Anda di halaman 1dari 2

Bentuk kasus yang ada di SD Negeri 20 Makarti Jaya

1. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil dari pembelajaran Bahasa Indonesia tentang Ungkapan
Permintaan Tolong Kelas I SD Negeri 20 Makarti Jaya. Selama proses pembelajaran
berlangsung siswa jarang mengajukan pertanyaan atau memberi tanggapan terhadap
penjelasan guru. Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan kepada teman
sejawat sebagai pengamat untuk mengidentifikasikan segala kekurangan dan kelemahan
peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dari hasil observasi dan hasil diskusi
dari teman sejawat ternyata ada beberapa faktor penyebab masalah yang muncul selama
proses pembelajaran berlangsung yang perlu diidentifikasi :
- Siswa tidak diberikan penjelasan secara maksimal
- Siswa tidak dapat membuat ungkapan permintaan tolong secara mandiri
- Siswa belum mengikuti pembelajaran karena asyik bermain sendiri-sendiri.

2. Analisis Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas diketahui bahwa faktor penyebab


rendahnya tingkat penguasaan siwa terhadap materi pelajaran adalah.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya
tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran adalah
- Kurangnya alat dan media saat penjelasan tengtang ungkapan permintaaan tolong
- Guru kurang memberikan penjelasan tentang ciri-ciri ungkapan permintaan tolong
- Guru kurang memberikan umpan balik terhadap siswa

A. Rumusan Masalah

Bagaimana Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example dapat


meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang
Ungkapan Permintaan Tolong di kelas I SD Negeri 20 Makarti Jaya?
B. Alternatif dan Prioritas Pememcahan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis masalah tersebut maka untuk
mengatasi masalah ini salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk memperbaiki proses
dan hasil belajar yaitu dengan menerapkan Model Pembelajaran Example Non Example
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi tentang Ungkapan Permintaan Tolong di
Kelas I SD Negeri 20 Makarti Jaya.

Kelebihan model pembelajaran Example Non Example yaitu;


a. Peserta didik berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk
memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih kompleks.
b. Peserta didik terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong
mereka untuk membangu konsep secara progresif melalui pengalaman dari
example dan non example.
c. Peserta didik diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik
dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang
dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter
dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian Example.
Berdasarkan kelebihan-kelebihan dalam penggunaan model pembelajaran example
non example diatas, merupakan suatu tindakan yang tepat apabila strategi ini
diterapkan pada proses KBM dengan tanpa mengurangi kualitas namun
diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai