DISUSUN OLEH:
SYAHRIL AMRAN
NIM 201133065
VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat Regional
Tahun 2020"
MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan
Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan
Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam Keperawatan
Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis IPTEK dan Teknologi
Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji dan syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesikan
tepat pada waktunya.
Terselesainya makalah ini berkat kerja sama dari berbagai pihak untuk itu kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nurbani, S.Kp. M.Kep dan tim selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Jiwa kami, serta tidak lupa pula kami berterima kasih kepada :
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Pontianak
2. Ibu Nurbani, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Singkawang Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
3. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Prodi Ners Keperawatan Pontianak
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
Yang telah memberikan masukan dan gagasan tentang makalah yang kami susun.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan baik dari sisi penulisan maupun sistem penulisan, karena keterbatasan
pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf dan mengucapkan terimakasih atas kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga apa yang kami sajikan pada makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
VISI DAN MISI.......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
BAB I KONSEP DASAR.........................................................................................................1
A. Pengertian......................................................................................................................1
B. Klasifikasi......................................................................................................................1
C. Etiologi..........................................................................................................................1
D. Pohon Masalah...............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
iv
BAB I
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berharga, tidak
berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri (Keliat, 2011). Harga diri rendah merupakan keadaan dimana
individu mengalami evaluasi diri negatif tentang kemampuan dirinya (Fitria, 2012).
B. Klasifikasi
1. Situasional
2. Kronik
C. Etiologi
1. Faktor predisposisi
1
2. Faktor presipitasi
D. Pohon Masalah
2
Sedangkan respon maladaptif dari konsep diri meliputi:
1. Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa lebih rendah dari orang lain.
2. Kekacauan identitas Suatu kegagalan individu mengintegrasikan berbagai
identifikasi masa kanak-kanak kendala kepribadian psikososial dewasa yang
harmonis.
3. Depersonalisasi Perasaan yang tidak realitas dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
sdirinya dengan orang lain. (Stuart, 2007).
5. Penurunan produktifitas
13. Merusak diri: harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup
14. Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi
3
BAB II
PROSES KEPERAWATAN
a) Keluhan utama
Biasanya pasien datang ke rumah sakit jiwa atau puskesmas dengan alasan
masuk pasien sering menyendiri, tidak berani menatap lawan bicara, sering
menunduk dan nada suara rendah.
b) Faktor predisposisi
2) Pengobatan
3) Aniaya
Biasanya ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa yang sama dengan
pasien.
4
c) Status mental
1) Penampilan
Biasanya pasien dengan harga diri rendah penampilannya tidak rapi, tidak
sesuai karena klien kurang minta untuk melakukan perawatan diri.
Kemuduran dalam tingkat kebersihan dan kerapian dapat merupakan
tanda adanya depresi atau skizoprenia.
2) Pembicaraan
3) Aktivitas motorik
4) Alam perasaan
Pasien biasanya merasa tidak mampu dan pandangan hidup yang pesimis.
5) Afek
Afek pasien biasanya tumpul yaitu klien tidak mampu berespon bila ada
stimulus emosi yang bereaksi.
Biasanya pasien dengan harga diri rendah kurang kooperatif dan mudah
tersinggung.
7) Persepsi
8) Proses pikir
5
Biasanya pasien dengan harga diri rendah terjadi pengulangan
pembicaraan (perseverasi) disebabkan karena pasien kurang kooperatif
dan bicara lambat sehingga sulit dipahami.
9) Isi pikir
11) Memori
6
menyangkal keadaan penyakitnya, pasien tidak mau bercerita
penyakitnya. (Prabowo, 2014).
2. Diagnosa Keperawatan
c) Isolasi sosial
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan tindakan keperawatan pada pasien menurut Kemenkes RI (2012),
yaitu:
3) Membantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih
dari daftar kegiatan mana kegiatan yang dapat dilaksanakan)
5) Membantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat
ini untuk dilatih
6) Melatih kegiatan yang dipilih oleh pasien (alat dan cara melakukannya)
7
7) Memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal kegiatan untuk
dilatih dua kali per hari
8
4) Membantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi yang disusun dan
ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu rencana intervensi yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. Tujuan
dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapi tujuan yang telah
ditetapkan mencakup peningkatan kesehatan, mencegah penyakit, pemulihan
kesehatan, dan memfasilitasi koping.
Adalah tindakan yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu pasien
dalam mengatasi masalahnya menanggapi reaksi karena adanya stressor.
Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim perawat atau
dengan tim kesehatan yang lain seperti dokter, psikologi, psikiater, alhi gizi,
fisioterapi, dan sebagainya.
3) Rujukan/ketergantungan (Dependen)
Adalah keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain diantaranya dokter,
psikologi, psikiater, alhi gizi, fisioterapi, dan sebagainya. . (Setyowati, 2019).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
bersambung dan melibatkan klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan
9
evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien mencapai tujuan yang sesuai
dengan kriteria hasil pada perencanaan
O : Objektif. Merupakan data perkembangan yang bisa diamati atau diukur oleh
perawat atau tim kesehatan lain.
Evaluasi kemampuan pasien harga diri rendah berhasil apabila pasien dapat:
10
1) Mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Evaluasi kemampuan keluarga (pelaku rawat) harga diri rendah berhasil apabila
keluarga dapat:
1) Mengenal harga diri rendah yang dialami pasien (pengertian, tanda dan gejala,
proses terjadinya harga diri rendah, dan akibat jika harga diri rendah tidak
diatasi)
11
DAFTAR PUSTAKA
Badan PPSDM.2012. Modul pelatihan Kesehatan Jiwa Masyarakat. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Fitria, Nita. 2012. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba Medika
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba Medika
Prabowo, Eko. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika
Yosep, Iyus dan Titin Sutini. 2014. Buku Ajar Kerawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama
12
13