Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH EKSTRAK TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria) TERHADAP

KADAR GULA DARAH DAN MALONDIALDEHID


Studi Eksperimental Pada Tikus Galur Wistar Yang Dinduksi Aloksan

Tesis
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S2

Magister Ilmu Biomedis

Fibula Septa Kumara


MBK 19.14.01.0152

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes miletus (DM) adalah suatu penyakit metabolik

yang ditandai adanya peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia)

kronis, penyebab tersering kerusakan sel beta pangkreas yang

menyebabkan gangguan sekresi insulin dan penurunan sensitivitas

reseptor insulin.1,2 Secara umum diabetes dapat di diklasifikasikan

ke dalam 4 kategori 1) Diabetes tipe 1 (akibat kerusakan sel

autoimun, biasanya mengarah ke absolut defisiensi insulin), 2)

Diabetes tipe 2 (akibat hilangnya sekresi insulin sel-b secara

progresif sering dengan latar belakang resistensi insulin), 3)

Diabetes mellitus gestasional (diabetes terdiagnosis pada trimester

kedua atau ketiga kehamilan yang tidak jelas diabetes sebelum

kehamilan), 4) Jenis diabetes tertentu akibat penyebab lain,

misalnya sindrom diabetes monogenik (seperti diabetes neonatal

dan diabetes usia muda), penyakit dari pankreas eksokrin (seperti

fibrosis kistik dan pankreatitis), dan obat- atau diabetes yang

diinduksi bahan kimia (seperti dengan penggunaan glukokortikoid,

dalam pengobatan HIV / AIDS, atau setelah transplantasi organ).3

DM dapat menyebabkan terjadinya stress oksidatif dan kerusakan

sel melalui beberapa jalur, seperti : jalur Advanced glycation

endproducts (AGEs) , jalur Polyol, jalur Peningkatan Aktivasi


Protein Kinase C (PKC), Jalur Hexosamine, Jalur Poly-ADP

Ribose Polymerase (PARP).4,5 Pasien DM memiliki jumlah radikal

bebas yang berlebih, radikal bebas yang berlebih ini dapat

mengoksidasi dan menyerang komponen lipid membran sel yang

menghasilkan peroksidasi lipid. Reactive oxygen species terjadi

secara alami, namun akumulasinya dapat menjadi penanda dari

terjadinya stres oksidatif. Akibat dari peningkatan radikal bebas,

peroksidasi lipid membran sel juga akan meningkatkan produk

akhir yaitu Malondialdehyde (MDA).6,7

Internasional diabetes federation (IDF) memperkirakan

jumlah penduduk dunia penderita diabetes pada tahun 2019,

sebanyak 463 juta atau setara dengan prevalensi 9,3 % dari total

penduduk dunia pada usia 20 – 79 tahun. Prevalensi penderita

diabetes miletus diperkirakan terus meningkat jumlahnya seiring

dengan bertambahan usia menjadi 111,2 juta atau 19,9 %

penduduk usia 65 – 79 tahun. IDF memperdiksi angka akan terus

meningkat pada tahun 2030 mencapai 578 juta dan 700 juta pada

tahun 2045.8 Indonesia masuk kedalam 10 negara dengan jumlah

penderita diabetes tertinggi tahun 2019, menduduki peringkat ke –

7 yaitu sebesar 10,7 juta. Indonesia merupakan satu – satunya

negara di asia tenggara yang masuk pada peringkat tersebut.

