Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

“Hubungan Akhlak dengan iman dan amal sholeh”


Mata kuliah: Akhlak tasawuf
Dosen pengampu: Dra. Hj. Noorainah, M.fil.I

Disusun oleh anggota kelompok 1:


Amaliah : NIM (210103030245)
Chairico Ilhami : NIM (210103030210)
Fadhel Muhammad : NIM (210103030007)
Hikmah Maulidya : NIM (210103030003)
Nada Pertiwi : NIM (210103030160)
Sufiati : NIM (210103030005)

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………... 3

BAB 1

A. Latar belakang….…………………………………………………………………….. 4
B. Rumusan masalah………………………………………………………………….…. 4
C. Tujuan pembahasan………………………………………………………………..…. 5

BAB 2

A. Pengertian Akhlak…………………………………………………………………,… 6
B. Pengertian Iman…………………………………………………………………….… 6
C. Pengertian Amal Shaleh……………………………………………………………… 6
D. Konsep Akhlak Terkait dengan Konsep Keimanan………………………………….. 7
E. Kedudukan Akhlak dalam Islam…………………………………………………...… 9

BAB 3

A. Kesimpulan…………………………………………………….………………..….. 10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….………… 11

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya.
Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada panutan kita, Nabi Besar Muhammad Saw,
keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman. Alhamdulillah kami bisa
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hubungan Akhlak dengan Iman dan Amal
Sholeh” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas, Ibu
Dra.Hj.Noorainah,M.Fil.I dalam mata pelajaran Akhlak Tasawuf. Makalah ini juga bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang “Hubungan Akhlak dengan Iman dan
Amal Sholeh” untuk para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Hj.Noorainah,M.Fil.I, selaku dosen


pada mata kuliah Akhlak Tasawuf yang telah memberikan tugas, semoga dapat bermanfaat
sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kritik serta saran dapat kami jadikan suatu hal yang akan menjadikam makalah ini mencapai
sebuah kesempurnaan.

3
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Akhlak dan Iman adalah bagian dasar atau pondasi dalam kehidupan manusia.
Tidak akan muncul akhlak yang baik jika tidak adanya iman serta beramal sholeh.
Begitupun tidak akan sempurna keimanan jika tanpa akhak yang baik. Untuk itu, akhlak
dan keimanan serta amal sholeh tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri. Semuanya sangat
bergantung dan saling mempengaruhi. Iman adalah pondasi dalam diri seorang muslim.
Adanya keimanan mempengaruhi bagaimana seorang muslim berperilaku, amal sholeh
kaitannya dengan ibadah dan melaksanakan pekerjaan atau aktifitas, serta menjalankan
kehidupan sehari-hari . Kehidupan seseorang tanpa keimanan dibarengi amal sholeh pasti
akan rapuh sebagaimana rumah atau bangunan tanpa pondasi yang kuat.

Pengkajian tentang akhlak merupakan sebuah kajian yang penting untuk dilakukan,
hal ini disebabkan akhlak yang baik akan berperan sebagai sistem perilaku yang akan
menciptakan harmonisasi dalam kehidupan manusia. Jika kita renungkan, diutusnya Nabi
Muhammad Saw merupakan sebuah misi besar untuk manusia, yani untuk
menyempurnakan akhlak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw “sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan akhlak”.

Dalam agama Islam terdapat tiga ajaran yang sangat ditekankan oleh Allah Swt dan
Rasul-Nya, yang harus diamalkan dan diyakini di dalam hati. Yaitu iman (akidah), Islam
(syarat/ibadah), dan ihsan (akhlak). Oleh karena itu “Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah yang paling baik akhlaknya”(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hubungan akhlak dengan iman dan amal sholeh ?
2. Bagaimana akhlak tanpa adanya iman dan amal sholeh ?
3. Apa kaitan akhlak dengan keimanan dan amal sholeh seorang muslim ?

4
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui hubungan antara akhlak dengan iman dan amal sholeh sesuai dengan
tujuan penulisan makalah ini.
2. Memberikan penjelasan tentang adanya akhlak tanpa keimanan dan juga amal
sholeh.
3. Untuk memberikan penjelasan tentang kaitan akhlak dengan keimanan dan amal
sholeh seorang muslim.

5
BAB 2

A. Pengertian Akhlak

Akhlak dan Iman adalah bagian dasar atau pondasi dalam kehidupan manusia. Tidak akan
muncul akhlak yang baik bila tanpa iman. Begitupun tidak akan sempurna keimanan jika
tanpa akhlak yang baik. Untuk itu, akhlak dan keimanan tidak dapat dipisahkan sendiri-
sendiri. Semuanya sangat bergantung dan saling mempengaruhi .

