Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii
1. MANAJEMEN TIM 1
1.1 Susunan Organisasi Tim 1
1.2 Sistem Kerja 1
1.3 Metode Pengamatan dan Sumber Data/Informasi 2
2. TEORI EKONOMI YANG DITERAPKAN 3
2.1 Teori Biaya Jangka Pendek 3
2.2 Teori Biaya Jangka Panjang 4
2.3 Teori Minimalisasi Biaya Secara Internasional 4
3. KASUS ATAU KEPUTUSAN MANAJEMEN YANG DIPILIH DAN
PEMBAHASAN 5
3.1 Penerapan Teori Biaya Jangka Pendek 5
3.1.1 Kasus Kurva Biaya Per Unit dalam Penanaman Jagung dan Perjalanan 5
3.2 Penerapan Teori Biaya Produksi Jangka Panjang 7
3.2.1 Kasus Biaya Rata-Rata Jangka Panjang pada Perusahaan Pembangkit Listrik
di Amerika Serikat 7
3.2.2 Kasus Bentuk Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang di Berbagai Industri 11
3.2.3 Kasus Untuk Mengurangi Biaya, Perusahaan Seringkali Melihat Jauh ke
Depan 13
3.3 Penerapan Teori Minimalisasi Biaya Secara Internasional 15
3.3.1 Kasus Tidak Seluruh Produk dan Komponen Perusahaan Samsung di
Produksi di Korea Selatan 15
4. KESIMPULAN DAN SARAN 17
4.1 Kesimpulan 17
4.2 Saran 18

1
1. Manajemen Tim
1.1 Susunan Organisasi Tim
Ketua : Larissa Apsarini Meirinta
Anggota : - Anak Agung Gede Raditya Mahotama Putera
- Feb Floma Diniartha
- Hana Kurniasari
- Ni Kadek Ista Utami

1.2 Sistem Kerja


1. Larissa Apsarini Meirinta (Ketua Tim)
Deskripsi Tugas : Berperan untuk mendiskusikan kasus bersama anggota tim dan
membuat analisa penerapan kasus terhadap teori biaya untuk analisis efisiensi
biaya dalam contoh kasus “Untuk Mengurangi Biaya, Perusahaan Seringkali
Melihat Jauh ke Depan” dan kesimpulannya.

2. Anak Agung Gede Raditya Mahotama Putera (Anggota Tim)


Deskripsi Tugas : Berperan untuk mendiskusikan kasus bersama anggota tim dan
membuat analisa penerapan kasus terhadap teori biaya untuk analisis efisiensi
biaya dalam contoh kasus “Bentuk Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang di
Berbagai Industri ” dan kesimpulannya.

3. Feb Floma Diniartha (Anggota Tim)


Deskripsi Tugas : Berperan untuk mendiskusikan kasus bersama anggota tim dan
membuat analisa penerapan kasus terhadap teori biaya untuk analisis efisiensi
biaya dalam contoh kasus “Biaya Rata-rata Jangka Panjang pada Perusahaan
Pembangkit Listrik di Amerika Serikat” dan kesimpulannya.

4. Hana Kurniasari (Anggota Tim)


Deskripsi Tugas: Berperan untuk mendiskusikan kasus bersama anggota tim dan
membuat analisa penerapan kasus terhadap teori biaya untuk analisis efisiensi
biaya dalam contoh kasus “Tidak Seluruh Produk dan Komponen Perusahaan
Samsung Di Produksi di Korea Selatan” dan kesimpulannya, serta membuat saran
dari hasil diskusi seluruh kasus yang dipilih.

1
5. Ni Kadek Ista Utami (Anggota Tim)
Deskripsi Tugas: Berperan untuk mendiskusikan kasus bersama anggota tim dan
membuat analisa penerapan kasus terhadap teori biaya untuk analisis efisiensi
biaya dalam contoh kasus “Kurva Biaya Per Unit dalam Penanaman Jagung dan
Perjalanan” dan kesimpulannya.

1.3 Metode Pengamatan dan Sumber Data/Informasi


Semua contoh kasus/informasi pada laporan tugas ekonomi manajerial berikut
bersumber dari website resmi dan terpercaya, adapun website/situs resmi yang
digunakan adalah :

a. Kasus Kurva Biaya Per Unit dalam Penanaman Jagung dan Perjalanan
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.
Jakarta: Salemba Empat

[https://www.slideshare.net/arumwindriyani/materi-9-teori-biaya-produksi]

[https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/perbedaan-dan-pengertian-jangka-
pendek-dan-jangka-panjang/]

[https://staff.blog.ui.ac.id/r.nasrudin/files/2008/07/pertemuan-vi-1.pdf]

