Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

“ MENGINDENTIFIKASI KECENDERUNGAN DAN ISU ETIKA


KEPERAWAT”

NAMA KELOMPOK 11 :
1. Anna Y.W. Dalla
2. Donaldo H. Tafetin
3. Steveson L. Boling
4. Sherli M. Taosu
5. Comte Da Costa Nadus Kamengmau
6. Maria Tokan
7. Priska D. Weol
8. Makris E. Kolis
PRODI : PENDIDIKAN PROFESI NERS
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
bimbinganya agar dapat menyelesaikan tugas. Kalau bukan bimbingan atau
petunjuk dari sang maha kuasa, kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah
tersebut.
kami mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan Tugas ini. kami juga mengharapkan
kritikkan dan saran dari semua pihak dalam penulisan makalah ini

Kupang, 20 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Etika................................................................................................................2
2.2 Isu Etika Keperawatan........................................................................................................3
2.3 Masalah Isu-Isu keperawatan.............................................................................................5
2.4. Penanganan masalah isu-isu etik keperawatan.................................................................7
BAB III........................................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................9
3.2 SARAN..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalamsegala bidang 
serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pulaterhadap meningkatn
ya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatantermasuk pelayanan
keperawatan atau kebidanan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan
dan kebidanan dalam mengembangkan profesionalismeselama memberi pelayanan
yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggimemerlukan landasan komitmen
yang kuat dengan basis pada etik dan moral yangtinggi.Sikap etis profesional yang
kokoh dari setiap perawat akan tercermindalam setiap langkahnya, termasuk
penampilan diri serta keputusan yang diambildalam merespon situasi yang muncul.
Oleh karena itu pemahaman yangmendalam tentang etika dan moral serta
penerapannya menjadi bagian yangsangat penting dan mendasar dalam memberikan
asuhan keperawatan atau kebidanan dimana nilai-nilai pasen selalu menjadi
pertimbangan dan dihormati.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu masalah etika keperawatan?
2. Bagaimana kecenderungan dan isu etik keperawatan dapat terjadi?
3. Bagaimana penanganan masalah isu-isu etik keperawatan?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan Apa itu masalah etika keperawatan?
2. Mengetahui Bagaimana kecenderungan dan isu etik keperawatan dapat terjadi?
3. Mengetahui Bagaimana penanganan masalah isu-isu etik keperawatan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika


Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.
Etik atau ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang artinya adat. kebiasaaan,
perilaku, atau karakter. Sedangkan menurut kamus webster, etik adalah suatu ilmu
yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Dari pengertian di
atas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-
prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu: baik dan buruk, serta
kewajiban dan tanggung jawab. Etik mempunyai arti dalam penggunaan umum.
Pertama, etik mengacu pada metode penyelidikan yang membantu orang
memahami moralitas perilaku manuia, yaitu, etik adalah studi moralitas. Ketika
digunakan dalam acara ini, etik adalah suatu aktifitas: etik adalah cara memandang
atau menyelidiki isu tertentu mengenai perilaku manusia. Kedua, etik mengacu
pada praktek, keyakinan, dan standar perilaku kelompok tertentu (misalnya: etik
dokter, etik perawat).

