E
DENGAN PERSALINAN NORMAL KALA III DAN KALA IV
DI RUANG VK (KAMAR BERSALIN)
RUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA
TANGGAL 11 JULI-17 JULI 2022
A. PENGKAJIAN KALA I
5. Oksigenasi
Ny. E mengatakan tidak ada sesak dan bantuan menggunakan
oksigen.
6. Pola tidur dan istirahat
Ny. E mengatakan pola tidur dan istirahatnya berubah ketika memiliki
bayi.
Sebelum partus: Ny. E tidur 8 jam perhari tanpa terbangun di tengah
malam
Saat partus: Ny. E tidur kurang dari 8 jam dan terbangun di tengah
malam untuk menyusui
7. Pola perseptual
Tidak terkaji
8. Pola persepsi diri
Tidak terkaji
9. Pola seksual dan reproduksi
Ny. E mengatakan bahwa jenis kelaminnya adalah perempuan.
10. Pola peran-hubungan
Ny. E adalah seorang ibu dengan 3 anak dan bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Hubungan dengan suami adalah suami sah. Dan
hubungan dengan anak adalah anak kandung.
11. Pola manajemen koping stress
Ny. E terlihat tenang ketika diperiksa oleh dokter, bidan dan perawat.
Ketika dilakukan prosedur penjahitan luka episiotomi Ny. E menangis
dengan sangat kencang.
12. Sistem nilai dan keyakinan
Ny. E mengatakan setiap hari minggu beribadah ke gereja bersama
dengan suami dan anak-anaknya.
V. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
− GCS : 15 (E4 V5 M6)
− Tingkat kesadaran : Composmentis
− Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 160/110 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit
− Suhu : 36.6 ℃
− BB : tidak terkaji
− TB : tidak terkaji
− LILA : tidak terkaji
Head to toe
Kepala Wajah :
Inspeksi : Tidak terlihat adanya benjolan pada kepala, persebaran
rambut terlihat merata, kulit kepala terlihat bersih, rambut terlihat
keriting.
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan atau nyeri tekan pada area
kepala.
Mata:
Inspeksi : Mata terlihat simetris, konjungtiva terlihat tidak anemis, dan
sclera tidak terlihat ikterik
Palpasi : Tidak teraba adanya nyeri tekan pada mata.
Leher :
Inspeksi : Tidak terlihat adanya pembengkakan kelenjar getah bening
Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar getah bening
Dada:
− Payudara
Inspeksi : Areola terlihat berwarna coklat gelap, puting terlihat
menonjol
Palpasi : Payudara teraba keras dan kenyal namun belum keluar ASI
pada hari pertama setelah partus.
Perkusi : Tidak terkaji
− Jantung
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : tidak terkaji
− Paru
Inspeksi : Pergerakan paru terlihat simetris, bentuk dada terlihat
simetris
Palpasi : Tidak teraba adanya nyeri tekan dan pembengkakan pada
area paru
Perkusi : Tidak terkaji
Auskultasi : Tidak terdengar pernafasan cuping hidung, suara nafas
terdengar vesikuler
Abdomen :
Inspeksi : Linea : Alba pada perut
: Striae : Livida pada paha
: Luka bekas operasi : tidak ada luka bekas operasi
: Kontraksi : 1x10 menit, lama 10-15 detik
: Pembesaran sesuai UK : 32 cm
: Gerakan janin : aktif
Auskultasi : DJJ : 145x/menit
Palpasi :
Leopold I : teraba bulat lunak (bokong)
TFU : 32 cm
Leopold II : Kanan : punggung
Kiri : ekstremitas
Leopold III : teraba bulat keras (kepala)
Leopold IV : Sudah memasuki PAP
Penurunan kepala : 2/5
Kontraksi : 1x/ 10 menit Durasi : 10-15 detik
Perkusi : Tidak terkaji
Genetalia dan perineum:
− Kebersihan : bersih
− Bloody show : ada cairan lendir bercampur darah
− VT : pembukaan 6 cm
Anus:
− Hemoroid : Tidak ada hemoroid
Ektremitas:
- Atas :
Oedema : Tidak ada oedema
Varises : Tidak ada varises
CRT : <2 detik
Kekuatan Otot : Aktif
Tonus : Aktif
- Bawah :
Oedema : Tidak ada oedema
Varises : Tidak ada varises
CRT : <2 detik
Refleks : Aktif
Kekuatan Otot : Aktif
Tonus : Aktif
Rencana keperawatan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
1. D.0012 Setelah dilakukan asuhan SIKI: Pencegahan Perdarahan SIKI: Pencegahan Perdarahan
Risiko keperawatan 1x24 jam maka Observasi Observasi
Perdarahan tingkat perdarahan menurun 1. Monitor tanda dan gejala 1. Agar mengetahui segera jika