[https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/809-biaya-produksi-
jangka-panjang-dan-pendek]

b. Kasus Biaya Rata-rata Jangka Panjang pada Perusahaan Pembangkit Listrik di


Amerika Serikat
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian
Global. Jakarta: Salemba Empat

[https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/809-biaya-produksi-
jangka-panjang-dan-pendek]

c. Kasus Bentuk Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang di Berbagai Industri


Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian
Global. Jakarta: Salemba Empat

2
[https://opentextbc.ca/principlesofeconomics/chapter/7-3-the-structure-of-
costs-in-the-long-run/]

[http://eprints.dinus.ac.id/14341/1/[Materi]_Teori_Biaya_Produksi.pdf]

[https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/528221/#:~:text=Abstract,closer%20to
%20being%20L%2Dshaped.]

d. Kasus Untuk Mengurangi Biaya, Perusahaan Seringkali Melihat Jauh ke Depan


Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.
Jakarta: Salemba Empat

[http://teamhannamy.blogspot.com/2020/06/26-contoh-soal-teori-biaya-
produksi.html]

[https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAMA/article/download/512/357/]

e. Kasus Tidak Seluruh Produk dan Komponen Perusahaan Samsung di Produksi di


Korea Selatan
[http://www.businesskorea.co.kr/news/articleView.html?idxno=8785]

[https://www.quora.com/Where-do-phone-companies-like-Apple-and-
Samsung-buy-phone-parts-from]

[https://www.sammobile.com/where-are-samsung-phones-
made#:~:text=Samsung%20does%20operate%20manufacturing
%20facilities,10%20percent%20of%20global%20shipments.]

[http://www.mobilecellphonerepairing.com/samsung-mobile-phone-
manufacturing-company.html#:~:text=As%20of%202019%2C%20Samsung
%20has,%2C%20Brazil%2C%20Indonesia%20and%20China.]

2. Teori Ekonomi Yang Diterapkan


2.1 Teori Biaya Jangka Pendek
Biaya jangka pendek adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang
akan digunakan dalam menghasilkan barang-barang yang diproduksi dalam jangka
waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Ada tiga
konsep biaya dalam jangka pendek untuk peningkatan jumlah produk yaitu total cost,

3
marginal cost, dan average cost. Teori ini dijelaskan dengan kurva biaya total dan
biaya per unit jangka pendek.

2.2 Teori Biaya Produksi Jangka Panjang


Biaya produksi jangka panjang merupakan teori yang menyatakan bahwa
suatu perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan
digunakan untuk melakukan proses produksi. Oleh karena itu biaya produksi tidak
perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya variabel, karena semua biaya
dianggap sebagai biaya variabel sehingga dapat mengakibatkan banyaknya kurva
jangka pendek yang tergambarkan. Berikut adalah contoh kurva biaya produksi
jangka panjang:

2.3 Teori Minimalisasi Biaya Secara Internasional


Perusahaan yang tidak mencari input yang lebih murah ke luar negeri
menghadapi kehilangan daya saing di pasar dunia dan bahkan pasar domestik.

4
Perusahaan harus secara konstan melakukan eksplorasi sumber-sumber input yang
murah dan produksi di luar negeri untuk tetap kompetitif. Proses ini dapat
dipertimbangkan sebagai suatu skala ekonomis internasional baru (New International
Economic Of Scale) dalam ekonomi global saat ini.

3. Kasus/Keputusan Manajemen Yang Dipilih dan Pembahasan


3.1 Penerapan Teori Biaya Jangka Pendek
3.1.1 Kasus Kurva Biaya Per Unit dalam Penanaman Jagung dan Perjalanan
Kasus tentang kurva biaya per unit dalam penanaman jagung dan
perjalanan membahas kurva biaya total dan biaya per unit jangka pendek.
Berdasarkan gambar kurva yang ada dalam kasus tersebut dapat disimpulkan
sebagai berikut berikut:

1. Kurva biaya variabel rata-rata (AVC) berbentuk U karena ketika output


meningkat, pada awalnya biaya variabel rata-rata berkurang kemudian
meningkat seiring tingginya produk. Saat AVC meningkat, MC pasti
berada di atas AVC. AVC=MC atau berpotongan di titik minimum AVC.

2. Kurva biaya rata-rata (ATC), adalah berbentuk U, artinya, pertama kali


berproduksi, biaya rata-rata cukup tinggi, kemudian secara bertahap turun,
sesuai dengan peningkatan produksi, namun sampai suatu titik, sesuai
dengan peningkatan produksi, namun sampai suatu titik berhenti turunnya,
kemudian naik lagi sesuai dengan kenaikan produksi. Titik perpotongan
antara ATC dan MC adalah tingkat optimum produksi optimal dengan
biaya produksi rata-rata paling kecil (minimum).

