Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Dewi Selviyana

NIM : 2001036125

Prodi : Akuntansi

Mata Kuliah : Pengantar Manajemen

1. Mengapa manusia berkepentingan dengan manajemen? Jelaskan konsep ini.

Jawab

Manajer melakukan hal-hal yang disebut dengan manajemen. manajemen berarti


proses mengoordinasikan kegiatan atau aktivitas kerja sehingga dapat diselesaikan
secara efisien serta efektif dengan dan melalui orang lain.

Ada 2 perhatian utama dalam manajemen. Pertama, terkait dengan apa yang
disebut efisien dan yang kedua terkait dengan apa yang disebut efektif. Efisien
didefinisikan sebagai "doing things right", yakni mengerjakan sesuatu dengan cara yang
benar. Definisi ini mengarahkan manajemen akan pentingnya hubungan output (luaran)
dan input (masukan). Suatu kegiatan atau usaha disebut efisien bila berhasil
mendapatkan sebanyak mungkin output berdasarkan input yang seminimal mungkin.
Perusahaan tekstil misalnya, ia mengubah benang menjadi kain dan mengubah kain
menjadi baju. Perusahaan tersebut tidak akan sukses apabila tidak memperhatikan
teknik produksi yang efisien. Teknik produksi yang efisien dilakukan melalui
pengurangan tingkat persediaan pengurangan jumlah waktu produksi, mengontrol
tingkat kesalahan sekecil mungkin. Dari usaha ini maka perusahaan akan menekan
pemborosan.

Dari contoh di atas kita dapat mengetahui betapa pentingnya manajemen bagi
manusia. dengan adanya manajemen kita bisa mengatur semua kegiatan agar dapat
dilakukan dengan efisien dan efektif. Tanpa adanya manajemen, kegiatan kita dalam
kehidupan sehari-hari tidak akan teratur. Manajemen sendiri juga sangat
berkepentingan dengan manusia, dalam kegiatan manajemen sumber daya manusia
membuat rencana dan tujuan yang ingin diraih. Untuk itu, tanpa adanya manusia,
kegiatan manajemen tidak akan pernah ada.

(Asal referensi: Ipusnas, nama pengarang: Jono M Munandar, judul buku: Pengantar
Manajemen (panduan komprehensif pengelolaan organisasi), asal buku: Bogor, Jawa
Barat, Tahun: 2014, Halaman: 1 BAB I Manajemen, Sejarah Perkembangan
Manajemen, serta Organisasi)

2. Manajemen adalah suatu proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui


aktivitas perencanaan , pengorganisasian,penggerakkan, pengendalian sumber
daya manusia dan phisik dari organisasi tersebut. Apabila Saudara seorang
manajer yang melaksanakan manajemen suatu perusahaan, kemudian
perusahaan saudara membuat rencana pengembangan perusahaan yaitu dengan
perencanaan membuat anak perusahaan..Kaitannya dengan rencana
pengembangan tersebut, coba saudara jelaskan hal2 atau langkah. 2 apa saja
yang akan saudara laksanakan !

Jawab

 Langkah pertama saya akan menentukan tujuan pengembangan anak


perusahaan tersebut. Dengan menentukan tujuan tersebut, nantinya saya dapat
bernegosiasi dalam segala keadaan.

 Kedua, saya akan mendefinisikan sarana untuk mencapai tujuan tersebut


(menyusun rencana). Rencana yang sekiranya akan saya susun nanti adalah:
1. Mengalokasi sumber daya untuk pengembangan perusahaan, baik
Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA). Alokasi
sumber daya ini dapat berbentuk dana tunai, karyawan, ruangan serta
fasilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target.
2. Meningkatkan metode produksi untuk mencapai hasil lebih baik dengan
menekan biaya.
3. Melakukan penelitian lingkungan serta penelitian lain untuk
mengembangkan perusahaan

(Asal referensi: Ipusnas, nama pengarang: Jono M Munandar, judul buku: Pengantar
Manajemen (panduan komprehensif pengelolaan organisasi), asal buku: Bogor, Jawa
Barat, Tahun: 2014, Halaman: 93-95 BAB V Dasar-Dasar Perencanaan dan
Manajemen Strategi)
3. Menurut G.Terry ada 4 Fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing ,
Actuating dan controlling. Jelaskan satu persatu !

