Laporan Aktualisasi (Meka Perawat
Laporan Aktualisasi (Meka Perawat
Angkatan 21
OLEH :
Telah diseminarkan pada hari Selasa tanggal 22 April 2020 dihadapan Penguji, coach, dan Mentor di Lembaga
Pendidikan Perkebunan (LPP) Agro Nusantara Medan
Provinsi Sumatera Utara
Rahman Nasution, S.Sos, M.Si Herdiana Purba, S.Sos, M.Si dr. Risnawati Bangun, M.Kes
NIP. 196410251985031003 NIP. 197008241994032004 NIP. 198110082010012032
Mengatahui,
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis diberi kesehatan serta kemampuan dalam
penulisan laporan aktualisasi mengenai “Kurangnya Pemahaman Masyarakat
Tentang Penyakit Tb Paru di Lingkungan Wilayah Kerja Puskesmas Sipispis”,
sehingga dapat diselesaikan pada waktu yang tepat. Tujuan pembuatan laporan
aktualisasi ini adalah sebagai tugas peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang akan dilakukan selama
mengikuti proses pelatihan dasar sampai aktualisasi pada instansi penulis bekerja.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
1. Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengembangan Sumber Daya
manusia (BPSDM) Sumatera Utara sebagai Penyelenggara Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Gelombang VI.
2. Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Agro Nusantara Sumatera Utara yang
telah menyediakan fasilitas dan sarana terbaik selama penulis menjalani Latsar
on campus.
3. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang telah
memfasilitasi penulis untuk dapat turut serta mengikuti Pelatihan Dasar
Gelombang VI tahun 2020.
4. Ibu Herdiana Purba, S.Sos, M.Si, sebagai penguji pada seminar rancangan
aktualisasi yang selalu memberikan masukan yang membangun bagi penulis.
5. Bapak Rahman Nasution, S.Sos, M.si, selaku Pembimbing (Coach) yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil di Puskesmas Sipispis.
6. dr. Risnawati Bangun, M.Kes, selaku mentor dan atasan saya yang telah
membimbing saya selama menjalani Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil di Puskesmas Sipispis.
7. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara yang telang memberikan ilmunya kepada
peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Gelombang VI.
8. Kedua orang tua penulis yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
moral dan material.
i
9. Seluruh pegawai Puskesmas Sipispis yang telah membantu dalam kelancaran
proses habituasi di unit kerja.
10. Teman-teman Peserta Latsar CPNS Golongan II, Gelombang VI, Angkatan
18, 19, 21, 22, dan 23 yang telah banyak membantu dan bekerjasama selama
berjalannya Pelatihan Dasar.
Dalam penulisan ini, penulis menyadari terdapat banyak kekurangan
sehingga penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik untuk perbaikan
kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
iii
3.1.3 Etika Publik ............................................................................. 18
3.1.4 Komitmen Mutu ...................................................................... 19
3.1.5 Anti Korupsi ............................................................................ 19
3.2 Kedudukan dan Peran ASN ............................................................. 20
3.3 Rencangan Aktualisasi ..................................................................... 26
3.4 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................. 35
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
pelaksanaan pelatihan dasar, peserta ditugaskan untuk membuat rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan harus meangaktualisasikan serta
menghabituasikan di unit kerja peserta.
Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS
menekankan bahwa setiap PNS memiliki jabatan tertentu. Jabatan tersebut
dapat berupa jabatan administrasi atau jabatan fungsional. Jabatan
fungsional merupakan sekelompok jabatan yang dikelompokkan
berdasarkan keahlian dan keterampilan tertentu yang berisi tugas dan fungsi
terkait dengan pelayanan fungsional. Berdasarkan undang-undang No 38
tahun 2014 Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan di tujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit. Saya peserta
latsar CPNS Gelombang VI Angkatan XXI Tahun 2020 yang bertugas
sebagai Perawat Terampil di UPT Puskesmas Rawat Inap Sipispis.
2
dengan kejadian kasus baru 450,000/ tahun dan 64,000 kematian per tahun
(WHO, 2011).