Akhlak sendiri merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadirannya
hingga saat ini semakin dirasakan. Secara historis dan teologis, akhlak tampil mengawal dan
memandu perjalanan hidup umat muslim agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan
jika misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara
lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan Allah dalam ayat-ayat
Al-Qur’an.

B. Pengertian Iman

Iman artinya percaya, jika perkataan itu disendirikan, termasuklahkepadanya segala


amalan lahir dan batin. Berkata setengah daripada ulama: “Iman itu ialah perkataan dan
perbuatan (qaulun wa’amalun), artinya perkataan hati dan lidah dan perbuatan hati dan
anggota tubuh.”

Allah berfirman dalam QS Al-Hujurat ayat 15 yang artinya, “Hanyasanya orang


beriman itu ialah yang beriman dengan Allah dan Rasul-Nya, kemudian itu tidak ragu-
ragunya lagi, mereka berjihad dengan harta- benda dan diri mereka sendiri pada jalan Allah.
Itulah orang-orang yang benar pengakuannya.”

C. Pengertian Amal Shaleh

Amal shaleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
bagi orang lain berdasarkan syari’at Islam serta ikhlas karena Allah SWT semata. Amal

6
shaleh termasuk perintah Allah karena dengan beramal shaleh mka akan tercipta kehidupan
yang tentram dan bahagia. Amalshaleh adalah perbuatan atau sikap yang harus dimiliki dari
setiap muslim sebaborang yang beramal shaleh akan menjadi penghuni surga serta kekal di
dalamnya.

D. Konsep Akhlak Terkait dengan Konsep Keimanan dan amal sholeh

Iman dan akhlak adalah satu kesatuan. Kelak di akhirat nanti, Allah tidak akan
mempertanyakan salah satunya saja, melainkan seluruhnya yaitu iman dan akhlaknya. Orang
beriman belum tentu selamat, jika akhlaknya buruk. Begitupun orang yang tidak beriman,
tentu akan mempersulit akhlaknya menjadi baik. Konsep akhlak dalam Islam menurut Ibn
Taymiyah, terkait erat dengan konsep keimanan. Hal ini disebabkan akhlak dalam Islam
berdiri di atas unsur-unsur berikut:

1. Keimanan kepada Allah Ta'ala sebagai satu-satunya Pencipta alam semesta, Pengatur,
Pemberi rizki, dan Pemilik sifat-sifat rububiyah lainnya.

2. Mengenal Allah Subhanahu wa Ta‟ala (ma‟rifatullah) serta mengimani bahwa Dia-lah


satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi (disembah).

3. Mencintai Allah dengan kecintaan yang menguasai segenap perasaan manusia (puncak
kecintaan) sehingga tidak ada sesuatu yang dicintai (mahbub) dan diinginkan (murad)
selain Allah Subhanahu wa Ta‟ala.

4. Kecintaan ini akan menuntun seorang hamba untuk memiliki orientasi kepada satu
tujuan, memusatkan seluruh aktifitas hidupnya ke satu tujuan tersebut, yaitu meraih ridha
Allah Subhanahu wa Ta’ala.

5. Orientasi ini akan membuat seseorang meninggalkan egoisme, hawa nafsu dan
keinginan- keinginan rendah lainnya.1

Jadi, ketika seseorang memiliki orientasi dan cita-cita yang tinggi yaitu ridho Allah, maka
dengan sendirinya ia akan menganggap rendah apa saja yang bertentangan dengan cita-cita
tersebut yaitu seluruh perbuatan atau sifat yang dibenci oleh Allah. Dengan demikian, ia akan
selalu menghiasi dirinya dengan al-akhlaq al-karimah (akhlak-akhlak yang mulia).

1
Shalih bin Abdullah Humaid, Mausu‟ah Nadhrah an-Na‟im, Dar al-Wasilah, Jeddah, 2004, jilid 1, hlm. 62.

7
Landasannya adalah karena Allah mencintai dan meridhoi akhlak yang mulia tersebut. Dan ia
akan meninggalkan al-akhlaq al-madzmumah (akhlak-akhlak yang tercela) karena Allah
membenci al-akhlaq al-madzmumah tersebut. Dengan demikian, ia berbuat sesuatu karena
Allah dan meninggalkan sesuatu karena Allah.

Hal ini tidak akan terasa berat baginya karena hatinya telah didominasi oleh kecintaan
yang sempurna kepada Allah. Konsekwensi dari kecintaan tersebut adalah mencintai apa saja
yang dicintai Allah dan membenci apa saja yang dibenci oleh Allah.

Kecintaan kepada Allah tersebut dalam hati orang-orang yang beriman bertingkat-tingkat.
Ia berbanding lurus dengan pengenalan seseorang terhadap Allah (ma‟rifatullah). Semakin
seseorang mengenal Allah maka akan semakin kuat kecintaannya terhadap Allah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 165 yang artinya, َ “Adapun orang-
orang yang beriman, mereka amat sangat cintanya kepada Allah.”