Jawab

a) Planning atau Perencanaan


Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-
tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu.
Selain itu, rencana memungkinkan hal-hal berikut.
 Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber-sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
 Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih.
 Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur sehingga tindakan korektif
dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan tujuan organisasi dan
penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,
anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan
keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.

b) Organizing atau Pengorganisasian


Setelah para manajer menetapkan tujuan dan menyusun rencana atau
program-program untuk mencapainya, mereka perlu merancang dan
mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan berbagai
program tersebut secara sukses.
Pengorganisasian adalah:

1. penentuan sumber daya sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi

2. perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang


akan dapat membawa hal tersebut ke arah tujuan

3. penugasan tanggung jawab tertentu serta pendelegasian wewenang yang


diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan,


dibagi dan dikoordinasikan.manajer perlu mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan tipe organisasi yang sesuai dengan tujuan, rencana dan
program yang telah ditetapkan.
c) Pengarahan atau Actuating
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya,
langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan
yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan secara sederhana, adalah untuk
membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan
harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas daya, dan kekuasaan
pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan serta komunikasi motivasi dan
disiplin. Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak
menyangkut aspek-aspek abstrak proses manajemen kegiatan pengarahan
langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.

d) Pengawasan atau Controlling


Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan.
Pengawasan atau controlling adalah penemuan dan penerapan cara dan
peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif. Pengawasan positif
mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan
efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang
telah diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali.
Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu:
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan
3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan
standar yang telah ditetapkan
4. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan
menyimpang dari standar

(Asal referensi: Ipusnas, Nama pengarang: Bisri Mustofa, M.Si, Judul buku: Pendidikan
Manajemen, Asal buku: Jakarta Barat, Tahun: 2010, Halaman: 55-56 BAB IV Proses
Perencanaan)

4. Jelaskan hubungan antara manajer, manajemen, organisasi dengan lingkungan


organisasi!

Jawab

Terdapat dua pandangan yang dikenal pada manajemen. Kedua pandangan


tersebut adalah pandangan adidaya atau menentukan segalanya dan pandangan
simbolis. Pengertian pandangan adidaya terhadap manajemen adalah pandangan
bahwa para manajer bertanggung jawab secara langsung atas keberhasilan atau
kegagalan organisasi. Pandangan ini ternyata merupakan pandangan yang dominan
dalam teori manajemen di masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
pandangan ini dicirikan sebagai berikut.

1. Bahwa keberhasilan atau kegagalan organisasi merupakan tanggung jawab


langsung dari para manajer.
2. Bahwa mutu organisasi ditentukan oleh mutu para manajernya.
3. Bahwa jika kinerja organisasi jelek, maka yang dianggap bertanggung jawab
adalah para manajer. Sebaliknya jika organisasi berkinerja baik, maka para
manajer akan mendapat pujian. Walaupun mereka memberikan sedikit saja
perannya.
Pengertian pandangan simbolis terhadap manajemen adalah pandangan bahwa para
manajer hanya memiliki akibat yang terbatas pada hasil organisasi yang berarti karena
banyak faktor di luar kendali mereka. Pandangan ini dicirikan oleh hal-hal berikut

