Pembimbing:
dr. R.M.Faisal, SpRad(K) RA
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................2
BAB IV DISKUSI..................................................................................46
BAB V KESIMPULAN.........................................................................50
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................52
ii
BAB I
PENDAHULUAN
badan siliaris, dan koroid. Berbeda dengan tumor melanositik pada kulit
(1) nevus jinak dan (2) melanoma. Tumor intraokular berpigmen yang
berasal dari epitel berpigmen iris, badan siliaris, dan retina merupakan
neuroepitel.1
paling umum pada orang dewasa. Lokasi yang paling sering adalah
koroid, mewakili 80% dari total, diikuti oleh badan siliaris, 12%, dan iris,
8%. Insiden UM berkisar 5,3-10,9 kasus per juta penduduk per tahun.
1
2
LAPORAN KASUS
2.1. IDENTIFIKASI
kota, datang ke poliklinik mata sub divisi Tumor pada bulan agustus
2.2 ANAMNESIS
bulan lalu sebesar biji jagung secara perlahan, makin lama makin
3
4
Status generalis
RR 20 x/menit
Temperatur 36.8oC
Nadi 80 x/menit
Status
Oftalmologi
GBM
Sulit dinilai
massa berwarna
merah kehita
kehitaman, berbatas
tegas, permukaan
15 mm.
Palpasi : Teraba
massa berukuran
3x1,5x1 cm,
konsistensi kenyal,
lunak, immobile,
mu-dah berdarah.
Posterior
Papil Sulit dinilai Bulat, batas tegas, warna
2:3
Makula Sulit dinilai Refleks fovea (+)
Retina Sulit dinilai Kontur pembuluh darah
baik
Ultrasonography Transkleral OD
8
Temuan :
- Differensiasi white dan grey matter baik, tidak tampak shift dari
midline structure.
hidrosefalus
- Tampak massa solid pada bulbus occuli dextra, struktur lens occuli,
jelas.
Kesan :
2.7 PENATALAKSANAAN
2.8 PROGNOSIS
povidon iodine 10% dan daerah operasi ditutup dengan doek steril.
Dilakukan insisi pada batas rima orbita, sayatan diatas marker yang
sudah dibuat.
cauterisasi.
periosteum.
patologi anatomi.
18
Operasi selesai
Jaringan Operasi
Status
Oftalmologi
GBM
-
Status
Tampak jahitan interuptus
20
pus (-).
kavum orbita.
Palpebra - Tenang
Konjungtiva - Tenang
Kornea - Jernih
BMD - Sedang
Iris - Gambaran baik
Pupil - B,C,RC (+) , ø 3 mm
Lensa - Keruh, Nc1,No1, C1, P0
Segmen - RFOS (+)
Posterior
Papil - Bulat, batas tegas, warna
2:3
Makula - Refleks fovea (+)
Retina - Kontur pembuluh darah
baik
fibrokolagen, tidak djumpai struktur iris, badan siliaris dan lensa berupa
massa tumor berstruktur solid, terdiri dari sel bentuk spindle, sebagian
kromatin kasar, Mitosis abnormal mudah dijumpai. Pada bola mata bagian
belakang berupa massa tumor dengan gambaran yang sama dengan bola
mata bagian depan. Tampak struktur nervus optikus dilapisi araknoid yang
Kesan : Uveal melanoma pada orbita oculi dekstra dengan seluruh batas
Diagnosis kerja
22
imatur OS
Penatalaksanaan
Status
Oftalmologi
23
GBM
-
Palpebra - Tenang
Konjungtiva - Tenang
Kornea - Jernih
BMD - Sedang
Iris - Gambaran baik
Pupil - B,C,RC (+) , ø 3 mm
Lensa - Keruh, Nc1,No1, C1, P0
Segmen - RFOS (+)
Posterior
Papil - Bulat, batas tegas, warna
2:3
Makula - Refleks fovea (+)
Retina - Kontur pembuluh darah
baik
Diagnosis kerja
24
imatur OS
Penatalaksanaan
Prognosis
TINJAUAN PUSTAKA
umum pada orang dewasa. Insiden yang disesuaikan dengan usia dari
keganasan langka ini telah dilaporkan 5,1 per juta dan tetap stabil
setidaknya sejak awal 1970-an. Tumor ini paling sering muncul secara
kehidupan.
Keganasan ini timbul dari melanosit di koroid, badan siliar, atau iris.
adalah bagian yang paling umum terlibat dengan sekitar 85% kasus
keterlibatan iris, badan ciliary, dan / atau koroid anterior ke ekuator dan
terdiri dari 9-15% melanoma uveal. Melanoma yang terlokalisasi pada iris
25
26
melanoma uveal oleh Paul et al., kematian 15 tahun untuk tumor spindel A
adalah 59%, dan tumor epiteloid adalah 72%. Kematian 15 tahun pasien
dengan melanoma tipe sel campuran adalah tiga kali lipat dari pasien
meningkatnya jumlah sel epiteloid per high power field (HPF). Dalam
sebuah penelitian terhadap 232 mata yang diberi enukleasi dari pasien
27
pasien dengan <0,5 sel epiteloid/HPF, 55% untuk 0,5 hingga 4,9 sel
epiteloid/HPF, dan 33% pada pasien dengan >5 sel epiteloid/HPF. sel
epiteloid/HPF.
iris terang, warna kulit terang, paparan sinar matahari, keturunan Eropa
dengan temuan non spesifik dari lokasi tumor. Pada umumnya klinis dari
lapang pandang, penurunan visus dan glaukoma. Tumor pada iris sering
neovaskularisasi.
berliku-liku melebar di atas tumor). Selain itu, tumor ini lebih mungkin
nevus iris berubah menjadi melanoma iris di pusat rujukan tersier adalah
Ectropion uvea
Feathery edge
Gambar 1. Uveal Melanoma. Sumber : Sweeney A, Gupta D,. Uveal Melanoma. Eyewiki.
• Ketebalan >2mm
dan tindak lanjut dari lesi yang mencurigakan. Faktor yang terlihat pada
untuk dinilai, berfungsi sebagai alat yang berharga dalam mengikuti lesi,
pengobatan.
menggantikan stroma iris dengan setidaknya tiga dari lima fitur berikut:
terdokumentasi.
karakterisasi yang lebih akurat dari ketebalan dan kualitas lesi koroid -
sepenuhnya dinilai.
di dalam dan di sekitar lesi. Tes ini juga akan membantu untuk mengenali
rendah.
34
Gambar 2. B-Scan Uveal Melanoma. Sumber : Sweeney A, Gupta D,. Uveal Melanoma.
pelepasan pigmen epitel, retina, atau koroid. Diagnosis banding untuk lesi
iris primer (38%), nevus iris (31%), atrofi iris esensial (5,7%), iris foreign
body (4,5%), sinekia anterior perifer (2,5%), dan metastasis iris (2,5%).
dan gejala lain, namun perbedaan untuk massa berpigmen pada korpus
kontroversial karena 2 alasan: (1) data tentang riwayat alami pasien yang
tidak diobati dengan melanoma uveal posterior terbatas, dan (2) tidak ada
data yang cukup pada pasien yang cocok untuk diketahui dan tidak
diketahui. faktor risiko dan dikelola dengan teknik terapi yang berbeda
secara acak pada pasien dengan melanoma koroid sedang dan besar.
Observasi
koroid kecil. Lesi dengan salah satu dari 5 faktor risiko utama untuk
atau margin tumor menyentuh kepala saraf optik), dan semua lesi dengan
besar mungkin sesuai pada pasien yang sangat tua dan mereka dengan
penyakit sistemik yang merupakan kandidat yang buruk untuk segala jenis
intervensi terapeutik.
Enukleasi
37
sesuai untuk beberapa melanoma koroid kecil sampai sedang (T1 dan
T2), banyak besar (T3), dan paling sangat besar (T4), terutama ketika
teknik ini, yang telah tersedia secara luas sejak 1950-an, dosis radiasi
yang sangat tinggi dapat dikirimkan ke tumor (biasanya 80-100 gray [Gy]
lebih disukai untuk melanoma yang lebih kecil. Kemajuan dalam lokalisasi
ukuran dan lokasi tumor. Efek samping ini mungkin atau mungkin tidak
Eksisi bedah
berhasil dilakukan pada mata dengan tumor intraokular ganas dan jinak.
RPE dan koroid tidak ada (dan retina luar kemungkinan atrofi) tetapi retina
setelah radioterapi.
Kemoterapi
40
penyakit metastasis.
Imunoterapi
diselidiki.
Eksenterasi
brakiterapi plak yang dimodifikasi atau terapi sinar proton, kecuali invasi
sangat bervariasi antar institusi dan antara terapi yang digunakan. Sebuah
15 tahun, dan hampir 50% dalam 25 tahun. Situs utama yang paling
melanoma uveal yang tidak diobati adalah antara 34 dan 220 hari. Dua
pertiga dari lesi ini ditemukan memiliki waktu penggandaan kurang dari 80
ditemukan telah mengobati tumor dua kali lipat selama 2619 hari,
hidup rata-rata kurang dari 1 tahun dengan pasien kurang dari 50 tahun
dan tidak berubah jika organ lain terlibat bersama dengan hati. Pasien
waktu kelangsungan hidup yang jauh lebih baik dengan rata-rata umur 10-
31 bulan.
tahun yang lebih buruk: tipe kecil (kurang dari 11 mm), tipe sedang (11–15
kombinasi diameter dan ketebalan basal dan diberi label sebagai T1, T2,
kategori dinilai dengan (T1) tidak adanya keterlibatan badan siliaris dan
untuk tumor stadium I, 6% untuk stadium II, dan 41% untuk stadium III.