3. Kurva biaya marginal (MC) pertama kali berproduksi berada di bawah


ATC, kemudian secara bertahap naik, sesuai dengan peningkatan
produksi, dan memotong ATC, pada tingkat produksi dengan ATC
minimum. Selanjutnya MC berada diatas (lebih tinggi dari) ATC. Titik
perpotongan ATC dan MC adalah tingkat produksi optimal dengan biaya
produksi rata-rata paling kecil (minimum).

Dalam kasus kurva biaya per unit dalam penanaman jagung dan
perjalanan ada keterkaitan antara teori Biaya jangka pendek dengan teori
Produksi. Hubungan khusus ada antara bentuk kurva fungsi biaya dengan kurva
5
fungsi produksi. Bentuk kurva fungsi biaya adalah kebalikan bayangan cermin
dari fungsi produksi. Kalau bentuk kurva produksi pada tingkat permulaan
cembung ke atas lalu kemudian cembung ke bawah, maka bentuk kurva biaya
permulaan cembung ke bawah lalu kemudian cembung ke atas. Kesimpulannya,
hubungan antara kedua teori tersebut dilihat dari kurva AVC, ATC, dan MC
mendekati bentuk huruf U yang mencerminkan bahwa kegiatan produksi
dipengaruhi oleh LDR (Law of Diminishing Return). LDR artinya pada waktu
produksi masih sangat rendah pertambahan jumlah biaya produksi akan
menyebabkan pertambahan yang besar terhadap jumlah produksi, tapi bila
produksi menjadi semakin banyak, sejumlah biaya produksi akan menimbulkan
pertambahan produksi yang semakin sedikit. Akibatnya bila produksi sedikit,
kurva ATC, AVC, dan MC menurun dan bila jumlah produksi sudah semakin
meningkat kurva AC, AVC dan MC arahnya akan naik. Sekali kurva MC mulai
naik, maka kurva MC meningkat dengan sangat cepat.

Pengetahuan yang bisa dipetik dari kasus kurva biaya per unit dalam
penanaman jagung dan perjalanan, dijelaskan sebagai berikut:

1. Biaya jangka pendek adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh


perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan
mentah yang akan digunakan dalam menghasilkan barang-barang yang
diproduksi dalam jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak
dapat ditambah jumlahnya.

2. Ada tiga konsep biaya dalam jangka pendek untuk peningkatan jumlah
produk yaitu total cost, marginal cost, dan average cost.

3. Kurva AVC dan ATC berbentuk U. Hubungan khusus antara MC dan


AVC maupun ATC adalah ketika AVC turun, MC pasti lebih rendah
daripada AVC. Sebaliknya saat AVC naik, MC pasti berada di atas AVC.
AVC=MC atau berpotongan di titik minimum AVC. Hubungan antara
MC dan AVC di atas juga berlaku antara MC dan ATC. Saat ATC naik,
MC > ATC. Di titik minimum ATC.

4. Hubungan antara teori biaya jangka pendek dengan teori produksi dilihat
dari kurva AVC, ATC, dan MC mendekati bentuk huruf U yang

6
mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh LDR (Law of
Diminishing Return).

5. Contoh fenomena tersebut juga dapat dijelaskan ketika mengambil


keputusan untuk meningkatkan kemampuan memenuhi kebutuhan
pelanggan pada toko percetakan, dapat menambah mesin fotokopi
sehingga toko memiliki dua mesin fotokopi agar dua fotokopi dapat
dilakukan sekaligus atau dengan menambah tenaga kerja. Dengan
banyaknya pelanggan tersebut toko memutuskan untuk menambah tenaga
kerja satu lagi. Katakanlah dalam seminggu saja toko sudah dapat
merekrut pegawai baru. Saat satu pegawai menjilid atau melayani satu
pelanggan, pegawai satu lagi bisa melakukan fotokopi untuk pelanggan
lainnya. Dengan penambahan tenaga kerja anda dapat meningkatkan
layanan dan mengefektifkan waktu. Pada keputusan tersebut, toko tidak
memilih menambah mesin fotokopi, karena menambah mesin fotokopi
dinilai terlalu mahal. Dengan demikian, toko dapat menambah jumlah
tenaga kerja dengan cepat, tapi menambah mesin fotokopi tidak dapat
dilakukan. Kondisi seperti ini bisa dikatakan dikatakan sebagai periode
jangka pendek. Ada mesin fotokopi yang sifatnya tetap tidak berubah.
toko hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.