Inilah rahasianya mengapa tema utama surat-surat makkiyyah adalah memperkenalkan


Allah SWT kepada para hamba-Nya. Kalau kita amati, surat-surat makkiyyah
menitikberatkan isinya pada bukti-bukti kekuasaan Allah di alam semesta, dalil-dalil keesaan
Allah dalam penciptaan alam, pengaturannya dan kepemilikannya. Juga mengungkap tentang
keluasan rahmat Allah dan nikmat-nikmat-Nya yang melimpah. Semua ini dalam rangka
memperkenalkan Allah kepada para makhluk-Nya.

Bahkan lima ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW juga bertemakan
ma’rifatullah. Karena, dengan mengenal Allah secara baik, seorang hamba akan mencintai
Allah dan mengagungkan-Nya. Ma’rifatullah di sini maksudnya adalah ma’rifat (mengenal)
sifat-sifat Allah yang Maha sempurna dan juga nama-nama-Nya yang Maha indah. Juga
dengan mentafakkuri makhluk-makhlukNya yang tersebar di jagad raya. Ketika seseorang
telah mengenal Allah dengan baik maka pastilah ia akan mengagumi-Nya, mensyukuri-Nya,
beribadah kepada-Nya semata dan tunduk patuh terhadap syari'at-Nya.

Dengan mengenal Allah secara baik, mengenal nama-nama-Nya yang Maha indah (al-
asma’ al-husna) dan sifat-sifat-Nya yang Maha tinggi, maka akan tumbuhlah dalam hati
orang yang beriman kecintaan kepada Allah yang ini merupakan landasan akhlak dalam
Islam. Sederhananya, konsep akhlak dalam Islam sangat terkait dengan keimanan, bahkan ia
adalah bagian tak terpisahkan dari keimanan.

8
E. Kedudukan Akhlak dalam islam

Islam sangat menjunjung tinggi akhlak dan menyeru seluruh manusia kepadanya.
Demikian tingginya kedudukan akhlak dalam Islam hingga ia menjadi barometer keimanan.
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya.”2

Bahkan Rasulullah Saw menegaskan bahwa tujuan diutusnya beliau tidak lain adalah
untuk menyempurnakan akhlak. Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwasanya
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia.”3

Rasulullah Saw juga menginformasikan bahwa tidak ada sesuatu yang lebih berat pada
mizan (timbangan amal) seorang hamba pada hari kiamat kelak selain dari akhlak yang baik.
Ini menunjukkan betapa pentingnya akhlak dalam pandangan Islam. Rasulullah Saw
bersabda: “Tidak ada sesuatu yang diletakkan di Mizan yang lebih berat daripada akhlak
yang baik.”4

Seorang hamba yang baik akhlaknya, meskipun sedikit ibadahnya, dapat mencapai derajat
orang yang ahli shalat dan puasa. Tentang ini Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya
pemilik akhlak yang baik benar-benar mencapai derajat orang yang ahli puasa dan shalat.”5

2
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
3
(HR. Ahmad; dishahihkan dalam Silsilah ash-Shahîhah no.45)

4
(HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, Tirmidzi dan Ahmad)
5
(HR. Tirmidzî)

9
BAB 3

KESIMPULAN

Secara terminologi pengertian akhlak adalah sebuah tatanan yang tertanam kuat dalam
jiwa yang darinya muncul beragam perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan. Ketika seseorang memiliki orientasi dan cita-cita yang tinggi
yaitu ridho Allah, maka dengan sendirinya ia akan menganggap rendah apa saja yang
bertentangan dengan cita-cita tersebut, yaitu seluruh perbuatan atau sifat yang dibenci oleh
Allah. Islam memandang sedemikian pentingnya akhlak bagi setiap masing-masing manusia
sehingga misi diutusnya Nabi Muhammad Saw ke dunia adalah untuk menyempurnakan
akhlak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bafadhol, Ibrahim. “Pendidikan Akhlak dalam perspektif islam.” Jurnal Edukasi


Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 06 No.12, Juli 2017

Wulandari, Sri. (2017). “Hubungan Akhlak dengan amal shaleh.”

“Makalah akhlak sebagai manfestasi Islam.” sedaobagan.blogspot.com. 25 Oktober


2021. http://sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-akhlak-sebagai-maninpestasi-
iman.html

“Hubungan akhlak dengan iman dalam Islam.” Dalamislam.com. 25 Oktober 2021.


https://dalamislam.com/akhlaq/hubungan-akhlak-dengan-iman/

al-Qardhawi, Yusuf. (1995). “Karakteristik Islam, Kajian Analistik.”


Surabaya:Risalah Gusti.

11

Anda mungkin juga menyukai