LP Miastenia Gravis Mapping
LP Miastenia Gravis Mapping
MIASTENIA GRAVIS
DI SUSUN OLEH
1. Definisi
Miestenia gravis adalah suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh suatu kelemahan
abnormal dan progesif pada otot rangka yang dipergunakan secara terus-menerus dan
disertai dengan kelelahan saat beraktivitas. Penyakit ini timbul karena adanya
gangguan dari synaptic transmission atau pada neuromuscular junction. Dimana bila
penderita beristirahat, maka tidak lama kemudian kekuatan otot akan pulih kembali.
(A. G. MD. Engel)
Penyebab miatenia gravis masih belum Karakteristik penyakit berupa kelemahan otot
diketahui secara pasti, diduga ekstrem dan mudah mengalami kelelahan, yang
kemungkinan terjadi karena gangguan umumnya memburuk setelah aktivitas dan berkurang
atau destruksi reseptor asetilkolin pada setelah istirahat.
persimpangan neuromuskular akibat a. Apabila otot simetri yang terkena, umumnya
reaksi autoimun dihubungkan dengan saraf kranial
b. Pengaruh terhadap laring menyebabkan
1. Kelainan oautoimun disfonia (gangguan suara) dalam
2. Genetik pembentukan bunyi suara hidung atau
kesukaran dalam pengucapan kata-kata.
c. Sekitar 15% sampai 20% keluhan pada
tangan dan otot-otot lengan, pada otot kaki
mengalami kelemahan yang membuat pasien
jatuh.
Komplikasi (Corwin,2009) d. Kelemahan diafragna dan otot-otot interkostal
menyebabkan gawat nafas, yang merupakan
Miastenia gravis dikatakan berada dalam keadaan darurat akut (Keperawatan Medikal
krisis jika ia tidak dapat menelan, Bedah, 2001)
membersihkan sekret, atau bernafas secara
adekuat tanpa bantuan alat-alat. Ada dua
jenis krisis yang akan terjadi sebagai
komplikasi yaitu :
1. Krisis miastenik
2. Krisis kolinergik
PATHWAYS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang dari meistenia gravis adalah sebagai berikut :
a. Tes darah
b. Pemeriksaan neurologis
c. Foto thorax X-Ray dan CT-Scan
d. Pemeriksaan tensilon
e. Electromyography (EMG)
PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Corwin (2009) menyebutkan penatalaksanaan untuk Meistenia Gravis adalah
sebagai berikut :
a. Periode istirahat yang sering selama siang hari untuk menghemat
kekuatan
b. Timektomi (pengangkatan timus melalaui pembedahan)
c. Plasmaferesis (dianalisis darah dengan pengeluaran antibodi IgG)
d. Terapi farmakologi dengan Antikolinesterase, steroid, azatioprin dan obat
anti-inflamasi untuk membatasi serangan autoimun
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
Engel A. Miastenia Gravis and Miastenia Syndromes. Annals of Neurology. 2004. Volume
16: Page: 519-534
Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya Media.
(..............................................) (.................................................)