ANALISIS KOHORT
Oleh :
KELOMPOK 4
NORMAINI (2020111320069)
WARTINAH (2020111320090)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
sholawat serta salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita Nabi
waktu
Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu Dr. Suhaimi, S.Pd., M.Pd dalam mata kuliah “Asesmen Kebutuhan
maaf sebesar-besarnya. Kami mengharapkan kritik dan saran agar menjadi bahan
evaluasi bagi kami sehingga dapat membuat makalah selanjutnya lebih baik lagi.
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi kita semua.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 kohort dalam bentuk panah 3
Gambar 1.2 kohor bangun datar 4
Gambar 1.3 kohort bangun datar dilengkapi keterangan 4
Gambar 1.4 Format Kohort Siswa Sekolah Menengah 7
Gambar 1.5 kohort siswa disertai data mutasi siswa 8
Gambar 1.6 Kohort Siswa Sekolah Menengah 9
Gambar 1.7 kohort siswa sekolah menengah dalam persen (%) 10
Gambar 1.8 kohort siswa data nominal 11
Gambar 1.9 kohort siswa data persentase 11
Gambar 1.10 kohort siswa data asumsi 11
Gambar 1.11 bagan persiapan pembuatan kohort proyeksi 12
Gambar 1.12 kohort siswa hasil proyeksi 13
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 persiapan pembuatan kohort siswa SD 6
Tabel 1.2 Persiapan Pembuatan Kohort Siswa Sekolah Menengah. 6
Tabel 1.3 Tabel Persiapan Pembuatan Kohort Siswa Sekolah Menengah 8
Tabel 1.4 persentase Siswa Naik Tingkat, Tinggal Kelas, dan Putus
Sekolah pada setiap kelas tahun 2009 11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah analisis dalam kaitannya dengan kohort dimasukkan untuk
mencermati data siswa yang terdapat dalam kohort, kemudian data hasil
pengamatan tersebut dibandingkan dengan kriteria yang sudah ada sebagai
kebijakan pemerintah, seperti kebijakan pemerintah tentang angka
pemasukan, angka siswa tinggal kelas, angka siswa putus sekolah, dan angka
siswa naik tingkat atau lulus. Kebijakan pemerintah untuk angka siswa
tinggal kelas dan putus sekolah umumnya ditekan sekecil mungkin sampai
0%, sementara angka siswa naik tingkat/lulus dan angka pemasukan (intake
ration) diupayakan semaksimal mungkin sampai 100%. Namun dalam
kenyataannya hal itu sulit untuk dicapai. Umumnya pemerintah sudah
menganggap baik penyelenggaraan pendidikan jika mencapai angka 95%
untuk siswa naik tingkat, intake ration, dan untuk siswa lulus EBTA, 2%
untuk siswa putus sekolah, dan 5% untuk siswa mengulang.
Intinya adalah untuk angka siswa naik tingkat, siswa lulus, dan angka
pemasukan, semakin mendekati angka 100% maka penyelenggaraan
pendidikan semakin baik, sedangkan untuk angka siswa tinggal kelas dan
putus sekolah, semakin mendekati angka 0% maka penyelenggaraan
pendidikan semakin baik.
Istilah kohort awalnya ditemukan dalam sejarah bangsa Romawi yang
terkait dengan pasukan perang, untuk memantau secara cermat kondisi
anggota pasukan dari awal ditugaskan sampai berakhirnya peperangan. Untuk
mendapatkan informasi yang mudah diakses guna penugasan selanjutnya
maka data kondisi pasukan tersebut kemudian disusun dalam suatu bagan
yang memuat informasi tentang jumlah keseluruhan tentara yang ditugaskan
untuk berperang, jumlah tentara yang gugur, jumlah tentara yang luka/sakit,
dan jumlah tentara yang selamat dari peperangan. Bagan arus ini selanjutnya
digunakan untuk menggambarkan keadaan pada bidang lain seperti bidang
kependudukan untuk menggambarkan kelompok penduduk yang lahir pada
tahun yang sama, dan bidang pendidikan untuk menggambarkan kelompok
siswa yang masuk dalam suatu sistem pendidikan tertentu pada tingkat yang
sama dan tahun yang sama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan
masalah-masalah yang akan dibahas pada penulisan kali ini. Masalah yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1
1. Apa pengertian Kohort
2. Apa kegunaan dari kohort siswa
3. Bagaimana prinsip dan pembuatan kohort dalam perencanaan
pendidikan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kohort
2. Untuk mengetahui kegunaan dari kohort siswa
3. Untuk mengetahui prinsip dan pembuatan kohort dalam perencanaan
pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kohort
Pada bidang pendidikan, istilah kohort digunakan untuk
menggambarkan arus siswa dalam suatu sistem pendidikan, yaitu berupa
bagan data siswa yang masuk mulai di tingkat satu sampai mereka tamat/lulus
mengikuti program pendidikannya. Bagan ini memuat data tentang jumlah
siswa baru, jumlah seluruh siswa pada setiap tingkat, jumlah siswa naik
tingkat, jumlah siswa tinggal kelas/mengulang, jumlah siswa putus sekolah,
jumlah siswa lulus, dan jumlah siswa mutasi pada setiap tingkat dan setiap
tahun.