1. Bahwa sebagian besar keberhasilan atau kegagalan organisatiru diselubkan oleh


kekuatan-kekuatan di luar kendali manajemen
2. Bahwa kemampuan manajer untuk memengaruhi hasil itu terpengaruh atau
terkendala oleh faktor-faktor luar yang antara lain mencakup perekonomian
perubahan pasar (pelanggan), kebijakan pemerintah, tindakan pesaing, kondisi
di industri tertentu, teknologi dan keputusan keputusan yang diambil oleh para
manajer sebelumnya.
3. Bahwa para manajer itu mempunyai pengaruh terbatas (kecil) pada hasil- hasil
organisasi
4. Bahwa para manajer membuat simbol atas kendali dan pengaruh melalui
tindakan-tindakan mereka (planning, decision, making, implementing dan
controlling).
Beberapa hal yang perlu dipahami sebagai suatu kenyataan, yaitu bahwa:

 dalam kenyataanya, para manajer itu bukan tak berdaya dan juga bukan yang
menentukan segalanya.
 kendala-kendala internal muncul dari budaya organisasi, sedangkan kendala
eksternal berasal dari lingkungan organisasi tersebut.
 Para manajer bukan tak berdaya, tetapi mereka masih mampu memengaruhi
kinerja organisasi. Mereka masih mampu melakukan perubahan dan
memengaruhi budaya dan lingkungan mereka. Dengan demikian, mereka
mampu memperluas wilayah keleluasaan (area of discretion) demi kepentingan
organisasi, ketika mereka merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan
mengendalikan.
(Asal referensi: Ipusnas, Nama pengarang: Jono M Munandar, Judul buku: Pengantar
Manajemen (panduan komprehensif pengelolaan organisasi), Asal buku: Bogor, Jawa
Barat, Tahun: 2014, Halaman: 26-27 BAB II Budaya Organisasi dan Lingkungan
Global)

5. Salah satu peran seorang manajer adalah mengambil keputusan, coba saudara
sebutkan dan jelaskan macam-macam keputusan dalam manajemen.

Jawab

Pengambilan keputusan adalah hal yang biasa dihadapi manusia sehari-hari dari
keputusan yang paling sederhana hingga keputusan rumit. Pengambilan keputusan
adalah tugas manajer yang paling utama. Manajer di semua level pasti melakukan
proses pengambilan keputusan. Keputusan dimaksudkan untuk menyelesaikan
masalah, tetapi bila tidak tepat malah akan menimbulkan masalah baru.

Pengambilan keputusan adalah proses memilih diantara dua atau lebih alternatif
untuk memecahkan masalah. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian
penting dari manajemen yang baik, karena keputusan menentukan bagaimana
organisasi menyelesaikan keputusan mereka, mengalokasi sumber daya serta
mencapai tujuannya. Proses pengambilan keputusan umumnya melalui 8 langkah,
yaitu:

1. Identifikasi masalah
2. Mengidentifikasi kriteria keputusan
3. Memberi bobot kriteria
4. Menyusun alternatif
5. Menganalisis alternatif
6. Memilih sebuah alternatif
7. Implementasi alternatif yang terpilih
8. Evaluasi efektivitas keputusan

Manajer sebagai pengambil keputusan melibatkan rasio dan intuisi.

 Pengambilan keputusan berdasarkan rasional sempurna dan rasional terbatas.

Di dalam mengambil keputusan manajerial, manajer diasumsikan bersifat


rasional, sehingga manajer membuat keputusan yang konsisten dan
memaksimalkan nilai. Pengambilan keputusan dengan rasional sempurna akan
bersifat objektif dan logis. Memiliki sasaran yang jelas dan tertentu dan memilih
alternatif yang memaksimalkan hasil untuk kepentingan organisasi daripada
kepentingan pribadinya. Para manajer mengetahui bahwa pengambilan
keputusan yang “baik” melakukan hal-hal tertentu, seperti mendefinisikan
masalah dengan tepat, mempertimbangkan seluruh alternatif, mengumpulkan
informasi lengkap dan bertindak tegas namun berhati-hati. Asumsi Rasionalitas
akan tercapai bila:
 Masalahnya jelas dan tidak bermakna ganda
 Sasaran tunggal yang didefinisikan secara baik dan harus dicapai
 Seluruh alternatif dan konsekuensinya diketahui
 Preferensi jelas Preferensi konstan dan stabil
 Tidak ada kendala waktu dan biaya
 Pilihan terakhir akan memaksimalkan hasil
Namun terkadang manajer bekerja berdasarkan asumsi rasional terbatas
(bounded rationality), yaitu perilaku rasional berdasarkan parameter yang
disederhanakan, dibatasi oleh kemampuan manajer memproses informasi.
Misalkan ada kendala waktu, biaya, mencari alternatif tidak maksimal.

 Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi


Intuisi berperan dalam pengambilan keputusan manajerial. Proses
pengambilan keputusan berdasarkan intuisi terdiri dari pengalaman, perasaan,
pengetahuan, mental bawah sadar, nilai dan etika yang terakumulasi.
Pengambilan keputusan juga sering melibatkan salah satu komponen intuisi atau
kombinasinya.
(Asal referensi: Ipusnas, Nama pengarang: Jono M Munandar, Judul buku: Pengantar
Manajemen (panduan komprehensif pengelolaan organisasi), Asal buku: Bogor, Jawa
Barat, 2014, Halaman: 75-79 BAB IV Pemecahan Masalah, Pengambilan Keputusan,
dan Eksekusi)

6. Mengapa suatu perencanaan itu penting bagi suatu perusahaan ?

Jawab

Karena perencanaan merupakan langkah awal yang sangat mentukan


keberhasilan suatu organisasi. Perencanaan perusahaan yang kurang baik sama saja
dengan membuat rencana untuk gagal. Namun, perencanaan yang baik bukanlah
segalanya untuk mencapai kesuksesan karena rencana yang baik tanpa disertai
implementasi hanya menjadi rencana “diatas kertas”.

Perencanaan atau planning merupakan proses menetapkan tujuan dan memilih


cara untuk merealisasikan tujuan tersebut. Setiap organisasi atau perusahaan tidak
bisa lepas dari proses perencanaan. Perencanaan perlu dibuat secara spesifik agar
tidak menimbulkan kerancauan. Selain harus dibuat secara spesifik, perencanaan juga
perlu terukur untuk memberikan kejelasan.
Menurut Schermerhorn, J.R. (1996), paling tidak ada empat manfaat dari melakukan
perencanaan, yaitu:

a. Fokus dan fleksibilitas


Perencanaan dinilai dapat memperbaiki kinerja karena beberapa hal sebagai
berikut:
 Perencanaan berfokus pada hasil
 Perencanaan menekankan adanya prioritas
 Perencanaan berorientasi pada keunggulan
 Perencanaan mengakomodasi perubahan
b. Perbaikan koordinasi
c. Perbaikan kontrol
d. Manajemen waktu
(Asal referensi: iKaltim, Nama pengarang: Dian Wijayanto Spi, MM, MSE, Judul buku:
Pengantar Manajemen, Asal buku: Jakarta, 2012, Halaman: 75-78 BAB VII Dasar-
Dasar Perencanaan)

7. a. Keterampilan yang dibutuhkan pada tingkat manajer tertentu sering


ditentukan oleh tugas-tugas yang dibebankan, keterampilan apakah yang tepat
untuk tugas tertentu dan bagaimana mereka mengubah sesuai dengan tingkatan
manajer?

b. Jelaskan fungsi manajemen dan berikan perbedaan antara manajer garis


pertama dan manajer puncak diantara manajer fungsional dan umum.

Jawab

a. Dalam manajemen diperlukan peran-peran tertentu guna menjalankan roda


organisasi. Menurut Mintzberg, peran-peran tersebut meliputi peran yang berkaitan
dengan hubungan antar-pribadi (interpersonal), informasi, dan pengambilan keputusan.

