LAPORAN
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1
D-III FARMASI
1
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK BW
PENDAHULUAN
Latar belakang
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang
khas begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan
air, dimana sel-sel bakteri yang ada di suspensikan. Salah satu cara unutk mengamati bentuk sel
bakteri sehingga mudah di identifikasi adalah dengan cara metode pengenceran atau pewarnaan.
Hal tersebut berfungsi untuk mengetahuisifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel
bakteri melalui serangkaian pengecetan atau pewarnaan (Dwidjoseputro, 1998).
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri
itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Unutk mengatasi hal tersebut
maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri sehingga sel dapat terlihat jelas dan
mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang
paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Dwidjoseputro, 1998).
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan praktikum kali ini unutk mengetahui
teknik pewarnaan mikroorganisme baik itu dengan cara pewarnaan sederhana, pengenceran
negative, maupun pengenceran gram serta mengetahui morfologi mikroorganisme (Sutedjo,
1991).
Perbedaan warna ini akan mengklasifikasikan / mengelompkkan bakteri menjadi 2
kelompok utama, yaitu kelompok bakteri Gram positif (+) dan Gram negatif (-). Bakteri Gram
positif (+) memiliki lapisan peptidoglikan tebal sehingga akan berwarna biru sampai ungu.
Sedangkan bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan tipis sehingga akan berwarna
merah sampai merah muda.
Pewarnaan gram pada bakteri menggunakan beberapa bahan yaitu gentien violet, lugol,
alkohol dan safranin. Bakteri gram positif adalah bakteri yang menyerap warna primer (gentien
violet) sedangkan bakterigram negatif akan menyerap warna sekunder (safranin).
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, maka Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai
prosedur untuk menghindar kesalahan mengidentifikasi data, untuk itu perlu adanya
praktikum tenik pewarnaan gram. Dengan melakuakn praktikum ini, maka nantinya kami bisa
mengetahui prosedur atau jalanya pewarnaan gram
D-III FARMASI
2
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
NILAI
NAMA : Denok Fitriana. R
KELAS : 21E/ II
INSTITUSI : IIK Bhakti Wiyata
NO ABSEN : 30321073
TANGGAL : 28 MARET 2022
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
Prosedur kerja :
1. Menyediakan alat dan bahan
2. Membakar ose bulat sampai merah membara lalu dinginkan agar tetap steril ketika pengambilan
bakteri
3. Bakar objek glas (fiksasi) untuk menghilangkan lemak yang menempel
4. Ambil plate bakteri lalu fiksasi mulut plate yang akan dibuka
5. Ambil bakteri mengunakan ose bulan dengan sekali goresan, lalu fiksasi mulut plate yang sudah
terbuka
6. Usapkan bakteri ke beker glas secara merata searah jarum jam
7. Bakar ose bulat yang sudah digunakan untuk mengambil bakteri sampai merah
8. Lewatkan objek glas di atas apa (flaming) jangan terlalu lama , sampai benar benar kering
9. Lakukan pengencekan gram 1, 2, 3, dan 4
10. Tetesi objek glas dengam gram 1 sampai terendam selama 3-5 menit, lalu buang cat gram 1
11. Tetesi objek glas dengan gram 2 untuk memperkuat gram 1 selama 1 menit, lalu buang cat gram
2
12. Tetesi objek glas dengam gram 3 selama 10-15 detik , buang lalu bilas dengan air mengalir pelan
pelan posisi agak miring agar bakteri tidak ikut terbuang. Lalu keringkan sebentar.
13. Tetesi dengan gram 4 selama 3-5 menit buang cat , lalu bilas dengan air mengalir pelan pelan lalu
tiriskan sampai kering.
14. Lalu lakukan pengamatan di mikroskop , sebelumnya tetesi dengan minyak imersi 1-2 tetes
15. Dikeringkan dan diperiksa memakai mikroskop perbesaran 100X
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
Hasil Pengamatan
NO GRAM POSITIF NAMA BAKTERI KETERANGAN
1 adalah Gram positif,
Streptococcus berbentuk bulat telur atau
pneumoniae seperti bola, penghuni
normal dari saluran
pernapasan bagian atas
manusia dan dapat
menyebabkan pneumonia,
sinusitis, otitis, bronkhitis,
bakteremia, meningitis, dan
proses infeksi lainnya
2
Clostridium Bakteri ini adalah non-motil
perfringens (tidak bergerak), sebagian
besar memiliki kapsul
polisakarida, dan dapat
memproduksi asam dari
laktosa.C.perfringens dapat
ditemukan pada makanan
mentah,terutama daging dan
ayam karena kontaminasi
tanah atau tinja. Bakteri ini
dapat hidup pada suhu 15-55
°C, dengan suhu optimum
antara 43-47 °C.
