengan diagnosis ketoasidosis diabetikum

dengan meninjau data laboratoriu, pemeriksaan fisik, dan tanda-tanda vital di dalam
rekam medis, glukosa plasma lebih besar dari 250mg/dl, pH kurang dari 7,0, serum

bikarbonat kurang dari 10 mEq/L, dan keton serum positif. Sedangkan kriteria

eksklusi dalam penelitian ini adalah jika hamil, orang dengan serangan jantung atau

trauma, atau jika pH awal lebih besar dari 7,0.

5) Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Convenience Sampling.

6) Metode Penelitian

Penelitian studi kohort retrospektif ini dilaksanakan di Rumah Sakit Pendidikan

Kesehatan San Antonio, Texas. Data dikumpulkan dari rekam medis termasuk pasien

demografi pasien, nilai laboratorium, tanda-tanda vital, regomen insulin rawat jalan,

dosis bikarbonat intravena, kebutuhan insulin total, sumplementasi kalium, kebutuhan

cairan, resolusi asidosis, dan lama tinggal di rumah sakit. Untuk intervensi ini

dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan analisa gas darah dengan Ph lebih

besar dari 7,2 dan kebutuhan insulin dikumpulkan dari 24 jam pertama tinggal di

rumah sakit. Kemudian pasien diberikan bikarbonat intravena 100 mEq sebagai infus

selam 2 jam sampai pH lebih besar 7,0 tercapai. Untuk kelompok kontrol tidak perlu

diberikan intervensi. Sebelum intervensi.

7) Instrumen Penelitian yang digunakan

Untuk instrumen yang digunakan melakukan pemeriksaan pH, Pco2, glukosa, dan

pemberian bikarbonat intravena dengan dosis 100 mEq. .

8) Teknik Analisa Data

Teknik analisa data pada penelitian ini dengan JMP 9.0.2. statistik deskriptif

digunakan untuk meringkas demografi dan hasil pasien. Data disajikan dalam bentuk
median and interquartile range (IQR) atau persentase. Data kontinyu dianalisis

dengan uji wilcoxon dan data nominal dengan menggunakan fisher. dengan tingkat

signifikansi p < 0,05 yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok

dengan pemberian terapi intravena sodium bikarbonat dan kelompok yang tidak

menggunakan terapi intravena sodium bikarbonat. Ketika intervensi ini digunakan

terapi dapat mengurangi waktu resolusi asidosis dengan pH bisa mencapai normal.

Opini pada penelitian ini yaitu peneliti menggunakan teknik analisa tersebut karena

untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data berbeda

atau tidak dengan menggunakan 2 data ordinal berpasangan.

9) Hasil Penelitian

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa usia rata-rata kedua kelompok adalah

36 tahun. Pada hasil rata-rata skor pada kelompok intervensi pada saat pre test adalah

pH 6,9 dan pada saat post test 7,3. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hasil

rata-rata skor pada pre test 6,92 dan pada saat post test 6,98, sehingga menunjukkan

terdapat perubahan efektivitas pada terapi intravena bikarbonat adalah 0.09.

Sehingga hasil menunjukkan pengurangan yang lebih besar dalam kelompok bila

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pemberian terapi bikarbonat pada kelompok

intervensi selama 2 jam secara signifikan ph dapat menjadi normal sebagaimana

dianalisis oleh wilcoxon (P < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa intervensi pemberian

terapi bikarbonat efektif dalam penanganan pasien ketoasidosis

Artikel 4

Judul artikel : Penatalaksanaan KAD dan DM tipe 1 Pada Anak Usia 15 Tahun

1) Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perawatan pasien dengan ketoasidosis

diabetik pada anak usia 15tahun di Rumah Sakit dr. H. Abdul Moeloek di Lampung.
2) Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan study kasus lalu

memberikan intervensi yang akan diberikan kepada sampel.

3) Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah 1 orang anak laki-laki berusia 15 tahun masuk di

Rumah Sakit dr. H. Abdul Moeloek di Lampung pada tanggal 29 Maret 2016 dengan

keluhan nafas capat, lemas, bibir kering, serta pusing sejak 2 hari yang lalu.

4) Jumlah Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah 1 orang anak laki-laki berusia 15 tahun masuk di

Rumah Sakit dr. H. Abdul Moeloek di Lampung pada tanggal 29 Maret 2016.

5) Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling.

6) Metode Penelitian

Metode penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit dr. H. Abdul Moeloek di Lampung.