Jika kita mengikuti arus siswa yang masuk mulai dari tingkat satu
hingga mereka tamat, maka kita akan mendapatkan data tentang siswa yang
naik kelas, siswa yang tinggal kelas (mengulang), siswa putus sekolah, dan
siswa lulus. Di samping itu, masih terdapat siswa pindah sekolah (mutasi
masuk dan mutasi keluar) yang kemungkinan terjadi di semua tingkat. Karena
hal ini sifatnya sangat insidental dan kurang signifikan, maka dalam
pembuatan bagan arus siswa (kohort) data mutasi siswa kurang
diperhitungkan.
Dalam penggambaran data siswa pada kohort, jumlah seluruh siswa di
setiap tingkat dituliskan pada tempat dalam garis horizontal atau bentuk
bangun persegi panjang. Untuk menuliskan data jumlah siswa naik tingkat,
jumlah siswa tinggal kelas, jumlah siswa putus sekolah, dan jumlah siswa
lulus menggunakan garis (−¿) atau tanda panah (→). Garis atau tanda panah
tegak lurus ke bawah menggambarkan siswa tinggal kelas, garis atau tanda
panah diagonal ke bawah kanan menggambarkan siswa naik kelas atau lulus,
dan tandah panah ke samping kanan atau diagonal ke atas kanan
menggambarkan siswa putus sekolah. Jika informasi ini divisualisasikan
maka akan tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Siswa putus sekolah
Seluruh siswa
3
Jumlah seluruh siswa Siswa DO
Keterangan gambar:
: jumlah seluruh siswa
: jumlah siswa naik tingkat
: jumlah siswa tinggal kelas
: jumlah siswa putus sekolah
4
B. Kegunaan Kohort Siswa
Terdapat beberapa kegunaan kohort siswa jika dilihat dari kepentingan
perencanaan dan manajemen sekolah yaitu untuk:
1. Menemukan permasalahan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dengan
lebih mudah dan lebih cepat.
2. Menemukan situasi dan kondisi pendidikan di sekolah untuk keperluan
perencanaan.
3. Memudahkan para pengawas sekolah melihat kondisi siswa di masing-
masing sekolah yang menjadi tanggung jawabnya guna melakukan
perbaikan.
4. Membantu mempermudah melakukan upaya perbaikan manajemen
sekolah oleh kepala sekolah.
5. Melaporkan keadaan siswa di suatu sekolah secara cepat dan mudah dilihat
kepada para pengawas, jajaran birokrasi pendidikan, masyarakat dan para
pemerhati pendidikan lainnya.
6. Membantu perencanan pendidikan menemukan permasalahan pendidikan
di sekolah dengan mudah dan cepat yang sangat berguna untuk
memudahkan melakukan diagnosis yang diperlukan dalam penyusunan
rencana pendidikan.
5
Tabel 1.1 persiapan pembuatan kohort siswa SD
Tingkat
Tahun Calon Siswa Baru Data Siswa I II III I V VI
V
Siswa Baru … … … … … …
Siswa Seluruhnya … … … … … …
Siswa Naik Tingkat … … … … … …
…… ……….. Siswa Tinggal Kelas … … … … … …
Siswa Putus Sekolah … … … … … …
Siswa Tamat/Lulus … … … … … …
Siswa Mutasi Masuk … … … … … …
Siswa Mutasi Keluar … … … … … …
Tingkat
Tahun Calon Siswa Baru Data Siswa I II III
Siswa Baru …… …… ……
Siswa Seluruhnya …… …… ……
Siswa Naik Tingkat …… …… ……
…… ………… Siswa Tinggal Kelas …… …… ……
Siswa Putus Sekolah …… …… ……
Siswa Tamat/Lulus …… …… ……
Siswa Mutasi Masuk …… …… ……
Siswa Mutasi Keluar …… …… ……
6
Apabila tabel di atas sudah diisi secara lengkap, langkah selanjutnya
adalah menyiapkan bagan seperti di bawah ini.