3
Bakteri Bacillus subtilis
merupakan salah satu jenis
Bacillus subtilis bakteri Gram positif dan
berbentuk basil (batang)
yang dapat membentuk
endospora berbentuk oval di
bagian sentral. Koloni
bakteri pada media agar
berbentuk bulat sedang, tepi
tidak teratur, permukaan
tidak mengkilat dan
berwarna kecoklatan.
Bacillus subtilis mempunyai
panjang 2-3 μm dan lebar
0,7-0,8 μm. Bacillus subtilis
dapat hidup dikondisi
dengan adanya oksigen atau
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
4. Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram
positif berbentuk bulat
berdiameter 0,7-1,2 μm,
yang tersusun dalam
kelompok-kelompok yang
tidak teratur seperti buah
anggur, fakultatif anaerob,
tidak membentuk spora,
dantidak bergerak
NO GRAM NEGATIF NAMA BAKTERI KETERANGAN
1 Salmonella merupakan salah
Salmonella Typhi satu genus dari
Enterobacteriaceae,
berbentuk batang gram
negatif, anaerobik fakultatif
yang mampu
memfermentasi glukosa,
manitol, dan sorbotol.
Biasanya bersifat motile dan
mempunyai flagella
peritrikus, kecuali
Salmonella gallinarum
pullorum yang selalu
bersifat nonmotil.
2
Escherichia coli termasuk
Escherichia coli bakteri batang gram negatif
yang hidup pada saluran
pencernaan manusia dan
hewan. Sel E. coli memiliki
ukuran rata-rata lebar 1,1 -
1,5 8 µm dan panjang 2,0 -
6,0 µm, tidak berkapsul dan
tersusun tunggal
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
3 Proteus mirabilis adalah
Gram-negatif, fakultatif
Proteus mirabilis anaerobik, bakteri berbentuk
batang. Ini menunjukkan
motilitas berkerumun dan
aktivitas urease. P. mirabilis
menyebabkan 90% dari
semua infeksi Proteus pada
manusia. Ini didistribusikan
secara luas di tanah dan air.
Proteus mirabilis dapat
bermigrasi melintasi
permukaan media padat atau
cair. Proteus mirabilis paling
sering dikaitkan dengan
infeksi saluran
kemih.
HASIL
Identifikasi bakteri dilakukan melalui dua cara yaitu identifikasi morfologi sel bakteri dan uji
biokimia bakteri.sebagai contoh hasil dari pewarnaan Gram yang diamati di bawah mikroskop
menunjukkan bahwa sel bakteri Streptococcus pneumoniae berwarna ungu dan berbentuk bulat.
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
PEMBAHASAN
Pewarnaan Gram merupakan suatu teknik pewarnaan sel bakteri menggunakan zat kimia tertentu.
Tujuan pewarnaan Gram adalah untuk membedakan jenis-jenis bakteri berdasarkan komposisi
kimiawi dinding sel yang berupa peptidoglikan. Perbedaan konsentrasi peptidoglikan pada dinding
masing-masing sel bakteri akan memberikan perbedaan warna. Perbedaan warna ini akan
mengklasifikasikan / mengelompkkan bakteri menjadi 2 kelompok utama, yaitu kelompok bakteri
Gram positif (+) dan Gram negatif (-). Metode pewarnaan Gram ditemukan pada tahun 1884 oleh
seorang ahli mikrobiologi Denmark yang bernama Hans Christian Gram saat mengamati perbedaan
bakteri Pneumococcus dan Klebsiella pneumoniae. Sehingga nama Gram diabadikan menjadi nama
teknik pewarnaan ini.
Teknik pewarnaan Gram secara langsung membedakan bakteri menjadi 2 kelompok, yaitu
Grampositif dan Gram negatif.
Zat kimia yang digunakan dalam pewarna Gram adalah Crystal Violet dan Safranin sebagai
pewarnautama, Lugols Iodine sebagai mordant penguat ikatan warna dan Alkohol sebagi agen
penjernih warna (dekolorizer).
Sebagai pewarna Crystal Violet akan memberi warna ungu sedangkan safranin akan memberi
warnamerah pada dinding sel bakteri.
Kedua kelompok bakteri tersebut dibedakan berdasarkan kandungan atau konsentrasi
peptidoglikanpada dinding sel.
Konsentrasi peptidoglikan yang tinggi (tebal) dimiliki oleh kelompok bakteri Gram positif,
sedangkan konsentrasi peptidoglikan yang rendah (tipis) dimiliki oleh kelompok bakteri Gram
negatif.
