Anda di halaman 1dari 5

ASKEP HOME CARE PADA PASIEN STROKE

(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Home Care)

Disusun Oleh :
Restu Resdian
Dede Puri Purwandi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
CIMAHI
2021
Pengkajian:
Nama : Ny. S
Umur : 55 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Cianjur

Data objektif:
·         Klien tidak dapat menggerakkan tubuh bagian kiri
·         Klien mengalami kesulitan berbicara

Data subjektif:
·         Keluarga mengatakan kurang paham cara merawat klien
·         Keluarga mengatakan klien belum terlihat adanya kemajuan kesehatan pada diri klien

Diagnosa keperawatan yang mungkin:


1.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan neuromuscular, immobilisasi
2.      Risiko injuri berhubungan dengan immobilitas fisik
3.      Gangguan komunikasi verbal  berhubungan dengan kerusakan neuromuscular
4.      Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilitas fisik

Tujuan:  klien mampu melakukan aktivitas fisik dengan optimal


Tujuan khusus:
1.      Mencegah atrofi otot
2.      Kemampuan otot maksimal
3.      Integritas kulit utuh
Kriteria evaluasi:
1.      Tidak terlihat adanya pengecilan otot pada klien selama perawatan di rumah
2.      Klien dapat melakukan minimal tiga gerakan ROM selama perawatan setiap hari
3.      Klien dapat menggengam benda dengan jari setelah minimal 3 hari perawatan
4.      Tidak terdapat injuri pada klien selama perawatan di rumah

Diagnosa Intervensi
Keperawatan
Tempatkan klien di tempat tidur yang padat dengan bagian kepala cukup
Gangguan keras untuk menopang berat ketika disandarkan
mobilitas fisik Berikan latihan ROM pasif pada bagian yang lumpuh setiap empat jam
berhubungan sekali.
dengan penurunan Berikan latihan ROM aktif pada bagian yang tidak lumpuh
neuromuscular, Berikan latihan ambulasi dengan menggunakan alat bantu
immobilisasi Bantu klien untuk membangun koping efektif

Risiko injuri Pantau tingkat kesadaran dan kegelisahan klien


berhubungan Beri pengaman pada daerah yang sehat, beri bantalan lunak
dengan Beri pengaman di samping tempat tidur
immobilitas fisik Bantu klien untuk turun dari tempat tidur atau berpindah dari tempat tidur ke
kursi, terutama pada tahap-tahap awal setelah stroke.
Letakkan sebuah kursi yang kuat dan tidak terlalu rendah dekat tempat tidur
untuk membantu pemindahan (jika Anda menggunakan kursi roda, rem
tangan harus terkunci untuk mencegahnya bergerak).
Singkirkan semua keset yang dapat bergerak atau benda lain yang dapat
menyebabkan pasien terpeleset, terantuk, atau jatuh.
Secara umum, seperti pada orang lain, sebaiknya klien melakukan sekitar
setengah jam aktivitas yang menyebabkan pasien merasa hangat, sedikit
terengah-engah, dan sedikit berkeringat, tiga kali seminggu atau lebih.
Gangguan Berdiri di dalam lapang pandang pasien pada saat bicara
komunikasi verbal  Latih otot bicara secara optimal
berhubungan Libatkan keluarga dalam melatih komunikasi verbal pada pasien
dengan kerusakan Kolaborasi dengan ahli terapi wicara
neuromuscular Bantu latihan bibir dan lidah dengan mengajarkan gerakan berikut:
       Ulangi setiap gerakan sepuluh kali selama satu sesi. Keluarga pun dapat
membantu melatih klien.
       Bentuklah bibir Anda menjadi seperti huruf “O”.
       Tersenyumlah.
       Berganti-ganti membentuk bibir seperti huruf “O” dan tersenyumlah,
seolah-olah Anda mengucapkan “oo-ee”.
       Bukalah mulut lebar-lebar, kemudian gerakkan bibir seolah-olah Anda
hendak mencium.
       Lemparkan ciuman.
       Tutuplah bibir erat-erat seakan Anda berkata “mm”.
       Ucapkan “ma ma ma ma” secepat mungkin.
       Ucapkan “mi mi mi mi” secepat mungkin.
       Katuplah bibir Anda rapat-rapat dan gembungkan pipi dengan udara;
tahanlah udara di dalam pipi selama lima detik, dan kemudian keluarkan.
       Cobalah sentuh dagu Anda dengan ujung lidah.
       Cobalah sentuh hidung Anda dengan ujung lidah.
       Julurkan lidah Anda sejauh mungkin, tahanlah selama tiga detik, dan
kemudian tariklah kembali ke dalam mulut.
       Sentuhlah sudut-sudut mulut Anda dengan lidah, gerakkan lidah Anda
dengan cepat dari kanan ke kiri, dan kembali lagi.
       Usapkan lidah Anda mengelilingi bibir Anda.
       Ucapkan suara “ta ta ta” dengan kecepatan yang semakin meningkat.
       Tekanlah lidah Anda ke gusi bagian atas, kemudian ke gusi bagian
bawah.
       “Sikat”-lah gigi Anda dengan lidah.
       Doronglah lidah Anda sekuat mungkin ke pipi kanan dan kemudian pipi
kiri.
Matikan semua kebisingan yang mengganggu seperti radio, stereo, atau
televisi saat berkomunikasi.
Risiko gangguan Balikkan pasien dari satu sisi ke sisi lain setiap 2 – 3 jam sepanjang siang
integritas kulit dan malam.
berhubungan Ubahlah posisi lengan dan tungkai setiap 1 – 2 jam sepanjang siang dan
dengan malam hari
immobilitas fisik Gerakkan semua sendi di tungkai yang lumpuh secara lembut dan perlahan-
lahan (yaitu, lurus dan menekuk) 5 – 7 kali. Tahanlah sendi di setiap posisi
selama sekitar 30 detik. Gerakan sebaiknya tidak menimbulkan nyeri.
Ulangi proses ini setiap empat jam. Jika mungkin, cobalah memberi
semangat pasien untuk bekerja sama dengan gerakan dan meningkatkan
mobilitas mereka karena ini akan membantu mempercepat pemulihan.
Topanglah hemiplegik (lemah) dengan buah bantal. Jangan membaringkan
pasien telentang atau menarik lengan yang lumpuh.
Punggung klien harus juga diperiksa untuk melihat tanda-tanda dekubitus.
Untuk mencegah timbulnya dekubitus, bersihkan kulit dengan air hangat,
spons, dan sedikit antiseptik atau sabun paling tidak sekali sehari. Semua
seprai yang basah harus langsung diganti.

Anda mungkin juga menyukai