Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


KASUS GAWATDARURAT DIMASYARAKAT
“ PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)

OLEH :

1. Anisa Irma 6. Meggy Marianto


2. Dinda Nuranisa 7. Resti Julita
3. Dwi Ratna Ningsih 8. Susan Febrianti
4. Erda Febiza 9. Tri Imelda Butar-Butar
5. Fidarlin Hulu 10. Viola Windani Putri

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Panitia Pelaksana Penyuluhan Kesehatan

Ketua Pelaksana Wakil pelaksana

Fidarlin Hulu Megy Marianto. S


NIM :18301050 NIM : 18301055

Mengetahui

Koordinator MK Dosen Pembimbing

Ns. Putri Indah Pratiwi,S.Kep Ns. Putri Indah Pratiwi,S.Kep


NIDN NIDN

2
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus
ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang
timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran
darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Stroke diakibatkan
oleh thrombosis serebral, hemoragi, hipoksia umum dan hipoksia setempat
(Sacco et al. 2013) Gejala stroke yang muncul dapat bersifat fisik, psikologis,
atau perilaku. gejala fisik paling khas adalah kelemahan anggota gerak sampai
kelumpuhan, hilangnya sensasi di wajah, bibir tidak simetris, kesulitan
berbicara atau pelo (afasia), kesulitan menelan, penurunan kesadaran, nyeri
kepala (vertigo), mual muntah dan hilangnya penglihatan di satu sisi atau
dapat terjadi kebutaan (Black, J dan Hawks 2014)
Peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia yang dapat
mencapai kisaran 65 tahun akan diikuti dengan penambahan jumlah lansia
hidup di Indonesia. World Health Organization (WHO, 2010), jumlah
persentase lansia di dunia diperkirakan mencapai 9.11 persen dari jumlah
seluruh penduduk di dunia. Sedangkan Biro Pusat Statistik memproyeksikan
jumlah lansia di Indonesia tahun 2005-2010 diperkirakan sama dengan jumlah
balita yaitu 8.5 persen dari total penduduk Indonesia. Di tahun 2025 seperlima
penduduk Indonesia adalah lansia (Arianto, 2016) .
Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan masalah penyakit
degeneratif dan keluhan yang muncul sehingga dapat mempengaruhi kualitas
hidup lansia. Salah satu kelainan degeneratif yang sering terjadi adalah
disebabkan gangguan aliran darah dan jantung yang dapat mengganggu
oksigenasi otak. Akibatnya dapat terjadi kerusakan sel dan serabut syaraf
yang dikenal dengan istilah STROKE. Stroke dapat disebabkan oleh berbagai

3
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

penyakit dasar seperti diabestes mellitus, penyakit jantung dan hipertensi serta
penyakit degenerative lainnya. Dari data Yayasan Stroke Indonesia angka
kejadian stroke bisa mencapai 63.52 per 100.000 pada kelompok usia 65
tahun keatas. Secara kasar setiap hari dua orang Indonesia terkena stroke,
menururut Asanti (2010) dalam Putra dkk (2011).
Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 2008, sekitar 15,9% penyebab
kematian adalah disebabkan penyakit stroke dari keseluruhan penyebab
kematian. Selain menyebabkan kematian, stroke juga dapat menimbulkan
masalah kesehatan pada penderitanya sehingga dapat mengganggu aktivitas
dan mengurangi kualitas hidup lansia. Stroke adalah cedera mendadak dari
pembuluh darah yang terjadi pada otak sehingga aliran darah yang membawa
oksigen dan glukosa terganggu, sehingga oksigen dan glukosa yang
merupakan nutrisi bagi sel otak untuk menjalankan kehidupan dari seluruh
sistim organ.
Serangan stroke sering terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala
khusus sesuai bagian otak yang tidak tersuplai darah. Maka itu, penderita
stroke harus segera mendapatkan pertolongan secepat mungkin agar
kerusakan sel otak yang terjadi minimal sehingga tidak menimbulkan cacat
atau gejala sisa akibat serangan. Cacat dapat berupa kelumpuhan anggota
gerak,proses berpikir, gangguan bicara dan memori, bahkan dapat
menimbulkan kematian (Sari, Yuliano and Almudriki, 2019). Mengetahui dan
mengenali gejala stroke menjadi hal penting yang harus diketahui masyarakat
luas dalam upaya pencegahan penyakit dan meminimalisir komplikasi yang
dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tindakan yang cepat dan tepat
pada saat serangan diharapkan menjadi modal pengetahuan dalam
menurunkan angka mortalitas dan morbiditas penderita stroke.
Deteksi dini stroke menggunakan metode FAST (Face drooping Arm
Weakness Speech difficulty, Time to call doctor/hospital) bisa menjadi pilhan