Pada saat pengkajian keluhan utama klien saat masuk yaitu nafas capat, lemas, bibir

kering, serta pusing sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh lemas, pusing,

penglihatan kabur, pasien merasakan lemas sejak 2 bulan yang lalu. 1 bulan sebelum

masuk rumah sakit pasien mengalami penurunan berat badan drastis dari 90 kg

menjadi 68 kg. Pasien pernah diberikan terapi insulin 1 bulan yang lalu, 3x sehari 10

unit namun terapi tidak dilanjutkan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran

gelisah, suhu 35,4⁰C, nadi 64x/menit, rr 28x/menit, bb awal 90 kg sekarang 68 kg, tb

158cm, IMT 27,2 dengan kesan obesitas, tekanan darah 12/80. Pada pemeriksaan
kulit tidak ditemukan pucat, sianosis, turgor kulit baik, tidak ada pembesaran kelenjar

getah bening. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan striae berwarna putih diekitar

umbilikus dan nyeri perut. Pada ekstermitas inferior kanan ditemukan bekas luka

operasi kelenjar lemak. Pada pemeriksaan genetalia eksterna tidak ditemukan kelainan

namun urin berbau khas (aseton). Pada pemeriksaan neurologi ditemukan baal pada

ibu jari kanan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hb 14 gr/dl, leukosit

10.500/uL, eritrosit 5,3 juta/uL, ht 40%, trombosit 231.000/uL. Pemeriksaan urin

glukosa 500mg/dl, pemeriksaan kadar gula darah 408 gr/dl, pemerikaan kimia darah

SGOT 13, SGPT 8. Pada pemeriksaan natrium 138 mEq/L, kalium 2,6 mEq/L,

kalsium 9,4 mEq/L, klorida 107 mEq/L. sehingga pasien dirawat di RS selama 6 hari.

Kemudian penatalaksanaan yang diberikan pasien adalah dilakukan terapi

medikamentosa yakni dilakukan pemberian intravenous fluid drip (IVFD) Nacl 0,9%

25 gtt makro/menit, pemasangan kateter urine, pemberian insulin awal dengan dosis

10 UI dalam Nacl 100 cc kecepatan 7cc/jam, injeksi ranitidin 1ampl/12 jam, injeksi

ceftriaxon 1gr/12 jam. Dilakukan pemberian diet DM 3000 kalori, pemantauan kadar

GDS/4jam, perhitungan diuresis, balance cairan, input, output serta IWL.

7) Instrumen Penelitian yang digunakan

Pada penelitian ini tidak disebutkan instrumen apa untuk melakukan intervensi.

8) Teknik Analisa Data

Teknik analisa data pada penelitian ini data dikumpulkan melalui pengkajian,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan kemudian dilakukan intervensi

hingga evaluasi untuk melihat hasil akhir apakah sudah teratasi atau belum teratasi.

9) Hasil Penelitian

Hasil penelitian tersebut didapatkan pasien laki-laki berusia 15 tahun berasal dari

Lampung mempunyai penyakit DM tipe 1 dan ketoasidosis. Hasil dari pengkajian


didapatkan ketoasidosis ditemukan pada tipe DM 1 karena tidak patuh jadwal dengan

suntikan insulin, pemberian insulin dihentikan karena anak tidak makan/sakit.

Kekurangan insulin menyeababkan glukosa dalam darah tidak dapat digunakan oleh

sel metabolisme karena glukosa tidak dapat memasuki sel, akibatnya kadar glukosa

dalam darah meningkat (hiperglikemia). Kemudian setelah dilakukan intervensi

selama 6 hari kadar gula darah pada anak menurun menjadi 122mg/dl. Sehingga

tatalaksana KAD selanjutnya adalah koreksi cairan yang adekuat, pemberian insulin

yang tepat, koreksi asidosis dan elektrolit serta pemantauan yang ketat.

