240210177001
Kelompok 5 B
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
2x 1,3
2x 0,7
2x 1,3
2x 0,5
4.3.1 Tomat
Tomat akan mengalami berbagai perubahan baik secara fisik
maupunkimia selama proses pematangan. Perubahan secara fisik yang terjadi
diantaran adalah perubahan warna kulitt ukuran perubahan tekstur serta kekerasan
buah perubahan-perubahan tersebut akan menurunkan mutu,kondisi,dan
penampakan buah tomat sehingga menurunkan harga (Matto et al.,1989).
Faktor temperatur dapat mempenga1ruhi warna buah pada temperatur tinggi (di
atas 320c) warna buah tomat cenderung kuning sedangkan pada temperatur tidak
tetap warna buah cenderung tidak merata Temperatur ideal dan berpengaruh baik
terhadap warna buah tomat adalah antara (240c - 280) yang umumnya merah
merata Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi berpengaruh kurang
baik terhadap pertumbuhan,produksi,dan kualitas buah tomat kelembaban yang
relatip diperlukan untuk tanaman tomat adalah 80% (Sastrahidayat,1992)
Pelunakan kulit dan daging buah termasuk dalam beberapa perubahan sifat fisik
selama pemasakan buah (Pantastico, 1989). Pelunakan buah terjadi karena adanya
perubahan komposisi senyawa-senyawa penyusun dinding sel (Wills et al., 1989).
Pengukuran kekerasan/kelunakan buah dapat dilakukan secara kulaitatif dengan
cara menekan dengan jari atau secara kuantitatif dengan penetrometer. Prinsip
kerja dari alat ini adalah mengukur kedalaman tusukan dari jarum penetrometer
per bobot beban tertentu dalam waktu tertentu ( mm/g/s).
Perubahan warna memperlihatkan indikasi kematangan pada buah. Perubahan
tersebut ditandai dengan hilangnya warna hijau akibat adanya degradasi klorofil
(Wills et al., 1989), dan aktifitas dari pigmen lainnya seperti likopen (antosianin),
flavonoid, dan karotenoid (Winarno dan Arman, 1981) selama pemasakan. Pada
jenis buah tertentu telah dikembangkan skala warna yang menunjukan indeks
kematangan buah sehingga data menjadi kuantitatif dan dapat diolah secara
statistik.
Berikut merupakan data hasil pengamatan dari penanganan dan penyimpanan
buah dan sayur.
Kuning
Khas
Pisa Suhu 6 80 kehitaman(be Lunak++
pisang
ng Ruang rjamur)
Bau
Lembek
Kuning busuk
7 77 berkapang+
hitam+++ masam+
++
++
0
Hijau Bau
1 76 Lunak++
Plastik kekuningan pisang
PE
Kuning Bau
4 76 Lunak++
menghitam++ pisang
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
bau
kuning pisang
5 74 lunak ++
kecoklatan sedikita
asam
Kuning Khas
6 76 Lunak+
kecoklatan pisang
Bau
Kuning Lembek
7 75 masam+
hitam++ berlendir++
+
0
Kuning Bau
1 76 Lunak+++
kehijauan+ pisang
Kuning Bau
4 74 Lunak+++
menghitam++ pisang
Plastik bau
PE pisang
5 74 kuning coklat lunak +++
Berluba sedikit
ng masam
Bau
Lembek
Kuning busuk
7 73 berlendir++
hitam++++ masam+
++
+++
0
Hijau
Bau
1 74 dominan Lunak
pisang
kuning
Kuning
Cling 4 72 Pisang+ Keras++
Kecoklatan
wrap
Suhu
Pisa 5
Refrigrat
ng 6
or
Kuning
Pisang+ Lunak++++
7 67 dominan
++++ +
hitam
0
Plastik
Hijau
PE 1 84 Pisang+ Lunak
kukuningan
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
Hijau
4 74 Pisang+ Keras+++
kecoklatan
5
6
Kuning Pisang+ Lunak++++
7 79
kehitaman +++ , berair
0
Hijau
1 74 dominan Pisang Lunak
kuning
Plastik Kuning Pisang+
PE 4 84 Lunak+++
kecoklatan ++++
Berluba
ng 5
6
Kuning
Pisang+ Lunak++++
7 83 dominan
++++ +
hitam
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
4.3.3 Mangga
Mangga ( Mangifer indica) sering ditanam untuk diambil buahnya. Buah
yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, dikonsumsi secara
langsung atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda
kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan
dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan,
irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di berbagai daerah di Indonesia,
mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau
masakan ikan dan daging. Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas.
Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan
mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga
dapat dijadikan arang yang baik (Satuhu,1996).
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan
ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan
menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia.
Pada praktikum ini, sampel mangga yang digunakan awalnya mempunyai.
Hijau,
1 402 Khas Lunak
hitam +
Hijau
mulai
Aroma
pudar, Lunak
4 398 khas
hitam- +
mangga+
hitam+
+
Hijau
mulai
Aroma
pudar, Lunak
Cling 5 396 khas
hitam- +
wrap mangga+
hitam+
Suhu +
Man
8 Refrigrat Hijau
gga
or mulai
Aroma
pudar, Lunak
6 394 khas
hitam- +
mangga+
hitam+
++
Hijau
mulai
pudar, Khas Lunak
7 392
hitam- mangga+ +++
hitam+
++++
0 412 Hijau Khas Keras
Plastik
Hijau, Lunak
PE 1 408 Khas
hitam + +
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
Hijau
Aroma
pudar, Lunak
4 408 khas
hitam- +
mangga+
hitam+
Hijau
Aroma
pudar, Lunak
5 408 khas
hitam- +
mangga+
hitam+
Hijau
Aroma
pudar,
6 408 khas lunak +
hitam-
mangga+
hitam+
Hijau
pudar, Khas Lunak
7 408
hitam- mangga+ +
hitam+
0 412 Hijau Khas Keras
Hijau, Lunak
1 408 Khas +
hitam + +
Hijau
Lunak
4 370 pudar, Khas +
+
hitam +
Hijau
80% Aroma
kuning khas Lunak
5 370
Plastik 20%,hit mangga+ ++
PE am- +
Berluba hitam+
ng
Hijau
80% Aroma
kuning khas Lunak
6 374
20%,hit mangga+ ++
am- +
hitam+
Hijau
80%,
Khas
kuning Lunak
7 369 mangga+
20%,hit ++++
+
am-
hitam+
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
+++
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
4.3.4 Mentimun
Berikut adalah data hasil pengamatan dari penanganan dan penyimpanan
mentimun.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Penyimpanan Mentimun
Ber Karakteristik
Kelom Sampe Penyimpa Pengema Ha
at Warn Aro Tekstu
pok l nan san ri
(gr) a ma r
Aro
ma
0 104 Hijau Keras
timu
n
Kunin Tida
1 104 Keras
Cling g 20% k ada
wrap Kunin Tida Lunak
4 102
g 30% k ada +
5
6
Kunin Tida Lunak
7 99
g 90% k ada +4
Aro
ma
0 122 Hijau Keras
timu
n
Kunin Tida
1 122 Keras+
Menti Suhu Plastik g 30% k ada
4
mun Ruang PE Kunin Tida
4 122 Lunak
g 30% k ada
5
6
Kunin Tida Lunak
7 122
g 90% k ada ++
Aro
ma
0 144 Hijau Keras
timu
n
Plastik Kunin Tida Keras+
1 144
PE g 30% k ada +
Berluban Kunin Tida Lunak
4 142
g g 30% k ada ++
5
6
Kunin Tida Lunak
7 141
g 90% k ada +3
9 Menti Suhu Cling 0 152 Hijau Tida Keras+
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
mun Refrigrato wrap tua- k ada +++
r hijau
muda
Keras+
1 150 100% -
+++
Hijau
tua-
hijau
4 146 muda, - Keras
mema
r
coklat
Hijau
tua-
hijau
5 144 muda, - Keras
mema
r
coklat
Hijau
tua-
hijau
muda,
mema Ding
6 144 Keras
r in
coklat
,
jamur
putih
Mema
r
coklat
+.