2
2.2 Isu Etika Keperawatan
A. Isu-isu etika biologis
Isu etika biomedis menyangkut persepsi dan perilaku profesional dan
instutisional terhadap hidup dan kesehatan manusia dari sejak sebelum
kelahiran, pada saat-saat sejak lahir, selama pertumbuhan, jika terjadi penyakit
atau cidera. menjadi tua, sampai saat-saat menjelang akhir hidup, kematian dan
malah beberapa waktu setelah itu.
Etika biomedis dalam arti ini didefinisikan oleh International association
of bioethics sebagai berikut; Bioetika adalah studi tentang isu-isu etis, sosial,
hukum, dan isu-isu lainyang timbul dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu
biolagi (terjemahan oleh penulis).
Pengertian etika biomedis juga masih perlu dipilah lagi dalam isu-isu
etika medis'tradisional yang sudah dikenal sejak ribuan tahun, dan lebih banyak
menyangkuthubungan individual dalam interaksi terapeutik antara dokter dan
pasien. Kemungkinan adanya masalah etika medis demikianlah yang dalam
pelayanan di rumah sakit sekarang. cepat oleh masyarakat (dan media masa)
ditunding sebagail malpraktek.
B. Isu-isu Bioetika
Ada Beberapa contoh yang dapat dikemukakan tentang isu etika biomedis
dalam arti pertama (bioetika) adalah antara lain terkait dengan kegiatan
rekayasa genetik teknologi reproduksi,eksperimen medis, donasi dan transpalasi
organ, penggantian kelamin, cutanasia, isu-isu pada akhir hidup, kloning
terapeutik dan kloning repraduktif. Sesuai dengan definisi di atas tentang
bioetika oleh International Association of Bioethics kegiatan-kegiatan di atas
dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu biologi tidak hanya menimbulkan
isu-isu etika,tapi juga isu-isu sosial, hukum, agama, politik, pemerintahan,
ekonomi, kependudukan, lingkungan hidup, dan mungkin juga isu-isu di bidang
lain. Dengan demikian, identifikasi dan pemecahan masalah etika biomedis

3
dalam arti tidak hanya terbatas pada kepedulian internal saja-misalnya
penanganan masalah etika medis "tradisional melainkan kepedulian dan bidang
kajian banyak ahlimulti- dan inter-displiner tentang masalah-masalah yang
timbul karena perkembangan bidang biomedis pada skala mikro dan makro.dan
tentang dampaknya atas masyarakat luas dan sistemnilainya, kini dan dimasa
mendatang
C. Isu-isu Etika Medis
Seperti sudah disinggung diatas, masalah etika medis tradisional dalam
pelayanan medis dirumah sakit kita lebih banyak dikaitkan dengan
kemungkinan terjadinya malpraktek. Padahal, etika disini terutama diartikan
kewajiban dan tanggung jawab institusional rumah sakit. Kewajiban dan
tanggung jawab itu dapat berdasar pada ketentuan hukum (Perdata, Pidana, atau
Tata Usaha Negara) atau pada norma-norma etika.
D. Isu Keperawatan Pelaksanaan Kolaborasi Perawat Dengan Dokter
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu.
Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun
didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi
tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat.
Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing
pengetahuan yang direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk
merawat pasien. Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah esensi dasar dari
kolaborasi yang kita gunakan untuk menggambarkan hubungan perawat dan
dokter. Tentunya ada konsekweksi di balik issue kesetaraan yang dimaksud.
Kesetaraan kemungkinan dapat terwujud jika individu yang terlibat merasa
dihargai serta terlibat secara fisik dan intelektual saat memberikan bantuan
kepada pasien. Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus
bekerja dengan kompak dalam mencapai tujuan. Elemen penting untuk
mencapai kolaborasi yang efektif meliputi kerjasama, asertifitas, tanggung
jawab, komunikasi, otonomi dan kordinasi.

4
Kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain dan bersedia untuk
memeriksa beberapa alternatif pendapat dan perubahan kepercayaan. Asertifitas
penting. ketika individu dalam tim mendukung pendapat mereka dengan
keyakinan Tindakan asertif menjamin bahwa pendapatnya benar-benar didengar
dan konsensus untuk dicapai. Tanggung jawab, mendukung suatu keputusan
yang diperoleh dari hasil konsensus dan harus terlibat dalam pelaksanaannya.
Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi
informasi penting mengenai perawatan pasien dan issu yang relevan untuk
membuat keputusan klinis. Otonomi mencakup kemandirian anggota tim dalam
batas kompetensinya. Kordinasi adalah efisiensi organisasi yang dibutuhkan
dalam perawatan pasien, mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang
berkualifikasi dalam menyelesaikan permasalahan.
Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat
digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team, yaitu:
a) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas: menggabungkan
keahlian unik profesional.
b) Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya
c) Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas
d) Meningkatnya kohesifitas antar profesional
e) Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional,
f) Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami
orang lain.