Berdasar laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) yang

dilakukan pada tahun 2018 menunjukan adanya peningkatan dari


6,9 % pada tahun 2013 menjadi 8,5 % pada tahun 2018. Prevalensi

berdasarkan provinsi penderita diabetes terus meningkat, provinsi

DKI Jakarta menduduki peringkat pertama diikuti Kalimantan

Timur dan DI Yogyakarta sebesar 3,4 %, 3 % dan 3 %. Jawa

Tengah menduduki peringkat ke – 11 sebesar 2,1 %. Menurut

RISKESDAS 2018 prevalensi penderita diabetes lebih banyak

ditemukan pada perempuan dibanding laki – laki, sebanyak 1,78 %

untuk perempuan dan 1,21 % untuk laki – laki. Peningkatan jumlah

penderita diabetik sebanding dengan peningkatan prevalensi

obesitas yang merupakan faktor resiko dari diabetik. Data

RISKESDAS tahun 2013 sebesar 14,8 % meningkat menjadi

21,8% pada tahun 2018.2

Indonesia memiliki sekitar 30.000 jenis tanaman obat, salah

satunya adalah temu putih (Curcumin Zedoaria).9 Curcumin dapat

bermanfaat sebagai antioksidan, anti tumor, anti-inflamasi,

antivirus, antibakteri dan anti jamur. Selain itu curcumin juga

berpotensi untuk digunakan dalam menyembuhan berbagi jenis

penyakit termasuk diabetes, asma, alergi, arthritis, aterosklerosis,

dan kanker.9,10 Curcumin adalah kandungan utama dari temu putih,

yang mengandung senyawa diferuloylmethane sebesar 77%,

demethoxycurcumin sebesar 18%, dan bisdemethoxycurcumin

sebesar 5%. Dalam mencari alternatif pengobatan diabetes saat ini

curcumin telah mendapatkan perhatian dalam dekade terakhir


karena sifat antidiabetiknya yang menimbulkan banyak penelitian,

terutama secara in vitro dengan model hewan.11 Efek curcumin

pada diabetes mellitus dan komplikasinya telah dikaitkan dengan

kemampuannya untuk berinteraksi dengan banyak molekul kunci

dan jalur yang terlibat dalam patofisiologi penyakit diabetes.12

Pada penelitian yang dilakukan, Kato et al. melaporkan penurunan

intoleransi glukosa setelah pemberian curcumin, efek tersebut

disertai dengan peningkatan kadar plasma GLP-1. Peningkatan

sekresi GLP 1 kemungkinan dimediasi oleh jalur GPR yang tidak

tergantung cAMP. Sekresi GLP-1 akan menyebabkan pelepasan

insulin, dengan akibatnya efek penurunan glukosa. 13

Masyarakat umumnya mengenal beberapa metode

pengobatan diabetes diantaranya metode obat oral antihipertensi

dan pemberian insulin suntik. Tak jarang juga masyarakat yang

mengabaikan hasil tes kadar gula darah yang tinggi, menghentikan

obat antihipertensi karna dirasa sudah sembuh dan perasaan takut

harus mengonsumsi obat setiap hari dalam jangka waktu yang

lama. Sayangnya pegabaian dan kelalaian tersebut akan

menimbulkan kadar gula darah yang tidak terkontrol,

menimbulkan komplikasi diabetes dan efek samping yang bisa

merusak sel dan jaringan lain. Dengan itu perlu meninjau kembali

penggunaan temu putih sebagai bahan alami pengobatan

antidiabetes yang terjangkau dan tidak menyebabkan efek


samping. Penelitian ini ingin membuktikan sifat antidiabetes pada

temu putih dengan melihat pengaruh ekstrak temu putih (Curcuma

zedoaria) terhadap kadar gula darah dan malondialdehid (MDA)

pada tikus (Galur Wistar) yang diinduksi aloksan.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

Berdasarkan beberapa uraian latar belakang diatas maka

peneliti ingin merumuskan masalah penelitian yaitu:

“Apakah pemberian ekstrak temu putih (Curcuma Zedoaria)

berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah, dan kadar

malondialdehid (MDA) pada tikus jantan (Galur wistar) yang di

induksi aloksan?”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Membuktikan bahwa pemberian ekstrak temu putih

(Curcuma Zedoaria) berpengaruh terhadap penurunan kadar gula

darah, dan kadar malondialdehid (MDA) pada tikus jantan (Galur

wistar) yang di induksi aloksan.

1.3.2. Tujuan khusus

1. Mengetahui perbedaan kadar gula darah tikus jantan (Galur

wistar) antara kelompok yang tidak diberi ekstrak temu putih

(Curcuma zedoaria) dengan kelompok yang diberi ekstrak temu

putih (Curcuma zedoaria) dengan 3 dosis berbeda.


2. Mengetahui perbedaan malondialdehid (MDA) tikus jantan (Galur

wistar) antara kelompok yang tidak diberi ekstrak temu putih

(Curcuma zedoaria) dengan kelompok yang diberi ekstrak temu

putih (Curcuma zedoaria) dengan 3 dosis berbeda.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

mengenai pengaruh temu putih (Curcuma zedoaria) terhadap

penurunan kadar gula darah dan kadar MDA tikus jantan (Galur

wistar) yang di induksi aloksan..

2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan untuk

penelitian selanjutnya yaitu misalnya penelitian dengan subjek

manusia.

1.4.2. Manfaat Aplikatif

Penelitian ini dapat memberikan informasi potensi temu putih

dalam menurunkan kadar gula darah dan kadar MDA, serta

diharapkan dapat dijadikan dasar bagi tahap penelitian lebih lanjut

pada hewan yang tingkatannya lebih tinggi.