3
Gambar 1. Distribusi luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah
penduduk, jumlah rumah tangga, dan kepadatan penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Sipispis pada tahun 2019
4
Kepala Puskesmas Gambar 2. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Sipispis
dr. RISNA WATI BANGUN
Kepala Tata Usaha
NURWATI
PENANGGUNG JAWAB UNIT UKM PENANGGUNG JAWAB UNIT UKP PENANGGUNG JAWAB JZ FASYANKES
Fitri Elya, SKM Nurjannah Purba dr. M. Hafiz
UKM ESSENTIAL - PERKESMAS UKM PENGEMBANGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP LABORATORIUM FARMASI
dr. M. Hafiz Zulhijjah Purba Didin Pristiwanto Siti Rohani
Tiar Daniar
ESSENTIAL PERKESMAS YANKES JIWA
Tridewi Uganda Armayanti Damanik PEMERIKSAAN UMUM
dr. M. hafiz
JARINGAN JEJARING
YANKES LANSIA Rurh Reiga S, Amd.Kep
PROMKES Sri Armidayani Purba
Maevita Devy Simbolon POLI KIA
YANKES INDERA Dewi Judiana Haloho PUSTU BIDAN DESA PUSLING
KESEHATAN LINGKUNGAN Imelda Wiguna Purba Juli
Nurhayati manurung POLI GIGI PUSTU MARJANJI DESA SIPISPIS
Nuramsyah
Wiharno damanik Sri Amidayani
YANKES BATRA drg. Augina Era P Juleni Sinaga DESA SERBANANTI
Evika Ritonga Azizah Purba PUSTU DAMAK URAT Imelda Wiguna
KESEHATAN IBU ANAK Armayanti Damanik DESA BARTONG
Dewi Judiana Haloho Mastarida Purba
RS. RUJUKAN
YANKES PTM POLI MTBS PUSTU MARUBUN
Fitri Elya, SKM DESA MARIAH NAGUR
Widiawati Fitri Elya, SKM Rospita Purba DESA PARLAMBEAN
PUSTU TINOKAH Jumanina Nurwati
KB YANKES PKPR PENDAFTARAN Makda Wati DESA NAGUR PANE DPM
Herlina Malau Fitrianti Rosnim Saragih PUSTU BAJA DOLOK Farida Karolina
Tri Dewi Uganda DESA PISPIS
Husni Elita Liza Yani
GIZI MASYARAKAT YANKES UKK PUSTU MARIAH NAGUR BPM
DESA NAGARAJA
Elya Trisnawati, SKM Erma Yuni UGD Farida Wati Saragih Nurhayati Manurung
Meka Elyana S, AMK DESA RIMBUN
P2P Rd Siti Wiwik
DESA MARJANANJI LABORATORIUM
dr. Muhammad hafiz POLI KB Siti Rumiana
1. ISPA/DIARE Herli Malau DESA SILAU PADANG
Ruri dayanti saragih Marwiyah Sinaga
2. SURVEILANS KONSELING GIZI DESA BULUH DURI
Lija Yani Danamanik Widia Wati
3. TB / KUSTA
5 Gz
Jonson P Sitinjak, Amd, DESA GUNUNG PANE
Elfrida Oktaviani
Khairul Bariah DESA DAMAK URAT
4. DBD / MALARIA Fitrianti Saragih
Raden Siti Wiwik DESA GUNUNG MONAKO
Erma Yumi
1.2.2 Visi Organisasi
Visi UPT Puskesmas Sipispis adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
yang Bermutu dan Berkelanjutan”.
1.2.3 Misi Organisasi
Misi UPT Puskesmas Sipispis adalah
1. Meningkatkan mutu SDM Puskesmas
2. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam bidang kesehatan
3. Menjalin kerjasama lintas program dan lintas sektoral
4. Meningkatkan jangkauan sasaran pelayanan kesehatan
1.2.4 Tugas Pokok dan Fungsi
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas, UPT Puskesmas Sipispis Kecamatan
Sipispis menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggara UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya dan,
2. Penyelenggara UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya
Berdasarakan peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
repormasi Birokrasi No 35 tahun 2019 Tugas Pokok dan Fungsi perawat
6
7. Mempasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
resiko pemulaan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medical bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/ post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
16. Memberikan dukungan/ pasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
1.2.5 Motto Organisasi
Motto UPT Puskesmas Sipispis adalah “Kesehatan Anda Tujuan
Kami”. Motto ini menjadi semangat dan pedoman bagi semua elemen
puskesmas Sipispis dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik
di sektor upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan
masyarakat demi mewujudkan program “GEMAS” dari pemerintahan
Serdang Bedagai dan program “GERMAS” dari kementrian kesehatan .
1.2.6 Nilai-Nilai Organisasi
UPT Puskesmas Rawat Inap Sipispis dalam perjalanan mewujudkan
visi dan misi menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi. Nilai-nilai
organisasi merupakan aspek-aspek yang harus diutamakan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan di Puskesmas Sipispis. Untuk mencapai visi
7
UPT Puskesmas Sipispis memiliki nilai-nilai organisasi yang disingkat
menjadi “KERJA” dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Kerjasama
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang datang
dilakukan dengan kerjasama beberapa pihak di puskesmas untuk
mencapai pelayanan yang prima.
2. Empati
Seluruh staf puskesmas selalu menunjukkan sikap empati kepada
pasien yang datang.
3. Ramah
Seluruh staf puskesmas harus menunjukkan sikap ramah dalam
setiap perilakunya, baik dalam memberikan informasi sampa
melakukan perawatan.
4. Jujur
Seluruh aspek kegiatan puskesmas dilakukan dengan
mengutamakan kejujuran dan transparansi.
5. Adil
Seluruh pasien dilayani secara adil dan tidak memihak kepada
pihak dan golongan tertentu.
1.3 Permasalahan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menjelaskan bahwa
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif, preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Puskesmas merupakan penyelenggara upaya pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah, maka dari itu tujuan pelayanan puskesmas
akan mendukung misi kementerian kesehatan yaitu “melindungi kesehatan
masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu dan berkeadilan”.
8
Namun saat ini misi tersebut belum sepenuhnya tercapai, karena terdapat
beberapa keadaan yang ditemukan di puskesmas Sipispis yang dapat menjadi
hambatan terwujudnya misi kementrian kesehatan tersebut, yaitu:
1. Belum optimalnya pencatatan rekam medis di Puskesmas Sipispis.
Pencatatan rekam medis bertujuan untuk pendaatan mengenai riwayat
penyakit yang diderita pasien, sebagai acuan menentukan perawatan
lanjutan dan sebagai referensi untuk membuat rujukan. Namun hal ini
belum optimal dilaksanakan dikarenakan kurangnya kemampuan
tenaga medis dalam tata cara penulisan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kegunaan Asuransi
Kesehatan (JKN-KIS), dan mengganggap mereka tidak mampu untuk
membayar iuran setiap bulannya, hal tersebut salah satu menjadi
penghalang bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
3. Kurang optimalnya pemilahan limbah medis
4. Kurang optimalnya kunjungan peserta program Pengolahan Penyakit
Kronis (Prolanis) untuk mengikuti kegiatan di Puskesmas Sipispis.