 Peran antar-pribadi mencakup peran-peran sebagai pemimpin simbolis


(figurehead), pengatur (leader), penghubung (liaison).
 Peran informasi mencakup peran-peran pemantauan (monitor), penyebaran
(disseminator), dan juru bicara (spokeperson).
 Peran pengambilan keputusan meliputi wirausaha (entrepreneur), juru damai
(disturbance handler), penyeimbang sumber daya (resource allocator), dan juru
runding (negotiator).
Menurut Katz, keahlian teknis mencakup pengetahuan dan kecakapan dalam
bidang khusus. Keahlian humanis mencakup kemampuan bekerja sama secara baik
dengan orang lain. Keahlian konsepsi mencakup kemampuan berfikir dan membuat
konsep tentang situasi yang abstrak dan rumit berkaitan dengan organisasi.

Top managers harus memiliki keterampilan konsepsi, middle manager harus


memiliki keterampilan humanis dan lower-level manager harus memiliki keterampilan
dalam menguasai teknik.

Dalam lingkungan kerja dewasa ini, manajer dituntut untuk selalu


mengembangkan diri agar mampu menyesuaikan keterampilan dalam dirinya dengan
perkembangan zaman yang terus melaju dan dinamis. Manajer yang tidak mempunyai
keahlian cukup akan tertinggal dan terlibas oleh zaman Ketiga keahlian di atas akan
terus menjadi cara yang penting dalam melukiskan apa yang dilakukan oleh manajer.

Kapan Kerja Manajer Berubah?

Dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berkembang, manajer harus siap


menghadapi perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar organisasi. Dua hal
penting yang memaksa manajer harta berubah adalah perhatian terhadap konsumen
(lebih spesifik adalah pelanggan) dan kemampuan berinovasi. Meningkatnya perhatian
terhadap pelanggan adalah hal yang menjadi landasan mengapa manajer harus
senantiasa berubah. Karena pelanggan merupakan alasan adanya organisasi. Dengan
demikian, mengelola hubungan dengan pelanggan adalah tanggung jawab bagi semua
manajer dan karyawan. Selain itu, pelayanan pelanggan atas konsistensi terhadap
mutu prima merupakan hal yang penting bagi kemampuan bertahan suatu organisasi.
Kedua adalah inovasi, yakni kemampuan untuk melakukan sesuatu secara berbeda,
eksplorasi wilayah yang baru, dan keberanian mengambil risiko. Dalam menyikapi
kondisi ini, manajer harus mendorong karyawan untuk menjadi sadar dan beraksi atas
peluang-peluang inovasi.

b. Manajer paling sedikit dapat diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan. Mulai tingkatan
yang paling bawah hingga yang teratas. Manajer terbawah biasa dikenal dengan
Manajer Lini Pertama, kemudian di atasnya Manajer Menengah, dan yang paling atas
adalah Manajer Utama. Di bawah Manajer Lini Pertama tidak ada lagi manajer,
melainkan pekerja atau karyawan.
 Manajer Lini Pertama (First-line Managers) adalah mereka yang berada di
tingkat terbawah dari suatu manajemen dan mengelola aktivitas kerja karyawan
yang bukan bersifat manajerial (non-managerial employees).

 Manajer Menengah (Middle Managers) adalah mereka yang mengelola aktivitas


kerja manajer lini pertama.

 Manajer Utama (Top Managers) adalah mereka yang bertanggung jawab dalam
membuat keputusan organisasi secara luas dan menetapkan rencana dan tujuan
yang memengaruhi keseluruhan organisasi.

Pada level manajer puncak seperti presiden, ketua, direktur eksekutif, presiden
direktur (chief executive officer - CEO), dan wakil presiden eksekutif memiliki tanggung
jawab utama dalam mengomunikasikan visi bersama organisasi, membentuk budaya
perusahaan, dan menjaga semangat kewirausahaan yang dapat membantu
perusahaan dalam menyeimbangi perubahan yang cepat.