1.5. Orisinalitas Penelitian

Penelitian ini berjudul “Pengaruh ekstrak temu putih

(Curcuma Zedoaria) berpengaruh terhadap penurunan kadar gula

darah, dan kadar malondialdehid (MDA) pada tikus jantan (Galur

wistar) yang di induksi aloksan”. Metode yang digunakan yaitu


true experimental dengan rancangan post test only control group

design, yang dilakukan selama 30 hari, Adapun penelitian

penunjang yang telah ditemukan peneliti sebagi berikut:

Peneliti Judul Penelitian Sampel Hasil Penelitian


Jeremia Pengaruh Tikus Nanocurcumin berukuran
Raymond nanocurcumin jantan 89,0 nm memiliki pengaruh
Masela, terhadap penurunan galur yang
Horasdia Konsentrasi wistar paling signifikan terhadap
Saragih, Donn malondialdehyde pada penuruan konsentrasi MDA
Richard Ricky, tikus wistar Diabetes pada plasma darah tikus
dan Albert diabetes dibandingkan
Manggading nanocurcumin ukuran
Hutapea, 2012 lainnya.
Francesca Curcumin and Type 2 Strepto Pemberian curcumin dosis
Pivari, Diabetes Mellitus: zotocin 30–90 mg/kg selama 31
Alessandra Prevention and - hari, memberikan efek :
Mingione, Treatment induced anti-hiperglikemi and anti-
Caterina diabetic hiperlipidemia, ↓kadar gula
Brasacchio and rats darah and kadar lipid dan
Laura Soldati, kadar hepatic antioxidants
2019
Alfian Rosyid Pengaruh ekstrak Tikus Terdapat pengaruh
Muhammad, rimpang temulawak jantan pemberian ekstrak rimpang
2019 Terhadap galur temulawak (Curcuma
malondialdehyde xanthorrhiza Roxb) dosis
wistar
(mda) darah pada 60 mg/kg terhadap
Tikus putih jantan penurunan kadar
(rattus norvegicus) malondialdehid (MDA)
strain Wistar yang serum pada
dipapar dengan tikus putih jantan strain
aloksan wistar (Rattus norvegicus)
yang diinduksi aloksan.
DAFTAR PUSTAKA

1. American Diabetes Association. Classification and diagnosis of diabetes:


Standards of Medical Care in Diabetes-2020. Diabetes Care.
2020;43(January):S14-S31. doi:10.2337/dc20-S002

2. Riskesdas K. Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). In:


KEMENKES. Vol 44. ; 2018:1-200. doi:10.1088/1751-8113/44/8/085201

3. Johnson EL, Feldman H, Butts A, et al. Standards of medical care in


diabetes—2020 abridged for primary care providers. Am Diabetes Assoc.
2020;38(1):10-38. doi:10.2337/cd20-as01

4. Edwards JL, Vincent AM, Cheng HT, Feldman EL. Diabetic neuropathy:
Mechanisms to management. 2008;120(1):1-34.
doi:10.1016/j.pharmthera.2008.05.005

5. Pham-Huy LA, , Hua He CP-H. Stem cell. Free Radicals, Antioxidants Dis
Heal Lien. 2008;4(2):89-96. doi:10.17094/ataunivbd.483253

6. Gupta M, Chari S, Borkar M, Chandankhede M. Dyslipidemia and


oxidative stress in patients of psoriasis. Dep Biochem India.
2011;22(2):221-224.

7. Alizadeh M, Kheirouri S. Curcumin reduces malondialdehyde and


improves antioxidants in humans with diseased conditions: A
comprehensive meta-analysis of randomized controlled trials. Nutr Res
Cent. 2019;9(4):10-22. doi:10.1051/bmdcn/2019090423

8. Atlas IDFD. International Diabetes Federation. Vol 266.; 1955.


doi:10.1016/S0140-6736(55)92135-8

9. Khasiatnya DTOI&. Daftar Tanaman Obat Indonesia & Khasiatnya - PDF


Interactive - Nafan Akhun - Google Buku. Accessed March 14, 2021.
https://books.google.co.id/books?
id=tsLPDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=tanaman+obat+indonesia
&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwipksHA9a_vAhUFOisKHTv8BbIQ6AEw
AHoECAUQAg#v=onepage&q=tanaman obat indonesia&f=false

10. Rivera-Mancía S, Trujillo J, Chaverri JP. Utility of curcumin for the


treatment of diabetes mellitus: Evidence from preclinical and clinical
studies. Natl Counc Sci Technol Mex. 2018;14:29-41.
doi:10.1016/j.jnim.2018.05.001

11. Prasad S, Gupta SC, Tyagi AK, Aggarwal BB. Curcumin, a component of
golden spice: From bedside to bench and back. Biotechnol Adv.
2014;32(6):1053-1064. doi:10.1016/j.biotechadv.2014.04.004

12. Ye M, Qiu H, Cao Y, et al. Curcumin improves palmitate-induced insulin


resistance in human umbilical vein endothelial cells by maintaining
proteostasis in endoplasmic reticulum. Front Pharmacol. 2017;8(MAR):1-
12. doi:10.3389/fphar.2017.00148

13. Kato AM, Nishikawa S, Ikehata A, et al. ( Submitted to Food and Function
section in Mol . Nutr . Food Res . ) Curcumin improves glucose tolerance
via stimulation of glucagon-like peptide-1 secretion. Coll Biosci
Biotechnol. Published online 2016:10-25. doi:10.1002/mnfr.201600471

Anda mungkin juga menyukai