Artikel 5

Judul artikel : Tatalaksana Pasien Ketoasidosis Diabetikum yang Disertai Syok Sepsis

1) Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan Miarta (2018) bertujuan mengetahui efektifitas
penatalaksaan berdasarkan American Diabetic Association dan Surviving Sepsis
Campaign pada pasien dengan KAD yang disertai syok sepsis
2) Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan study kasus (case studies research) kuantitatif
3) Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini yaitu pasien dengan DM II dan gangren pedis dengan
komplikasi KAD dan syok sepsis
4) Jumlah Sampel
sampel dalam penelitian ini adalah seorang pasien perempuan usia 42 tahun dengan
DM II dan gangren pedis dengan komplikasi KAD dan syok sepsis.
5) Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling
6) Metode Penelitian
study kasus ini dilakukan dengan cara peneliti mengisi assesment pengkajian saat
pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat melakukan resusitasi lalu dilanjutkan
perawatan di ICU dengan 3 hari perawatan. Pasien didapatkan mengeluh luka di kaki
yang tidak sembuh sejak tiga minggu sebelum masuk rumah sakit. Satu minggu
SMRS pasien tidak sadarkan diri, pasien diketahui memiliki riwayat DM tipe 2
selama 8 tahun yang tidak terkontrol dengan obat antidiabetik. pada survei prmier di
runag resusitasi IGD didapatkan pasien suara napas snoring: SpO2 98% (mendapat
terapi oksigen melalui simple mask rebreathing (SMR) 10L/mnt): tekanan darah
83/44 mmHg, nadi 132x/mnt; kesadaran koma dengan GCS E1 M1 V1; dan suhu 36,8
℃. pasien dilakukan oksigenasi da intubasi dan ventilasi mekanik. Selain itu, juga
dijalankan hour-1 budle sesuai dengan rekomendasi surviving sepsis campain 2018
meliputi: memeriksa kadar laktat; mengambil kultur darah sebelum antibiotik
spektrum luas (ceftriakson 2 gr) diberikan (kurang dari 1 jam); memberikan resusitasi
cairan dengan kristaloid 30 ml/kgBB (RL 1.500 Ml); dan memberikan norepinefrin
titrasi sampai MAP 65 mmHg atau lebih.
7) Instrumen Penelitian
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa observasi secara aktif
proses pemberian resusitasi yang berdasarkan tatalaksana KAD dan HHS menurut
American Diabetic Association meliputi koreksi hidrasi, terapi insulin untuk kontrol
glukosa darah dan koreksu ketidakseimbangan elektrolit serta identifikasi dan
mengobati faktor pencetus termasuk kontrol sumber infeksi. Surviving Sepsis
Campaign merekomendasikan untuk melakukan hour-1 resucitation untuk
meningkatkan kesintasan pasien sepsis.
8) Teknik Analisa Data
Analisis data menggunakan kualitatif berupa deskripsi
9) Hasil Penelitian
Hasil Penelitian ditemukan bahwa pasien dengan DM II dan gangren pedis dengan
komplikasi KAD dan syok sepsis terdapat hasil kadar kalium psaien berturuy-turut 5,6
mEq; 2,8 mEq; 2,8 mEq; dan 3.2 mEq untuk hari pertama sampai keempat dan mulai
stabil pada hari keenam. hipokalemia adalah komplikasi paling umum selama
pengobatan KAD karena insulin yang diberikan perpindahan kalium dan intravaskuler
ke dalam sel.

Artikel 6

Judul Artikel : Peningkatan Efektivitas Pola Napas Pada Pasien Ketoasidosis Diabetik

1) Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan Rinawati (2020) bertujuan untuk memahami asuhan
keperawatan pada pasien dengan keoasidosis diabetikum dengan pola napas tidak
efektif di ICU Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
2) Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan study kasus (case studies research) kuantitatif
3) Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini yaitu pasien dengan diagnosa medis ketoasidosis diabetik
dan masalah keperawatan utama pola nafas tidak efektif
4) Jumlah Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 2 pasien perempuan dengan usai 69 dan 67 thn
dengan KAD dengan masalah keperawatan utama pola nafas tidak efektif
5) Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling
6) Metode Penelitian
Study kasus ini dilakukan dengan cara peneliti mengisi assesment pengkajian sampai
dengan evaluasi keperawatan. intervensi keprawatan yang dilakukan dalam membantu
mengatasi pola nafas tidak efektif ada;ah oksigen terapi dan vital sign monitoring.
pada kedua pasien sudah diberikan oksigen nasal kanul 4 lpm (29x/mnt) dan NRM 8
lpm(31x/mnt) dikarenakan NRM terdapat katup sehingga ketika karbondioksiga bisa
keluar dan tidak dapat masuk kembali ke masker lebih optimal.
7) Instrumen Penelitian
Peneliti menggunakan instrumen assesment pengkajian keperawatan dan
menggunakan masker nasal kanul dan NRM dalam penanganan pola nafas tidak
efektif lalu dilakukan obeservasi.
8) Teknik Analisa Data
Analisis data menggunakan kualitatif berupa deskripsi
9) Hasil Penelitian
Hasil Penelitian ditemukan bahwa intervensi terapi oksigen dan 45° posisi semi
fowler yaitu belum efektif untuk pasien dengan masalah keperawatan pola nafas tidak
efektif. hasil proses keperawatan kedua apsien delama di ICU menunjukkan masalah
keperawatan pola nafas tidak efektif dan evaluasi menunjukkan masalah dapat
teratasi.
Artikel 7

