Anda di halaman 1dari 2

Essay : Teori Evolusi Darwin

Teori tentang evolusi seringkali menjadi bahan perdebatan sekaligus


mengundang penolakan dari berbagai golongan terutama dari golongan agamawan.
Alasan penolakan tersebut tidak lain karena evolusi dianggap bertentangan dengan
dalil yang tercantum dalam kitab suci yang mereka yakini.

kata evolusi berasal dar bahasa Latin “evolvere” artinya berkembang, mekar.
Jadi evolusi adalah perkembangan yang maju dan meningkat setapak demi setapak
dan tidak mendadak1

Teori evolusi identik dengan nama Charles Darwin, teori Darwin merupakan
landasan dari hampir semua teori evolusi modern. Evolusi merupakan proses
perubahan spesies dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan agar mampu
beradaptasi terhadap lingkungannya dan meneruskan perubahan tersebut kepada
generasi berikutnya2.

Charles Darwin adalah evolusionis pertama yang memiliki argumen paling


lengkap tentang konsep evolusiNaturalis ini terkenal dengan karyanya yang berjudul
the origin of the species by means of natural selection on the preservation of favoured
rases in the struggle for life pada tahun 1859 terbit. Teori evolusi ini dihasilkan dari
kesan beliau tentang kenyataan penyebaran makhluk hidup dari perjalanan sebuah
ekspedisi yang lakukan pada saat pelayaran menggunakan kapal HMS Beagle
menjelajahi daratan maupun lautan Amerika Selatan.3

Gagasan teori evolusi yang Darwin yang dijelaskan dalam bukunya The On
the Origin of Species terdapat dua pokok gagasan utama. Pertama adalah spesies-
spesies yang ada sekarang ini merupakan keturunan dari spesies moyangnya. kedua
adalah seleksi alam sebagai mekanisme modifikasi keturunan.4

Keanekaragaman yang ditemukannya saat pelayaran, menurut Darwin terjadi


karena perubahan evolusioner melalui seleksi alam. Dari fakta-fakta yang ditemukan

1
Dick Hartono, Kamus Populer Fisafat, Jakarta: Rajawali, 1986, hal. 25.
2
Campbell, N.A., Jane B.R., Lawrence G.M, Biologi. Jakarta: Erlangga, 2003, hal. 13
3
Charles Darwin, The On the Origin of Species, terj. Tim Pusat Penerjemahan Nasional, Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2003, Bab Pendahuluan
4
Luthfi, M. J. dan A. Khusnuryani. “Agama dan Evolusi: Konflik atau Kompromi” dalam jurnal
Kaunia Vol. 1 No. 1 2005. Hal. 6.
di kepulauan Gapalagos iniliha bukti pendukungkonsep evolusi seleksi alam Darwin
muncul.pokok-pokok evolusi menurut Darwin adalah makhluk hidup yang ada
sekaranf berasal dari makhluk hidup pada masa silam dan evolusi terjadi melalui
seleksi alam. Dalam pokok evolusi yang Darwin jelaskan bahwa keanekaragaman
spesies sebagian besar sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.5

Teori dan pemikiran Charles Darwin mengenai evolusi mahkluk hidup


menggunakan kajian secara ontologi dan epistemologi, karena hasil pemikiran
Charles Darwin berdasarkan pengamatan-pengamatan yang ia lakukan lalu dianalisa
dan munculah konsep adaptasi dan seleksi alam. Darwin menggunakan paradigma
positivistik karena teori evolusi mahkluk hidup berlandaskan data-data empiris, dapat
diobservasi secara nyata, dan dibuktikan secara ilmiah. Dimensi dinamis dalam sains
digambarkan oleh lahirnya teori evolusi makhluk hidup melalui metode ilmiah yang
menggambarkan sains sebagai sebuah proses. Hal ini memberikan produk berupa
teori evolusi Darwin sebagai produk dari pengkajian fenomena alam secara ilmiah.6

Berbagai respon negatif ataupun positif bermunculan sehingga menjadikan


teori evolusi Darwin kontroversial ditengah-tengah masyarakat. Dari awal
kemunculan teori evolusi Darwin telah memunculkan polemik dari berbagai kalangan
seperti dari kalangan naturalis (ilmuan), akademisi maupun agamawan

Dari salah satu gagasan tentang teori evolusinya, Darwin tidak pernah
menyatakan ataupun mengungkapkan bahwa manusia berasal dari kera. Akan tetapi
dengan pengklasifikasian kera (primat) yang masuk kedalam ordo manusia telah
memicu kesimpulan bahwa manusia merupakan keturunan kera.

Sehingga Charles Darwin menulis buku The Descent of Man dan menjelaskan


hipotesanya tentang evolusi manusia. Bagaimanapun juga, dia tidak pernah berkata
bahwa manusia berevolusi dari kera. Dalam bahasa Darwin, dalam pohon kehidupan,
manusia masih satu keluarga (family) dengan primata seperti kera. Manusia bukan
keturunan langsung monyet atau kera karena berada dalam cabang yang berbeda
dalam pohon tersebut.

5
Wildan Yatim, Biologi Modern, Bandung: Tarsito, 1996, hal: 108.
6
Leo Muhammad Taufik, “Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini Dan Nanti”, dalam Jurnal Filsafat
Indonesia, Vol 2 No 3 Tahun 2019, hal 101.

Anda mungkin juga menyukai