9
1.4.2 Manfaat
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN serta
aktualisasi peran dan kedudukan PNS adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN berupa aktualisasi,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi dalam
melaksanakan tugas jabatan Perwat Terampil serta membiasakan diri
terhadap pemahaman mengenai manajemen ASN, pelayanan publik,
dan Whole of Government. Peserta juga mampu memahami,
menginternalisasi, dan melakukan implementasi nilai-nilai tersebut
melalui proses aktualisasi pada unit kerja UPT Puskesmas Sipispis.
Selain itu, peserta dapat memahami kegunaan proses agenda habituasi
dan aktualisasi pada visi dan misi organisasi dalam hal ini unit kerja
peserta.
2. Bagi Unit Organisasi
Meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan dan rawat inap
UPT Puskesmas Sipispis dalam hal mengatasi pelayanan khususnya
pada tahapan promotif dan preventif.
3. Bagi Organisasi
Ikut berperan dalam pemecahan masalah yang ada di UPT
Puskesmas Sipispis dalam rangka memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi organisasi.
10
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
11
Tabel 1. Penilaian Kriteria Isu
Kriteria APKL
No. Isu Keterangan
A P K L
1. Kurang optimalnya pelayanan rawat inap di
√ √ √ √ Memenuhi
UPT Puskesmas Sipispis
2. Kurangnya pengetahuan Masyaraakat
tentang kegunaan asuransi kesehatan (JKN- √ √ √ √ Memenuhi
Kis)
3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang
penyakit Tb paru di wilayah puskesmas √ √ √ √ Memenuhi
sipispis
4. Kurang optimalnya kunjungan paserta
program pengolahan penyakit kronis
√ √ √ √ Memenuhi
(Prolanis) dalam mengikuti kegiatan di
Puskesmas Sipispis
5. Kurang optimalnya pemilahan limbah
√ √ √ √ Memenuhi
medis di Puskesmas Sipispis
Keterangan:
A : Aktual
K : Kekhalayakan
P : Problematik
L : Kelayakan
12
ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Penilaian isu menggunakan alat analisis USG menggunakan bobot
penilaian sebagai berikut:
5 : Sangat kuat pengaruhnya
4 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang pengaruhnya
1 : Sangat kurang pengaruhnya
13
Keterangan:
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
14
masyarakat penyakit Tb KETUA DANTUM “Ketuk Pintu
tentang paru, cara Ambil Sputum” dengan indikator
penyakit Tb penularannya, batuk lebih dari 2 minggu.
paru di dan etika batu 2. melakukan home visite untuk
wilayah kepada pemantauan kepatuhan minum
puskesmas masyarakat di obat Tb paru
sipispis lingkungan 3. Membuat banner tentang Etika
Puskesmas Batuk
Sipispis melalui 4. Melakukan penyuluhan tentang
penyuluhan dan penularan Tb paru, dan etika
media batuk di wilayah Puskesmas
penyuluhan Sipispis
(Banner dan 5. membagikan masker kepada
leaflet) kepada pasien suspek/penderita
Tb paru
15
beliau masih muda, beliau sudah menyelesaikan pendidikan magisternya
di bidang kesehatan, ini sesuai dengan bidang pekerjaannya sebagai kepala
puskesmas. Sebagai Kepala Puskesmas, beliau selalu mendukung
kegiatan-kegiatan inovasi dari petugas kesehatan untuk mempercepat
penyelesaian masalah baik masalah kesehatan masyarakat dan masalah
kesehatan perseorangan demi tercapainya visi dan misi UPT Puskesmas
Sipispis.
16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Adapun 9 nilai – nilai dasar yang harus diperhatikan dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, yaitu:
1. Kepemimpinan; 4. Tanggung jawab; 7. Keseimbangan;
2. Transparansi; 5. Keadilan; 8. Kejelasan;
3. Integritas; 6. Kepercayaan; 9. Konsistensi.
17
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan Publik, Bangsa dan Negara. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
1. Mendapatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan Bertanah Air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri.
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa.
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
18
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasilguna, dan santun
10. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
19
1. Korupsi transaktif adalah korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan
timbal balik antara pemberi dan penerima, demi keuntungan bersama.
Kedua pihak sama-sama aktif menjalankan perbuatan tersebut.
2. Korupsi ekstroaktif adalah korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk
koeral (tekanan) tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap
guna mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan, orang-
orangnya, atau hal yang dihargai.
3. Korupsi investif adalah korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang
atau jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi
pemberi. Keuntungan diharapkan akan diperoleh di masa yang akan
datang.
4. Korupsi nepotistik adalah korupsi berupa pemberian perlakuan khusus
kepada teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka
menduduki jabatan.