3.2 Penerapan Teori Biaya Produksi Jangka Panjang


3.2.1 Kasus Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang pada Perusahaan
Pembangkit Listrik di Amerika Serikat
Berdasarkan contoh kasus 7-2, diketahui bahwa tingkat LAC terendah
pada 114 perusahaan pembangkit listrik di AS pada tahun 1970 adalah sekitar
32 miliar kilowatt-jam, sehingga kurva LAC berbentuk hampir seperti huruf L.
LAC sendiri adalah singkatan dari (Long-run Average Cost), yaitu biaya rata-
rata jangka panjang suatu perusahaan. Ketika ada peningkatan skala produksi,
maka kurva LAC menunjukkan terjadinya “economies of scale” (jika Q terus
ditingkatkan, LAC menurun).

- Contoh kurva biaya rata-rata jangka panjang pada perusahaan pembangkit listrik
di AS :

7
Contoh :
Sebuah perusahaan untuk memproduksi 1 unit (1Q) membutuhkan 4
tenaga kerja (4L) dan 4 unit modal (4K). Jika upah tenaga kerja adalah $10 per
unit dan harga sewa modal juga $10 per unit, berapa output yang harus
dihasilkan untuk mencapai efisiensi biaya outputnya?
= Biaya total minimum untuk memproduksi output 1Q :
(4L) ($10) + (4K) ($10) = $80

- Pola Ekspansi Perusahaan

Keterangan :

● Dari titik A, diperoleh titik A’ sebesar $80 untuk output berjumlah 1Q


● Dari titik C, diperoleh C’ sebesar $100 untuk output 2Q
● Dari titik G, diperoleh G’ sebesar $120 untuk output 4Q

8
● Dari titik J, diperoleh J’ sebesar $180 untuk output 5Q
● Dari titik R, diperoleh R’ sebesar $300 untuk output 6Q

- Kurva LTC :

Kurva di atas merupakan kurva Long-run Total Cost (LTC) yang


diturunkan dari pola ekspansi perusahaan dan menunjukkan biaya total jangka
panjang minimal dalam memproduksi output. Dari kurva LTC, Kita dapat
menurunkan kurva biaya rata-rata jangka panjang dengan cara membagi LTC
(Long-run Total Cost) dengan Q (kuantitas), sehingga akan didapatkan hasil dari
LAC :

LTC
LAC = Q

Dimana :

● LAC = kurva biaya total jangka panjang


● LTC = kurva biaya rata-rata jangka panjang
● Q = kuantitas produk/jasa yang diproduksi

- Kurva LAC :

9
Keterangan :

LAC untuk memproduksi 1Q yang diperoleh dengan membagi LTC


sebesar $80 dengan 1 dan titik-titik lainnya diperoleh dari cara yang sama.
Dalam kurva tersebut diketahui bahwa adanya kemiringan dari garis titik asal ke
kurva LTC menurun sampai ke titik G’ (4Q) sebesar $30, hasil dari $120 : 4Q
dan naik sesudahnya. Sehingga pada perusahaan tersebut terjadi LAC terendah
pada tingkat output sebesar 4Q, maka efisiensi biaya output dapat terjadi ketika
produksi ditingkatkan sebesar 4 unit dan biaya per unit menjadi lebih rendah.

Jadi, ketika suatu produksi ditingkatkan dengan harga input yang tetap
konstan, maka akan menyebabkan biaya per unit output menjadi lebih rendah
sehingga skala hasilnya meningkat tercermin dalam penurunan LAC dan
peningkatan produksi ini menjadikan biaya per unit menjadi lebih hemat. Titik
terendah LAC terjadi pada tingkat output dimana tekanan terhadap skala hasil
meningkat dan menjadi seimbang dengan tekanan terhadap skala hasil menurun.
Dalam perusahaan pembangkit listrik sendiri, untuk mengurangi peningkatan
biaya per unit yang dikeluarkan, yaitu dengan generator microturbine yang
memberikan pilihan bagi perusahaan untuk membangkitkan listrik mereka
sendiri secara efisien sehingga perusahaan dapat menekan biaya produksi per
unit dan mencapai efisiensi biaya output. Pada contoh kasus perusahaan
pembangkit listrik di AS, tingkat LAC terendah sekitar 32 miliar kilowatt-jam,
yang berarti perusahaan dapat menghemat biaya outputnya dengan
meningkatkan input/skala produksi sebesar 32 miliar kilowatt-jam.

10
Pada contoh kasus di atas, teori biaya yang berkaitan tentunya adalah
teori biaya produksi jangka panjang, karena dalam teori ini dikatakan bahwa
semua biaya dianggap biaya variabel (variable cost) dan tidak ada fixed cost.
Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang
akan digunakan seperti faktor pasar, faktor bahan mentah, dll. Maka dari itu
biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel,
biaya rata-rata, dan biaya marginal. Seperti dalam contoh kasus, bahwa kurva
biaya rata-rata jangka panjang dapat diturunkan untuk mengetahui proses
produksi yang optimal. Jika skala produksi ditambah, maka kurva LAC akan
mengalami penurunan sehingga perusahaan mengetahui berapa input yang akan
diproduksi agar dapat meminimumkan biaya per unitnya. Peningkatan produksi
serta peningkatan faktor produksi berpengaruh besar terhadap biaya yang
dikeluarkan agar perusahaan dapat mencapai biaya produksi secara efisien
dengan peningkatan produksi.