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
Masing-masing zat warna memberikan warna yang berbeda-beda. Fuchsin memberikan warna
merah keungu-unguan, Safranin memberikan warna merah, Carbol Gentian Violet memberikan
warna ungu, methylene blue memberikan warna biru dan safranin memberikan warna merah.
1. Cat Gram I
Cat ini terdiri atas :
Kristal violet : 2 gramEtil alkohol 95 : 20 ml
Ammonium oksalat : 0,8 gramAkuades : 80 ml
Cat Gram I berwarna ungu (karena mengandung kristal violet). Cat Gram I merupakan cat
primer yang akan memberi warna mikroorganisme target. Pada saat diberi cat ini, semua
mikroorganisme akan berwarna ungu sesuai warna cat Gram I.
2. Cat Gram II
Cat ini terdiri atas :
Yodium : 1 gram Kalium Yodida : 2 gramAkuades : 300 ml
Cat Gram II berwarna coklat. Cat Gram II merupakan cat Mordan, yaitu cat atau bahan kimia
yang berfungsi memfiksasi cat primer yang diserap mikroorganisme target. Akibat pemberian cat
Gram II, maka pengikatan warna oleh bakteri akan lebih baik (lebih kuat).
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
4. Cat Gram IV
Cat Gram D terdiri atas :
Safranin : 0,25 gram
Etil alkohol 95 % : 10 mlAkuades : 90 ml
Cat ini berwarna merah. Cat ini merupakan cat sekunder atau kontras. Cat ini berfungsi untuk
memberikanwarna mikroorganisme non target. Cat sekunder mempunyai spektrum warna yang
berbeda dari cat primer.
Akibat pemberian cat Gram IV, akan terjadi 2 kemungkinan :
a. Bakteri Gram positif akan tetap berwarna ungu, karena telah jenuh mengikat cat Gram
I sehingga tidakmampu lagi mengikat cat Gram IV.
b. Bakteri Gram negatif akan berwarna merah, karena cat sebelumnya telah dilunturkan oleh
cat gram III maka akan mampu mengikat cat Gram IV.
Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan
alkohol,sementara bakteri gram-negatif tidak
1. Fiksasi
Cara yang paling banyak digunakan adalah cara fisik dengan pemanasan atau dengan
freeze driyingatau dapat juga dilakukan fiksasi dengan menggunakan kimia seperti sabun, fenol
dan formalin.
Fungsi fiksasi sebelum pewarnaan yaitu:
Merekatkan sel mikroba pada gelas objek
Membunuh mikroorganisme secara cepat dengan tidak menyebabkan perbahan-
perubahan bentukdan strukturnya.
Mengubah afinitas (daya ikat) zat warna
Membuat sel-sel mikroba lebih kuat (keras)
Melepaskan granuler (butiran) protein menjadi gugu reaktif NH3+ yang akan bereaksi
dengan gugus
–OH dari zat warna.
Mencegah otolisis sel, yaitu pecahnya sel yang disebabkan olehenzim-enzim yang
dikandungnyasendiri
Mempertinggi sifat reaktif gugus-gugus tertentu (karboksil amino primer dan sulfhidril).
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
Peluntur warna bersifat asam yakni HNO3, HCl, H2SO4 dan campuran asam-asam
tersebut denganalcohol.
Peluntur zat warna bersifat basa yakni KOH, NaOH, sabun dan garam-garam basa.
Peluntur zat warna lemah, yaitu alcohol, air minya cengkeh, aseton dan gliserin
Garam-garam logam berat AgNO3, CuSO4 dan lain-lain.
Garam-garam logam ringan Na2SO4, MgSO4 dan lain-lain
3. Identifikasi pewarnaan
Zat warna dapat diidentifikasikan dengan beberapa cara misalnya dengan mempertinggi
kadar zat warna, mempertinggi temperature pewarnaan 60-90oC dan menambahkan suatu
mordan. Mordan adalah suatu zat kimia yang dapat menyebabkan zat warna terikat lebih kuat
pada jaringan sel bila dibandingkan dengan cara pewarnaan tanpa diberi mordan. Ada beberapa
mordan, yaitu:
Mordan basa
Mordan asam
4. Substrat
Atas dasar macam zat warna yang diserap oleh sel dapat dibedakan:
Sel-sel basophil
Sel-sel asidofil/ oksifil
Sel-sel yang sudanofil
KESIMPULAN
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/40670770/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOLOGI_PEWARNA
AN_GR AM
https://id.wikipedia.org/ Gambar dari www.google.
https://www.dokumen.tips/documents/contoh-makalah-bakteri-dgn-pewarnaan-gram.htm
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
( …………………………… ) (……………………………)
Mengetahui
Kepala Program Study
D-III FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IIK
D-III FARMASI