5. Korupsi autogenik adalah korupsi yang dilakukan individu karena
mempunyai kesempatan untuk mendaptkan keuntungan dari pengetahuan
dan pemahamannya atas sesuatu yang diketahui sendiri
6. Korupsi suportif adalah korupsi yang mengacu kepada penciptaan suasana
yang kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindak
korupsi yang lain
7. Korupsi defensive adalah korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dari pemerasan.
Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi adalah:
1. Jujur; 4. Disiplin; 7. Sederhana;
2. Peduli; 5. Tanggung jawab; 8. Berani;
3. Mandiri; 6. Kerja keras; 9. Adil
3.2 Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran besar dan penting didalam
Pemerintahan dan Negara Indonesia ini karena perkembangan pembangunan
sebuah Negara berada dipundak setiap ASN, banyak tantangan dan cobaan
20
oleh setiap ASN dalam mendukung perkembangan kemajuan sebuah Negara
semakin berat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya oknum Pegawai
Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Hukum, terlibat praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme, disisi lain praktek birokrasi yang menjadi salah satu
hambatan dalam pembangunan.
Adapun kedudukan dan peran PNS/ASN didalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik;
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
Kedudukan dan peran PNS tersebut harus dilakukan dengan penuh
tanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
21
lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan tidak
beriringan, malainkan justru kontraproduktif atau saling membunuh.
Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari
lainnya.
c) Adanya Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorongadanya potensi disintegrasi
bangsa. Hal ini sebuah upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan
dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan
nilai yang berorientasi sekor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi
kebangsaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya semangat
persatuan dan kesatuan.
2) Praktek WoG
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik
dar sisi penataan institusi formal maupun informal yaitu sebagai berikut :
a) Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lebaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.Dengan jumlah lembaga
yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
b) Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
menkoordinasikan sektor atau kementrian adalah salah satu cara melakukan
WoG. Lembaga koordinasi ini biasannya diberikan status kelembagaan
setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikannya.
c) Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupaka salah sat bentuk pelembagaan koordinasi yang
dilakukan di uar strukur formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan
gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat
dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkunga formalnya untuk
berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
22
d) Koalisi sosial
Merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau
lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
23
Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU NO.5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
1. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegwai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pewagai ASN secara menetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki
nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam melaksanakan tugas pemerintahan.
2. Hak dan Kewajiban ASN
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
PNS berhak memperoleh :
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Cuti;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. Pengembangan kompetensi;
5. Perlindungan; dan
Sedangkan PPPK berhak memperoleh :
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Cuti;
3. Perlindungan; dan
4. Pengembangan kompetensi
Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
1. Jaminan kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan kematian; dan
4. Bantuan hukum
24
Kewajiban ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah :
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggungjawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
25
3.3 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sipispis
Identifikasi Isu : Permasalahan yang terdapat di UPT Puskesmas Sipispis antara lain
1. Kurang optimalnya pelayanan rawat inap di UPT Puskesmas Sipispis
2. Kurangnya pengetahuan Masyaraakat tentang kegunaan asuransi kesehatan
(JKN-Kis)
3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit Tb paru di wilayah
puskesmas sipispis
4. Kurang optimalnya kunjungan paserta program pengolahan penyakit kronis
(Prolanis) dalam mengikuti kegiatan di Puskesmas Sipispis
5. Kurang optimalnya pemilahan limbah medis di Puskesmas Sipispis
Isu : Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit Tb paru di wilayah puskesmas sipispis
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan edukasi masyarakat tentang penyakit Tb paru di wilayah Puskesmas Sipispis.
26
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Meminta Izin Terlaksananya Agenda II : Melakukan penjaringan Dengan
penjaringan kepada pimpinan penjemputan 1. ketika saya meminta izin kembali pada inovasi
suspek/penderita 2. Bekerja sama sputum akan kepada pimpinan, saya masyarakat yang tersebut
Tb paru dengan dengan Bidan menjadikan menggunakan bahasa yang terindikasi suspek Tb menguatkan
inovasi “Ketua desa dan program lebih efektif sopan, yaitu: “izin dok, saya paru dengan inovasi nilai
Datum: Ketuk Tb untuk dan efisien minta petunjuk apakah “Ketua Datum” Puskesmas
Pintu Jemput mendapat dalam dapat melakukan merupakan salah satu Sipispis berupa
Sputum.” informasi penjaringan penjaringan suspek dan cara yang efisien bagi Empati
3. Menjemput penderita Tb penderitaa Tb paru, saya masyarakat untuk
Sputum pada paru mohon dokter untuk mengetahui data
pasien yang batuk mengizinkannya” Penderita Tb
lebih dari 2 “ETIKA PUBLIK”
minggu Hal ini merupakan
4. Bekerja sama 2. saya bekerja sama dengan wujud kontribusi
dengan pihak bidan desa dan pemegang terhadap Misi
kantor pos dalam program Tb untuk Puskesmas Sipispis :
pengiriman mendapat informasi lebih 1. Meningkatkan mutu
sputum efektif mengenai pasien SDM Puskesmas
5. Memberikan yang mengalami batuk lebih 4. Meningkatkan
informasi hasil dari 2 minggu jangkauan sasaran
dari pemeriksaan “KOMITMEN MUTU” pelayanan kesehatan
sputum dengan
jelas dan teliti 3. Saat saya menjemput
27
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kepada pasien. sputum dengan suspek
6. Melaporkan hasil penderita Tb paru saya
kegiatan kepada menggunakan bahasa
pimpinan indonesia yang baik dan
benar, contohnya: “permisi
pak/buk, apakah ini benar
rumah Tn.x, maaf pak kami
mendapat kabar bahwa ada
salah satu anggota dirumah
ini yang mengalami batuk
lebih dari 2 minggu, apakah
itu benar pak? jika benar
apakah bapak bersedia
untuk ditampung dahaknya”
“NASIONALISME”
28
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
meminta biaya kepada
pasien.