……
..….
…….
Keterangan:
: siswa mengulang
: siswa naik kelas
: siswa tinggal kelas
: siswa seluruhnya
: siswa lulus
(gambar 1.4 Format Kohort Siswa Sekolah Menengah)
Apabila data mutasi siswa ingin disertakan pada kohort, maka penyusunan
data tersebut ditempatkan pada kolom siswa seluruhnya dengan ditambahkan
kolom tersendiri. Untuk mutasi masuk ditempatkan pada bagian kiri bawah,
sedangkan untuk mutasi keluar ditempatkan pada bagian kanan bawah seperti
tampak pada gambar di bawah ini.
7
Siswa putus sekolah
8
Siswa Baru 2029 - -
Siswa Seluruhnya 2217 1811 1443
Siswa Naik Tingkat 1825 1554 -
Siswa Tinggal Kelas 196 120 29
2016 Siswa Putus Sekolah 195 137 56
Siswa Tamat/Lulus - - 1356
Siswa Mutasi Masuk - - -
Siswa Mutasi Keluar - - -
9
Prinsip pembuatan kohort persentase sama dengan pembuatan kohort
angka nominal, yang berbeda hanya pada kohort persentase jumlah siswa
naik tingkat/lulus, siswa tinggal kelas, dan siswa putus sekolah disajikan
dalam bentuk angka persen (%). Pada kohort asumsi sangat berbeda baik
dengan kohort angka nominal maupun angka persentase, namun dalam
pennyusunannya didasarkan pada data yang terdapat pada kohort
persentase. Sedangkan pada kohort proyeksi, kohort disusun berdasarkan
data dua tahun terkahir, selanjutnya persentase angka pemasukan,
persentase siswa baru, persentase siswa naik tingkat, persentase siswa
tinggal kelas, dan persentase siswa putus sekolah dijadikan dasar untuk
melakukan perkiraan (proyeksi) di tahun-tahun mendatang.
10
4. Kohort Data Asumsi
Untuk menyusun kohort asumsi, hal yang tidak boleh dilupakan
adalah kita harus menyiapkan kohort persentase sebelum memulai untuk
mengerjakannya, karena kohort asumsi intinya terletak pada asumsi
terhadap persentase angka siswa naik tingkat, angka siswa tinggal kelas,
dan angka siswa putus sekolah di setiap tingkat dan setiap tahun. Jika kita
ambil contoh kohort siswa SMP dalam persentase di atas untuk dijadikan
dasar membuat kohort asumsi, maka kita terlebih dahulu harus membuat
tabel persentase untuk data tahun 2009 sebagai berikut.
Tabel 1.4 persentase Siswa Naik Tingkat, Tinggal Kelas, dan Putus Sekolah
pada setiap kelas tahun 2009.
188 1697
(gambar 1.8 kohort siswa data nominal)
Data tersebut selanjutnya diubah menjadi kohort persentase sehingga
menjadi:
10,2 %
100%
9,0 % 80,8 %
(gambar 1.9 kohort siswa data persentase)
90 808
11
(gambar 1.10 kohort siswa data asumsi)
12
Siswa Tingkat Total
Tahun Baru I II III Lulus I-III
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis kohort terutama bertujuan untuk menemukan informasi tentang
ada tidaknya permasalahan pendidikan terkait dengan siswa naik tingkat,
siswa lulus, siswa tinggal kelas dan siswa putus sekolah. Selain itu, analisis
kohort dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ada tidaknya
permasalahan pendidikan yang terkait dengan manajemen sekolah seperti
masalah ketenagaan dan keuangan sekolah. Permasalahan di sini dimasukkan
sebagai terdapatnya perbedaan antara informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan pada kohort dengan informasi yang merupakan kebijakan
pemerintah. Informasi ini sangat berguna bagi perencanaan pendidikan untuk
melakukan diagnosis terhadap penyebab terjadinya permasalahan tersebut
guna mendapatkan pemecahan masalah terbaik dalam bentuk rencana atau
program pendidikan yang tepat.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk para pembaca adalah semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para perencana pendidikan untuk
mengetahui informasi terkait permasalahan pendidikan yang berkaitan dengan
ketenagaan dan keuangan sekolah.
14
DAFTAR PUSTAKA
15