Judul Artikel : Correlation of Diabetic Ketoacidosis Severity and Potassium Levels in


Pediatric Patients at Hasan Sadikin General Hospital in 2014-2019.
1) Tujuan Penelitian
Mengetahui hubungan antara derajat KAD dan kadar kalium pada pasien anak di
RSUP Dr. Hasan Sadikin.
2) Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara
derajat KAD dan kadar kalium.
3) Populasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan responden pasien KAD anak di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung periode Desember 2014 – Oktober 2019.
4) Jumlah Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 38 sampel.
5) Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan total sampling
6) Metode Penelitian
Data penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung periode desember
2014-oktober 2019, data diperoleh rekam medis yang diambil, yaitu data usia, jenis
kelamin, status gizi, derajat KAD, faktor pencetus KAD, regi men terapi insulin yang
diberikan, serta data laboratorium (kadar pH darah, HCO3, GDS awal, natrium, dan
kalium) sebelum pemberian terapi.
7) Instrumen Penelitian
Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan program IBM
8) Teknik Analisa Data
Dengan rancangan studi analitik potong lintang menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari data rekam medis pasien KAD anak di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung selama periode Desember 2014 – Oktober 2019. Data karakteristik umum
dan klinis pasien dikumpulkan dan dilakukan uji korelasi Spearman untuk melihat
hubungan antara derajat KAD dan kadar kalium dengan kemaknaan p<0,05.
9) Hasil Penelitian
Dari 35 pasien KAD, terdapat total 39 episode KAD (3 pasien mengalami kejadian
KAD berulang). Sebanyak 22 pasien berjenis kelamin perempuan dan 13 laki-laki
dengan rerata usia 11,2 ± 3,3. Status gizi pasien terbanyak adalah pasien dengan gizi
kurang berjumlah 18 (46,16%) pasien.Karakteristik klinis pasien berupa nilai
laboratorium adalah sebagai berikut, pH 7,1±0,2, HCO3 6,5±3,9, GDS awal
488,2±160, natrium 133,5±4,9, dan kalium 4,8±1,4. Enam (15,39%) pasien
mengalami episode KAD ringan, 13 (33,33%) sedang, dan 20 (51,28%) berat. Faktor
pencetus KAD adalah tidak atau pasien (41,02%) yang belum diterapi, penghentian
insulin (23,08%), kontrol metabolik buruk (17,95%), dan infeksi atau penyakit
lainnya (17,95%). Adapun 32 (82,05%) pasien mendapat terapi insulin basal bolus
dan 7 (17,95%) pasien mendapat regimen terapi insulin split mix. Pada penelitian ini,
terdapat hubungan korelasi positif yang bermakna antara derajat KAD dan kadar
kalium dengan kekuatan korelasi sedang-lemah (nilai r = 0,471, nilai p = 0,002).
Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kadar kalium maka akan semakin berat derajat
KAD