“ANTI KORUPSI”
Agenda III :
Dalam pengiriman sputum
saya bekerja sama dengan
pihak kantor pos “WoG”
2. Melakukan 1. Melaporkan dan 1. Dengan Agenda II : Dengan kunjungan Home viisite
Home Visite meminta kunjungan 1. ketika saya meminta pintu ke pintu merupakan
kerumah pasien persetujuan tersebut petunjuk kepada pimpinan, diharapkan pelayanan salah satu nilai
penderita Tb kepada atasan bertujuan saya memggunakan bahasa semakin terjangkau Organisasi,yait
paru 2. Menjalankan untuk yang sopan, misalnya (maaf u: Adil dan
home visite ke memantau dok, saya izin untuk Hal ini merupakan Empati
rumah penderita panderita Tb melakukan home visit ke wujud kontribusi
Tb paru dan paru terhadap rumah penderita Tb paru, terhadap Misi
membawa obat kepatuhan mohon petunjuknya dok) Puskesmas Sipispis :
Tb, serta minum obat “ETIKA PUBLIK” 1. Meningkatkan mutu
menyerahkannya Tb,dan dengan SDM Puskesmas
kepada pesaien mudah 2. dengan melakukan home 2. Meningkatkan peran
yang jauh dari mendapat obat visite dan menyerahkan aktif masyarakat dalam
puskesmas tahap obat Tb kepada penderita bidang kesehatan
3. Melakukan selanjutnya yang jauh dari puskesmas, 4. Meningkatkan
pemantauan bagi penderita dapat membantu pasien jangkauan sasaran
29
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kepatuhan minum yang jauh dari dengan efisien mendapakan pelayanan kesehatan
obat puskesmas. obat
4. Melakukan 2. Setelah “KOMITMEN MUTU”
bimbingan keluarga
kepada keluarga mendapat 3. Saat mengunjungi rumah
sebagai bimbingan, penderita tidak
pendamping mereka jadi membedakan suku, agama,
utama minum paham peran dan golongan.
obat mereka “NASIONALISME”
sebagai
pendamping 4. pada saat kunjungan dan
minum obat saya menyerahkan obat Tb,
saya tidak meminta biaya
kepada penderita.
“ANTI KORUPSI”
Agenda III :
1. dalam melakukan
bimbingan kepada keluarga,
saya melakukannya didasari
dengan rasa peduli dan
bertangunng jawab sebagai
pelaksana pelayanan di
masyarakat
30
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
“PELAYANAN PUBLIK”
31
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
penyuluhan persetujuan kepada lingkungan 1. Saya meminta pesetujuan Sipispis, hal ini kegiatan
atasan Puskesmas kepada pimpinan saya, saya merupakan wujud penyuluhan
tentang Tb paru
2. Meminta izin Sipispis, menggunakan bahasa yang kontribusi terhadap dapat
di wilayah kepada kepala desa masyarakat baik dan sopan, seperti: Misi Puskesmas mendukung
3. Melaksanakan mejadi paham “izin dok, saya mau Sipispis: nilai-nilai
Puskesmas
kegiatan tentang penyakit melakukan penyuluhan di 2. Meningkatkan peran organisasi
Sipispis penyuluhan Tb paru Desa Sipispis, mohon aktif masyarakat dalam yaitu
4. Membuat laporan dokter menyetujuinya” bidang kesehatan Kerjasama,
hasil kegiatan “ETIKA PUBLIK” 3. Menjalin kerjasama Ramah, Adil
5. Melaporkan hasil lintas program dan
kegiatan kepada 2. Saya meminta izin kepada lintas sektoral
atasan kepala Desa dengan 4. Meningkatkan
beretika, seperti: “saya jangkauan sasaran
mohon izin untuk dapat pelayanan kesehatan
persetujuan dari bapak
kepala desa untuk
melakukan penyuluhan”
“ETIKA PUBLIK”
32
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
percaya terhadap materi
edukasi yang saya
sampaikan. Prosedur untuk
melakukan kegiatan
tersebut dilakukan dengan
rasa tanggung jawab
melalui perencanaan dan
perizinan internal dan
eksternal
“AKUNTABILITAS DAN
KOMITMEN MUTU”
4. Sasaran penyuluhan
merupakan masyarakat
yang dianggap sudah
mampu memahami dan
menjelaskan kembali materi
edukasi yang diberikan
kepada teman, ataupun
anggota keluarga lain.
Diharapkan dengan
penyuluhan ini akan
bertambahnya wawasan
warga tentang Tb paru.
33
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Saya berusaha
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar pada saat
menyampaikan penyuluhan
dan materi yang
disampaikan tidak
mengandung unsur yang
dapat menyinggung isu
SARA.