Manajer menengah umumnya memiliki dua atau lebih tingkatan manajemen di


bawahnya. Contoh manajer menengah antara lain adalah kepala departemen, kepala
divisi, manajer kendali mutu, dan direktur laboratorium riser. Manajer menengah
umumnya memiliki dua atau lebih tingkatan manajemen di bawahnya. Contoh manajer
menengah antara lain adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer kendali mutu,
dan direktur laboratorium riset. Manajer menengah umumnya berurusan dengan masa
depan yang tidak terlalu jauh dan diharapkan dapat membina hubungan baik ngan
sesama manajer di dalam organisasi, mendorong kerja tim, dan menyelesaikan konflik.

Pada manajer lini pertama, mereka memfokuskan perhatiannya dalam penerapan


aturan dan prosedur untuk mencapai produksi yang efisien, memberikan bantuan
teknis, dan memotivasi bawahan untuk pencapaian tujuan jangka pendek (harian atau
mingguan). Manajer lini pertama merupakan tingkatan pertama atau kedua manajemen
yang memegang jabatan sebagai penyelia, manajer lini, kepala seksi, dan manajer
kantor yang notabenenya bertanggung jawab atas sekelompok karyawan non-
manajemen.

Cole (2005) memiliki pandangan yang berbeda mengenai tingkatan manajerial, di


mana terdapat tingkatan manajerial senior management di antara tingkatan top level
management dan tingkatan middle management. Pada level senior management lebih
memfokuskan pada pengembangan rencana jangka panjang untuk memandu
organisasi. Senior management juga bertanggung jawab dalam memastikan
tercapainya tujuan, visi, strategi, dan kebijakan yang sudah dibuat oleh para direksi.
Contoh dari senior manajemen adalah General Mana (GM).
Dalam pendekatan fungsional, manajemen dibedakan dalam empat hal penting,
yaitu planning (perencanaan), organising (pengorganisasian), leading (kepemimpinan),
dan controlling (pengawasan). Perencanaan adalah proses merumuskan sasaran,
menetapkan strategi untuk mencapai sasaran, dan mengembangkan rencana untuk
memadukan serta mengoordinasi aktivitas. Pengorganisasian adalah proses
penyusunan kerja untuk mencapai sasaran organisasi. Proses ini meliputi menentukan
tugas, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana rugas dikelompokkan, siapa melapor
kepada siapa, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Kepemimpinan
merupakan proses bekerja dengan dan melalui orang lain guna mencapai sasaran
organisasi. Proses ini mencakup pengarahan, memberi motivasi kepada semua bagian
yang terlibat dan sekaligus memecahkan konflik yang mungkin terjadi. Pengawasan
adalah proses memonitor aktiviras agar terjaga sesuai sasaran yang direncanakan.
Proses ini mencakup memonitor, membandingkan dan memperbaiki kerja.

Secara lebih ringkas Allen (1973) dalam bukunya Manajemen Profesional


membagi 19 aktivitas manajemen ke dalam empat fungsi pokok manajemen sebagai
berikut:

1. Fungsi perencanaan: peramalan, pembuatan rujuan, pemrograman,


penjadwalan, penganggaran, pembuatan prosedur, dan pembuatan kebijakan
2. Fungsi pengorganisasian: pembuatan struktur organisasi, pendelegasian,
pengembangan hubungan
3. Fungsi kepemimpinan: pembuatan standar kinerja, pengukuran, pengevaluasian,
dan perbaikan kinerja
4. Fungsi pengendalian

(Asal referensi: Ipusnas, Nama pengarang: Jono M Munandar, Judul buku: Pengantar
Manajemen (panduan komprehensif pengelolaan organisasi), Asal buku: Bogor, Jawa
Barat, 2014, Halaman: 4-10 BAB I Manajemen, Sejarah Perkembangan Manajemen,
serta Organisasi)

Anda mungkin juga menyukai