PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
operasi invasif yang minimal yang diperkenalkan pertama kali pada tahun
di Indonesia. Dengan alat endoskop maka mukosa yang sakit dan polip-
Teknik bedah BSEF sampai saat ini dianggap sebagai terapi terkini
untuk sinusitis kronik dan bervariasi dari yang ringan yaitu hanya
1
membuka drainase dan ventilasi kearah sinus maksilaris (BSEF mini)
(Stammberger, 1993).
sendiri adalah rongga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung
bakteri.
masing alis.
2
d. Sinus Sphenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid & dibelakang mata.
halus yang disebut dengan cilia. Fungsi dari cilia ini adalah untuk
mungkin ada.
yang ada tidak dapat bergerak keluar & terperangkap di dalam rongga
B. Tujuan
sebagai berikut :
1. Tujuan umum
3
2. Tujuan Khusus
Sinus.
Sinus.
Sinus.
C. Manfaat
2. Bagi Pasien
sumber referensi dan informasi bagi orang yang membaca makalah ini
4
3. Bagi Perpustakaan
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
kavitas nasal. Sinus paranasal adalah rongga kecil berisi udara yang
terletak pada tulang-tulang di wajah. Sinus ini terdiri dari sinus frontal di
dahi, sinus etmoid pangkal hidung, sinus maksila pipi kanan dan kiri, sinus
Inflamasi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sinus
adalah rongga yang berisi udara yang terletak dibelakang tulang pipu dan
pada segala umur. Gejala Mayor pada nyeri sinus, hidung buntu, ingus
(Nursalam, 2005).
disebutkan bahwa penyakit hidung dan sinus berada dalam urutan ke-25
6
dari 50 pola penyakit peringkat utama atau sekitar 102.817 penderita rawat
secara (bio psiko sosio spiritual). Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
membahas dan mempelajari lebih dalam tentang study kasus pada pasien
7
B. Etiologi
alergi, infeksi, kelainan struktur anatomi pada bagian sinusitis dapat pula
disebabkan oleh rinitis akut, tonsilitis, infeksi pada gigi (Nursalam, 2005).
1. Alergi
2. Infeksi
Fusobacteria.
emosi, atrofi).
8
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan Gejala Sinusitis Tanda dan gejala dari sinusitis dibagi
2005).
1. Gejala Subjektif
a. Nyeri
Sesuai dengan daerah sinus yang terkena dapat ada atau mungkin
b. Sakit kepala
itu bukanlah suatu tanda khas dari peradangan atau penyakit pada
bilateral dan makin berat pada sore hari, sedangkan pada penyakit
sinus sakit kepala lebih sering unilateral dan meluas kesisi lainnya.
digerakkan. Sakit kepala ini akan menetap saat menutup mata, saat
9
istirahat ataupun saat berada dikamar gelap. Nyeri kepala pada
sinusitis kronis biasanya terasa pada pagi hari, dan akan berkurang
statis vena.
Nyeri bila disentuh dan nyeri pada penekanan jari mungkin terjadi
wajah.
d. Gangguan penghidung
10
2. Gejala Objektif
Jika sinus yang berbatasan dengan kulit terkena secara akut, dapat
b. Sekret nasal
D. Komplikasi
lain:
1. Sinusitis kronis
dari 3 bulan.
11
2. Infeksi rongga mata
lain turunnya kelopak mata, nyeri di sekitar mata, sakit kepala, dan
demam.
4. Osteomyelitis
dan muntah dan rasa nyeri saat melihat cahaya. Kondisi ini perlu
5. Meningitis
otak, cairan yang memenuhi sekitar otak, dan sistem saraf pusat.
12
Gejalanya termasuk dema m tinggi, sakit kepala berat, leher kaku, sulit
E. Terapi
sinusitis adalah :
sumbatan hidung
F. Penatalaksanaan Medis
a. Drainage
1) Amoksilin 3 x 500 mg
13
2) Sulfametaksol = TMP (800/60) 2 x 1tablet 4). Diksisiklin 100
mg/hari.
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Indentitas/Biodata
Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa : Aceh/Indonesia
Agama : Islam
15
TTV : TD : 110/70mmHg
Suhu : 36,70C
Nadi : 80 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
D. Pemeriksaan Penunjang
- Transiluminasi (+)
Data Dasar : DS - DO
bersin
- TTV pasien
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,70
Nadi : 80 x/mnt
16
Pernafasan : 20 x/mnt
dan bersin-bersin.
V. RENCANA MANAJEMEN
- Beri nutrisi
VI. IMPLENTASI/PELAKSANAAN
susah bernafas
17
1. TD : 110/70 mmHg
2. Suhu : 36,70C
3. Nadi : 80 x/mnt
4. Pernafasan : 20 x/mnt
VII. EVALUASI
bersin- bersin.
hidung.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sering ditemukan dalam praktik dokter sehari-hari, bahkan dianggap sebagai salah
satu penyebab gangguan kesehatan tersering di seluruh dunia. Ada empat pasang
sinus paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus
etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Semua sinus mempunyai muara (ostium)
ke dalam rongga hidung. Infeksi virus ini, dapat dipengaruhi oleh lingkungan
yang berpolusi, udara dingin dan kering serta kebiasaan merokok. Keadaan ini
B. Saran
serangan asma yang sulit diobati. Namun komplikasi ini dapat menurun dengan
kronik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20