“NASIONALISME”
34
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. 1. membagikan Dengan Agenda II : Penyuluhan yang Penyuluhan
1. Melaporkan dan pembagian 1. saya berkoordinasi dengan dilakukan memiliki tentang
masker kepada
meminta masker dapat bagian farmasi dalam sasaran yaitu pasien pencegahan
pasien suspek/ persetujuan kepada meminimalkan pengamprahan masker yang berkunjung ke dan perawatan
atasan penularan Tb “AKUNTABILITAS & puskesmas, tujuannya gigi berlubang
penderita Tb
2. Mengamprah paru ETIKA PUBLIK” agar pasien menyadari di ruang
paru masker ke bagian pentingnya menjaga tunggu
farmasi 2. Saya mengamprah masker kesehatan gigi dan Puskesmas
3. membagikan sesuai dengan kebutuhan mulut, sehingga pasien Sipispis akan
masker di dalam saya, dan mencatatnya di mau datang ke poli gigi mendukung
gedung Puskesmas buku pengeluaran barang untuk memeriksakan nilai-nilai
Sipispis “ANTI KORUPSI” gigi nya. Hal ini organisasi
merupakan wujud Puskesmas
3. Saya membagikan masker kontribusi terhadap yaitu
kepada pasien dengan Misi Puskesmas Kerjasama,
suspek/penderita Tb paru Sipispis: Ramah, Adil
dengan sopan dan 2. Meningkatkan peran
menggunakan bahasa aktif masyarakat dalam
Indonesia yang baik dan bidang kesehatan
benar serta tidak 3. Meningkatkan
menyinggung perasaan bagi jangkauan sasaran
penderita Tb paru pelayanan kesehatan
“NASIONALISME &
ETIKA PUBLIK”
35
3.4 Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan
36
BAB IV
AKTUALISASI, HABITUASI DAN KOMPETENSI BIDANG
37
Kontribusi
Tahapan Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan TerhadapVisi-
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 7. Meminta Izin Terlaksananya Agenda II : Melakukan Dengan inovasi
penjaringan kepada penjemputan/ 6. ketika saya meminta izin kepada penjaringan tersebut
suspek/pend pimpinan pengantaran pimpinan, saya menggunakan bahasa kembali pada menguatkan nilai
erita Tb 8. Bekerja sama sputum akan yang sopan, yaitu: “izin dok, saya minta masyarakat yang Puskesmas
paru dengan dengan Bidan menjadikan petunjuk apakah dapat melakukan terindikasi suspek Sipispis berupa
inovasi desa dan lebih efektif penjaringan suspek dan penderitaa Tb Tb paru dengan Empati
“Ketua program Tb dan efisien paru, saya mohon dokter untuk inovasi “Ketua
Datum: untuk mendapat dalam mengizinkannya” Datum” merupakan
Ketuk Pintu informasi penjaringan “ETIKA PUBLIK” salah satu cara
Jemput 9. Menjemput penderita Tb yang efisien bagi
Sputum.” Sputum pada paru 7. saya bekerja sama dengan bidan desa dan masyarakat untuk
pasien yang pemegang program Tb untuk mendapat mengetahui data
batuk lebih dari informasi lebih efektif mengenai pasien Penderita Tb
2 minggu/ yang mengalami batuk lebih dari 2
pasien minggu Hal ini merupakan
mengantar “KOMITMEN MUTU” wujud kontribusi
sputum ke terhadap Misi
puskesmas 8. Saat saya menjemput sputum dengan Puskesmas
10. Bekerja suspek penderita Tb paru saya Sipispis :
sama dengan menggunakan bahasa indonesia yang 1. Meningkatkan
pihak kantor baik dan benar, contohnya: “permisi mutu SDM
pos dalam pak/buk, apakah ini benar rumah Tn.x, Puskesmas
38
Kontribusi
Tahapan Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan TerhadapVisi-
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pengiriman maaf pak kami mendapat kabar bahwa 4. Meningkatkan
sputum ada salah satu anggota dirumah ini yang jangkauan sasaran
11. Memberika mengalami batuk lebih dari 2 minggu, pelayanan
n informasi apakah itu benar pak? jika benar apakah kesehatan
hasil dari bapak bersedia untuk ditampung
pemeriksaan dahaknya”
sputum dengan “NASIONALISME”
jelas dan teliti
kepada pasien. 9. Setelah Hasil pemeriksaan keluar, akan
12. Melaporkan diberitahukan kepada pasien dengan jelas
hasil kegiatan dan teliti
kepada “AKUNTABILITAS”
pimpinan
10. Dalam penjemputan sputum tersebut,
saya tidak meminta biaya kepada pasien.
“ANTI KORUPSI”
Agenda III :
Dalam pengiriman sputum saya bekerja
sama dengan pihak kantor pos “WoG”
39
Tabel 7. Matriks Aktualisasi Kegiatan 1
40
2. Tahapan 3 Menjemput Sputum pada pasien penderita dengan batuk lebih dari 2
minggu digantikan dengan pasien sendiri yang mengantarkan sputum ke
puskesmas.
Tahapan 4. Bekerja sama dengan pihak kantor pos dalam pengiriman sputum
41
Bukti resi kerja sama dengan pihak kantor pos
42
43
44
45
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : Meka Elyana Br Saragih, AMK
NIP : 199612242019032005
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sipispis
Jabatan : Peawat Terampil
Isu : Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit TB Paru di
Lingkungan
Puskesmas Sipispis
Gagasan : Meningkatkan pemahaman pasien tentang apa itu TB Paru,
penularan serta
pencegahan penyakit TB Paru di Lingkungan Puskesmas Sipispis
Kegiatan 1 : Melakukan penjaringan suspek/penderita Tb paru dengan inovasi
“Ketua Datum : Ketuk Pintu Jemput Sputum” ng
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach
- Tahapan Kegiatan Boleh mengganti
1. Melaporkan dan meminta persetujuan nama kegiatan dan
kepada atasan segera selesaikan
2. Bekerja sama dengan Bidan desa dan kegiatan lainnya
program Tb untuk mendapat informasi walaupun tidak
3. Menjemput sputum pada pasien yang batuk berurutan.
lebih dari 2 minggu/ pasien mengantar
sputum ke puskesmas
4. Bekerja sama dengan pihak kantor pos
dalam pengiriman sputum
5. Memberikan informasi hasil dari
pemeriksaan sputum dengan teliti dan jelas
kepada pasien
6. Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan
- Output kegiatan
Terlaksanya penjemputan sputum akan
menjadi lebih efisien dan efektif dalam
penjaringan penderita Tb paru.