4
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

untuk menambah keterampilan dan pengetahuan dalam upaya tersebut


(Darwati, Purwati and Setianingsih, 2019).. Tujuan penelitian ini adalah
Menjelaskan pengenalan din serangan stroke (FAST) merupakan metode
mengenali gejala awal stroke dengan mudah agar cepat dapat ditangani. 
II. TUJUAN KEGIATAN
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu mengetahui
pengenalan dini serangan stroke dengan metode (FAST).
III. TEMA KEGIATAN
“Pengenalan Dini Serangan Stroke (FAST)”
IV. PENYELENGGARA
Penyelenggara dari kegiatan ini adalah mahasiswa/i Program Studi S1
Keperawatan STIKES Payung Negeri Pekanbaru.
V. SASARAN
Masyarakat
VI. WAKTU,TEMPAT DAN BENTUK KEGIATAN

Tanggal : Kamis, 01 Juli 2021


Pukul : 14.00 -15.30 WIB
Tempat :
Bentuk kegiatan : Pendidikan Kesehatan
IX. ESTIMASI BIAYA
A. Pengeluaran

Nama Barang Harga Banyak Jumlah


Barang

Pembuatan 5.000 2 10.000


proposal

Muraqua 17.000 1 kotak 17.000

5
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Roti 5.000 15 kotak 75.000

Doprize 10.000 3 buah 30.000

Total Rp. 132.000

X. SUSUNAN ACARA

Waktu Acara Keterangan


14.00-14.20 wib 1. Pembukaan
2. Kata Sambutan:
a. Ketua Pelaksana MC
b. Dosen Pembimbing
14.20-14.25 wib Pembukaan Pemateri Pemateri
14.25-14.45 wib Pemaparan Materi Pemateri
14.45-14.55 wib Evaluasi: Pemateri dan Peserta
a. Tanya jawab
14.55-15.00 wib Penutup MC

XI. SUSUNAN PANITIA

Susunan panitia penyuluhan keperawatan anak Program Studi S1


Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru :
Koordinator : Ns. Putri Indah Pratiwi,S.Kep

Pembimbing : Ns. Putri Indah Pratiwi,S.Kep


Leader : Fidarlin Hulu

Co Leader : Meigy Marianto Sanjaya

Moderator : Tri imelda butar butar

Pemateri : Anisa Irma

6
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Fasilitator : Viola Windani Putri

Observer : Dwi Ratna Ningsih

Dokumentasi : Erda Febrisa & Resti julita

LAMPIRAN 1 Satuan Acara Penyuluhan (Kegiatan)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


( SAP )

Mata kuliah : Keperawatan Gawat Darurat


Pokok bahasan : Pengenal Dini Serangan Stroke (FAST)
Waktu        : 30 menit                                              
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Pekanbaru
Pemateri : Mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah penyampaian materi ini, diharapkan pengetahuan peserta tentang
pengenalan dini serangan stroke (FAST) akan meningkat.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan materi kesehatan tentang pengenalan dini serangan stroke
masyarakat mampu:
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menjelaskan gejala dan penyebab stroke
c. Menjelaskan pencegahan stroke
d. Menjelaskan penatalaksanaan stroke (FAST)
B. Metode Penyuluhan

7
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab

C. Media Penyuluhan
1. PPT
2. Leaflet
D. Rincian Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 Menit Pembukaan:
 Memperkenalkan diri  Menyambut salam
 Menjelaskan tujuan dari dan mendengarkan
penyampaian materi.
 Melakukan kontrak  Mendengarkan
waktu.
 Menyebutkan materi  Mendengarkan
yang akan diberikan
 Mendengarkan
2 20 Menit Pelaksanaan :
 Bertanya sejauh mana  Mendengarkan dan
pengetahuan peserta memperhatikan 
mengetahui tentang
stroke  Bertanya dan
 Menjelaskan tentang menjawab pertanyaan
gejala dan penyebab yang diajukan
stroke
 Menjelaskan tentang
pencegahan sters
 Menjelaskan tentang
penatalaksanaan stroke
(FAST)

3 5 Menit Evaluasi :
 Menanyakan pada  Menjawab &
peserta tentang materi menjelaskan
yang diberikan pertanyaan

8
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

 Reinforcement kepada
peserta bila dapat
menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4 2 Menit Terminasi :
 Mengucapkan terima  Mendengarkan dan
kasih kepada peserta membalas salam
 Mengucapkan salam

E. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur :
1. Peserta hadir di tempat penyampaian materi dilakukan
2. Pengorganisasian penyelenggaraan materi dilakukan sebelum dan saat
penyampaian materi.
2. Kriteria Proses :
1. Peserta antusias terhadap materi pembelajaran
2. Peserta konsentrasi mendengarkan materi yang disampaikan
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap
dan benar.
3. Kriteria Hasil :
1. Peserta dapat mengetahui tentang pengertian stroke
2. Peserta dapat mengetahui tentang gejala dan penyebab stroke 
3. Pencegahan stroke
4. Peserta dapat mengetahui tentang penatalaksanaan stroke (FAST)

9
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Lampiran 2 Materi

1. Stroke

Stroke adalah kedarutan medik yang terjadi akibat gangguan suplai darah menuju
sel otak sehingga terjadi kerusakan dan kematian sel-sel dan jaringan otak yang
dapat menimbulkan resiko disabilitas jangka panjang bahkan kematian .

Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini disebabkan oleh penyumbatan,


penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Tersumbaynya pembuluh arah
menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi dimulai pada usia
produktif .(Amelia, Abdullah, Sjaaf, & Purnama Dewi, 2020)

2. Tanda dan gejala stroke


Gejala stroke yang muncul dapat bersifat fisik, psikologis, atau perilaku. gejala
fisik paling khas adalah kelemahan anggota gerak sampai kelumpuhan, hilangnya
sensasi di wajah, bibir tidak simetris, kesulitan berbicara atau pelo (afasia),
kesulitan menelan, penurunan kesadaran, nyeri kepala (vertigo). (Sari, Yuliano, &
Almudriki, 2019)
Gejala stroke tergantung luas dan area otak yang mengalami gangguan stroke.
B. Gejala Stroke secara umum sebagai berikut:
1) Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya satu sisi saja) yang
2) timbul mendadak.
3) Gangguan kepekaan pada satu atau lebih anggota badan
4) Perubahan mendadak status mental (bingung, mengigau, koma)
5) Afasia (bicara tidak lancar, ucapan kurang, atau sulit memahami ucapan)
6) Disartria (bicara pelo atau cadel)
7) Gangguan penglihatan atau diplopia (penglihatan dobel)

10
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

8) Ataksia (kesulitan gerakan)


9) Vertigo, mual, dan muntah, atau nyeri kepala.
B. Faktor risiko

1) Usia
Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun
2) Jenis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena stroke dibanding
perempuan
3) Hipertensi
4) Diabetes melitus
5) Kolesterol tinggi
6) Obesitas
7) Minuman alkohol

3. Pencegahan stroke (Modifikasi gaya hidup)


Menurut Stroke Engine [6], 80% stroke dapat dicegah dengan cara pengobatan dan
pengendalian faktor risiko melalui modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup
merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya stroke berulang (sekunder)
(Stroke Engine 2009). Ginsberg (2008), mengatakan bahwa rekurensi dapat
dicegah dengan pengendalian faktor risiko melalui pengobatan dan modifikasi
gaya hidup. Modifikasi gaya hidup yang berisiko stroke merupakan promosi yang
efektif untuk stroke sekunder. Gaya hidup yang dimaksud meliputi : dan diit tidak
sehat, obesitas, rokok, alkohol dan kurang aktifitas fisik . (Sinaga & Sembiring,
2019)
1. Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu
dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan
lemak dalam darah
2. Kurangi kolesterol jahat

11
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

3. Kurangi konsumsi garam


4. Hindari kebiasaan buruk seperti :
a. Merokok dan minum alkhohol
Merokok dapat mrusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah,
serta mempercepat penyumbatan di pembuluh darah dan akan membuat darah
menggumpal sehingga meningkatkan resiko stroke
b. Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang berlebihan berat badan memiliki resiko hipertesni, kolesterol
tinggi, diabetes dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga
mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut
c. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam
salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan
menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah
d. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

4. Penatalaksanaan stroke (FAST)


Penggunaan sistem penilaian stroke oleh penyedia layanan pertolongan
pertama ataupun orang terdekat pasien (keluarga) sangat disarankan. Dibandingkan
dengan sistem penilaian stroke yang memerlukan pengukuran kadar glukosa,
sistem penilaian stroke yang tidak memerlukan pengukuran kadar glukosa
memiliki sensitivitas yang serupa. Sistem penilaian stroke FAST adalah alat paling
praktis dengan tingkat keakuratan yang tinggi untuk pengenalan stroke secara dini.
FAST merupakan suatu metode deteksi dini pasien stroke yang bisa dilakukan
secara cepat. FAST terdiri dari Facial Movement, Arm movement dan Speech.
(Sinaga & Sembiring, 2019)