2.3 Masalah Isu-Isu keperawatan


Permasalahan Dasar Etika Keperawatan Dalam banyak hal, seorang perawat
seringkali dihadapkan pada masalah etika dan moral ketika menjalankan
fungsinya sebagai perawat.Masalah itu biasanya adalah pertimbangan prinsip
etika yang bertentangan.Lalu bagaimana seorang perawat menghadapinya?
Berikut ini, lima masalah dasar etika dan moral menurut yang berhubungan

5
dengan pertimbangan prinsip etika yang bertentangan
A. Kuantitas versus Kualitas Hidup –Lihatlahilustrasi bawah ini sebagai contoh.
Ada seorang ibu yang meminta kepada perawat untuk melepas semua
peralatan medis yang dipasang pada anaknya yang berusia 12 tahun, yang
telah koma selama 1minggu.Dalam keadaan seperti ini, perawat mengahadapi
permasalahan tentang posisi apakah yang dimilikinya untuk menentukan
keputusan secara moral.Sebenarnya perawat tersebut berada pada posisi
kuantitas melawan kualitas hidup, karena keluarga pasien menanyakan apakah
peralatan yang dipasang dihampir semua bagian tubuh pasien dapat
mempertahankan pasien untuk tetap hidup.
B. Kebebasan versus Penanganan dan Pencegahan Bahaya
Seorang pasien yang menolak untuk dilakukan asuhan keperawatan
pemasangan infus.Ia beralasan tangannya tidak bisa bergerak dengan bebas
apabila dipasang infus.Pada situasi ini, perawat menghadapi masalah dalam
upaya memberikan pelayanan kesehatan yang professional kepada pasien guna
kesembuhan pasien tersebut. Tetapi disisi lain perawat tidak bisa
memaksapasien tersebut untuk menerima tindakan keperawatan yang akan
diberikan karena pasien tersebut memiliki kebebasan untuk menolak atau
menerimatindakan keperawatan yang akan dilakukandiberikan kepadanya.
C. Berkata Jujur versus Berkata Bohong
Perawat menangani pasien yang terkena suatu penyakit karena mengkonsumsi
obat-obatan terlarang yaitu narkoba.Permasalahan yang timbul adalah apakah
ia harus melaporkan tindakan pasien tersebut kepada pihak berwajib atau
tidak? Sementara pasien sedang berobat dan meminta pelayanan kesehatan
kepada perawat tersebut.Tentu dalam kondisi seperti ini, tidak mudah bagi
perawat untuk mengambil keputusan yang tegas dan tepat. Lalu bagaimana
contoh keputusan yang tepat dalam etika-moral keperawatan bisa diambil oleh
perawat ?
D. Keingintahuan yang bertentangan dengan falsafah agama, politik, ekonomi
dan ideologi Kecenderungan beberapa masyarakat yang masih menjadikan

6
jasa dukun sebagai Solusi untuk menyembuhkan sakit kanker, mendapatkan
keturunan, menyembuhkan gangguan kehamilan dan sebagainya.Kejadian ini
memang nyata bahwa masih banyak anggota masyarakat yang lebih memilih
ke dukun daripada ke dokter.Lalu bagaimana perawat menyikapi fenomena
ini?Khususnya ketika menjalankan fungsinya sebagai perawat di tengah
masyarakat?
E. Terapi ilmiah Konvensional versus Terapi coba – coba Hampir semua suku di
Indonesia memiliki praktek terapi konvensional yang masih dianggap sebagai
tindakan yang dapat dipercaya.Secara ilmiah, tindakan tersebut sulit
dibuktikan kebenarannya, namun sebagian masyarakat mempercayainya.
Misalnya masyarakat percaya bahwa obat sakit perut adalah dengan cara
mengikat perutnya dengan tali rumput yang tumbuh di halaman rumah.
Contoh lain, beberapa masyarakat juga masih percaya bahwa untuk mengobati
sakit gigi adalah dengan cara memberi getah pepohonan tertentu ke gigi yang
berlubang.Bahkan sebagian masyarakat juga masih percaya bahwa untuk
memperindah suara adalah denganmemakan buah pinang yang masih sangat
muda.