- Keterkaitan substansi mata pelatihan
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
- Konstribusi terhadap Visi-Misi Organisasi
Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka
sesuai dengan misi Puskesmas Sipispis
“Meningkatkan mutu SDM Puskesmas” dan “
Meningkatkan jangkauan sasaran pelayanan
sasaran kesehatan.”
- Penguatan Nilai Organisasi “Empati”
46
47
2. Melakukan Home Visite kerumah pasien penderita Tb paru
48
utama minum pendamping 8. pada saat kunjungan dan
obat minum obat saya menyerahkan obat Tb,
saya tidak meminta biaya
kepada penderita.
“ANTI KORUPSI”
Agenda III :
2. dalam melakukan
bimbingan kepada keluarga,
saya melakukannya didasari
dengan rasa peduli dan
bertangunng jawab sebagai
pelaksana pelayanan di
masyarakat
“PELAYANAN PUBLIK”
49
Tabel 8.Matriks Aktulisasi Kegiatan 2
50
Tahap 2. Meminta izin kepada Kepala Desa untuk melakukan Home Visite
51
52
Tahapan 3. Menjalankan home visite ke rumah penderita tb paru dan membawa
obat tb, serta menyerahkannya kepada pasien yang jauh dari puskesmas
(menyerahkan obat kepada pasien yang mengalami cacat pada bagian kaki)
53
54
55
56
57
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : Meka Elyana Br Saragih, AMK
NIP : 199612242019032005
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sipispis
Jabatan : Peawat Terampil
Isu : Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit TB Paru di Lingkungan
Puskesmas Sipispis
Gagasan : Meningkatkan pemahaman pasien tentang apa itu TB Paru, penularan serta
pencegahan penyakit TB Paru di Lingkungan Puskesmas Sipispis
Kegiatan 2 : Melakukan Home Visite ke rumah Penderita Tb Paru
58
59
3. Membuat Banner “ Etika Batuk”
3. Membuat 5. Melaporkan dan Adanya Banner AGENDA II: Dengan melakukan Dengan
banner “Etika meminta dapat (Saya merancang rangkaian isi pemajangan Banner melakukan
Batuk” persetujuan menambah Banner penuh dengan di Puskesmas kegiatan
kepada atasan pengetahuan tanggung jawab dan Sipispis, dapat pembuatan
6. merancang isi masyarakat menggunakan bahasa memberikan Banner di
rangkaian Banner tentang Etika Indonesia yang baik dan benar) kontribusi kepada Puskesmas
7. Mencetak Banner Batuk “AKUNTABILITAS & Misi organisasi No: Sipispis, dapat
di percetakan NASIONALISME” 2. Meningkatkan menggunakan
8. Meletakkan peran aktif nilai-nilai
Banner di tempat (Dalam pembuatan banner, masyarakat dalam organisasi
yang mudah saya tidak meminta biaya bidang kesehatan Kerjasama dan
terlihat kepada pihak organisasi saya” Empati
“ANTI KORUPSI”
60
Tabel 9. Matriks Aktualisasi Kegiatan 3
61
Tahap 2. Merangkai isi Banner
62
63
Tahap 3. Mecetak banner di percetakan dan meletakkannya di ruang tunggu
Puskesmas Sipispis
64
65
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
66
67
4. Melakukan Penyuluhan tentang Tb Paru di wilayah Puskesmas Sipispis
68
bertambahnya wawasan warga tentang Tb paru.
Saya berusaha menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar pada saat menyampaikan
penyuluhan dan materi yang disampaikan tidak
mengandung unsur yang dapat menyinggung isu
SARA.
“NASIONALISME”
10. saya melakukan penyuluhan secara verbal setelah
pembagian leaflet, dan menjelaskan mengenai
keterangan di leaflet tersebut, cara tersebut dinilai
efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi
dalam waktu singkat, dan tidak ada dipungut biaya.
