OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep dan Model-Model Triase
Bencana ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Keperawatan Bencana Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................. 5
1.3 TUJUAN ............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI TRIAGE ........................................................................... 6
2.2 TUJUAN ............................................................................................ 6
2.3 PRINSIP TRIAGE ............................................................................. 7
2.4 KALSIFIKASI TRIAGE ................................................................... 7
2.5 SISTEM DALAM PENANGANAN TRIAGE ................................. 9
2.6 ASPEK LEGAL DALAM PELAKSANAAN TRIAGE ................... 10
2.7 MODEL TRIAGE DALAM BENCANA ......................................... 11
BAB III PENUTUP
ii
3.1 KESIMPULAN ................................................................................. 14
3.2 SARAN .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata Triase berasal dari bahasa Prancis Trier yang berarti memisahkan,
memilah dan memilih. Triase atau Triage adalah proses seleksi korban untuk
menentukan prioritas penanganan berdasarkan pada kriteria tertentu, sedang
penanganan pra-rumah sakit adalah tahap penanganan yang dilakukan sebelum
korban mencapai rumah sakit. Berbeda dengan fase pra-rumah sakit yang
mengutamakan tindakan resusitasi dan stabilisasi, pada fase rumah sakit juga
direncanakan penanaganan sampai tahap defenitif. Ketiga proses tersebut, triase-
penanganan pra-rumah sakit-penaganan intra rumah sakit, merupakan proses yang
berurutan, sehingga memerlukan konsep dan koordinasi yang baik dari para
petugasnya. Sesuai dengan situasi yang dihadapi dan sumber daya yang tersedia,
maka proses triase dapat dilakukan dalam beberapa metode, yang kesemuanya
berdasar filisofi yang sama, yaitu memilih tindakan yang akan memberikan manfaat
bagi kelompok terbesar korban. Walaupun demikian, setelah triase dilakukan, prinsip-
prinsip penanganan korban sebagai individu tetap harus dijalankan. Penanganan pra-
rumah sakit meliputi penanganan ditempat kejadian dan selama transportasi. Ditempat
kejadian, pertolongan dimulai dari tindakan penyelamatan (rescue) dan evakuasi
korban dari tempat kejadian, misalnya gedung yang runtuh, yang umumnya dilakukan
oleh petugas penyelamat dan bukan oleh petugas medis. Setelah itu baru dilakukan
proses triase oleh petugas medis, sebelum dilakukan tindakan lebh lanjut. Jadi selain
rumah sakit, triase juga dilakukan di tempat kejadian, sehingga diperlukan kerja sama
yang baik antara petugas penyelamat dan petugas medis.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Triage berasal dari kata Perancis yaitu “Trier” yang berarti membagi dalam 3
group. Pertama kali dikenalkan pada awal 1800-an yang ditujukan untuk
5
memprioritaskan pasien dan memberikan perawatan segera kepada korban yang
terluka parah.
Baron Dominique Jean Larrey, seorang ahli bedah pada pasukan Napoleon,
merancang suatu metode evaluasi dan kategorisasi yang cepat pada pasukan yang
terluka di medan pertempuran dan kemudian mengevakuasi mereka secepatnya.
Pada tahun 1950-1960 triage digunakan diruang gawat darurat karena 2 alasan
yaitu : meningkatkan kunjungan, meningkatkan penggunaan untuk non urgen.
Triase adalah suatu sistem seleksi pasien yang menjamin supaya tidak ada
pasien yang tidak mendapatkan perawatan medis. Proses khusus memilah pasien
berdasarkan beratnya cedera atau penyakit : menentukan jenis perawatan gawat
darurat serta transportasi.
2.2 TUJUAN
Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tept kepada pasien
Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan
lanjutan
6
Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat darurat.
“Time Saving is Life Saving (respon time diusahakan sependek mungkin), The
Right Patient, to The Right Place at The Right Time serta melakukan yang terbaik
untuk jumlah terbanyak”dengan seleksi korban berdasarkan :
Pengetahuan
Data yang tersedia
Situasi yang berlangsung
7
c) Prioritas 3 atau Non Urgent
Prioritas tertinggi
Prioritas kedua
Priorotas terendah
8
1) Non Disaster : Untuk menyediakan perawatan sebaik mungkin bagi setiap
individu pasien
2) Disaster : Untuk menyediakan perawatan yang lebih efektif untuk pasien
dalam jumlah banyak.
2) Pengkajian Triage
3) Legal Concem
4) Dokumentasi Triage
Tujuan :
9
Apa Yang Harus Di Dokumentasikan ?
Waktu triage
Keluhan utama & gejala yang menyertai
Riwayat medis yang lalu
Riwayat alergi
Tanda-tanda vital
Pengkajian subyektif & obyektif
Kategori keakutan
1) Single Triage
Digunakan untuk keadaan dimana pasien datang satu persatu, seperti misalnya
instalasi atau Unit Gawat Darurat sehari-hari, atau pada MCI (mass casualty
incident/bencana dimana fase akut telah terlewati (setelah 5-10 hari).
2) Simple Triage
Prinsip dari START adalah START bertujuan untuk mengatasi ancaman hidup
yang utama, yaitu sumbatan jalan nafas dan perdarahan arteri yang hebat.
Pengkajian diarahkan pda pemeriksaan : status respirasi, sirkulasi (pengisian
kapiler, dan status mental.
10
a. Warna hijau, yang merupakan “walking waunded”, korban cedera yang
masih bisa berjalan dengan para korban dari kategori yang lain.
b. Warna merah (immediate) korban yang bernapas spontan hanya setelah
reposisi jalan napas dilakukan. Korban yang memiliki pola napas lebih dari
30 kali per menit, atau dengan pengisian kapiler yang lambat (lebih dari 2
detik). Korban memiliki pola napas kurang dari 30 kali per menit, dengan
pegisian kapiler yang normal (kurang dari atau sama dengan 2 detik),
tetapi tidak dapat mengikuti perintah sederhana.
c. Warna kuning (delayed) para korban yang tidak cocok untuk
dikelompokkan ke dalam kategori immediate maupun kategori ringan.
d. Warna hitam (deceased/unsalvageable) korban yang tidak bernapas
walaupun jalan napas sudah dibebaskan
Pada keadaan dimana terdapat korban dalam jumlah yang sangat banyak, yang
jauh melampaui kapasitas penolong, maka harus dilakukan triase secara cepat
dengan tujuan menyelamatkan banyak korban sebanyak-banyaknya. Untuk itu,
pada triase dengan metode SAVE, korban dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
Key Points
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan situasi yang dihadapi dan sumber daya yang tersedia, maka proses
triase dapat dilakukan dalam beberapa metode, yang kesemuanya berdasar filisofi yang
sama, yaitu memilih tindakan yang akan memberikan manfaat bagi kelompok terbesar
korban.
Triase adalah suatu sistem seleksi pasien yang menjamin supaya tidak ada
pasien yang tidak mendapatkan perawatan medis. Proses khusus memilah pasien
berdasarkan beratnya cedera atau penyakit : menentukan jenis perawatan gawat
darurat serta transportasi.
3.2 SARAN
Meskipun makalah ini masih belum sempurna, semoga pembaca dapat
mempelajari dan mengetahui prinsip dasar pananggulangan bencana. Dengan
demikian pembaca dapatturut serta dalam pengendalian dini bencana yang akan
terjadi.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/resource/work/38131597
https://id.scribd.com/document/408844367/Konsep-Dan-Model-Bencana
13