dengan kriteria hasil: perdarahan terjadi perdarahan
SLKI: Tingkat Perdarahan 2. Monitor nilai hematokrit/ 2. Untuk mengetahui nilai
1. Perdarahan vagina (5) hemoglobin sebelum dan setelah hemoglobin dan hematokrit masih
2. Tekanan darah (5) kehilangan darah dalam batas normal
3. Monitor tanda-tanda vital 3. Agar mengetahui kondisi pasien
ortostatik 4. Untuk mengetahui hasil trombosit
4. Monitor koagulasi (mis. setiap waktu
Prothrombin Time (PT), partial Nursing Treatment
thromboplastin time (PTT), 1. Agar tidak menambah terjadinya
fibrinogen, degradasi fibrin, perdarahan
dan/platelet
Nursing Treatment 2. Agar tidak menambah terjadinya
1. Pertahankan bed rest selama perdarahan
perdarahan 3. Untuk menghindari adanya luka
2. Batasi tindakan invasif, jika perlu dekubitus
3. Gunakan kasur pencegah 4. Agar tidak memperburuk
dekubitus perdarahan
4. Hindari pengukuran suhu rektal Edukasi
Edukasi 1. Agar pasien mampu melaporkan
1. Jelaskan tanda dan gejala ketika terjadi perdarahan
perdarahan 2. Agar perdarahan dapat
2. Anjurkan meningkatkan asupan diminimalisir
makanan dan vitamin K 3. Agar perdarahan tidak semakin
3. Anjurkan segera melapor jika parah
terjadi perdarahan Kolaborasi
Kolaborasi 1. Untuk mengontrol perdarahan
1. Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan
2. Kolaborasi pemberian produk Agar tubuh tidak kekurangan pasokan
darah, jika perlu darah sehingga tidak terjadi penurunan
trombosit
2. D.0034 Setelah dilakukan asuhan SIKI: Manajemen Hipovolemia SIKI: Manajemen Hipovolemia
Risiko keperawatan 1x24 jam maka Observasi Observasi
Hipovolemi status cairan membaik dengan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Untuk mengetahui apakah pasien
a kriteria hasil: hipovolemia, mis. Membran mengalami hipovolemia atau
SLKI: Status Cairan mukosa kering, hematokrit tidak
1. Tekanan darah (5) meningkat, haus, lemah) 2. Untuk mengathaui asupan dan
2. Perasaan lemah (5) 2. Monitor intake dan output cairan pengeluaran cairan
3. Keluhan haus (5) Terapeutik Terapeutik
4. Konsentrasi urine (5) 1. Hitung kebutuhan cairan 1. Untuk mengetahui kebutuhan
2. Berikan posisi modified cairan pasien
tredelenburg 2. Untuk meningkatkan output
3. Berikan asupan cairan oral jantung
Edukasi 3. Untuk memenuhi kebutuhan
cairan pasien
1. Anjurkan memperbanyak asupan Edukasi
cairan oral 1. Untuk memenuhi kebutuhan
2. Anjurkan menghindari cairan tubuh
perubahan posisi mendadak 2. Mengurangi kerja jantung secara
Kolaborasi mendadak
1. Kolaborasi pemberian cairan IV Kolaborasi
isotonis (NaCl, RL) 1. Untuk memenuhi kebutuhan
2. Kolaborasi pemberiam cairan IV cairan tubuh
hipotonis (glukosa 2,5%, NaCl 2. Untuk memenuhi kebutuhan
0,4 %) cairan tubuh
3. Kolaborasi pemberian cairan 3. Untuk memenuhi kebutuhan
koloid (albumin, plasmanate) cairan tubuh
4. Kolaborasi pemberian produk 4. Untuk memenuhi kebutuhan
darah. cairan tubuh
D. IMPLEMENTASI KALA III
Oksitosin meningkat
Tidak efektif
D.0029
Menyusui Tidak efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS:
1. D.0029 Menyusui tidak efektif berhubungan dengan
ketidakadekuatan refleks oksitosin ditandai dengan ASI tidak
menetes/memancar
C. RENCANA KEPERAWATAN KALA IV
Paraf/
Tgl/Jam No Dx Implementasi Evaluasi/ Respon Klien
Nama
13 Juli 2022 1 1. Identifikasi kesiapan dan DS: Pasien mengatakan siap menerima informasi
03.00-05.00 kemampuan penerimaan informasi yang akan diberikan
Wita DO: pasien tidak memiliki gangguan pendengaran
maupun penglihatan, dan pasien sehat jiwa.
2. Dukung ibu untuk meningkatkan
kepercayaan diri dalam menyusui
DS: Pasien mengatakan peercaya diri pasti bisa
menyusui anaknya dalam waktu kurang dari 6 jam
3. Ajarkan 4 posisi menyusui dan DO: pasien terlihat terus memijat dan memeras
perlekatan dengan benar payudaranya agar keluar ASI
Mengetahui,
Pembimbing Klinik/CI Mahasiswa
Pembimbing Akademik/CT