“ANTI KORUPSI”
69
Tabel 10. Matriks Aktualisasi kegiatan 4
70
Tahapan 2. Meminta izin kepada Kepala Desa
71
Penyuluhan Penyakit Tb Paru di Desa Pispis
72
Tahapan 5. Membuat Laporan Hasil Kegiatan
73
74
75
76
77
78
79
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : Meka Elyana Br Saragih, AMK
NIP : 199612242019032005
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sipispis
Jabatan : Peawat Terampil
Isu : Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit TB Paru di
Lingkungan
Puskesmas Sipispis
Gagasan : Meningkatkan pemahaman pasien tentang apa itu TB Paru,
penularan serta
pencegahan penyakit TB Paru di Lingkungan Puskesmas Sipispis
Kegiatan 4 : Melakukan penyuluhan tentang Tb Paru di wilayah kerja
Puskesmas Sipispis
80
9. Memabagikan Masker kepada pasien suspek/penderita Tb Paru
81
Tabel 11. Matriks Aktualisasi Kegiatan 5
82
Tahapan 2. Mengamprah Masker ke bagian Farmasi
Tahapan 3. Membagikan masker kepada pasien yang batuk lebih dari 3 minggu di
ruang Poly umum
83
Membagikan masker kepada pasien penderita Tb Paru di ruang laboratorium
84
85
86
87
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : Meka Elyana Br Saragih, AMK
NIP : 199612242019032005
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sipispis
Jabatan : Peawat Terampil
Isu : Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit TB Paru di Lingkungan
Puskesmas Sipispis
Gagasan : Meningkatkan pemahaman pasien tentang apa itu TB Paru, penularan serta
pencegahan penyakit TB Paru di Lingkungan Puskesmas Sipispis
Kegiatan 5 : Membagikan masker kepada pasien suspek/penderita Tb paru
88
89
4.2 Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas : Pelatihan Manajemen Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
90
91
92
93
94
95
4.3 Hambatan dan Strategi Mengatasinya
No Kegiatan Hambatan/Kendala Strategi
Menghadapi
hambatan
1 Melakukan penjaringan Adanya Pasien sendiri
suspek/penderita Tb paru penyebaran wabah yan megantar
dengan “Ketuk Pintu Covid-19 tidak sputum ke
Jemput Sputum” dianjurkan untuk puskesmas
melakukan
kegiatan diluar
gedung
2 Melakukan Home Visit ke Adanya Memberi
rumah penderita Tb Paru penyebaran wabah bimbingan ke
Covid-19 tidak pasien dan
dianjurkan untuk keluarga di
melakukan puskesmas
kegiatan diluar
gedung, kegiatan
ini berjalan tidak
optimal
3 Melakukan penyuluhan Adanya -
penyebaran wabah
Covid-19 tidak
dianjurkan untuk
melakukan
kegiatan diluar
gedung, kegiatan
ini hanya berjalan
di 2 tempat
4 Membagikan masker Adanya Tetap
kepada pasien penyebaran wabah menganjurkan
suspuek/penderita Tb paru Covid-19 tim pasien untuk
kesehatan juga memakai masker
kekurangan APD
96
Lampiran. Surat Perintah Tugas melaksanakan seluruh kegiatan aktualisasi
97
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pelakanaan aktualisasi di UPT Puskesmas
Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut:
Rancangan aktualisasi digunakan sebagai dasar/pedoman dalam
pelaksanaan aktualisasi di UPT Puskesmas Sipispis Kabupaten Serdang
Bedagai. Rancangan aktualisasi didasarkan pada tugas pokok dan fungsi
dengan mengidentifikasi isu/permasalahan, sehingga menghasilkan 5
kegiatan yang akan dilakukan untuk mecehan isu di UPT Puskesmas
Sipispis, antara lain
3. Menjaring kembali suspek/ penderita Tb paru dengan inovasi KETUA
DANTUM “Ketuk Pintu Ambil Sputum” dengan indikator batuk lebih
dari 2 minggu, kegiatan ini berjalan dengan baik tetapi tidak optimal
karena adanya penyebaran wabah Covid-19 dan digantikan dengan
kegiatan pasien sendiri yang mengantar sputum ke puskesmas
4. Melakukan home visite untuk pemantauan kepatuhan minum obat Tb
paru, kegiatan berjalan dengan baik, tetapi kurang optimal karena
adanya penyebaran wabah Covid-19 sehingga tidak dianjurkan untuk
melakukan kegiatan diluar gedung
5. Membuat banner tentang Etika Batuk, kegiatan ini berjalan dengan
baik dan banner tersebut telah diletakkan di ruang tunggu Puskesmas
Sipispis agar mudah untuk dilihat dan dibaca oleh pasien.
6. Melakukan penyuluhan tentang penularan Tb paru, dan etika batuk di
wilayah Puskesmas Sipispis, kegiatan ini berjalan dengan baik tetapi
kurang optimal dan hanya 2 desa yang dapat dikunjungi karena
adanya penyebaran wabah covid-19.
7. Membagikan masker kepada pasien suspek/penderita Tb paru,
kegiatan ini berjalan dengan dengan baik diawal, tetapi kurang
optimal karena tim kesehatan sangat kekuranagn masker dalam
penanggulangan penyebaran Covid-19.
98
Dalam tahapan kegiatan aktualisasi dan habituasi untuk memecahkan
isu/masalah tetap memjalankan sesuai dengan nilai-nilai dasar bagi
Pegawai Negeri Sipil yaitu: Aktualisasi, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, anti korupsi. Dengan adanya kegiatan ini megajarkan
untuk menjadi pelayan publik yang harus bekerja dengan memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan menerapkan nilai-nilai
dasar bagi CPNS, sehingga kualitas pelayanan semakin baik.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk membantu perbaikan dan
pengembangan aktualisasi di UPT Puskesmas Sipispis adalah sebagai
berikut:
- Perlunya tindak lanjut dari kegiatan aktualisasi di UPT Puskesmas
Sipispis untuk keberlangsungan kegiatan dan dilakukan evaluasi
setiap kegiatan yang dilakukan
- Perlunya penyusunan perencanaan pelaksanaan kegiatan di UPT
Puskesmas Sipispis agar kegiatan selama masa habituasi tetap bias
dijalankan dan tidak berbentur dengan kegiatan lain.
99
DAFTAR PUSTAKA
100
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan
Dasar Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Naskah Publikasi. 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Keteraturan
Minum Obat Pada Pasien TB Paru di BP4 Yogyakarta. Yogyakarta.
didowload dari situs web pada tanggal 28 Februari 2020
Profil Puskesmas Sipispis 2019.
101
Lampiran : Materi Pennyuluhan
102
103
104
105