Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH IBADAH PUASA

AIK

Disusun oleh:
Azahro Nuzulul Rohmah (12020160003)
Progam Studi Administrasi Rumah Sakit
Fakultas Kesehatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


TAHUN 2020/2021
Jl. Ganesha Raya No. I, Purwosari, Kec. Kota Kudus , Kab. Kudus, Jawa
Tengah 59316
Telp: 082291437218, Email. sekreteriat@umkudus.ac.id
web: http://www.umkudus.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah Ibadah Puasa ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah AIK.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan
penulisan. Kritik yang terbuka dan membangun sangat penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah. Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan.
Terima kasih atas semua pihak yang membantu penyusunan dan membaca
makalah ini.

Kudus, 3 Mei 2021

Azahro Nuzulul Rohmah


DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………...1

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI .......................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................4
LATAR BELAKANG....................................................................................5
RUMUSAN MASALAH...............................................................................6
TUJUAN........................................................................................................7
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................8
HAKEKAT PUASA....................................................................................9
FUNGSI DAN TUJUAN PUASA................................................................10
HIKMAH PUASA ...................................................................................11
MAKNA SIPIRITUAL PUASA.............................................................12
BAB III
KESIMPULAN.........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puasa merupakan ibadah yang telah lama berkembang dan dilaksanakan oleh
manusia sebelum Islam. Islam mengajarkan antara lain agar manusia beriman
kepada Allah SWT, kepada malaikat-malaikatNya, kepada kitab-kitabNya,
kepada rosul-rosulNya, kepada hari akhirat dan kepada qodo qodarNya. Islam
juga mengajarkan lima kewajiban pokok, yaitu mengucapkan dua kalimat
syahadat, sebagai pernyataan kesediaan hati menerima Islam sebagai agama,
mendirikan sholat, membayar zakat, mengerjakan puasa dan menunaikan
ibadah haji.
Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala sesuatu”,
seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak
bermanfaat dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah, puasa adalah menahan
diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit
fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat. Puasa
wajib atau puasa fardhu terdiri dari puasa fardhu ain atau puasa wajib yang
harus dilaksanakan untuk memenuhi panggilan Allah ta’ala yang disebut puasa
ramadhan. Sedangkan puasa wajib yang terdiri dalam suatu hal sebagai hak
Allah SWT atau disebut puasa kafarat. Selanjutnya puasa wajib untuk
memenuhi panggilan pribadi atas dirinya sendiri dan disebut puasa nadzar.
Puasa sunat atau puasa tathawwu’ yang meliputi puasa enam hari bulan
syawal, puasa senin kamis, puasa hari Arafah (tanggal 9 Zulhijjah, kecuali bagi
orang yang sedang mengerjakan ibadah haji tidak disunatkan), puasa hari
Syura (10 Muharram), puasa bulan Sya’ban puasa tengah bulan (tanggal 13,
14, dan 15 bulan Qomariyah). Puasa makruh, yaitu puasa yang dilakukan terus
menerus sepanjang masa kecuali pada bulan haram, disamping itu makruh
puasa pada setiap hari sabtu saja atau tiap jumat saja. Puasa haram yaitu haram
berpuasa pada waktu-waktu tertentu misalnya Hari raya Idul Fitri (1 Syawal),
Hari raya Idul Adha (10 Zulhijjah), Hari-hari Tasyriq (11, 12 dan 13
Zulhijjah).
Aktifitas puasa adalah mengendalikan bagian-bagian dari dalam fisik untuk
melakukan pengendapan, sublimasi, diam, tunduk, memasuki „kosong‟, agar
berjumpa dengan „isi yang sejati‟.2 Usus bermeditasi, urat syaraf meraba
bagian dirinya yang terlambat, perut bersabar, keseluruhan organ tubuh juga
ruhani mengerjakan proses peragian. Orang yang berpuasa, sebagaimana orang
yang mendirikan shalat, zakat, dan haji, pada hakikatnya sedang
memperjuangkan keselamatan alam semesta dan kehidupan seluruh umat
manusia.
B. Rumusan Masalah
   1.  Apa yang di maksud dengan hakekat puasa?
   2.  Apa fungsi dan tujuan puasa?
   3.  Apa hikmah jika kita berpuasa ?
4. Apa makna spiritual puasa ?

C. Tujuan
1.  Mengetahui apa itu hakikat puasa
   2.  Mengetahui fungsi dan tujuan puasa
3.  Dapat mengetahui hikmah puasa
4. dapat mengetahui makna spiritual puasa
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Puasa
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. al-
Baqarah [2]:183). Ayat tersebut mengandung makna metafisis, yakni perintah
Yang Mutlak (Allah) pada yang relatif (manusia). Yang Mutlak memerintahkan
manusia-beriman. Karena itu, puasa (shaum), isi perintah itu, adalah bentuk
relasi batin antara Allah sendiri dengan pribadi seseorang. Oleh sebab itu, puasa
bersifat batiniah dan sangat personal.

“Puasa adalah untukKu. Aku sendiri yang akan membalas-Nya,” demikian


firman Allah dalam hadis qudsi. Konsekuensinya, hakikat puasa bukan sekadar
menjaga fisik dari MMS (makan, minum, dan seks), tetapi mengontrol batin.
Upaya mengontrol batin ini diistilah oleh Nabi SAW sebagai jihad terbesar,
yakni jihad al-nafs.

Imam Ghazali mengemukakan pendapatnya mengenai hakikat puasa.


Menurutnya menjaga nafsu dan syahwat memang sudah cukup bagi ulama fiqh
untuk memenuhi syarat sah puasa.Namun ulama ahli hikmah memaknai sahnya
puasa lebih dari itu. Puasa yang sah adalah puasa yang diterima. Puasa yang
diterima adalah puasa yang maksudnya tercapai.