3.2.2 Kasus Bentuk Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang di Berbagai Industri
Perusahaan dalam jangka pendek dibatasi untuk beroperasi pada kurva
biaya rata-rata tunggal dimana sesuai dengan tingkat biaya tetap yang dipilih,
dalam jangka panjang ketika semua biaya variabel, mereka dapat memilih untuk
beroperasi pada kurva biaya rata-rata apa saja. Jadi kurva biaya rata-rata jangka
panjang/Long Run Average Cost (LRAC) sebenarnya didasarkan pada
sekelompok kurva biaya rata-rata jangka pendek/Short Run Average Cost
(SRAC), yang masing-masing mewakili satu tingkat biaya tetap tertentu. Lebih
tepatnya, kurva biaya rata-rata jangka panjang akan menjadi kurva biaya rata-
rata yang paling mudah untuk setiap tingkat keluaran.

11
Gambar diatas menunjukkan bagaimana kurva biaya rata-rata jangka
panjang dibangun dari sekelompok kurva biaya rata-rata jangka pendek. Lima
kurva biaya rata-rata jangka pendek muncul pada diagram. Setiap kurva SRAC
mewakili tingkat biaya tetap yang berbeda. Misalnya, Anda dapat
membayangkan SRAC1 sebagai pabrik kecil, SRAC2 sebagai pabrik sedang,
SRAC3 sebagai pabrik besar, dan SRAC4 dan SRAC5 sebagai pabrik sangat
besar. Meskipun diagram ini hanya menunjukkan lima kurva SRAC, mungkin
ada kurva SRAC lain yang jumlahnya tak terbatas di antara kurva yang
ditampilkan. Kelompok kurva biaya rata-rata jangka pendek ini dapat dianggap
mewakili pilihan yang berbeda untuk perusahaan yang merencanakan tingkat
investasinya dalam modal fisik biaya tetap mengetahui bahwa pilihan yang
berbeda tentang investasi modal di masa sekarang akan membentuk kurva biaya
rata-rata jangka pendek yang berbeda di masa depan.

Dalam hal ini terdapat hubungan antara biaya rata-rata jangka panjang
dalam teori produksi. Teori produksi merupakan teori yang menjelaskan sifat
hubungan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-
faktor produksi yang digunakan, sehingga memiliki jenis-jenis biaya dalam teori
produksi salah satunya adalah biaya jangka panjang. Biaya jangka panjang ini
menjelaskan bahwa biaya yang menunjukkan segala faktor produksi dapat
mengalami perubahan atau semua faktor produksi dapat berubah setiap saat.
Sama halnya dengan kasus diatas, dimana biaya rata-rata jangka panjang
diwakili oleh kurva biaya rata-rata jangka pendek yang dimana mewakili pilihan

12
berbeda untuk perusahaan dalam merencanakan investasinya dalam modal
bahwa terdapat pilihan yang berbeda mengenai investasi.

Sebagai kasus tambahan pada studi empiris industri rumah sakit,


dimana telah menghasilkan hasil yang berlawanan sehubungan dengan bentuk
kurva biaya rata-rata jangka panjang (LRAC) industri. Beberapa penelitian
menemukan kurva klasik berbentuk U, tetapi bagian lain telah menunjukan hasil
bahwa kurva LRAC lebih mendekati bentuk L. Sementara teori klasik
memprediksi bahwa kurva LRAC akan berbentuk U, Peneliti telah menyajikan
argumen teoritis yang menjelaskan mengapa kurva tersebut berbentuk L. Dasar
rekonsiliasi dari penelitian adalah pengakuan atas kegagalan masing-masing
rumah sakit untuk memproduksi semua lini produk masing-masing dengan
volume yang efisien. Produksi yang tidak efisien mungkin terjadi secara umum,
mengingat struktur insentif yang terdapat di bawah sistem penggantian biaya.
Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa rumah sakit besar kemungkin
memiliki potensi yang lebih dalam skala ekonomi daripada potensi yang telah
diketahui sebelumnya.