45
tahun adalah 15% untuk tumor T1, 25% untuk T2, dan 49% untuk T3, dan
63% untuk T4. Risiko metastasis dan kematian meningkat dua kali lipat
adalah 12% untuk tumor stadium I, 29% untuk stadium II, dan 61% untuk
stadium III. Risiko untuk metastasis dan kematian meningkat tiga kali lipat
Tabel 1. B-Scan Uveal Melanoma. Sumber : 6. Cantor LB, et all. Basic and clinical
science course: Section 4; Ophthalmic Pathology and Tumors. San Fransisco: American
studi oleh Kodjikian et al., Rivoire et al., dan Salmon et al., di mana tidak
kemoterapi.
BAB IV
DISKUSI
beralamat luar kota datang ke poli mata subdivisi tumor, dengan keluhan
benjolan pada mata kanan yang berwarna kehitaman tanpa di sertai rasa
NLP pada mata kanan, ini memberikan arti bahwa terdapat gangguan
pada badan sillier ataupun koroid, pada segmen anterior lain mata bergulir
47
48
mass-like lesion dengan refleksibilitas sedang dan mobilitas rendah, hal ini
solid pada bulbus occuli dextra yang melibatkan nervus opticus dextra dan
diindikasikan khusus untuk melihat kelainan jaringan lunak yang ada pada
mata pasien, pada gambaran MRI didapatkan jaringan massa solid sudah
jaringan tumor.
melanoma pada orbita oculi dekstra dengan seluruh batas sayatan bebas
massa tumor dan telah menginvasi ke dinding anterior dan posterior bola
mata, lapisan araknoid nervus optikus dan mendestruksi tuang orbita dan
49
gambaran melanoma uvea orbita OD, hal ini dapat sebagai acuan untuk
menginvasi jaringan pada sekitar bola mata, pada intra operasi tidak
Secara historis, ini paling baik dilakukan untuk semua melanoma uveal
memandu perawatan lebih lanjut, bila perlu. Pada akhir 1970-an kemajuan
menawarkan hasil yang menjanjikan oleh dokter mata yang terlatih dalam
onkologi okular.
terdeteksi pada saat pengobatan utama mereka. Hati adalah organ utama
Situs lain yang relatif sering, umumnya setelah metastasis hati, termasuk
paru-paru, tulang, dan kulit. Dalam kasus yang diotopsi, keterlibatan hati
dengan metastasis.
KESIMPULAN
Berbeda dengan tumor melanositik pada kulit dan membran mukosa, yang
kelompok utama tumor melanositik uvea adalah (1) nevus jinak dan (2)
berpigmen iris, badan siliaris, dan retina merupakan kelompok lain tumor
51
52
Lago-Baameiro, N., Pardo, M., Silva, P., ... & Bande, M. (2020).
5. Khurana AK, et all. Anatomy and physiology of eye. 2nd ed. New
6. Eva PR, et all. Vaughan & Asbury general ophthalmology. 17th ed.
8. Xu, L. T., Funchain, P., Tarhini, A. A., & Singh, A. D. (2019). Uveal
53
54
10. Zhang, B., Wu, H., Hao, J., Wu, Y., & Yang, B. (2020). Inhibition of
11. Afzal, M. Z., Mabaera, R., & Shirai, K. (2018). Metastatic uveal
12. Singh, M., Durairaj, P., & Yeung, J. (2018). Uveal melanoma: a
13. Violanti, S. S., Bononi, I., Gallenga, C. E., Martini, F., Tognon, M.,
14. Carvajal, R. D., Schwartz, G. K., Tezel, T., Marr, B., Francis, J. H.,
15. Kim, J. H., Shin, S. J., Heo, S. J., Choe, E. A., Kim, C. G., Jung, M.,
17. Lane, A. M., Kim, I. K., & Gragoudas, E. S. (2018). Survival rates in
18. Toro, M. D., Gozzo, L., Tracia, L., Cicciù, M., Drago, F., Bucolo,
19. Kaliki, S., Shields, C. L., & Shields, J. A. (2015). Uveal melanoma:
102. https://doi.org/10.4103/0301-4738.154367