Maksud dari pencapaian puasa adalah dengan berakhlak terbaik, akhlak


malaikat, akhlak para nabi, terutama Nabi Muhammad SAW. Sejalan dengan
makna ini ada sebuah hadits dimana Rasulullah SAW bersabda:“Lima hal ini
bisa membuat puasa seseorang tidak sah: berbohong, menggunjing, mengadu
domba, sumpah palsu, dan melihat dengan syahwat.”

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah di Lathaif Al-Ma’arif


mengatakan,“Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding
amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya
dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan
Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah
pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai
bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.”
B. Fungsi dan Tujuan Puasa

Berpuasa berperan melindungi kesehatan otak serta meningkatkan


pembentukan sel darah yang memengaruhi fungsi kognitif. Bagi penderita
penyakit Alzheimer dan Parkinson, melakukan puasa dapat membantu
mengurangi peradangan dan mencegah gangguan neurodegeneratif.Tidak hanya
bentuk ibadah yang eksklusif bagi umat muslim, bangsa Yunani kuno telah
mengenal puasa untuk kesehatan tubuh.

Di era modern saat ini, puasa banyak direkomendasikan para ilmuwan untuk
menjaga kesehatan fisik dan mental. Secara psikis, puasa dapat menanggulangi
stres dan depresi untuk beberapa orang, karena mereka belajar untuk
mengendalikan diri. Berpuasa akan membuat tubuh mengalami peningkatan
endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental.Jadi, tak
hanya menjalani ibadah saja, puasa punya memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan.Dengan memahami kebaikan puasa bagi tubuh, Anda mungkin jadi
lebih bersemangat dalam menjalani puasa.
tujuan utama dari puasa adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah
SWT dan melatih diri pada kebaikan. Islam mengajarkan kepatuhan sepenuhnya
pada perintah dan kehendak Allah SWT yang berbuah ketenangan diri.
Kepasrahan itu tentu sulit dicapai tanpa disiplin dan kepatuhan.

C. Hikmah Puasa
Hikmah puasa yang kita peroleh saat berpuasa yaitu:
 Puasa adalah sarana menggapai ketakwaan.
 Puasa adalah sarana mensyukuri nikmat.
 Puasa melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati dan
mengendalikan syahwat.
 Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir tentang keagungan
dan kebesaran Allah.

D. Makna Sipiritual Puasa

Puasa adalah pekerjaan menahan atau mengendalikan hawa-nafsu. pada saat


puasa kita diwajibkan mengendalikan dan mengontrol diri kita dari segala
sesuatu yang membatalkan puasa.
Dalam nilai spiritual puasa pun menepis sifat kebinatangan yang ada
padamanusia, yaitu sifat yang hanya bergairah kepada makan dan minum
sertasemisalnya. Hal itu sebagai bentuk bagaimana Allah yang maha
bijaksanamengajarkan bagaimana cara mengemban amanat, tidak
meninggalkan dan tidakmelampui batas.
Hal lain, puasa bisa menjadi sebuah cara yang bagus untuk dapat melatih
manusiaterutama yang beriman untuk dapat menahan diri dari yang
hanyamemperturutkan nafsu belaka padahal hal itu tidak jauh berbeda seperti
yangdimiliki binatang. Untuk itu Allah memerintahkan manusia khususnya
yangberiman untuk mau melaksanakan puasa dalam rangka menjaga manusia
darisegala perbuatan keji yang hanya berbau sifat binatang tadi. Sehingga
nantinyaakan menjadi suatu alat yang mudah untuk mengangkat derajat
manusia untukselalu di atas dibanding dengan makhluk-makhluk yang lain,
disebabkan manusiatersebut telah memiliki jiwa yang baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dibebankan kepada hambaNya
yang beriman dan taat kepada perintah-Nya. Dan puasa adalah ibadah mahdah
yang membutuhkan keimanan yang tebal serta hati yang ikhlas, oleh sebab itu
orang yang melakukan ibadah puasa harus berusaha dengan sungguh-sungguh
melaksanakannya sesuai dengan petunjuk dan aturan Rasulullah SAW, yaitu
melaksanakan rukun, syarat dan menjauhi segala yang membatalkan puasa.
Maka barangsiapa yang menyalahi aturan yang sudah baku baginya terkena
hukuman atas perbuatan yang berupa qodho’ puasa maupun membayar kafarat.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.stainkudus.ac.id/2204/4/4.%20BAB%20I.pdf

http://digilib.iainkendari.ac.id/1334/2/BAB%20I.pdf

https://www.liputan6.com/ramadan/read/3959676/hakikat-
puasa-bagi-umat-muslim-tak-hanya-sekadar-menahan-lapar-
dan-haus

https://www.bola.com/ragam/read/4253625/ketahui-5-manfaat-
berpuasa-bagi-kesehatan-tubuh#:~:text=Berpuasa%20berperan
%20melindungi%20kesehatan%20otak,peradangan%20dan
%20mencegah%20gangguan%20neurodegeneratif.

https://www.google.com/search?
q=fungsi+dan+tujuan+puasa&oq=&aqs=chrome.1.69i59i450l5.9
15360j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.coursehero.com/file/p7h3qcls/E-MAKNA-
SPIRITUAL-PUASA-Puasa-banyak-mengandung-banyak-
hikmah-bagi-yang/

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/18/jtptiain-gdl-
s1-2006-ratnasusan-893-BAB5_210-8.pdf

Anda mungkin juga menyukai