3.2.3 Kasus Untuk Mengurangi Biaya, Perusahaan Seringkali Melihat Jauh ke


Depan
Untuk meningkatkan produktivitas dan memangkas biaya agar dapat
bersaing dengan lebih baik, perusahaan seringkali mencari wawasan kreatif
dalam industri yang jauh dari industri mereka sendiri. Tentu saja di saat
persaingan global yang meningkat, perusahaan secara rutin mengamati praktik
pesaing dalam pencarian mereka akan produk dan proses inovatif. Tetapi
mencari inspirasi hanya di industri sendiri memiliki keterbatasan, dan semakin
banyak dan perusahaan semakin mencari di industri dan bidang lain untuk
menghasilkan produk baru dan cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu.
Misalnya, ketika Southwest Airlines ingin meningkatkan perputaran pesawatnya
di bandara, mereka tidak memeriksa praktik maskapai lain tetapi pergi ke
Indianapolis 500 untuk melihat bagaimana kru pit mengisi bahan bakar dan
melayani mobil balap dalam hitungan detik. Hasilnya, Southwest dapat
memangkas waktu penyelesaiannya hingga 50 persen. Peningkatan

13
produktivitas yang sedemikian drastis hampir tidak dapat dicapai dengan
mengabaikan praktik maskapai penerbangan lain. Tentu saja, jauh lebih sulit
untuk mengadaptasi teknik-teknik dari industri lain, tetapi ketika berhasil,
potensi imbalan dalam hal peningkatan efisiensi bisa sangat besar.
Kunci untuk menemukan wawasan yang berguna di bidang yang
tampaknya tidak terkait adalah berfokus pada proses. Bagaimanapun, semua
perusahaan pada dasarnya melakukan hal yang sama, mulai dari mempekerjakan
karyawan, membeli dari pemasok, menjalankan proses produksi, menjual
kepada pelanggan, dan mengumpulkan pembayaran. Misalnya, sebuah
perusahaan yang ingin mempercepat proses produksi mungkin melihat Domino's
Pizza, sebuah pakaian yang menerima pesanan, memproduksi pizza,
mengirimkannya, dan mengumpulkan uang seringkali dilakukan dalam kurun
waktu kurang dari 30 menit. Sebuah perusahaan utilitas gas major menemukan
cara untuk mempercepat pengiriman bahan bakarnya ke pelanggan dengan
mengamati bagaimana Federal Express mengirimkan paket dalam semalam.
Demikian pula, pengiriman kerikil mempercepat pengiriman dengan meminta
pengemudi truk memasang kartu ke mesin untuk meminta jumlah kerikil yang
akan dimuat - tanpa mengharuskan pengemudi turun dari truk dan mengisi
formulir pesanan - seperti halnya mesin anjungan tunai mandiri yang bekerja di
bank.
Pada tahun 1999, General Motors mengadaptasi sistem yang digunakan
oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) federal untuk melacak
penyakit dan menemukan wabah untuk tugas industri dalam men-debug
mobilnya, dan ini diharapkan dapat menghilangkan sekitar 9 juta klaim dan
menyimpannya. $ 1,6 miliar dalam perbaikan jaminan dalam dua tahun.
Motorola menggunakan DNA kode biologis untuk menentukan pola sirkuit pada
semikonduktor. Untuk membangun turbin angin yang lebih baik, GE
membangun tim peneliti global dari Jerman, Cina, India, dan Amerika Serikat;
untuk mencari obat-obatan baru, Novartis, perusahaan farmasi Swiss, pergi ke
laboratorium di Shanghai yang mengkhususkan diri pada pengobatan kuno; dan
teknologi di balik Intel Centrino, sekarang menjadi bisnis senilai $ 5 miliar, lahir
di lab R&D di Israel.
Melihat kasus-kasus tersebut, bisa dilihat bahwa perusahaan sangat
memprioritaskan efek jangka panjang dari proses produksi untuk meminimalisir
14
pengeluaran biaya oleh perusahaan, sehingga perusahaan bisa mendapatkan laba
yang lebih optimal daripada ketika mereka tidak memprioritaskan hal tersebut.
Kasus-kasus di atas juga memiliki keterkaitan dengan teori produksi pada
pembahasan materi yang sebelumnya, lebih tepatnya pada teori produksi
penggunaan input variabel yang optimal. Karena dengan teori ini, perusahaan
dapat membandingkan dan melihat seberapa banyak jumlah pendapatan produk
marginal (MRP) yang didapatkan, biaya sumber daya marginal (MRC) yang
dikeluarkan, tambahan penerimaan yang dihasilkan ketika menggunakan
tambahan input produksi dari setiap tambahan output yang dijual, serta
tambahan biaya yang harus dikeluarkan akibat dari menambahkan input
produksi. Sehingga, perusahaan dapat memperkirakan serta menentukan
keputusan untuk merekrut seberapa banyak penggunaan input produksi yang
optimum jika ingin mendapatkan laba yang maksimum dengan tepat, teliti, dan
hati-hati. Selain itu, perusahaan juga dapat mengukur produktivitas tenaga kerja
dan kompensasi total yang tepat dengan menggunakan teori ini.
Fenomena kasus yang serupa dengan kasus-kasus diatas adalah kasus
yang dialami oleh UKM Shasa di Yogyakarta. Kasus yang terjadi di perusahaan
ini juga lebih memprioritaskan orientasi jangka panjang untuk meminimalisir
serta mengendalikan pengeluaran biaya oleh perusahaan, sehingga perusahaan
bisa mendapatkan laba yang lebih optimal seperti pada kasus-kasus yang
disebutkan di atas. Hanya saja terdapat perbedaan, yakni kasus ini memiliki
skala yang jauh lebih kecil karena cakupannya hanya pada satu UKM (Usaha
Kecil Menengah) dalam sebuah kota. Tidak seperti pada kasus-kasus utama
yang melibatkan beberapa data perusahaan besar yang terkenal dari berbagai
negara-negara maju.