12
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Tes ini dapat dilakukan pada anggota keluarga, rekan, kerabat atau tetangga
yang dicurigai terkena stroke, jika menunjukkan hasil tes yang positif segeralah
minta pertolongan medis atau ke fasilitas pelayanan kesehatan.
FAST
Facial Palsy YES NO
L (Left) R (Right)
Arm Weakness YES NO
L (Left) R (Right)
Speech  Impairement YES NO

Sebelum melakukan penilaian dini stroke dengan FAST, terdapat hal yang perlu
dikaji, yaitu diantaranya:
a. Kaji adanya riwayat saat ini (seperti penglihatan terganggu, sulit berbicara,
sakit kepala, dan kesulitan berjalan/menjaga keseimbangan)
b. Kaji dan tanyakan sejak kapan/sudah berapa lama riwat diatas itu muncul
c. Kaji adanya riwat penyakit yang beresiko ( seperti hipertensi, diabetes melitus,
kolesterol tinggi, atrial fibrilasi, dan kejadian vaskuler lain)
d. Kaji adanya penyakit terdahulu
Setelah dilakukan pengkajian diatas, selanjutnya dapat dilakukan deteksi dini
yaitu dengan menggunakan FAST, sebagai berikut:

Facial movement merupakan penilaian pada otot wajah, pemeriksaan ini


dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Minta pasien untuk tersenyum atau menunjukkan giginya.
b) Amati simetrisitas dari bibir pasien, tandai pilihan “YES” bila terlihat ada
deviasi dari sudut mulut saat diam atau saat tersenyum.
c) Kemudian identifikasi sisi sebelah mana yang tertinggal atau tampak
tertarik, lalu tandai apakah di sebelah kiri “L” atau sebelah kanan “R”

13
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Arm movement merupakan penilaian pergerakan lengan untuk menentukan


apakah terdapat kelemahan pada ekstremitas, pemeriksaannya dilakukan dengan
tahapan berikut:
a) Angkat kedua lengan atas pasien bersamaan dengan sudut 90 derjat bila
pasien duduk dan 45 derjat bila pasien terlentang. Minta pasien untuk
menahannya selama 5 detik.
b) Amati apakah ada lengan yang lebih dulu terjatuh dibandingkan lengan
lainnya
c) Jika ada tandai lengan yang terjatuh tersebut sebelah kiri atau kanan.

Speech merupakan penilaian bicara yang meliputi cara dan kualitas bicara.
Pemeriksaannya dilakukan dengan tahapan berikut:

a) Perhatikan jika pasien berusaha untuk mengucapkan sesuatu


b) Nilai apakah ada Gangguan dalam berbicara
c) Dengarkan apakah ada suara pelo
d) Dengarkan apakah ada kesulitan untuk mengungkapkan atau menemukan
kata- kata. Hal ini bias dikonfirmasi dengan meminta pasien untuk
menyebutkan benda-benda yang terdapat di sekitar, seperti pulpen, gelas,
piring dan lain-lain.
e) Apabila terdapat gangguang penglihatan, letakkan barang tersebut di
tangan pasien dan minta pasien menyebutkan nama benda tersebut

Time to call

14
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Jika terdapat salah satu atau tiga tanda gejala stroke diatas dialami seseorang
segera lakukan langkah keempat yaitu time to call. Artinya segeralah untuk
menghubungi rumah sakit, dokter, atau pelayanan kesehatan lainnya untuk dapat
dilakukan pengecekan secara lanjut mengenai gejala stroke yang timbul.

15
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Lampiran 3 Media
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

2
PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“PENGENALAN DINI SERANGAN STROKE (FAST)”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, R., Abdullah, D., Sjaaf, F., & Purnama Dewi, N. (2020). Pelatihan Deteksi
Dini Stroke “Metode Fast” Pada Lansia Di Nagari Jawijawi Kabupaten Solok
Sumatera Barat. Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri, 1(1), 25–32.
https://doi.org/10.47841/adpi.v1i1.19

Sari, L. M., Yuliano, A., & Almudriki, A. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Keluarga Terhadap Kemampuan Deteksi Dini Serangan Stroke Iskemik Akut
Pada Penanganan Pre Hopsital. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s
Health Journal), 6(1), 74–80. https://doi.org/10.33653/jkp.v6i1.241

Sinaga, J., & Sembiring, E. (2019). Pencegahan Stroke Berulang Melalui


Pemberdayaan Keluarga Dan Modifikasi Gaya Hidup. Jurnal Abdimas, 22(2),
143–150.

Anda mungkin juga menyukai