berja
Ding
7 142 mur Keras- -
in
putih,
hijau
tua-
hijau
muda
Hijau
tua- Tida Keras+
0 174
hijau k ada ++
Plastik muda
PE Keras+
1 174 100% -
++
Hijau-
4 174 - Keras
Hijau
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
muda
ada
coklat
Hijau
-
Hijau
5 174 - Keras
muda
ada
coklat
Hijau
muda- Ding
6 174 Keras
hijau in
tua
Hijau
muda
dan
sediki
Ding Sedikit
7 174 t
in lunak
bagia
n atas
hijau
tua
Hijau
tua- Tida Keras+
0 130
hijau k ada ++
muda
Keras+
1 130 100% -
++
Hijau
-
4 130 - Keras
Hijau
muda
Plastik Hijau
PE -
5 130 - Keras
Berluban Hijau
g muda
Hijau
tua- Ding
6 128 Keras-
hijau in
muda
Sediki
t hijau
tua Ding Keras -
7 125
dan in --
hijau
muda
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
4.3.5 Cabai
Tabel 7. Hasil Pengamatan Penyimpanan Cabai
Ber Karakteristik
Kelom Sam Penyimpa Pengema Ha
at War Tekstu
pok pel nan san ri Aroma
(gr) na r
0
Mera Bau
1 28 Keras
h cabai
Cling
4
wrap
5
6
7
0
Mera Bau
1 24 Keras
h cabai
Suhu Plastik
5 Cabai 4
Ruang PE
5
6
7
0
Mera Bau
Plastik 1 28 Keras
h cabai
PE
4
Berluban
5
g
6
7
Mera Aroma
Keras+
0 24 h cabai
++
100% segar
Mera
Aroma
1 24 h Keras+
cabai+
100%
Mera
Aroma
4 22 h Keras+
Cling cabai+
100%
Suhu wrap
Mera
10 Cabai Refrigrato
h Cabai
r 5 20 Keras+
gelap Busuk
+
Mera Aroma Keriput
6 20 h cabai+ ,
cerah ++ lembek
7
Mera
Plastik Cabai Keras+
0 20 h
PE segar ++
100%
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
Mera Tidak
Keras+
1 20 h beraro
++
100% ma
Mera Tidak
Keras+
4 20 h beraro
++
100% ma
Mera
h Tidak
5 20 Keras+
gelap berbau
+
Mera
6 20 h Cabai+ Keras+
gelap
7
Mera
Cabai Keras+
0 20 h
segar ++
100%
Mera Tidak
Keras
1 20 h beraro
+++
100% ma
Mera Tidak Keras+
Plastik 4 20 h beraro + dan
PE 100% ma memar
Berluban Mera
Cabai
g h Lembe
5 18 busuk+
gelap k++
++
++
Mera
Bau
h Lembe
6 18 busuk+
gelap k++
++
++
7
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
Dari data diatas cabai merah sebelum dilakukan pembungkusan dengan cling
wrap, plastic PE, dan plastic PE berlubang pada penyimpanan suhu ruang
termasuk kedalam mutu II untuk keseragaman warna, karena memiliki kualitas
warna kurang dari 100% bertekstur keras dan beraorma cabai segar.
Sementara pembungkusan dengan cling wrap, plastic PE, dan plastic PE
berlubang pada penyimpanan suhu refrigerator termasuk kedalam mutu I karena
bertekstur keras 100%, seragam & besar, bertekstur keras dan beraorma cabai
segar.
Dari data hasil pengamatan bahwa cabai jika akan disimpan dalam suhu rendah
atau refrigerator sebaiknya tidak dilakukan pencuncian terlebih dahulu.
Cabai merah juga mengalami penuruan organoleptik, pada cabai yang dicuci
dan tidak dicuci perubahan yang terjadi sama tekstur yang semula keras menjadi
lunak dan pada pembungkusan dengan cling wrap mengalami keriputan, warna
merah pada cabai berkurang dan mulai adanya keriput, dan aroma cabai juga
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
berubah dari aroma cabai segar menjadi aroma bau busuk, bobot pada cabai juga
mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penyimpanan dan
kemasan yang baik digunakan pada penyimpanan cabai adalah penyimpanan
dalam kemasan cling wrap pada suhu penyimpanan refrigerator karena dapat
memperlambat laju respirasi dari buah dan sayur sehingga dapat memperlambat
pembusukan dari sayur dan buah.
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:
Kematangan buah dapat dilihat dari ciri-ciri fisiknya yaitu aroma,
kekerasan, tekstur, warna
Derajat Brix menunjukkan banyaknya padatan yang terlarut dalam suatu
bahan pangan
Kemasan mempengaruhi perubahan sifat fisik pada buah dan sayur
Penyimpanan suhu refrigerator memperlambat laju respirasi
Agustus Gulo
240210177001
Kelompok 5 B
DAFTAR PUSTAKA
Eskin, H.A.M., Henderson, H.M., and Towsend, R.J., 1971. Biochemistry of
Food.Academic Press, Inc., Orlando, Florida.
Tollerd, A. dan C.F. Timberlake, 1971. Fruit Juices; The Biochemistry of Food.
Winarno, F.G. dan M. Arman. 1981. Fisiologi Lepas Panen. Sastra Hudaya.
Jakarta. 97 hal.