3.3 Penerapan Teori Minimalisasi Biaya Secara Internasional


3.3.1 Kasus Tidak Seluruh Produk Dan Komponen Perusahaan Samsung Di
Produksi Di Korea Selatan
Samsung adalah salah satu vendor smartphone terbesar di dunia. Data
dari beberapa pelacak industri menunjukkan bahwa perusahaan mengirimkan
hampir 300 juta unit tahun lalu. Jaringan manufaktur yang luas dibutuhkan
untuk memompa lebih dari seperempat miliar perangkat setiap tahun.

15
Perusahaan memiliki pabrik di beberapa negara di seluruh dunia. Namun, tidak
terlalu berpengaruh di negara mana ponsel Samsung dibuat. Samsung
mempertahankan suatu standar kualitas di semua pabriknya. Selain vendor dari
smartphone dan elektronik Samsung juga menjadi pabrikan yang membuat
sebagian besar Chipset untuk ponsel buatan mereka dengan nama Qualcomm
yang dijual di negara-negara yang menggunakan jaringan CDMA. Mereka juga
menggunakan bagian kamera Sony di beberapa ponsel mereka. Samsung juga
merakit ponselnya di pabrik mereka sendiri di Korea Selatan, Vietnam, dan
India, dan negara lainnya.

● Vietnam
kebanyakan ponsel yang diproduksi samsung berasal dari Vietnam.
Fasilitas manufaktur ini terletak di provinsi Thai Nguyen di Vietnam,
tempat dua pabrik memproduksi smartphone, tablet, dan perangkat lain.
Pabrik ini memproduksi 120 juta unit per tahun. Sebagian besar pasokan
global Samsung, termasuk untuk pasar seperti Amerika Utara dan Eropa,
yang berasal dari Vietnam.

● India
India tidak hanya merupakan salah satu unit manufaktur ponsel terbesar
Samsung namun juga di dunia berdasarkan kapasitas produksinya.
Samsung telah mengumumkan pada 2017 bahwa mereka akan
menginvestasikan $ 620 juta untuk menggandakan produksi smartphone
di India. Pabrik tersebut diresmikan di Noida, Uttar Pradesh, India pada
2018. Kapasitas produksi pabrik ini kini mencapai 120 juta unit per tahun
dan akan ditambah. Dengan membuka pabrik di India Samsung dapat
memangkas biaya produksi dan menurunkan harga jual produk mereka.
Hal ini dilakukan agar dapat menang dalam persaingan pasar di India,
mengingat India merupakan salah satu pangsa pasar terbesar Samsung.

● Brazil
Memiliki lebih dari 6.000 pekerja dimana Samsung memasok ponsel
cerdasnya ke seluruh Amerika Latin. Brasil memiliki pajak impor yang
tinggi, maka dengan produksi lokal memungkinkan Samsung
menawarkan produknya di negara tersebut dengan harga yang kompetitif.

16
● Indonesia
Pabrik dibuka pada 2015 dan memiliki kapasitas produksi sekitar 800.000
unit per tahun. Itu cukup bagi Samsung untuk memenuhi permintaan lokal
mengingat Indonesia juga merupakan salah satu pangsa pasar yang subur
bagi Samsung.

● Korea Selatan
Samsung juga mengoperasikan fasilitas manufaktur di negara asalnya,
Korea Selatan. Dari sini sebagian besar komponen yang lebih primer akan
diproduksi dan dikirim ke beberapa pabrik di luar Korea Selatan.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa kelompok
kami yaitu kelompok satu menggunakan beberapa contoh kasus/informasi mengenai
masing-masing perusahaan yang terkait, keputusan manajerial yang diambil, serta teori
ekonomi yang diterapkan.

A. Kasus Kurva Biaya Per Unit dalam Penanaman Jagung dan Perjalanan
Biaya dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi
berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses
produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel. Ada tiga konsep biaya
dalam jangka pendek untuk peningkatan jumlah produk yaitu total cost, marginal cost,
dan average cost. Kurva AVC, ATC, dan MC mendekati bentuk huruf U yang
mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh LDR (Law of Diminishing
Return).

B. Kasus Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang pada Perusahaan Pembangkit Listrik di
Amerika Serikat
Biaya produksi jangka panjang merupakan teori yang menyatakan bahwa
suatu perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan
digunakan untuk melakukan proses produksi. Jika skala produksi ditambah, maka
kurva LAC akan mengalami penurunan sehingga perusahaan mengetahui berapa input
yang akan diproduksi agar dapat meminimumkan biaya per unitnya. Peningkatan
produksi serta penambahan faktor produksi berpengaruh besar terhadap biaya yang

17
dikeluarkan agar perusahaan dapat mencapai biaya produksi secara efisien dengan
peningkatan produksi. Sehingga perusahaan dapat mencapai efisiensi harga, artinya
harga perolehan input tidak lebih mahal dari yang seharusnya.

C. Kasus Bentuk Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang di Berbagai Industri

Kurva biaya jangka panjang ini menjelaskan bahwa biaya yang menunjukkan
segala faktor produksi dapat mengalami perubahan atau semua faktor produksi dapat
berubah setiap saat, dimana biaya rata-rata jangka panjang diwakili oleh kurva biaya
rata-rata jangka pendek yang dimana mewakili pilihan berbeda untuk perusahaan
dalam merencanakan investasinya yang berbeda. Sehingga bentuk kurva biaya rata-
rata jangka panjang memiliki variasi serta mewakili perusahaan dalam menjalankan
dan memilih faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kurva tersebut.

D. Kasus Untuk Mengurangi Biaya, Perusahaan Seringkali Melihat Jauh ke Depan


Perusahaan sangat memprioritaskan efek jangka panjang dari proses produksi
untuk meminimalisir serta mengendalikan pengeluaran biaya oleh perusahaan,
sehingga perusahaan bisa mendapatkan laba yang lebih optimal. Kasus-kasus di atas
juga memiliki keterkaitan dengan teori produksi penggunaan input variabel yang
optimal. Sehingga, perusahaan dapat memperkirakan serta menentukan keputusan
untuk merekrut seberapa banyak penggunaan input produksi yang optimum jika ingin
mendapatkan laba yang maksimum dengan tepat, teliti, dan hati-hati. Selain itu,
perusahaan juga dapat mengukur produktivitas tenaga kerja dan kompensasi total
yang tepat dengan menggunakan teori ini.

E. Kasus Tidak Seluruh Produk dan Komponen Perusahaan Samsung Di Produksi Di


Korea Selatan
Tidak semua negara asal suatu produk akan memproduksi produknya di
negara itu. banyak sekali vendor maupun merek global yang memproduksi ataupun
melakukan perakitan produknya di luar negeri. Hal ini terkait dengan beberapa faktor
diantaranya harga tenaga kerja, bahan baku, kebijakan ekspor impor, pajak ekspor
impor, besar pangsa pasar, maupun hal-hal lain. Intinya perusahaan akan mencari

18
solusi alternatif untuk meminimalisasi biaya produksinya seminimal mungkin agar
profit yang didapatkan lebih maksimal.

4.2 Saran
Fungsi biaya merupakan cara dimana perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya
yang dibutuhkan untuk proses produksi. Biaya dalam proses produksi perusahaan berupa
biaya variabel dan juga biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang dipengaruhi oleh
jumlah kuantitas barang yang akan diproduksi perusahaan, yang artinya ketika perusahaan
menambah jumlah produksinya maka akan menambah biaya variabel. Sedangkan biaya
tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah kuantitas barang yang akan
diproduksi perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk memperkirakan biaya-biaya yang
timbul dari proses produksi. Hal tersebut dimaksudkan agar perusahaan dapat
mendapatkan profit yang optimum dan melakukan penghematan di dalam proses
produksinya. Salah satu fungsi biaya yang dapat digunakan adalah kurva biaya per unit
dan kurva biaya rata-rata. Dalam prakteknya agar perusahaan dapat memaksimalkan dan
mendapatkan profit Maximum banyak cara yang dilakukan perusahaan seperti melakukan
produksi atau proses perakitan di luar negeri. Selain itu juga bisa dengan mengimpor
barang-barang atau komponen yang tidak harus diproduksi di dalam negeri. Contohnya
adalah produk Amerika seperti Dell serta iPhone yang mana ternyata proses perakitan,
produksi serta komponen-komponennya tidak berasal dari Amerika Serikat. Sama halnya
dengan Samsung yang tidak semuanya berasal dan dilakukan di Korea Selatan. Tujuan
perusahaan melakukan hal ini adalah satu, yaitu meminimalisir biaya yang timbul dari
proses produksi untuk menghasilkan profit yang optimal.

19

Anda mungkin juga menyukai