Artike 8
Judul artikel: Hubungan Nilai Eaely Warning Score (EWS) Dengan Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Militus Di Ruangan Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafiaan Kabupaten Siak
1) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan nilai EWS dengan kadar
gula darah pada pasien diabetes militus
2) Design penelitian
Design penelitian ini menggunakan deskristif korelasi dengan metode Crossectional.
3) Populasi penelitian
Populasi penelitian pada artikel ini adalah semua penderita DM yang Berkunjung di
RSUD Tengku Rafiaan Kabupaten Siak dalam 3 bulan terakhir (januari-maret).
4) Sampel penelitian
Jumlah sampel dalam penelitan ini yaitu sebanyak 55 orang.
5) Teknik sampling penelitian
Penelitian ini menggunakan total sampling
6) Metode penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskristif korelasi. Dengan tujuan engetahui mengetahui
hubungan nilai EWS dengan kadar gula darah pada pasien diabetes militus.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode Crossectional, yaitu cara
pengumpulan data sekaligus pada sautusaat atau poin time approach. Populasi dalam
penelitan ini adalah semua penderita DM yang Berkunjung di RSUD Tengku Rafiaan
Kabupaten Siak dalam 3 bulan terakhir (januari-maret) sebanyak 55 orang
pengumpulan data menggunakan lembar observasi EWS yang digunakan untuk
memeperoleh informasi.
7) Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini mmenggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi
EWS
8) Teknik analisa data penelitian
Dalam penelitian ini analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan
mengngunakan uji chi-square.
9) Hasil/temuan penelitian
Hasil penelitaian menunjukan bahwa berdasarkan nilai EWS didapatkan dari
hasil uji chi-square, diperoleh ( P volue= 0,000 ( p volue ≤ 0,05) ada hubungan
bermakna antara nilai EWS dengan kadar gula darah pada pasien diabetes militus di
ruangan penyakit dalam di RSUD Tengku Rafiaan Kabupaten Siak, nilai Odss Ratio
(OR) 36,000 artinya nilai EWS menegah (5-6) mempunyai resiko 36 kali mengalami
hiperglikemia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Isao Nishijima (2016)
bahwa rata-rata pasien yang masuk RS dengan cardiac arrest setelah dialakukan
observasi dengan MEWS mengalami penurunan scor yang signifikan dari 1000 pasien
EWS menurun dari 5,21 menjadi 2,05. Halini terjadi karena dengan EWS pasien
dapat di intervensi dengan kemungkinan yang akan terjadi.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pasien dengan diabetes militus yang kadar
gula darahnya meningkat akan mengeara ke komplikasi KAD untuk mencegah agar
tidak terjadinya KAD memerlukan penerapan EWS dengan mengobservasi tanda-
tanda vital. Harapan dimonotor EWS agar kejaidan KAD minimal, untuk ditranfer ke
ICU minimal dan untuk kematian juga minimal dengan pasien terkontrol denagn
tujuan EWS.
DAFTAR PUSTAKA

Bryson Duhon, Rebbeca L Attridge, et al. (2013). Intravenous Sodium Bicarbonate Therapy
In Severely Acidotic Diabetic Ketoacidosis. Journal The Annals Of Pharmacotherapy. 5
(47), 970-975.
Carles, Lili Rahmani. (2019) Hubungan Nilai Eaely Warning Score (EWS) Dengan Kadar
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Militus Di Ruangan Penyakit Dalam RSUD Tengku
Fafiaan Kabupaten Siak. Enisklopedia of journal, vol 2, No 1,
Handayani, Sri Ani. (2010). Tesis: Faktor-Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di
Semarang dan Sekitarnya. Universitas Diponegoro Semarang.
Miarta, A., Zulkifli., & Zulfariansyah, A. (2019). Tatalaksana Pasien Ketoasidosis
Diabetikum yang Disertai Syok Sepsis. Anestesia dan Critical Care, 37 (3), 90-96.
Morison, Moya J. (2012). Manajemen Luka. Jakarta: EGC.
Lestari, Tri S., (2012). Hubungan Psikososial dan Penyuluhan Gizi Dengan Kepatuhan Diet
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUP Fatmawati. Skripsi Program Studi
Gizi Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. Depok.
Ria Janita Riduan & Syazili Mustofa. (2017). Penatalaksanaan KAD Dan DM Tipe 1 Pada
Anak Usia 15 Tahun. Jurnal Medulla Unila. 2(7) , 114-122.
Rinawati, P., & Chanif, C. (2020). Peningkatan Efektifitas Pola Napas Pada Pasien
Ketoasidosis Diabetik. Ners Muda, 1(1), 50-58.
Rina Lizza Roostati & Joseph Rusli. (2016). Asidosis Laktat pada Ketoasidosis Diabetik
Berat di Instalasi Perawatan Intensif. CDK-242/ Volume 43 no 7 tahun 2016

Zuhrinah Ridwan, Uleng Bahrun, Ruland DN Pakasi R. (2016). KETOASIDOSIS


DIABETIK DI DIABETES MELITUS TIPE 1 (Ketoacidosis Diabetic in Type 1
Diabetes Mellitus). Indonesian Journal Of Clinical Pathology And Medical Laboratory,
Volume 22, No 2 Maret 2016.
Faisal, Mulyadi, A. T., & Nurhayati, T. (2020). Correlation of Diabetic Ketoacidosis Saverity
and Potassium Lavels in Pediatric Patiens at Hasan Sadikin General Hospital in 2014-
2019. Sari Pediatri.

Anda mungkin juga menyukai