2.4. Penanganan masalah isu-isu etik keperawatan


 Pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan membutuhkan
pemikiran kritis dan analisis yang dapat ditingkatkan dalam praktek.
 Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses pengambilan keputusan,
yang difokuskan untuk mencoba. memecahkan masalah secepatnya. Masalah
dapat digambarkan sebagai kesenjangan diantara "apa yang ada dan apa yang
seharusnya ada"
 Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa
individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya.
dengan adanya bimbingan dan role model di lingkungan kerjanya.
 Untuk mencapai pelayanan yang efektif maka perawat, dokter dan tim kesehatan
harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada kelompok yang dapat

7
menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing masing profesi memiliki
kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat
menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Banyaknya faktor
yang berpengaruh seperti kerjasama, sikap saling menerima, berbagi tanggung
jawab, komunikasi efektif sangat menentukan bagaimana suatu tim berfungsi.
Kolaborasi yang efektif antara anggota tim kesehatan memfasilitasi
terselenggaranya pelayanan pasien yang berkualitas
 Memecahkan struktur masalah yang sudah teridentifikasi kedalam komponen-
komponennya, menganalisis komponen-komponen itu sehingga ditemukan akar
masalah.Akar masalah adalah penyebab paling dasar dari masalah etika yang
terjadi. la dapat berupa kelemahan pada manusia, kepemimpinan, manajemen,
budaya. organisasi, sarana, alat, sistem, prosedur, atau faktor faktor lain.
 Melakukan analisis lebih dalam tentang akar masalah yang sudah ditemukan
(root menetapkan arah pemecahannya. cause analysis),untuk menetapkan arah
pemecahannya
 Menetapkan beberapa alternatif untuk pemecahan akar masalah.
 dan mengevaluasi penerapan upaya pemecahan yang sudah dilaksanakan.
 Melakukan tindakan koreksi jika masalah etika belum terpecahkan atau terulang
lagi terjadi. Tindakan koreksi yang dapat menimbulkan masalah etika baru
adalah jika manusia sebagai penyebab akar masalah yang berulang ulang
dikeluarkan dari rumah sakit.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Untuk mencapai pelayanan yang efektif maka dokter dan tim perawat, kesehatan
harus saling bekerjasama. Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih
berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing profesi memiliki kompetensi
profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi kekuatan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Banyaknya faktor yang berpengaruh
seperti kerjasama, sikap saling menerima, berbagi tanggung jawab, komunikasi
efektif sangat menentukan bagaimana suatu tim berfungsi. Penangananan
masalah yang efektif dan cepat dalam mengatasi masalah antara anggota tim
kesehatan. dapat memfasilitasi terselenggaranya pelayanan pasien yang
berkualitas.

3.2 SARAN
Dalam menjalankan pelayanan kesehatan, masing masing profesi harus
berpedoman pada etika profesinya dan harus pula memahami etika profesi
disiplin lainnya apalagi dalam wadah dimana mereka berkumpul agar tidak
saling berbenturan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Siegler, Eugenia L, MD and Whitney Fay W, PhD, RN., FAAN, alih bahasa Indraty
Secillia, 2000. Kolaborasi Perawat-Dokter Perawatan Orang Dewasa dan
Lansia,Jakarta
Suhaemi, Mimin Emi. Hj.Dra.Mpd: ed Monica Ester. 2003. Etika Keperawatan:
Aplikasi pada Praktik. Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai